Anda di halaman 1dari 11

by : kelompok 8

Manajemen Asuhan Kebidanan dan Pendokumentasian dan


Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KB
Nama Anggota
1. Anis Alfiani (P27824119002)
2. Dwi Endah Ayu F (P27824119009)
3. Ervinawati (P27824119012)
4. Imelda Cahya Aprilia (P27824119018)
5. Rafidah Rana Andini (P27824119034)
6. Riska Ayu Setiyorini (P27824119039)

D3 Kebidanan Sutomo / Semester 3


Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Asuhan Kebidanan pada
Calon Akseptor KB 01 Jalin komunikasi yang baik dengan ibu
02 Nilailah kebutuhan dan kondisi ibu
Langkah-langkah yang diberikan :
03 Berikan informasi mengenai pilihan metode
kontrasepsi yang dapat digunakan ibu
04 Bantu ibu menentukan pilihan
05 Jelaskan secara lengkap mengenai metode
kontrasepsi yang telah dipilih ibu
06 Rujuk ibu bila diperlukan
Penggunaan Kartu Catatan Pasien
Kartu pendaftaran klinik Laporan bulanan klinik
KB

Rekapitulasi kartu Rekapitulasi laporan


pendaftaran klinik KB Bulanan klinik KB

Kartu peserta KB Buku bantu dokter/bidan


praktik swasta dan tempat
pelayanan lainnya
Kartu status peserta KB Laporan bulanan petugas
penghubung hasil pelayanan
Registrasi klinik KB kontrasepsi oleh dokter/bidan
praktek swasta dan tempat
pelayanan lain
Mekanisme Pelaporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan pelayanan KB ini di kembangkan
berdasarkan konsep wilayah. Semua FPK (Fasilitas Pelayanan KB)
termasuk rumah sakit, bidan dan dokter praktek swasta di wilayah kerja
Pukesmas harus tercakup datanya dalam sistem informasi KB puskesmas.
Data KB dari puskesmas secara rutin dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan Kabupaten selanjutnya melaporkan data
KB ke Dinas Kesehatan Propinsi dan dilaporkan ke Kemkes Pusat (Subdit
Bina KB). Selanjutnya, laporan tadi oleh Kemkes akan dianalisis dan
kemudian akan memberikan umpan balik kepada Propinsi,
Kabupaten/Kota.
Mekanisme Rujukan
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung
jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertical
maupun secara horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten,
terjangkau dan rasional. Tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Tujuan
sistem rujukan di sini adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan
efisiensi pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi secara terpadu.
Perhatian khusus terutama ditujukan untuk menunjang upaya penurunan
angka kejadian efek samping, komplikasi dan kegagalan penggunaan
kontrasepsi.
Pengelolaan Rujukan KB
a. Tata cara merujuk dan menerima rujukan kasus
1. Unit Pelayanan KB yang merujuk
Kasus bisa dirujuk setelah melalui proses pemeriksaan sebagai berikut ;
a). Dari hasil pemeriksaan penunjang medis sudah dipastikan tidak dapat diatasi
b). Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lengkap
c). Setelah diobati/dirawat ternyata memerlukan pengobatan dan perawatan di unit
pelayanan KB yang lebih mampu
2. Unit Pelayanan KB yang menerima rujukan
a).Dapat mengembalikan penderita sesudah dirawat diobati tetapi memerlukan
pengawasan/pembinaan selanjutnya dari unit pelayanan KB yang merujuk
b). Sesudah diperiksa dan keperluan pemeriksaan penunjang medis diselesaikan,
pengobatan serta perawatannya dapat dilakukan di unit pelayanan KB yang merujuk
c). Unit pelayanan KB yang menerima rujukan harus memberi laporan/informasi (umpan
balik) apabila penderita sembuh dan tidak perlu pengawasan selanjutnya ataupun
meninggal dunia.
b. Tatacara administrasi merujuk dan menerima rujukan kasus
1. Unit Pelayanan KB yang merujuk
a). Membuat surat pengiriman penderita
b). Menyelesaikan hal-hal yang menyangkut administrasi
2. Unit Pelayanan KB yang menerima rujukan
a). Membuat tanda terima untuk unit pelayanan KB
b). Membuat hasil pemeriksaan dan pengobatan serta perawatan pada kartu catatan medik
rujukan KB
c). Mengirim kembali ke unit pelayanan KB yang merujuk bila perlu
pengawasan/pembinaan selanjutnya.
d). Merujuk ke unit pelayanan KB yang lebih mampu bila diperlukan

c. Tatacara evaluasi dan monitoring


1. Masing – masing unit pelayanan KB yang ada membuat laporan penatalaksanaan rujukan
KB ke pengelola tingkat Provinsi.
2. Pengelola tingkat Provinsi melakukan dan membuat rekapitulasi pelaksanaan
rujukan KB di wilayahnya masing – masing kemudian diumpan balikkan ke
unit pelayanan KB yang bersangkutan dan di laporkan ke pengelola tingkat
pusat
3. Pengelola tingkat pusat melakukan monitoring dan menyusun laporan
pelaksanaan rujukan KB yang akan menjadi bahan untuk menetapkan
kebijaksanaan selanjutnya mengumpan balikkan ke masing – masing
Provinsi bersangkutan.
ANY QUESTIONS?
TERIMAKASIH
WASSALAMMUALAIKUM Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai