TINJAUAN TEORI
(minat biro pencatatan dan pelaporan) dengan menggunakan sampul atau amplop khusus
tanpa dibubuhi perangko dan sudah harus dikirimkan selambat-lambatnya tanggal 5 bulan
berikutnya.
B. PENDOKUMENTASIAN RUJUKAN KB
Tujuan sistem rujukan disini adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi
pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi secara terpadu. Perhatian khusus terutama ditujukan
untuk menunjang upaya penurunan angka kejadian efek samping, komplikasi dan kegagalan
penggunaan kontrasepsi.
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan adalah
suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan
tanggungjawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal mupun secara
horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional. Tidak dibatasi
oleh wilayah administrasi. Dengan pengertian tersebut, maka merujuk berarti meminta pertolongan
secara timbal balik kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten dengan tujuan untuk
penangggulangan masalah yang sedang dihadapi.
Rangkaian jaringan fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem rujukan tersebut berjenjang
dari yang paling sederhana ditingkat keluarga sampai satuan fasilitas pelayanan kesehatan
nasional dengan dasar pemikiran rujukan ditujukan secara timbal balik kesatuan pelayanan yang
lebih kompeten, terjangkau, dan rasional serta tanpa dibatasi oleh wilayah administrasi.
D. KONSEP KB
1) PENGERTIAN KONSEP KB
a. KB Secara Umum
Suatu usaha mengatur banyaknya kelahiran sedemikian rupa, sehingga bagi ibu maupun
bayinya dan bagi ayahnya serta keluarga dan masyarakat yang bersangkutan tidak
menimbulkan kerugaian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut.
b. KB Secara Khusus
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pembuahan atau mencegah
pertemuan antara sel mani dan ovarium.(Manuaba , 1998)
Jenis Suntikan KB
a. Upyhon Company ( 1958 )
1) Depo provera yang mengandung medoxy progesterone asetat 150mg
2) Cyclofem yang mengandung medoxy progesterone asetat 50 mg dan komponen estrogen.
(Manuaba, 1998)
b. Schering AG ( 1957 )
1) Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah
25 mg dan 5 mg estradiol spionat. Diberikan injeksi IM sebulan sekali ( cyclofem ).
50 mg norition enantat dan 5 mg estradiol valerat. Diberikan secara IM sebulan sekali.
2) Suntikan Progestin
Depo medioksiprogesteron asetat (DMPA); Depo provera injeksi secara IM tiap 3 bulan
sekali, mengandung 150 mg DMPA
Depo noretisteran enantat ( Depo Noristerat ); mengandung 200 mg noretindron enantat,
diberikan setiap 2 bulan sekali untuk suntikan pertama sampai ke empat dan untuk suntikan
kelima dan suntikan pertama sampai ke empat dan untuk suntikan kelima dan selanjutnya
berinterval 3 bulan.
3. Efektifitas
Kontrasepsi tersebut memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan per tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
4. Keuntungan
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan
e. gangguan pembekuan darah.
f. Sedikit efek samping.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
5. Keterbatasan
1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang.
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit.
2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan).
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu–waktu sebelum suntikan berikut.
4. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
5. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
6. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B atau virus
HIV.
3. Keputihan
a. Gejala dan keluhan : flour albus yang berlebihan, gangguan rasa nyaman, tidak berbahaya kecuali
ada bau, panas dan gatal.
b. Penanggulangan :
Konseling è cari penyebab.
Pengobatan è konsulasi medis, terapi.
4. Jerawat
a. Gejala : timbul jerawat di wajah / badan, dapat infeksi ataupun tidak.
b. Penanggulangan :
5. Perubahan Libido
a. Gejala : meningkat dan menurunkan libido bersifat dan sulit dinilai
b. Penanggulangan :
Pengobatan medis tidak dianjurkan.
7. Hematomae
a. Gejala dan keluhan : warna biru dan nyeri akibat suntikan
b. Penanggulangan :
Konseling : mungkin bisa terjadi.
Pengobatan : kompres dingin selama 2 hari, kemudian kompres panas sampai warna kembali
normal.
8. Kontra Indikasi
1. Hamil atau dicurigai hamil.
2. Perdarahan pervoginam yang belum jelas penyebabnya.
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea.
4. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
5. Diabetes Melitus disertai komplikasi.
Pemeriksaan Umum
Untuk mengetahui keadaan ibu secara keseluruhan.
Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : untuk mengetahui apakah rambut ibu tampak bersih atau kotor, ada kutu atau tidak.
b. Kepala : untuk mengetahui kebersihan, bentuk, adakah benjolan yang abnormal atau tidak.
c. Mata : untuk mengetahui apakah konjungtiva anemis, ikterus pada sclera.
d. Telinga : untuk mengetahui kebersihan atau ada pengeluaran secret dan bentuk
kesimetrisannya.
e. Mulut : untuk mengetahui apakah mukosa bibir kering dan adakah stromatitis.
f. Leher : untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.
g. Perut : untuk mengetahui apakah ada pembesaran abnormal.
h. Ekstermitas : untuk mengetahui apakah ada kelainan atau tidak (polidaktil atau sindaktil), adanya
oedema, adakah varices.
i. Integumen : untuk mengetahui kebersihan.
