Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

“CARA PENCATATAN, PELAPORAN DAN RUJUKAN KB”

Dosen Pengampu:
Asmariyah, S. ST., M.Keb.

Disusun oleh:

NAMA : RICA PUSTIKA


NPM : FOGO19029

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan hasil observasi tentang konsep gender dalam kesehatan
reproduksi dan dimensi sosial. Laporan ini telah kami susun dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah asuhan kebidanan kegawatdaruratan ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ini dapat berguna dan
dimengerti .

Bengkulu, Kamis 20 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
Latar Belakang..................................................................................................1
Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Tinjauan Pustaka....................................................................................2
B. Pelaksanaan Praktikum..........................................................................3

C. Hasil Observasi.......................................................................................4
D. Pembahasan Observasi...........................................................................5
BAB III PENUTUP.........................................................................................6
A. Kesimpulan...........................................................................................6
B. Saran.....................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar belakang
Pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi adalah suatu kegiatan
merekam dan menyajikan berbagai aspek yang berkaitan dengan
pelayanan oleh fasilitas pelayanan KBPeserta KB adalah pasangan usia
subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi.3.  Peserta KB baru adalah
PUS yang pertama kali mengguakan kontrasepsi atau PUS yang kembali
menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang berakhir
dengan keguguran atau persalinan.4. Peserta KB lama adalah peserta KB
yang masih menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.5. Peserta
KB ganti cara adalah peseta KB yang berganti pemakaian dari satu metode
kontrasepsi ke metode kontrasepsi lainnya

B. Tujuan
Agar mahasiswa bisa mengetahui konsep gender dalam kesehatan
reproduksi dan dimensi sosial serta permasalahannya
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN

Pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi adalah suatu


kegiatan merekam dan menyajikan berbagai aspek yang berkaitan dengan
pelayanan oleh fasilitas pelayanan KBPeserta KB adalah pasangan usia
subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi.3.  Peserta KB baru adalah
PUS yang pertama kali mengguakan kontrasepsi atau PUS yang kembali
menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang berakhir
dengan keguguran atau persalinan.4. Peserta KB lama adalah peserta KB
yang masih menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi
kehamilan.5. Peserta KB ganti cara adalah peseta KB yang berganti
pemakaian dari satu metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi lainnya.

B. Jenis dan Kegunaan Kartu, Register, Formulir dalam Pelayanan KB


Kartu Peserta KB (K/I/KB/04)Kartu ini diberikan oleh klinik KB
kepada peserta KB dan digunakan sebagai tanda bukti diri sebagai 
peserta KB. Kartu ini juga dapat digunakan untuk mencari kembali kartu
status peserta KB (K/IV/KB/04) ditempat pelayanan.b. Kartu Status
Peserta KB (K/IV/KB/04)Adalah kartu yang digunakan untuk mencatat
identitas diri, catatan medic hasi skrining dalam pelayanan dan pemilihan
penggunaan metode/alat kontrasepsi yang tepat bagi peserta KB. Kartu ini
dibuat untuk setiap pengunjung baru di klinik KB, baik sebagai peserta
KB baru maupun sebagai peserta KB lama dan disimpan secara rapi di
klinik KB.

C. Register hasil pelayanan KB di klinik KB(R/I/KB/04)


Untuk mencatat tiap hari hasil pelayanan kontrasepsi yang diberikan
pada Pasangan Usia Subur (PUS). Register ini menjadi sumber data untuk
membuat laporan bulanan klinik KB pada setiap akhir buland. Register
alat kontrasepsi di klinik KB(R/II/KB/04)Untuk mencatat penerimaan dan
pengeluaran (Mutasi), serta persediaan semua jenis alat kontrasepsi di
klinik KB. Register ini menjadi sumber data untuk membuat laporan
bulanan klinik KB tentang keadaan alat kontrasepsi pada setiap akhir
bulan.e.Buku Bantu Hasil Pelayanan Kontrasepsi pada Dokter/Bidan
Praktek Swasta (B/I/DBS/04)untuk mencatat hasil pelayanan peserta KB
baru/ulangan pada setiap hari pelayanan KB di tempat pelayanan
dokter/BPS.

