Disusun oleh:
HESTI WIJI UTAMI
P 27224013 056
Bidan
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk deregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan
praktik kebidanan (AD-ART IBI, 2008)
Bidan pelaksana
Merupakan profesi yang tugasnya merupakan pengaplikasian ilmu secara langsung dalam bentuk
pelayanan kepada masyarakat (infobidannia.wordpress.com/2011/05/28/peran-dan-fungsi-
bidan/)
Puskesmas
Pelayanan KB
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan dengan tujuan memberikan asuhan
KB kepada PUS/WUS yang ingin ber KB
Komunitas
Fasilitas pelayanan KB
(Petunjuk Pelaksanaan KB Mandiri melalui jalur dokter dan bidan Praktek swasta, potik, took
obat dan sarana pelayanan KB mandiri lainnya, Jakarta, BKKBN 1989)
Pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi Program KB ditujukan kepada hasil kegiatan
operasional yang meliputi:
1. Cakupan laporan
Jumlah, ketepatan pengisian dan ketepatan waktu data yang dilaporkan
2. Kualitas data
Keterlambatan, cakupan yang belum optimal, penyampaian informasi yang belum
optimal
3. Tenaga
a. Ketersediaan / jumlah tenaga
b. Kualitas tenaga
4. Sarana
a. Ketersediaan formulir/kartu
b. Ketersediaan buku petunjuk teknis
c. Ketersediaan faksimili
d. Ketersediaan computer
1. Pada waktu mendaftar untuk pembukaan atau peresmian klinik KB baru harus dibuat
Kartu Pendaftaran Klinik KB (K/0/KB/04) rangkap 2 dikirim ke PDPKB Kabupaten kota
tiap tahun dan arsip
2. Setiap bulan Januari pada awal tahun anggaran yang bersangkutan dilakukan pendaftaran
ulang untuk setiap klinik KB, dengan mengisi Kartu Pendaftaran Klinik KB (K/0/KB/04)
3. Setiap peserta KB baru dan peserta KB pindahan dari klinik KB atau pelayanan lain
dibuatkan Kartu Status Peserta KB (K/IV/KB/04)
4. Setiap peserta KB baru dan peserta KB pindahan dari klinik KB atau pelayanan lain
dibuatkan Kartu Peserta KB (K/I/KB/04)
5. Setiap hari pelayanan KB dilakukan oleh klinik KB harus dicatat dalam register klinik
KB (R/I/KB/04) sebagai sumber data laporan bulanan klinik KB
6. Setiap penerimaan dan pengeluaran jenis alat kontrasepsi oleh klinik KB dicatat dalam
Register Alat Kontrasepsi Klinik KB (R/II/KB/04)
7. Pelayanan KB yang dilakukan oleh Dokter/Bidan Praktik Swasta setiap hari dicatat
dalam Buku Bantu Hasil Pelayanan Kontrasepsi pada Dokter/Bidan Praktik Swasta
(B/I/DBS/04)
8. Setiap bulan petugas penghubung Dokter/Bidan Praktik Swasta membuat Laporan
Bulanan Petugas Penghubung Dokter/Bidan Praktik Swasta (F/I/PH/DBS/04) yg
merupakan rekapitulasi Buku Bantu Hasil Pelayanan Kontrasepsi pada Dokter/Bidan
Praktik Swasta di daerah binaannya. Rangkap 2 untuk klinik KB induk dan arsip.
9. Setiap bulan petugas klinik KB membuat Laporan Bulanan Klinik KB (F/II/KB/04) yang
sumber datanya diambil dari register klinik KB (R/I/KB/04), Laporan Bulanan Petugas
Penghubung Dokter/Bidan Praktik Swasta (F/I/PH/DBS/04) dan Register Alat
Kontrasepsi Klinik KB (R/II/KB/04), dibuat rangkap 4 untuk PDPKB kota, mitra kerja
tingkat II, kantor Camat dan arsip.
10. Setiap bulan PDPKB kab/kota membuat rekapitulasi Laporan Bulanan Klinik KB tingkat
Kabupaten/Kota dengan menggunakan formulir F/II/KB/04. Rangkap 3 untuk BKKBN
Prov, BKKBN Pusat dan arsip.
11. Setiap bulan BKKBN Propinsi membuat rekapitulasi Laporan Bulanan Klinik KB tingkat
Propinsi dengan menggunakan formulir Rek.Prov.F/II/KB/04. Rangkap 2 untuk BKKBN
Pusat dan arsip
12. Setahun sekali PDPKB kab/kota membuat rekapitulasi Kartu Pendaftaran Klinik KB
tingkat Kabupaten/Kota dengan menggunakan formulir Rek.Kab.K/0/KB/04. Rangkap 3
untuk BKKBN Prov, BKKBN Pusat dan arsip.
13. Setahun sekali PDPKB Propinsi membuat rekapitulasi Kartu Pendaftaran Klinik KB
tingkat Provinsi dengan menggunakan formulir Rek.Kab.Prov.K/0/KB/04. Rangkap 2
untuk BKKBN Pusat dan arsip
1. Ketersediaan pelayanan
2. Keterjangkauan pelayanan
3. Kulitas pelayanan KB