Anda di halaman 1dari 13

PRA MENSTRUAL

SYNDROME (PMS)
Disusun Oleh:
Nurul Safitri (1802050210)
Paula Maulidinah (1802050231)
Putri Sekar Asih (1802050220)
Rahsita Shalvia I. (1802050196)
Riska Ainur R. (1802050212)
Rosa Dwi Agustina (1802050221)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
PMS (Pra Menstrual Syndrome)

merupakan kumpulah keluhan atau gejala fisik, emosional,


dan perilaku yang terjadi pada wanita usia reproduksi yang
muncul secara siklik dalam rentang waktu 7-10 hari sebelum
menstruasi dan menghilang setelah darah menstrusi keluar.
Klasifikasi PMS (Pra Menstrual Syndrome)
1. PMS tipe A (Anxiety)
dengan gejala seperti rasa cemas, sensitive, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan
beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat seblum mengalami haid.
2. PMS tipe H (Hyperhydration)
Ditandai dengan gejala edema (pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah
dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid.
3. PMS tipe C (Craving)
Ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya
coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula).
4. PMS tipe D (Depression)
Ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa,
bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi).
5. PMS tipe D murni
Disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
Faktor-faktor yang bisa menyebabkan
PMS
1. Faktor Hormonal
2. Faktor Kimiawi
3. Faktor Genetik
4. Faktor Psikologis
5. Faktor Akivitas Fisik
6. Kalsium
7. Magnesium
8. Vitamin B
1. Faktor Hormonal
Ketidakseimbangan kadar hormon esterogen dan progesterone dimana esterogen sangat
berlebih hingga melampaui batas normal sedangkan progesterone kadarnya menurun.
2. Faktor Kimiawi
Kadar serotonin yang berubah-ubah selama siklus menstruasi, dimana aktivitas serotonin
sendiiri berhuungan dengan gejala depresi, kecemasan, kelelahan, agresif, dll.
3. Faktor Genetik
Insiden sindroma premenstruasi dua kali lebih tinggi pada kelahiran kembar satu telur
(monozigotik) dibandingkan kelahiran kembar dua telur (dizigotik).
4. Faktor Psikologis
Stress sangat besar pengaruhnya terhadap sindroma premenstruasi. Gejala-gejala sindroma
premenstruasi akan makin nyata dialami oleh wanita yang terus menerus mengalami
tekanan psikologi.
5. Faktor Akivitas Fisik
Kebiasaan olahraga yang kurang dapat memberat sindroma premenstruasi.
6. Kalsium
Penelitian menunjukkan bahwa kalsium berpengaruh terhadap gangguan mood dan
perilaku yang berlangsung selama sindroma premenstruasi. Gejala-gejala seperti
gelisah, hidrasi dan depresi mulai sembuh pada seseorang dengan sindroma
premenstruasi yang mengkonsumsi kalsium dengan tanpa efek samping.
7. Magnesium
Magnesium yang diberikan selama fase luteal siklus menstruasi sampai dengan saat
darah menstruasi keluar terbukti dapat mengurangi skor total gejala dan kelompok
afeksi negatif. Sumber magnesium terbaik adalah sayuran hijau, seperti bayam.
Sumber lainnya adalah kacang, biji-bijian, gandum, oatmeal, yoghurt, kedelai,
alpukat, dan pisang.
8. Vitamin B
Vitamin B6 dapat membantu meringakan depresi dan gelisah yang terkait dengan
PMS. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan anatara pemberian
vitamin B kompleks dengan sindroma premenstruasi, ditandai dengan berkurang
hingga hilangnya keluhan fisik dan psikologi terkait sindroma premenstruasi.
Gejala-Gejala PMS
 Gejala fisik diantaranya:
• Kelemahan umum (lekas letih, pegal, linu)
• Acne (jerawat)
• Nyeri pada kepala, punggung, perut bagian bawah, dan payudara
• Gangguan saluran cerna (rasa penuh atau kembung)
• Konstripasi
• Diare
• Perubahan nafsu makan
• Sering merasa lapar (food cravings).