D. Laporan Bulanan Klinik KB ( F/II/KB/04 )

Laporan Bulanan Petugas Penghubung tentang Hasil Pelayanan


Kontrasepsi, oleh Dokter/BPS ( F/I/PH/DBS/04 )Formulir ini digunakan
oleh petugas penghubung DBS untuk mencatat dan melaporkan hasil
pelayanan kontrasepsi. Laporan ini dibuat dengan cara mengambil atau
mencatat data atau informasi dari buku bantu hasil pelayanan kontrasepsi
pada dokter/BPS setiap akhir bulan.g. Laporan Bulanan Klinik KB
( F/II/KB/04 )Digunakan oleh klinik KB untuk melaporkan kegiatan dan
hasil kegiatan pelayanan kontrasepsi, baik pelayan peserta KB baru
maupun pelayan KB ulang. Laporan ini mencakup identitas klinik KB,
termasuk jumlah dokter dan bidan praktek swasta hasil pelayanan peserta
KB baru, kontrasepsi ulang dan persediaan alat kontrasepsi

Pencatatan & pelaporan pelayanan kontrasepsi program KB di


tujukan pada kegiatan & hasil kegiatan operasional yang
meliputi :Kegiatan pelayanan kontrasepsiHasil kegiatan pelayanan
kontrasepsi baik di klinik KB maupun di praktik dokter/ bidan & praktik
swastaPencatatan keadaan alat-alat kontrasepsi di klinik KB

E. Penggunaan Kartu Catatan Pasien


Penjelasan Umuma. K/IV/KB/04 dibuat untuk setiap pengunjung baru
klinik KB, yaitu peserta KB baru dan peserta KB lama, pindahan dari
klinik KB atau tempat pelayanan KB lain. Sedangkan untuk pelayanan di
dokter/bidan praktek swasta menggunakan kartu pasien yang sudah ada di
masing-masing DBS.b. K/IV/KB/04 berfungsi untuk mencatat identitas,
catatan medic hasil skrining atau pemeriksaan dan kunjungan ulang
peserta KBc. K/IV/KB/04 terdiri dari dua halaman, yaitu :

1) Halaman Depan :Bagian pertama : berisikan Nomor Kode Klinik KB,


Nomor Seri Kartu Peserta KB, Nama Peserta KB, Tgl/Bln/Thn
lahir/Umur Istri, Nama Suami dan Istri, Pendidikan Suami dan Istri,
Alamat Peserta KB, Pekerjaan Suami dan Istri.

2) Bagian kedua : menunjukkan jumlah anak hidup, umur Anak terkecil,


Status Peserta KB(Baru, Pernah pakai alat kontrasepsi berhenti
sesudah bersalin/ keguguran dengan ganti cara) dan cara KB terakhir
7 jenis ( IUD, MOW, MOP, Kondom,  Implant, Suntikan dan Pil).

3) Bagian ketiga : berisi penapisan (skrining) untuk menentukan alat


kontrasepsi yang dapat digunakan calon peserta KB yang terdiri dari
Anamnesa dan pemeriksaan.- Anamnesa tersebut mencakup Haid
Terakhir Tanggal, Hamil/Diduga Hamil, Jumlah GPA(Gravida,
Partus, Abortus), Menyusui dan riwayat penyakit sebelumnya ( sakit
kuning, perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya,
keputihan yang lama dan tumor)Pemeriksaan yang dilakukan adalah
pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum, Berat badan dan Tekanan
darah

4) Bagian  keempat : merupakan kesimpulan dari ketiga bagian diatas


yang meliputi pemberian alat kontrasepsi, tanggal pelayanan dan
tanggal dipesan kembali, serta tanda tangan dokter/bidan/perawat
yang memberikan pelayanan2. Halaman Belakang:Berisi tentang
kunjungan ulang untuk mencatat tanggal datang, haid terakhir, berat
badan, tekanan darah, akibat kontrasepsi ( komplikasi berat dan
kegagalan), pemeriksaan dan tindakan serta tanggal yang dipesan
kembali.

