Anda di halaman 1dari 19

Pencatatan,pelaporan dan

pendokumentasian
z KB
KELOMPOK 2

SRI YUNITA PATTY (10180000006)

ALIFA INTAN AL-MUTTAHASIN (10180000008)

MONIKHA FRANSISKA DHAO (1018000083)

WENDILINA LEKI (10180000033)


z

What?

 Pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi adalah suatu kegiatan merekam


dan menyajikan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan oleh fasilitas
pelayanan KB

 Pencatatan dan pelaporan keluarga berencana adalah suatu kegiatan mencatat


dan melaporkan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi
yang dilakukan oleh klinik KB, BPS, atau tempat pelayanan lainnya. Program
keluarga berencana perlu di tingkatakan agar pria dapat mendukung pilihan
kontrasepsi oleh istrinya, meningkatkan komunikasi diantara suami istri,
meningkatakan penggunaan metode kontrasepsi pria, meningkatkan upaya
pencegahan IMS dll.
Jenis dan Kegunaan Kartu, Register, Formulir
dalam Pelayanan KB
a. Kartu Peserta KB (K/I/KB/04)
Kartu ini diberikan oleh klinik KB kepada peserta KB dan
digunakan sebagai tanda bukti diri sebagai  peserta KB. Kartu ini
juga dapat digunakan untuk mencari kembali kartu status peserta
KB (ditempat pelayanan.

b. Kartu Status Peserta KB (K/IV/KB/04)


Adalah kartu yang digunakan untuk mencatat identitas diri,
catatan medic hasi skrining dalam pelayanan dan pemilihan
penggunaan metode/alat kontrasepsi yang tepat bagi peserta KB.
Kartu ini dibuat untuk setiap pengunjung baru di klinik KB, baik
sebagai peserta KB baru maupun sebagai peserta KB lama dan
disimpan secara rapi di klinik KB.
c. Register hasil pelayanan KB di klinik KB(R/I/KB/04)
Untuk mencatat tiap hari hasil pelayanan kontrasepsi yang
diberikan pada Pasangan Usia Subur (PUS). Register ini menjadi
sumber data untuk membuat laporan bulanan klinik KB pada setiap
akhir bulan

d. Register alat kontrasepsi di klinik KB(R/II/KB/04)


Untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran (Mutasi), serta
persediaan semua jenis alat kontrasepsi di klinik KB. Register ini
menjadi sumber data untuk membuat laporan bulanan klinik KB
tentang keadaan alat kontrasepsi pada setiap akhir bulan.

e.Buku Bantu Hasil Pelayanan Kontrasepsi pada Dokter/Bidan


Praktek Swasta (B/I/DBS/04)
untuk mencatat hasil pelayanan peserta KB baru/ulangan pada
setiap hari pelayanan KB di tempat pelayanan dokter/BPS.
f.Laporan Bulanan Petugas Penghubung tentang Hasil Pelayanan
Kontrasepsi, oleh Dokter/BPS ( F/I/PH/DBS/04 )
Formulir ini digunakan oleh petugas penghubung DBS untuk mencatat
dan melaporkan hasil pelayanan kontrasepsi. Laporan ini dibuat
dengan cara mengambil atau mencatat data atau informasi dari buku
bantu hasil pelayanan kontrasepsi pada dokter/BPS setiap akhir bulan.

g. Laporan Bulanan Klinik KB ( F/II/KB/04 )


Digunakan oleh klinik KB untuk melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan
pelayanan kontrasepsi, baik pelayan peserta KB baru maupun pelayan
KB ulang. Laporan ini mencakup identitas klinik KB, termasuk jumlah
dokter dan bidan praktek swasta hasil pelayanan peserta KB baru,
kontrasepsi ulang dan persediaan alat kontrasepsi
 Pencatatan & pelaporan pelayanan
kontrasepsi program KB di tujukan pada
kegiatan & hasil kegiatan operasional yang
meliputi :

1. Kegiatan pelayanan kontrasepsi

2. Hasil kegiatan pelayanan kontrasepsi baik di


klinik KB maupun di praktik dokter/ bidan &
praktik swasta

3. Pencatatan keadaan alat-alat kontrasepsi di


klinik KB
B. Penggunaan Kartu Catatan Pasien
 Penjelasan Umum

a. K/IV/KB/04 dibuat untuk setiap pengunjung baru klinik KB, yaitu


peserta KB baru dan peserta KB lama, pindahan dari klinik KB
atau tempat pelayanan KB lain. Sedangkan untuk pelayanan di
dokter/bidan praktek swasta menggunakan kartu pasien yang
sudah ada di masing-masing DBS.
b. b. K/IV/KB/04 berfungsi untuk mencatat identitas, catatan medic
hasil skrining atau pemeriksaan dan kunjungan ulang peserta KB
c. c. K/IV/KB/04 terdiri dari dua halaman, yaitu :
1. Halaman Depan :

 Bagian pertama : berisikan Nomor Kode Klinik KB, Nomor Seri


Kartu Peserta KB, Nama Peserta KB, Tgl/Bln/Thn lahir/Umur Istri,
Nama Suami dan Istri, Pendidikan Suami dan Istri, Alamat
Peserta KB, Pekerjaan Suami dan Istri.

 Bagian kedua : menunjukkan jumlah anak hidup,


umur Anak terkecil, Status Peserta KB(Baru, Pernah
pakai alat kontrasepsi berhenti sesudah bersalin/
keguguran dengan ganti cara) dan cara KB terakhir 7
jenis ( IUD, MOW, MOP, Kondom,  Implant, Suntikan
dan Pil).
 Bagian ketiga : berisi penapisan (skrining) untuk menentukan alat
kontrasepsi yang dapat digunakan calon peserta KB yang terdiri
dari Anamnesa dan pemeriksaan.

- Anamnesa tersebut mencakup Haid Terakhir Tanggal,


Hamil/Diduga Hamil, Jumlah GPA(Gravida, Partus, Abortus),
Menyusui dan riwayat penyakit sebelumnya ( sakit kuning,
perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya,
keputihan yang lama dan tumor)
- Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik meliputi
keadaan umum, Berat badan dan Tekanan darah
 Bagian  keempat : merupakan kesimpulan dari ketiga bagian
diatas yang meliputi pemberian alat kontrasepsi, tanggal
pelayanan dan tanggal dipesan kembali, serta tanda tangan
dokter/bidan/perawat yang memberikan pelayanan

2. Halaman Belakang:
Berisi tentang kunjungan ulang untuk mencatat
tanggal datang, haid terakhir, berat badan,
tekanan darah, akibat kontrasepsi ( komplikasi
berat dan kegagalan), pemeriksaan dan
tindakan serta tanggal yang dipesan kembali.
C. Mekanisme Pelaporan
1. Kartu Pendaftaran Klinik KB (K/0/KB/04)
Dibuat oleh klinik KB rangkap 2 (dua), 1 lembar untuk Pengelola Daerah
Program KB (PDPKB) Kabupaten/Kota yg dikirim selambat2nya tgl. 07 Februari
setiap tahun ke PDPKB Kabupaten/Kota dan arsip

2.Rekapitulasi Kartu Pendaftaran Klinik KB Tingkat Kabupaten/Kota


(Rek.Kab.K/0/KB/04)
Dibuat rangkap 3 (tiga) oleh PDPKB Kab./Kota dan di kirim selambat2nya pada
tgl. 14 Februari setiap tahun, masing2 ke BKKBN Provinsi, BKKBN Pusat dan
arsip

3.Rekapitulasi Kartu Pendaftaran Klinik KB Tingkat Provinsi


(Rek.Prov.K/0/KB/04n Dibuat rangkap 2 (dua) oleh BKKBN Provinsi dan kirim
selambat2nya tgl. 21 Februari setiap tahun ke BKKBN pusat dan arsip
4. Laporan Bulanan Petugas Penghubung Hasil Pelayanan
Kontrasepsi Oleh Dokter / Bidan Praktik Swasta (F/1/PH/DBS/04)
Dibuat oleh PDPKB Dokter / Bidan praktik Swasta dalam rangkap 2
(dua), dikirim selambat2nya tgl. 05 bulan berikutnya ke klinik KB
induk di wilayah kerjanya dan arsip

5. Laporan Bulanan Klinik KB (F/II/KB/04)


Dibuat oleh klinik KB dalam rangkap 4 (empat), dikirim selambat-
lambatnya pada tgl.07 bulan berikutnya, masing2 ke PDPKB
Kab./Kota, mitra kerja TK.II, kantor camat dan arsip

