Jumlah bidan dan ibu hamil yang tertarik untuk menggunakan dan mempraktikkan terapi komplementer
mengalami peningkatan. Banyak ibu hamil menggunakan atau meminta terapi yang menawarkan
bantuan secara alami. Namun, terapi komplementer masih menjadi subjek kontroversial di banyak
negara. Sebagian ahli kesehatan dan ilmuwan mempertanyakan dasar ilmiah dari terapi tertentu, dan
menganggap dasar-dasar bukti ilmiah sering kali tidak memadai. Sebagian lagi berpendapat, bahwa
terapi komplementer aman dan berhasil
Meskipun relatif kecil, bidang terapi komplementer dianggap menawarkan banyak manfaat dalam
kehamilan dan kelahiran. Misalnya, pengobatan seperti jahe untuk membantu meringankan morning
sickness dan aromaterapi untuk membantu relaksasi
Meski demikian, ada juga terapi-terapi yang sedikit kontroversial. Misalnya, terapi homeopati yang
praktiknya didasarkan pada teori yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern.
Ada peningkatan minat terapi komplementer di kalangan bidan dalam hal menanggapi permintaan dari
ibu hamil. Namun, bidan yang melakukan terapi komplementer harus memastikan bahwa mereka sudah
mendapatkan pelatihan yang sesuai. Jika tidak, banyak peminat di kalangan bidan yang melakukan
terapi komplementer tanpa mengetahui pasti apa yang mereka lakukan. Bidan yang melakukan praktik
terapi komplementer harus memenuhi syarat dan mendapatkan pelatihan, serta mendapatkan izin
resmi.