I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak terlepas dengan lingkungan, di antaranya dengan
binatang. Selain segi yang menguntungkan jelas terdapat segi yang merugikan. Salah
satunya adalah gigitan, sengatan, semprotan maupun kontak pasif dari binatang,
yang memungkinkan menjadi sebab masuknya zat, racun atau senyawa ke dalam
tubuh manusia yang menghambat respon pada system biologis dan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit bahkan kematian.
Mengingat masih seringnya terjadi kasus gigitan, sengatan sempotan maupun
kontak pasif dengan binatang, penulis menyusun makalah ini yang akan membahas
tentang penatalaksanaan gigitan serangga dn binatang berbisa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas pada makalah ini
adalah:
1. Bagaimanakah penatalaksanaan gigitan anjing kera, kucing yang dicurigai
rabies?
2. Bagaimanakah penatalaksanaan patukan ular?
3. Bagaimanakah penatalaksnaan sengatan/gigitan serangga?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui penatalaksanaan gigitan, sengatan binatang yang berbahaya
bagi kesehatan di masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui penatalaksanaan gigitan anjing kera, kucing yang
dicurigai rabies.
b. Untuk mengetahui penatalaksanaan patukan ular.
c. Untuk mengetahui penatalaksanaan sengatan/gigitan serangga.
II. PEMBAHASAN
1. Penatalaksanaan gigitan anjing, kera, kucing yang dicurigai rabies
a. Menghadapi binatang
1) Mengetahui daerah terjadinya kasus termasuk endemic rabies atau tidak.
2) Menilai keadaan binatang saat menggigit
a) Sedang beranak: mungkin menggigit, sehat
b) Dalam keadaan terangsang: mungkin menggigit, sehat
c) Tanpa provokasi/sebab: diobservasi, diduga rabies
3) Memberikan vaksinasi
b. Menghadapi manusia/korban
1) Membersihkan luka gigitan dengan air mengalir dan sabun, hentikan bila ada
perdarahan, tutup luka, rujuk
2) Pemberian vaksin dan serum anti rabies
a) Serum Anti Rabies (imunisasi pasif)
Rabies Imunoglobulin (human) - Hyperab/Imugam
Serum kuda (SAR) diberikan bila Hyperab tak ada dalam 24 jam
b) Vaksin Anti Rabies
Human Diploid Cell Vaccine (HDVC)
Duck Embryo Virus Vaccine (DEV)
Suckling Mice Brain Vaccine (SMB)
Verocell
3) Pemberian ATS/ Toksoid
4) Analgetik dan antibiotic
5) Bila ada gejala neurologi akibat pemberian vaksin berikan obat simtomatis
dan kortikosteroid IM, IV atau intrarectal
DAFTAR PUSTAKA
Deprtemen Kesehatan RI, Penanggulangan Kegawatdaruratan Sehari-hari dan Bencana:
Modul 3, Jakarta Departemen Kesehatan, 2007.