• Pada tahun 1991, Jamie Koufman, memperkirakan sekitar 10% kejadian LPR dengan manifestasi
ekstraesofagus dari GERD.
• Pada tahun 2007, Connor menilai prevalensi kejadian LPR di wilayah Wisconsin dengan kuisioner
yang bersifat skrinning didapatkan sebesar 26,2% subjek memiliki gejala laring dan GERD bersamaan.
Bebrapa penelitian terbaru menggunakan Reflux Symptom Index (RSI) untuk menilai prevalensi LPR.
• Menurut Chen et al, prevalensi kejadian LPR sebesar 18,8% dengan RSI > 13 pada populasi di China.
• Menurut Spantideas et al dan Kamani et al, pada penelitian yang serupa didapatkan prevalensi LPR
sebesar 5% dengan RSI ≥ 13 dan 30% dengan RSI > 13 pada populasi di Yunani dan Inggris.
• Pada tahun 2000, Koufman et al melakukan penelitian dengan dual probe pH monitoring pada 113
pasien dengan dysphonia. Didapatkan sebesar 69% pasien memiliki gejala dan temuan klinis LPR dan
73% dengan test reflux yang abnormal.
* Laringopharyngeal Reflux: terjadinya
aliran balik isi lambung sampai ke laring.
* Sensasi globus
* Suara serak
* Postnasal drip
* Lendir tenggorokan berlebih
* Manifestasi Klinis
Patogenesis
Penebalan epitel
pepsin
cedera
Modifikasi
Bile salt Reflux kering
mukosa
protein radang
mikrotrauma
Post nasal
drip
keterbatasan
• jumlah dan karakteristik Pepsin and bile salt detection
episode refluks dapat bervariasi
dari hari ke hari, dan hasilnya
dapat dikaitkan dengan tingkat
positif palsu dan negatif palsu.
• Apabila sensor sisi proksimal
kering menyebabkan hasil tidak
akurat dan cenderung terjadi
refleks semu.
• tidak secara sistematis
memprediksi respon gejala LPR
sepanjang uji coba terapi PPI.
Tatalaksana