F. Mekanisme Pelaporan Kartu Pendaftaran Klinik KB (K/0/KB/04)


Dibuat oleh klinik KB rangkap 2 (dua), 1 lembar untuk Pengelola
Daerah Program KB (PDPKB) Kabupaten/Kota yg dikirim selambat2nya
tgl. 07 Februari setiap tahun ke PDPKB Kabupaten/Kota dan
arsipRekapitulasi Kartu Pendaftaran Klinik KB Tingkat Kabupaten/Kota
(Rek.Kab.K/0/KB/04)Dibuat rangkap 3 (tiga) oleh PDPKB Kab./Kota dan
di kirim selambat2nya pada tgl. 14 Februari setiap tahun, masing2 ke
BKKBN Provinsi, BKKBN Pusat dan arsip3. Rekapitulasi Kartu
Pendaftaran Klinik KB Tingkat Provinsi (Rek.Prov.K/0/KB/04)Dibuat
rangkap 2 (dua) oleh BKKBN Provinsi dan kirim selambat2nya tgl. 21
Februari setiap tahun ke BKKBN pusat dan arsip.

Laporan Bulanan Petugas Penghubung Hasil Pelayanan Kontrasepsi


Oleh Dokter / Bidan Praktik Swasta (F/1/PH/DBS/04)Dibuat oleh
PDPKB Dokter / Bidan praktik Swasta dalam rangkap 2 (dua), dikirim
selambat2nya tgl. 05 bulan berikutnya ke klinik KB induk di wilayah
kerjanya dan arsip5. Laporan Bulanan Klinik KB (F/II/KB/04)Dibuat oleh
klinik KB dalam rangkap 4 (empat), dikirim selambat-lambatnya pada
tgl.07 bulan berikutnya, masing2 ke PDPKB Kab./Kota, mitra kerja
TK.II, kantor camat dan arsip6. Rekapitulasi Laporan Bulanan Klinik KB
Tingkat Kab./Kota (Rek.Kab.F/II/KB/04)Dibuat rangkap 3 (tiga), setiap
bulan oleh PDPKB kab./Kota, dikirim selambat-lambatnya tgl.10 bulan
berikutnya ke BKKBN Provinsi, BKKBN Pusat dan arsip

G. Rekapitulasi Laporan Bulanan Klinik KB Tingkat Provinsi (Rek.


Prov
7. Rekapitulasi Laporan Bulanan Klinik KB Tingkat Provinsi
(Rek.Prov.F/II/KB/04)Dibuat rangkap 2 (dua) oleh BKKBN Prov. Dan
dikirim selambat-lambatnya tgl.15 bulan berikutnya ke BKKBN pusat dan
arsip8. PDPKB Kabupaten/KotaSetiap bulan menyampaikan umpan balik
kepada camat dan mitra kerja9. BKKBN Provinsi (Bidang Informasi
Keluarga & Analisis Program)Setiap bulan menyampaikan umpan balik
ke PDPKB kab./Kota dan Dinkes10. BKKBN Pusat (Direktorat Pelaporan
& Statistik)Setiap bulan menyampaikan umpan balik kepada semua
pimpinan di jajaran BKKBN Pusat, ke BKKBN Provinsi, Kab./Kota dan
mitra kerja tingkat pusat
H. SISTEM RUJUKAN
Sistem rujukan bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan,
dan efisiensi pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi secara terpadu.
Perhatian khusus terutama ditujukan untuk menunjang upaya penurunan
angka kejadian efek samping, komplikasi dan kegagalan penggunaan
kontrasepsi. Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem
jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya
penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang
timbul, baik secara vertikal maupun secara horizontal kepada fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional. Dengan
pengertian tersebut, maka merujuk berarti meminta pertolongan secara
timbal balik kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten untuk
penanggulangan masalah yang sedang dihadapi. Tatalaksana dalam
melakukan rujukan medik, yaitu:
1. Internal antar petugas di satu Puskesmas.
2. Antara Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
3. Antara masyarakat dan Puskesmas
4. Antara satu Puskesmas dan Puskesmas yang lain
5. Antara Puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
6. Internal antara bagian/unit pelayanan di dalam satu rumah sakit
7. Antara rumah sakit, laboratorium, atau fasilitas pelayanan lain
dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan yang
lain
Rangkaian jaringan fasilitas pelayanan kesehatan dalam setiap rujukan
tersebut berjenjang dari yang paling sederhana di tingkat keluarga sampai satuan
fasilitas pelayanan kesehatan nasional dengan dasar pemikiran rujukan ditujukan
secara timbal balik ke satuan fasilitas pelayanan yang lebih kompeten,
terjangkau, dan rasional; serta tanpa dibatasi oleh wilayah administrasi.

