Anda di halaman 1dari 3

3.

Jenis-Jenis Terapi Komplementer dalam Masa Menopause Obat-obatan komplementer dan alternatif
(Complemenfary and alternative medicine) adalah pendekatan praktik perawatan kesehatan dan terapi
yang berada di luar dari pengobatan medis konvensional negara barat. Beberapa pengobatan utama
yang termasuk dalam obatan-obatan komplementer dan alternatif, antara lain: a. Suplemen Botani,
terdiri dari: 1) Black Cohosh Root

Black cohosh root dapat mengurangi kekeringan vagina dan hot flashes pada perempuan menopause.
Ramuan tanaman ini efektif untuk perempuan yang mengalami menopause dini. Bentuk ramuannya bisa
berupa pil atau seduhan. Tanaman ini juga bisa digunakan sebagai alternatif untuk terapi penggantian
hormon. Perlu diketahui bahwa perempuan hamil tidak boleh mengonsumsi ramuan black cohosh root.
Demikian juga mereka yang menderita tekanan darah atau gangguan hati.

2) Ginseng

Ginseng telah terbukti membantu mengurangi terjadinya hot flashes dan keringat malam pada wanita
menopause serta menurunkan tingkat keparahan. Ginseng juga dapat membantu perempuan
pascamenopause mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Ginseng merah bahkan dapat membantu wanita menopause meningkatkan gairah seksual dan
meningkatkan kehidupan seks mereka. Seduhan ginseng bisa diminum setiap hari untuk mendapatkan
manfaatnya. Penggunaan ginseng sebagai obat herbal mungkin bisa memengaruhi beberapa jenis obat
farmasi, termasuk obat untuk jantung, tekanan darah, diabetes, dan obat

Pengencer darah. Kfek sampingnya hisa berupa sakit kePala, dan peningkatan kecemanan, 2)
Ohasteberry Tree Chasteberry tree dapat mengobati gejala pramonstruani. Ramuan ini diseduh dan
diminum untuk membantu meringankan rasa sakit payudara Cnastudunia) dan hot JStunhas pada
perempuan perimenopause. Ramuan juga meningkatkan progesteron, yang dapat membantu menjana
keseimbangan antara catrogen dan progontaron »elama transisi dari perimenopause ke menopauso.
Perempuan yang menguxunakan hasrmon sebagai pongendahan kelahiran disarankan tidak
menggunakan ramuan chasteberry tree. Selain Itu, perempuan yang menderita senmtif hormon, seperti
kanker payudara, harus menghindari ramuan ini. Selain itu, penderita yang mengonsumsi obat-obatan
untuk mengatasi penyakit Parkinson, dan juga mereka yang mengonsumsi obat-obatan antipsikotik tidak
disarankan untuk mengRunakan ramuan ini. 4) Red Raspberry Leaf Daun raspberry merah dapat
membantu mengurangi gejala perimenopause secara umum. Ramuan ini efektif mengurangi aliran
menstruasi yang berat, terutama yang datang pada awal perimenopause. Ramuan ini umumnya
dianggap aman untuk dikonsumsi selama perimenopause dan memasuki masa menopause. 5) Red
Clover Tanaman red clover digunakan terutama untuk mengobati hot flashes dan gangguan keringat
pada malam hari pada wanita menopause. Red clorver juga telah digunakan untuk mengobati tekanan
darah tinggi, meningkatkan kekuatan tulang, dan meningkatkan kekebalan. Tanaman ini mengandung
phytocstrogen,

