➢ Masa inkubasi (Yang berkisar antara 2 minggu s/d 2 tahun, tetapi pada
umumnya 3 – 8 minggu), tergantung:
• Jumlah dan besar luka
• Lokasi luka gigitan (Route Inokulasi)
➢ Dapat menyerang manusia. Virus rabies dapat menginfeksi semua • Banyaknya syaraf di luka gigitan
hewan berdarah panas, juga manusia, monyet, anjing, kera dan burung. • Jumlah virus dan sifat strain virus (virulensi)
➢ Belum ditemukan obatnya. Yang ada hanyalah Vaksin Anti Rabies (VAR).
➢ Penyelamat utama: Penatalaksanaan luka gigitan dan kecepatan PENANGANAN LUKA GIGITAN HPR:
pemberian VAR 1. Pencucian luka gigitan dengan sabun/deterjen dibawah air
➢ Cara Penularan mengalir selama 10-15 menit dilakukan berulang-ulang dan diberi
• Melalui gigitan hewan tertular rabies diantaranya Anjing, Kucing, antiseptis. Jangan bilas dengan bahan keras → menambah luka
Kera 2. Tidak dibenarkan menjahit luka → bila terpaksa dengan jahitan
• Di luar negeri: kelelawar, serigala (fox), racoon (musang), dll situasi perlu diberi SAR (serum anti rabies) infiltrasi sekitar luka
• Melalui non gigitan: jilatan pada luka, transplantasi, kontak gigitan.
dengan bahan yang mengandung virus rabies pada kulit yang 3. Pemberian pengobatan Pasteur (Post exposure treatment) sesuai
lecet atau mukosa. dengan Protap. → beri VAR/SAR u/ luka derajat berat
4. Pemberian obat lain: antibiotik, ATS dll bila diperlukan
(symtomatis).
PENCEGAHAN:
• Hindari gigitan binatang
• Bila terlanjur digigit binatang tersangka rabies maka dilakukan usaha
mematikan/mengurangi virus rabies dengan :
– mencuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun atau
diterjen selama 10 – 15 menit kemudian deberi antiseptic.
– Di RS luka diinfiltrasi dengan SAR (serum anti rabies),
dipertimbangkan ----> anti tetanus, antibiotika dan
➢ Gejala klinis: analgetika.
1) Stadium Prodromal • Pemberian immunisasi / vaksin anti rabies, dilakukan melalui 2 cara :
Gejala awal berupa demam, malaise, mual dan rasa nyeri
– Immunisasi sesudah terkontak, (VAR saja atau dengan SAR)
ditenggorokan selama beberapa hari.
– immunisasi sebelum terkontak , ( VAR → diindikasikan bagi Tujuannya utk memberikan kekebalan pasif dalam 7 hari pertama dimana
masyarakat dengan resiko tinggi seperti mereka yang pada masa itu belum terbentuk imunitas thd virus rabies.
bekerja pada pusat penelitian rabies, dokter hewan, 1. Serum Homolog (Human Rabies Immunoglobulin/HRIG)
peternak, petugas kebun binatang dan petugas kehutanan).
2. Serum Heterolog
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
➢ Isolasi virus dari air liur, konjungtiva, cairan serebrospinal dan urin
penderita
➢ Pemeriksaan Fluerescent Antibodies Test (FAT) dapat menunjukkan
antigen virus di jaringan otak, air liur, kerokan mukosa, cairan
Yang Harus Diperhatikan dalam Pemberian VAR: serebrospinal, urin, kulit dan usap kornea.
1. Kontraindikasi ➢ Saat ini teknik pemeriksaan dgn PCR (Polymerase Chain Reaction) cukup
2. Reaksi Alergi → hati2 penderita yg alergi streptomisin dan atau sensitif dan spesifik untuk rabies
neomisin (terdapat dalam vaksin) → kalau ada maka tatalaksana
antialergi (epinefrin, adrenalin) PENATALAKSANAAN
3. Interaksi obat →kortikosteroid dan obat2an imunosupresif
4. Jenis VAR → VAR lengkap dgn satu jenis VAR saja, tdk boleh beda
jenis (jenis verorab saja atau rabifur saja)
5. Efek samping → kemerahan, indurasi ringan
6. Penyimpanan→ lemari pendingin suhu 2-8 C
7. Waktu Kadaluarsa
PEMBAGIAN LUKA:
1) Luka Risiko Tinggi
Luka/jilatan pada mukosa, luka di atas daerah bahu (leher, muka,
kepala), luka pada jari tangan dan jari kaki, luka di area genitalia, luka yg
lebar/dalam, atau luka multipel.
DD:
Contoh soal:
Tatalaksana: