Anda di halaman 1dari 15

INTOKSIKASI BINATANG

DARAT
(Anjing Rabies)
KELOMPOK 4
1. Agustyan Arief Rahman Hakim (1720004)
2. Anistasia Indah Aprillianti (1720016)
3. Monica Anggun Nirwana (1720048)
4. Ririn Dian Wulandari (1720062)
5. Riza Ramadhani (1720064)
Definisi/Pengertian

suatu penyakit infeksi akut yang menyerang susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan dari gigitan hewan penular rabies.
Virus rabies termasuk golongan Rhabdovirus

Hewan yang rentan dengan virus rabies ini adalah hewan berdarah panas.
Penyakit rabies secara almi terdapat pada bangsa kucing, anjing, kelelawar,
kera dan karnivora liar lainnya.
3. Jilatan
pada selaput
1. Luka
mukosa yang
Gigitan
utuh

Etiologi
Virus Rabies ditemukan
pada air liur hewan yang
menderita rabies. Virus
ini ditularkan ke hewan
lain atau ke manusia
melalui ….. 4. Menghirup
2. Jilatan udara yang
pada luka / tercemar virus
kulit yang rabies (Sangat
tidak utuh jarang)
KLASIFIKASI

Rabies ganas Rabies Tenang

 Tidak menuruti lagi perintah pemilik. –


 Air liur keluar berlebihan –  Bersembunyi di tempat gelap dan
 Hewan menjadi ganas, menyerang, atau sejuk.
menggit apa saja yang ditemui dan ekor  Kejang-kejang berlangsung singkat
dilekungkan kebawah perut diantara dua bahkan sering tidak terlihat.
paha. –  Kelumpuhan tidak mampu menelan,
 Kejang-kejang kemudian lumpuh, mulut terbuka dan air liur keluar
biasanya mati setelah 4-7 hari sejak berlebihan. - Kematian terjadi dalam
timbul atau paling lama 12 hari setelah waktu singkat
penggigitan.
TANDA DAN GELAJA PADA HEWAN

Stadium Prodromal
Stadium Eksitasi
Keadaan ini merupakan tahapan awal gejala klinis
Tahap eksitasi berlangsung lebih lama
yang dapat berlangsung antara 2-3 hari. Pada
daripada tahap prodromal, bahkan dapat
tahap ini akan terlihat adanya perubahan
berlangsung selama 3-7 hari. Hewan mulai
temperamen yang masih ringan. Hewan mulai
garang, menyerang hewan lain ataupun
mencari tempat-tempat yang dingin/gelap,
manusia yang dijumpai dan hipersalivasi.
menyendiri,

Stadium Paralisis.
Tahap paralisis ini dapat berlangsung secara
singkat, sehingga sulit untuk dikenali atau bahkan
tidak terjadi dan langsung berlanjut pada
kematian. Hewan mengalami kesulitan menelan,
suara parau, sempoyongan, akhirnya lumpuh dan
mati.
TANDA DAN GEJALA PADA MANUSIA

Stadium Prodromal
Stadium Sensoris Penderita merasa nyeri, rasa
Gejala awal yang terjadi sewaktu virus menyerang
panas disertai kesemutan pada tempat bekas
susunan saraf pusat adalah perasaan gelisah, demam,
luka kemudian disusul dengan gejala cemas dan
malaise, mual, sakit kepala, gatal, merasa seperti
reaksi yang berlebihan terhadap ransangan
terbakar, kedinginan, kondisi tubuh lemah dan rasa
sensoris.
nyeri di tenggorokan selama beberapa hari.

Stadium Eksitasi Tonus otot-otot akan aktivitas


simpatik menjadi meninggi dengan gejala berupa
Stadium Paralis Sebagian besar penderita rabies
eksitasi atau ketakutan berlebihan, rasa haus,
meninggal dalam stadium eksitasi. Kadangkadang
ketakutan terhadap rangsangan cahaya, tiupan angin
ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi,
atau suara keras. Umumnya selalu merintih sebelum
melainkan paresis otot-otot yang bersifat
kesadaran hilang. Penderita menjadi bingung, gelisah,
progresif. Hal ini karena gangguan sumsum tulang
rasa tidak nyaman dan ketidak beraturan.
belakang yang memperlihatkan gejala paresis
Kebingungan menjadi semakin hebat dan
otot-otot pernafasan.
berkembang menjadi argresif, halusinasi, dan selalu
ketakutan. Tubuh gemetar atau kaku kejang.
KOMPLIKASI

• Peningkatan intracranial
• Gagal pernafasan
• Denyut jantung tidak teratur
• Kejang
• Gagal ginjal akut
• kematian
PENANGANAN

Penderita gigitan Anjing, Kucing, Kera segera :


- Cuci luka gigitan dengan sabun, detergent lain di air
mengalir selama
10 – 15 menit dan beri anti septik (betadine, alkohol 70 %,
obat merah
dll)
- Segera ke Puskesmas/ Rabies Center/ Rumah Sakit
untuk mencari
pertolongan selanjutnya.
PENANGANAN DI YANKES

• Ulangi cuci luka gigitan dengan sabun,


detergent lain di air mengalir
selama 10 – 15 menit dan beri anti septik • Identifikasi luka gigitan
(betadine, alkohol 70 %, obat merah dll) Luka resiko tinggi : Jilatan/luka pada mukosa,luka
diatas daerah bahu
(mukosa, leher, kepala), luka pada jari tangan, kaki,
- genetalia, luka
lebar/dalam dan luka yang banyak multiple wound)
• Anamnesis apakah didahului tindakan
provokatif, hewan yang menggigit
menunjukkan gejala rabies, penderita gigitan
hewan pernah divaksinasi dan kapan, hewan
penggigit pernah divaksinasi dan kapan.
Pencegahan

 Tidak memberikan izin untuk memasukkan atau menurunkan anjing,


kucing, kera dan hewan sebangsanya di daerah bebas rabies.

 Melaksanakan vaksinasi terhadap setiap anjing, kucing dan kera, 70%


populasi yang ada dalam jarak minimum 10 km disekitar lokasi kasus.

 Pemberian tanda bukti atau pening terhadap setiap kera, anjing,


kucing yang telah divaksinasi
Pemberian Serum Anti Rabies
Serum anti rabies HRIG (Human Rabies Immune Globuline) Seperti
Imogan Rabies
Untuk dosis nya tersendiri : 20-40UI/Kg BB
Setengahnya sekitar luka secara infiltratif
Sisanya intra muskular pada otot gluteus
Jangan diberikan pada tempat pada tempat yang sama pada penyuntikan
vaksin
Serum (-) ketika vaksinasi dimulai dapat diberikan pada hari ketujuh
setelah dosis pertama dari vaksin. Setelah hari ketujuh pemberian serum
tidak perlu lagi. Waspadai reaksi anafilaktik
Pemberian vaksin anti rabies (Vaksinasi)
• VAR ada 2 macam • Bila digunakan Human Diploid Cell Rabies
Vaccine (HDCV) atau Rabies Vaccine
- Biarkan virus rabies dalam telur Adsorbed (RVA) maka dosisnya adalah :
yang dimatikan secara kering - dosis 1 : 1 cc IM dan selanjutnya
- Otak anak tikus yang diincubasi - dosis 2 : hari ke 3
rabies (Vaksin SMBV = Suckling - dosis 3 : hari ke 7
Mouse Brain Vaccine) - dosis 4 : hari ke 14
- dosis 5 : hari ke 28
· Dosis SMBV = 2cc Sub Cutan 7 x
• Pada orang dewasa diberikan pada otot
sebagian dasar, dan 2 x 0,25 CC deltoid
sebagai booster • Pada anak-anak diberikan pada paha
anterolateral
DIAGNOSIS

- Diagnosis pada manusia ditegakkan dengan tes antibodi netralisasi rabies yang positif

- Diagnosis pada hewan ditegakkan dengan pemeriksaan otak secara otopsi. Pada otopsi otak akan
ditemukan badan inklusivirus (Negri’s Bodies) didalam sel saraf

Anda mungkin juga menyukai