Jaringan Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Jenjang (Hirarki) Komponen/ Unsur Pelayanan
Kesehatan
Tingkat rumah tangga Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarganya
Sendiri
Tingkat masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka
sendiri oleh Kelompok Paguyuban, PKK, Saka Bhakti
Husada, Anggota RW, RT, dan masyarakat (Posyandu)
Fasilitas pelayanan Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas
kesehatan profesional Keliling, Praktik Dokterk Swasta, Bidan,
tingkat pertama Poliklinik Swasta, dll
Fasilitas pelayanan Rumah Sakit Kabupaten, Rumah Sakit Swasta, Laboratorium
kesehatan profesional Klinik Swasta, dll
tingkat kedua
Fasilitas pelayanan Rumah Sakit Kelas B dan A serta Lembaga Spesialistik
kesehatan profesional Swasta, Laboratorium Kesehatan Daerah dan Laboratorium
tingkat ketiga Klinik Swasta

Rujukan bukan berarti melepaskan tanggung jawab dengan menyerahkan


klien ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, akan tetapi karena kondisi klien
yang mengharuskan pemberian pelayanan yang lebih kompeten dan bermutu
melalui upaya rujukan. Untuk itu dalam melaksanakan rujukan harus pula
diberikan:
1. Konseling tentang kondisi klien yang menyebabkan perlu dirujuk
2. Konseling tentang kondisi yang diharapkan diperoleh di tempat rujukan
3. Informasi tentang fasilitas pelayanan kesehatan tempat rujukan dituju
4. Pengantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju mengenai
kondisi klien saat ini dan riwayat sebelumnya serta upaya/ tindakan
yang telah diberikan
5. Bila perlu, berikan upaya mempertahankan keadaan umum klien
6. Bila perlu, karena kondisi klien, dalam perjalanan menuju tempat
rujukan harus didampingi perawat/ bidan
7. Menghubungi fasilitas pelayanan tempat rujukan dituju agar
memungkinkan segera menerima rujukan klien
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan, setelah memberikan
upaya penanggulangan dan kondisi klien telah memungkinkan, harus segera
mengembalikan klien ke tempat fasilitas pelayanan asalnya terlebih dahulu
memberikan:

I.Hasil pembahasan

Narasumber : Bidan R
Sebagai narasumber dari wawancara yang kami lakukan pada hari Kamis tanggal
13 Mei 2021 Pukul 14:00 WIB di pmb bidan R di desa Bunut Tinggi.

Dari wawancara yang telah kami lakukan pada Bidan R dengan beberapa pertanyaan,
maka kami memperoleh hasil sebagai berikut.

