Pada letak kepala, kepala yang merupakan bagian terbesar lahir terlebih dahulu,
sedangkan pesalinan letak sungsang justru kepala yang merupakan bagian terbesar
bayi akan lahir terakhir. Persalinan kepala pada letak sungsang tidak mempunyai
mekanisme “Maulage” karena susunan tulang dasar kepala yang rapat dan
padat, sehingga hanya mempunyai waktu 8 menit, setelah badan bayi lahir.
Keterbatasan waktu persalinan kepala dan tidak mempunyai mekanisme maulage
dapat menimbulkan kematian bayi yang besar (Manuaba, 1998).
b. Etiologi
Penyebab letak sungsang dapat berasal dari (Manuaba, 2010):
1) Faktor ibu
a) Keadaan rahim
Rahim arkuatus
Septum pada rahim
Uterus dupleks
Mioma bersama kehamilan
b) Keadaan plasenta
Plasenta letak rendah
Plasena previa
c) Keadaan jalan lahir
Kesempitan panggul
Deformitas tulang panggul
Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi
kepala
2) Faktor Janin
Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang:
Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
1. Pada saat masuk kamar bersalin perlu dilakukan penilaian secara cepat dan
cermat mengenai : keadaan selaput ketuban, fase persalinan, kondisi janin serta
keadaan umum ibu.
2. Dilakukan pengamatan cermat pada DJJ dan kualitas his dan kemajuan
persalinan.
3. Persiapan tenaga penolong persalinan dan asisten penolong.
C. Patofisiologi
Bokong masuk pintu atas panggul dapat melintang atau miring mengikuti jalan lahir dan melakukan
putar paksi dalam sehingga trochanter depan berada dibawah simfisis. Dengan trochanter
depanhipomoklion akan lahir trochanter belakang dan selanjutnya seluruh bokong lahir. Sementara itu
bahu memasuki jalan lahir dan mengikuti jalan lahir untuk melakukan putar paksi dalam sehingga bahu
depan berada di bawah simfisis. Dengan bahu depan sebagai hipomoklion akan lahir bahu belakang
diikuti kelahiran bahu depan dan tangan depan.
Bersamaan dengan kelahiran bahu, kepala bayi memasuki jalan lahir dapat melintang atau miring,
serta melakukan putar paksi dalam sehingga suboksiput berada dibawah simfisis. Suboksiput
hipomoklion, berturut – turut akan lahir, dagu, mulut, hidup, muka, dan kepala seluruhnya. Persalinan
kepala mempunyai waktu terbatas sekitar 8 menit dapat menimbulkan kesakitan atau kematian bayi.
(ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB untuk pendidikan bidan 360)
3) Persalinan kepala
a. Secara Mauriceau veit Smellie
b. Mempergunakan ekstraksi forsep
4) Ekstraksi bokong totalis:
a. Ekstraksi bokong
b. Ekstraksi kaki
1) Dengan posisi ibu berbaring, minta ibu untuk menarik kedua lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya,
minta dua asisten (boleh suami atau anggota kelurganya) untuk membantu ibu
2) Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-menerus ke arah bawah (kearah anus ibu) untuk mengerakkan
bahu anterior di bawah symphisis pubis. Hindari tekanan yang berlebihan pada bagian kepala bayi karena
mungkin akan melukainya
3) Secara bersamaan minta salah satu asisten untuk memberikan sedikit tekanan supra pubis ke arah bawah
dengan lembut. Jangan lakukan dorongan pada pubis, karena akan mempengaruhi bahu lebih jauh dan bisa
menyebabkan ruptur uteri
E. Manuver Rubin
1) Pertama dengan menggoyang-goyang kedua bahu janin dari satu sisi ke sisi lain dengan memberikan tekanan
pada abdomen
2) Bila tidak berhasil, tangan yang berada di panggul meraih bahu yang paling mudah di akses, kemudian
mendorongnya ke permukaan anterior bahu. Hal ini biasanya akan menyebabkan abduksi kedua bahu
kemudian akan menghasilakn diameter antar-bahu dan pergeseran bahu depan dari belakang simfisis pubis.
F. Manuver Hibbard
Menekan dagu dan leher janin ke arah rectum ibu dan seorang asisten menekan kuat fundus saat bahu
depan di bebaskan. Penekanan fundus yang dilakukan pada saat yang salah akan mengakibatkan bahu depan
semakin terjepit
G. Posisi Merangkak
1) Minta ibu berganti posisi merangkak
2) Coba ganti kelahiran bayi tersebut dalam posisi ini dengan cara melakukan tarikan perlahan pada bahu
anterior kearah atas dengan hati-hati
3) Segera setelah lahir bahu anterior lahirkan bahu posterior dengan tarikan perlahan ke arah bagian bawah
dengan hati-hati.
H. Manuver Zavanelli
1) Mengembalikan posisi oksiput anterior atau posterior bila kepala janin telah berputar dari posisi tersebut
2) Memfelsikan kepala dan secara perlahan mendorongnya masuk kembali ke vagina yang diikuti dengan
kelahiran secara sesar.
3) Memberikan terbutaline 250 mg sub kutan untuk menghasilkan relaksasi uterus.
I. Fraktur Klavikula
Mematahkan klavikula dengan cara menekan klavikula anteror terhadap ramus pubis dapat dilakukan
untuK membebaskan bahu yang terjepit.
J. Kleidotomi
Kleidotomi yaitu memotong klavikula dengan gunting atau benda tajam lain, biasannya dilakukan pada
janin mati.
K. Simfisiotomi
Simfisiotomi yaitu mematahkan simfisis pubis untuk mempermudah persalinan juga dapat diterapkan
dengan sukses (Taufan Nugroho.2012:134-136)
Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga(his),
kelainan letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir.(Arif Mansjoer.2001:302) Sedangkan,
Distosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas sacral promontory
karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul, atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi
mendapat halangan dari tulang sacrum (tulang ekor). Lebih mudahnya distosia bahu adalah peristiwa dimana
tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin di
lahirkan. Salah satu kriteria diagnosa distosia bahu adalah bila dalam persalinan pervaginam untuk
melahirkan bahu harus dilakukan maneuver khusus seperti traksi curam bawah dan episiotomi. (Taufan
Nugroho.2012:132)