Anda di halaman 1dari 4

Definisi Terapi Suplemen Makanan

Dietary supplement therapy atau terapi suplemen makanan adalah penggunaan


suplemen makanan sebagai bagian dari strategi pengobatan atau pencegahan penyakit.
Suplemen makanan merupakan produk yang berisi zat gizi atau bahan alami yang diambil
dari makanan atau dibuat secara sintetis, dan biasanya tersedia dalam bentuk kapsul, tablet,
cairan, bubuk, atau dalam bentuk makanan yang difortifikasi dengan zat tertentu.
Terapi suplemen makanan dapat digunakan untuk memperbaiki status gizi,
meningkatkan performa atletik, mendukung pemulihan setelah cedera atau operasi, atau
meningkatkan kesehatan secara umum dan mencegah penyakit. Tujuan penggunaan suplemen
makanan tergantung pada kondisi kesehatan individu dan kebutuhan gizi harian mereka.
Suplemen makanan umumnya dianggap sebagai makanan, bukan obat-obatan, oleh
badan pengawas makanan dan obat-obatan di berbagai negara. Namun, terapi suplemen
makanan tidak boleh menggantikan pengobatan yang diresepkan oleh dokter, dan
penggunaan suplemen makanan harus selalu dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
terlebih dahulu.
Jenis-jenis suplemen makanan yang sering digunakan meliputi vitamin, mineral, asam
lemak omega-3, herbal dan produk botani, dan probiotik. Suplemen vitamin digunakan untuk
memenuhi kebutuhan gizi harian yang tidak tercukupi melalui makanan saja, sedangkan
suplemen mineral digunakan untuk memperbaiki defisiensi mineral dalam tubuh. Asam
lemak omega-3, terutama dari minyak ikan, mengandung asam lemak esensial yang penting
untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan peradangan tubuh. Suplemen herbal dan produk
botani sering digunakan untuk tujuan spesifik seperti meningkatkan energi, mengurangi stres,
atau mengatasi masalah tidur. Sedangkan suplemen probiotik mengandung mikroorganisme
hidup yang menguntungkan bagi kesehatan usus dan sistem pencernaan.
Terapi suplemen makanan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, namun
penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter atau ahli
gizi. Hal ini dikarenakan suplemen makanan dapat menimbulkan efek samping dan interaksi
dengan obat-obatan tertentu jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak tepat. Oleh karena itu,
penting untuk selalu membaca label suplemen makanan dengan cermat dan mengikuti dosis
yang direkomendasikan oleh produsen.

Dietary supplement therapy memiliki beberapa tujuan tergantung pada kondisi


kesehatan individu, antara lain:
1. Memperbaiki status gizi: Terapi suplemen makanan digunakan ketika diet atau pola
makan sehari-hari tidak memberikan asupan gizi yang memadai. Misalnya, seseorang
dengan defisiensi zat besi dapat mengonsumsi suplemen zat besi untuk mengatasi
anemia.
2. Meningkatkan performa atletik: Suplemen makanan sering digunakan oleh atlet untuk
meningkatkan daya tahan, mempercepat pemulihan setelah latihan intens, atau
meningkatkan kekuatan otot. Contohnya adalah penggunaan suplemen protein untuk
mempercepat pemulihan otot setelah latihan atau penggunaan kreatin untuk
meningkatkan kekuatan dan kinerja atletik.
3. Mendukung pemulihan: Terapi suplemen makanan dapat digunakan dalam proses
pemulihan setelah cedera atau operasi. Misalnya, suplemen asam lemak omega-3
digunakan untuk mengurangi peradangan dan mendukung proses penyembuhan.
4. Peningkatan kesehatan umum: Beberapa orang menggunakan suplemen makanan
sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan secara umum dan mencegah penyakit.
Misalnya, suplemen vitamin C digunakan sebagai antioksidan untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh atau suplemen herbal seperti echinacea digunakan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