ASUHAN KEPERAWATAN
SUNTIK KB
Kasus : ny. R dan tn.k datang keklinik ingin melakukan pemasangan alat kontrasepsi yaitu
Suntik KB
A. PENGKAJIAN
1. Biodata klien
Nama istri : Ny. R
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Cemas berhubungan dengan koping individu tidak efektif
Risiko pemenuhan nutrisi berlebihan berhubungan dengan peningkatan nafsu makan
C. RENCANA KEPERAWATAN
1.Cemas berhubungan dengan koping individu tidak efektif
tujuan: Mengurangi kecemasan
intervensi:
a. Dorong klien untuk mengekspresikan masalah dan rasa khawatir
b. Bantu klien mengidentifikasi situasi yang menimbulkan anxietas
c. Ajarkan strategi penatalaksanaan stress
rasional:
a. Komunikasi terbuka, membantu mengembangkan hubungan saling percaya sehingga
mengurangi stress dan anxietas
b. Stressor diidentifikasi sebelum dapat diselesaikan
c. penurunan anxietas menurunkan sekresi asam klorida
intervensi: Pertahankan pencatatan volume masuk dan keluar kumulatif keseimbangan cairan
Catat seri BB, bandingkan dengan pemasukan dan pengeluaran
Pertahankan distensi abdomen sehubungan dengan penurunan bising usus, perubahan konsistensi
feses, keluhan konstipasi
rasional:
a. Pada kebanyakan kasus, jumlah aliran harus sama atau lebih dari jumlah yang dimasukkan,
keseimbangan positif menunjukkan kebutuhan lebih lanjut
b. Seri BB adalah indikator akurat status volume cairan. Keseimbangan cairan positif dengan
peningkatan BB menunjukkan retensi cairan
c. Distensi abdomen/konstipasi dapat mempengaruhi kelanjutan cairan
4. Risiko hipertensi berhubungan dengan retensi Na dan air oleh tubulus distal
tujuan: Tanda-tanda vital dalam keadaan normal (rata-rata)
intervensi:Ukur tekanan darah, catat adanya fluktuasi
Pantau frekuensi jantung dan iramanya
Pantau suhu tubuh, berikan suhu lingkungan yang nyaman
Catat masukan dan keluaran
E. EVALUSI
1. perhatikan masalah apa yang terjadi pada pengguna pil
2. pantau sejauh mana kenyamanan penggunaan pil
3. ajarkan tata cara penggunaan pil yang baik & benar
F. HEALT EDUCATION
Catatan-catatan untuk pemakaian Pil KB
o Makanlah Pil pada waktu yang sama setiap hari (sore atau malam)
o Setiap hari dilakukan kontrol apakah Pil kemarin sudah dimakan
o Jika anda lupa, makanlah 2 Pil pada sore hari
o Jika anda lupa 2 Pil, makanlah 2 Pil hari ini dan 2 Pil lagi keesokan harinya
o Jika lupa makan 3 Pil, tunggulah selama 7 hari setelah hari makan Pil terakhir, kemudian mulailah
makan Pil KB dari bungkus yang baru. Dalam jangkan waktu 1 minggu tidak makan Pil tadi
pakailah cara kontrasepsi lain untuk melindungi diri anda dari kehamilan.
o Jika anda lupa lebih dari 3 Pil, kemungkinan kegagalan (hamil) menjadi lebih besar
4.2 Saran
1. Bagi petugas kesehatan :
Diharapkan dalam memberikan asuhan / pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan klien.
Diharapkan petugas mempunyai pengetahuan dan kemampuan serta ketrampilan dalam melakukan
tindakan asuhan kebidanan pada klien.
Memberi waktu kepada klien dan keluarga untuk bertanya serta memberikan keterangan dan
informasi yang jelas dan tepat.
2. Bagi Keluarga :
Keluarga diharapkan selalu bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam proses pelayanan
kesehatan sehingga asuhan dapat berjalan dengan baik.
Melaksanakan saran dan petunjuk yang diberikan oleh petugas kesehatan.
Segera datang / memeriksakan diri kepada petugas kesehatan jika mengalami suatu kelainan atau
ketidaknyamanan.
Manuaba, Ida Bagus Gede.2000. Ilmu Kebidanan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo Sarwono. 2003. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal. Yayasan Bina
Pustaka.:Jakarta.
Saifuddin Bari.A. 2001.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: YBP-SP.
Hartono, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Setiyaningrum, erna. 2016.pelayanan keluarga berencana.jakarta : Tim