Hasil Wawancara
Nama pengkaji : RICA PUSTIKA
Tingkat / Semester : 4 ( Genap )
Tempat Pengambilan Kasus : jln.meranti 2 ,sawah lebar
No Pertanyaan Pernyataan
2. Bagaimana sistem rujukan yang Memberikan konseling tentang
dilakukan oleh bidan jika ada kondisi klien sehingga harus dirujuk,
pasien kb yang perlu dilakukan membuat pengantar tertulis ke
rujukan ? fasilitas yang tertuju
3 Apakah anda melakukan Iya selalu
dokumentasi pada pelayanan
kb?
4. Bagaimana mekanisme Setiap bulan puskesmas Mendapatkan
pendataan pelayanan kb ? Data Pelayanan KB dari seluruh fasil
tas Pelayanan KB di wilayah
kerjanya. Agar catatan hasil
pelayanan pada Dokter/Bidan Swasta
dan Rumah Sakit bisa didapatkan,
aka pihak Puskesmas atau Dinas
Kesehatan perlu membuatja ingan
kerjasama.
5. Bagaima cara mengingatkan Setiap ibu yang ber KB di berikan
pasien untuk kunjungan ulang kartu KB
6 Apakah ibu bidan juga dalam menjalan kan praktek
melakukan pelaporan kb? kebidanaan saya mealkukan
melipputi apa saja pelaporan kb pelaporan kb, pelaporan kb yang di
yang ibu lakukan ? lakukan meliputi pengisian, kartu
peseta kb, kartu status peserta kb,
buku regester dan buku pendaptaran

7 Pada saat memberikan Pada saat pelayanan yang normal


pelayanan apakah bidan belum di berikan informasi tentang
membereikan informasi tentang rujukan akan tetapi jika ada pasen
rujukan ? yang keluhan yang abnormal maka
akan di jelaskan tentang rujukan
tersebut

8. Pada saat ingin merujuk pasen Iya Karen saat yang pedarahan watu
apakah pasien tersebut langsung itu darah yang keluar sangat banyak
mau di rujuk ibu nya merasa pusing,lemas karena
sudah banyak darah yg keluar

9. Bagaimana upaya yang di Memberikan konseling tentang


lakukan bidan jika ada pasien kondisi klien sehingga harus dirujuk,
gawat akan tetapi pasien menjelaskan tentang tanda dan
tersebut tidak mau di rujuk bahaya kepada ibu dan keluraga atau
suami pasien

C. Pembahasan Observasi

Dari hasil obsevasi yang di peroleh dengan cara observasi

BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
KB adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran. KB bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, serta terciptanya penduduk
yang berkualitas. Adapun sasaran dari program KB, yaitu: sasaran langsung
dan tidak langsung. Ruang lingkup program KB, meliputi: komunikasi
informasi dan edukasi konseling, pelayanan infertilitas, pendidikan seks,
konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan. serta konsultasi
genetik. Adapun jenis-jenis akseptor KB, yaitu: akseptor aktif, aktif kembali,
KB baru, KB dini, KB langsung, dan KB dropout. Adapun akseptor KB
menurut sasarannya, meliputi: fase menunda kehamilan, fase mengatur/
menjarangkan kehamilan, dan fase mengakhiri kesuburan.

DAFTAR PUSTAKA
Asan, A. Hak reproduksi sebagai etika global dan implementasinya dalam pelayanan
KB di NTT. BKKBN. (2007).
Everett S. Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif EGC. Jakarta. (2012).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, “Kesehatan Reproduksi di Indonesia”,


Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. (1996).

Kartono. Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Pustaka Sinar Harapan.Jakarta.


(1998).
Manuaba. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC. Jakarta (1998).
Pinem. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media. Jakarta. (2009).
Purwieningru, E. Gender dalam Kesehatan Reproduksi. www.bkkbn.go.id. Jakarta.
(2008)
Sebagariang, dkk. Kesehatan Reproduksi Wanita. Trans Info Media. Jakarta. (2010)
Surya, Adi. Kesehatan reproduksi dalam prespektif gender.www.google.com. (2011).

Anda mungkin juga menyukai