 Gejala emosi dan perilaku:
• Mood menjadi labil (mood swings)
• Irritabilitas (mudah tersinggung)
• Depresi
• Kecemasan
• Gangguan konsentrasi
• Insomnia (sulit tidur).
Terapi Non Farmakologi PMS
 Secara singkat, berikut tips-tips untuk mengurangi gejala PMS :
• Hindari makanan dengan kadar garam tinggi, makanan
manis, kafein, alcohol
• Selalu melakukan olahraga rutin
• Tidur cukup minimal 8 jam perhari
• Hindari rokok
• Terapi relaksasi (hipnoterapi, terapi warna, meditasi,
aromaterapi dsb)
Terapi Farmakologi
Obat obatan yang biasa digunakan dalam mengobati PMS
bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri atau ketidaknyamanan
yang dirasakan. golongan obat-obatan yang digunakan berasal
dari golongan analgetik (paracetamol), anti inflamasi non steroid
( ibu profen, natrium diklorofenak, dan lainnya), golongan minor
transquilizer (obat penenang), anti depresi dan kontrasepsi.
Pada banyak kasus penggunaan obat analgetik ringan sudah
dapat mengatasi gejala yang dialami namun penderita gastritis
(maag) sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi obat-
obatan yang meringankan rasa nyeri karena dapat
mengakibatkan nyeri lambung, obat sebaiknya diminum setelah
makan.
Obat Swamedikasi untuk PMS
1. Golongan analgesik dan antipiretik
• Paracetamol (Sanmol, Pamol, Pyridol )
• Bahan aktif : Asetaminofen.
• Manfaat : Meredakan rasa sakit dan demam.
• Dosis : Tablet Paracetamol 500 mg: 2 tablet 500 mg diminum tiap 4-6 jam.
• Efek samping : Muncul ruam, terjadi pembengkakan, atau kesulitan bernapas
karena alergi, tekanan darah rendah (hipotensi) dan jantung berdetak cepat
(takikardia), kerusakan pada hati dan ginjal jika menggunakan obat ini secara
berlebihan.
 Golongan NSAID (Anti Inflamasi Non Steroid)
• Aspirin (Analgan, Aspirin, Aspilets)
• Bahan aktif : Asam Asetilsalisilat (Acetylsalicylic Acid).
• Manfaat : Mencegah penggumpalan darah, menghilangkan rasa sakit,meredakan
pembengkakan, dan menurunkan demam.
• Dosis : menggunakan aspirin dengan dosisnya sebagai obat anti nyeri pada
menstruasi, Anda bisa mengonsumsi sebanyak 300-900 mg, yang diberikan setiap 4-6
jam. Dosis maksimumnya adalah 4 gram sehari.
• Efek Samping: perut mulas, sakit maag, dan mudah mengalami pendarahan, seperti
mimisan, lebam, dan pendarahan yang sulit berhenti apabila terluka.
 Golongan Antiplatelet & obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
• Ibu profen (Arthrifen, proris, Ostarin)
• Bahan aktif : ibu profen.
• Manfaat :Meredakan peradangan dan nyeri pada tubuh yang diakibatkan
penyakit tertentu, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri punggung, radang sendi, nyeri
haid, dan lain-lain.
• Dosis : Nyeri haid 200-400 mg tiap 4-6 jam. Dosis maksimal per hari adalah 1,2-
2,4gram.
• Efek Samping : Beberapa efek samping yang dapat terjadi saat mengonsumsi
obat ini antara lain: Mual dan muntah, perut kembung, nyeri ulu hati, gangguan
pencernaan, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan tukak lambung.
 Obat lain (Golongan Obat Herbal)
1. Kiranti Datang Bulan
• Bahan aktif :Ekstrak kunyit, asam jawa, kencur, pandan, jahe, dan kayu manis.
• Manfaat : Membantu mengatasi nyeri haid dan terlambat haid.
• Dosis : Kiranti Sehat Datang Bulan dapat diminum 1-2 botol per hari, sejak 3 hari sebelum
menstruasi hingga 3 hari setelah menstruasi.
• Efek Samping : Pusing, mual, gangguan pencernaan, dan diare.

2. Jahe
• Kandungan : Gingerol, gingerdiol, gingerdione, beta carotene, capsaicin,
caffeic acid, dan curcumin.
• Dosis : Minum 2-3 gelas per hari pada awal menstruasi sampai dengan hari
ketiga menstruasi.
• Efek Samping : -

Anda mungkin juga menyukai