6. Rekapitulasi Laporan Bulanan Klinik KB Tingkat


Kab./Kota (Rek.Kab.F/II/KB/04)
Dibuat rangkap 3 (tiga), setiap bulan oleh PDPKB
kab./Kota, dikirim selambat-lambatnya tgl.10 bulan
berikutnya ke BKKBN Provinsi, BKKBN Pusat dan
arsip
7. Rekapitulasi Laporan Bulanan Klinik KB Tingkat Provinsi
(Rek.Prov.F/II/KB/04)
Dibuat rangkap 2 (dua) oleh BKKBN Prov. Dan dikirim selambat-lambatnya
tgl.15 bulan berikutnya ke BKKBN pusat dan arsip

8. PDPKB Kabupaten/Kota
Setiap bulan menyampaikan umpan balik kepada camat dan mitra kerja

9. BKKBN Provinsi (Bidang Informasi Keluarga & Analisis Program)


Setiap bulan menyampaikan umpan balik ke PDPKB kab./Kota dan
Dinkes

10. BKKBN Pusat (Direktorat Pelaporan & Statistik)


Setiap bulan menyampaikan umpan balik
kepada semua pimpinan di jajaran BKKBN Pusat, ke
BKKBN Provinsi, Kab./Kota dan mitra kerja tingkat pusat
D. Pendokumentasian Rujukan KB
1. Pengertian Rujukan adalah :
Penyerahan tanggung jawab secara timbal balik  atas masalah
yang timbul, baik secara vertikal maupun secara horizontal
kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan
rasional. Tidak dibatasi oleh wilayah administrasi dengan tujuan
untuk penanggulangan masalah yang sedang dihadapi.

2. Tujuan sistem rujukan disini adalah:


- Untuk penanggulangan masalah yang sedang
dihadapi.
- Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi
pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi secara
terpadu.
- Untuk menunjang upaya penurunan angka kejadian
efek samping, komplikasi dan kegagalan
penggunaan kontrasepsi.
3. Rujukan Medik dapat berlangsung:
a. Internal antar petugas di satu puskesmas
b.  Antara puskesmas  pembantu dan puskesmas
c.  Antara masyarakat dan puskesmas
d.  Antara satu puskesmas dan puskesmas lain
e. Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium
atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
f.  Internal antara bagian/unit palayanan di dalam
satu rumah sakit
4. Rujukan bukan berarti melepaskan tanggung jawab dengan
menyerahkan klien ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, akan
tetapi karena kondisi klien yang mengaharuskan pemberian pelayanan
yang lebih kompeten dan bermutu melalui upaya rujukan. Untuk itu
dalam melaksanakan rujukan harus telah pula diberikan:

a. Konseling tentang kondisi klien yang menyebabkan memerlukan


rujukan
b. Konseling tentang kondisi yang diharapkan diperoleh di tempat rujukan
c. Informasi tentang fasilitas pelayanan kesehatan tempat rujukan dituju
d. Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju
mengenai kondisi klien saat ini, riwayat sebelumnya serta
upaya/tindakan yang telah diberikan
e. Bila perlu berikan upaya mempertahankan keadaan umum
klien
f. Bila perlu, karena kondisi klien, dalam perjalanan menuju
tempat rujukan harus didampingi perawat/bidan
g. Menghubungi fasilitas pelayanan tempat rujukan dituju agar
memungkin segera menerima rujukan klien
5. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan, setelah
memberi upaya  penangulangan dan kondisi klien telah
memungkinkan, harus segera mengembalikan klien ketempat
fasilitas pelayanan asalnya dengan terlebih dahulu memberikan :

a.  Konseling tentang kondisi klien sebelum dan sesudah diberi


upaya penanggulangan

b. Nasehat yang perlu diperhatikan klien mengenai kelanjutan


penggunaan kontrasepsi

c. Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang


merujuk mengenai kondisi klien, berikut upaya
penaggulangan yang telah diberikan serta sasaran
upaya pelayanan lanjutan yang harus dilaksanakan,
terutama tentang penggunaan kontrasepsi.
 
TERIMAKASIH.. 

Anda mungkin juga menyukai