Tanaman herbal yang digunakan dalam dietary supplement

Tanaman herbal sering digunakan sebagai bahan dalam dietary supplement (suplemen
makanan) karena memiliki potensi untuk memberikan manfaat kesehatan. Berikut ini adalah
beberapa tanaman herbal yang sering digunakan dalam dietary supplement:
1. Echinacea: Echinacea adalah tanaman herbal yang berasal dari Amerika Utara. Bagian
yang paling umum digunakan dari tanaman ini adalah akar, batang, dan bunga.
Ekstrak echinacea sering digunakan dalam suplemen untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Tanaman ini dikaitkan dengan sifat antiviral dan antiinflamasi, dan
dapat membantu meredakan gejala pilek dan flu, serta mempercepat pemulihan.
2. Ginkgo Biloba: Ginkgo biloba adalah salah satu pohon tertua yang masih hidup di
dunia dan berasal dari China. Ekstrak daun ginkgo biloba mengandung senyawa
seperti flavonoid dan terpenoid yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Suplemen ginkgo biloba digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan
melindungi sel-sel saraf. Hal ini dapat membantu meningkatkan kognisi, memori,
konsentrasi, dan ketajaman mental.
3. Ginseng: Ginseng adalah kelompok tanaman herbal yang berasal dari Asia dan
Amerika Utara. Terdapat beberapa jenis ginseng yang sering digunakan dalam
suplemen, termasuk ginseng Amerika (Panax quinquefolius), ginseng Asia (Panax
ginseng), dan ginseng Siberia (Eleutherococcus senticosus). Ginseng diketahui
memiliki efek adaptogen, yang membantu tubuh beradaptasi dengan stres dan
meningkatkan daya tahan tubuh. Suplemen ginseng dapat membantu meningkatkan
energi, mengurangi kelelahan, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi stres.
4. Kurkumin (Turmeric): Kurkumin adalah senyawa aktif yang ditemukan dalam kunyit,
rempah-rempah kunyit yang sering digunakan dalam masakan India dan Asia. Ekstrak
kurkumin mengandung sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Suplemen
kurkumin dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk mengurangi
peradangan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, mendukung kesehatan
sendi, jantung, dan sistem pencernaan, serta memiliki potensi antikanker.
5. Milk Thistle: Milk thistle atau silymarin adalah tanaman herbal yang dikenal karena
kemampuannya dalam mendukung kesehatan hati. Ekstrak biji milk thistle
mengandung senyawa-senyawa seperti silymarin yang memiliki sifat antioksidan dan
antiinflamasi. Suplemen milk thistle sering digunakan untuk memelihara kesehatan
hati, melindungi sel hati dari kerusakan, memperbaiki fungsi hati yang terganggu, dan
mendukung detoksifikasi.
6. Garlic (Bawang Putih): Bawang putih telah digunakan sebagai obat herbal sejak
zaman kuno. Suplemen bawang putih mengandung ekstrak bawang putih yang dapat
membantu menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
7. Valerian (Valeriana officinalis) adalah tanaman herbal yang memiliki sejarah
penggunaan yang panjang dalam pengobatan tradisional untuk meredakan kecemasan
dan gangguan tidur. Tanaman ini berasal dari Eropa dan Asia, dan akarnya yang
digunakan untuk keperluan terapeutik. Ekstrak valerian sering digunakan dalam
suplemen tidur dan suplemen yang digunakan untuk meredakan stres. Valerian
mengandung senyawa-senyawa seperti asam valerianik dan valepotriates, yang
berperan dalam efek menenangkan dan relaksasi pada sistem saraf.
Manfaat utama penggunaan suplemen valerian adalah sebagai berikut:
a. Meredakan kecemasan: Valerian dapat membantu mengurangi gejala
kecemasan dan ketegangan. Hal ini dapat membantu seseorang merasa lebih
tenang dan rileks.
b. Meningkatkan kualitas tidur: Valerian telah digunakan secara tradisional untuk
mengatasi gangguan tidur seperti insomnia. Suplemen valerian dapat
membantu memperbaiki kualitas tidur dengan merangsang produksi asam
gamma-aminobutyric (GABA), yaitu neurotransmiter yang memiliki efek
menenangkan pada sistem saraf.
c. Meredakan gejala PMS: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa valerian
dapat membantu meredakan gejala sindrom pramenstruasi (PMS) seperti nyeri
perut, kram, dan perubahan mood yang terkait dengan PMS.
Agustiadi, A. 2013. Analisis Perilaku Pembelian dan Konsumsi Produk Suplemen Makanan.
Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Aditya, F. 2013. Khasiat Tanaman obat herbal. Jakarta : Pustaka
Plantus. 2007. Temulawak gingseng Indonesia. http://www.anekaplantasia.cibermedika.htm
[5 oktober 2018].

Anda mungkin juga menyukai