sejenis estrogen nabati yang membantu meningkatkan keseimbangan hormon akibat menopause. 6)
Dong Guai Ramuan dong guai membantu menyeimbangkan dan mengatur kadarestrogen pada wanita
yang memasuki masa menopause, dan menjaga keseimbangan hormon. Ramuan ini juga bisa untuk
mengurangi kram perut saat PMS, dan juga dapat meringankan rasa sakit panggul di masa menopause.
Kombinasi tanaman dong guai dan chamomile dapat mengurangi hot flash hingga 9649. Ramuan ini
harus dihindari jika akan menjalani operasi pembedahan karena dapat mengganggu penggumpalan
darah. 7 Valerian Root Valerian root memiliki manfaat kesehatan termasuk mengobati insomnia,
kecemasan, sakit kepala, dan stres. Tanaman ini juga merupakan opsi bagi perempuan yang memasuki
masa menopause karena kemampuannya untuk mengurangi hot flashes. Ramuan itu juga bisa
mengobati nyeri sendi dan baik untuk perempuan yang mengalami gejala osteoporosis untuk
meningkatkan kekuatan tulang. 8) Licorice Seduhan tanaman licorice dapat membantu mengurangi
munculnya hot flashes pada perempuan yang memasuki masa menopause. Ramuan itu juga dapat
memiliki efek seperti estrogen, dan efektif dalam meningkatkan kesehatan pernapasan serta
mengurangi stres secara keseluruhan. Licorice dapat memiliki efek buruk jika dicampur dengan obat
resep tertentu, jadi konsultasikan dengan dokter sebelum mengkonsumsinya.

9) Teh hijau Teh hijau dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk memperkuat metabolisme tulang
dan mengurangi risiko patah tulang, terutama pada perempuan di masa menopause. Teh hijau juga kaya
akan antioksidan dan sedikit kafein. Bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme, membantu
menurunkan berat badan pada perempuan di masa menopause. Satu risiko dalam meminum teh hijau
adalah kandungan kafeinnya mungkin bisa menimbulkan masalah sulit tidur. 10)Ginkgo Biloba Ginkgo
biloba mengandung zat fitoestrogen yang secara alami dapat meningkatkan kadar estrogen, dan
meningkatkan ketidakseimbangan hormon. Ginkgo biloba juga dapat mengurangi gejala PMS dan
fluktuasi suasana hati yang dapat terjadi sebelum dan selama masa menopause. Ramuan ginkgo biloba
biasanya tidak diseduh, tetapi dicampurkan ke dalam minuman hangat. Ramuan ini mungkin dapat
mengganggu pembekuan darah jika diminum dalam jangka panjang. b. Suplemen Non-Botani, terdiri
dari:

1) Melatonin dapat membantu tidur lebih baik dan dapat mengatasi insomnia. Perlu diperhatikan bahwa
mungkin melatonin hanya aman bila digunakan jangka pendek dan dengan dosis yang
direkomendasikan.

2) Vitamin E dapat meredakan hot/lashes, namun mungkin dapat dapat berinteraksi dengan obat lain.
Cc. Terapi Tubuh Pikiran, terdiri dari:

1) Akupunktur dapat membantu beberapa perempuan menopause untuk mengatasi insomnia,


perubahan suasana hati, atau hot flashes.

2) Terapi magnet untuk menghilangkan rasa sakit dan hot

Siashes. Perlu diperhatikan bahwa terapi ini mungkin

gejala ini biasanya hanya berlangsung selama satu atau dua hari. 2) Dismenorea Sekunder

Kondisi nyeri yang disebabkan oleh beberapa kondisi fisik seperti polip atas fibroid di rahim,
endometriosis, penyakit radang panggul, atau adenomiosis (yakni kedinding otot rahim).

Mengalami kram selama satu atau dua hari setiap bulan adalah hal biasa, tetapi jika remaja putri
mengalami gejala yang cukup berat dan membuatnya tidak bisa berkegiatan normal, atau kram yang
berlangsung selama lebih dari tiga hari, diskusikan dengan dokter.

d. Endometriosis banya di rahim tumbuh di luar rahim, yaitu di ovarium, saluran tuba, atau bagian lain
dari rongga panggul. Kondisi nyeri panggul, dan nyeri punggung bawah.

Anda mungkin juga menyukai