3
Format Pengkajian Winsheld Survey Komunitas ......................................
.....................................................................................................................
27
Format Pengkajian Asuhan Kebidanan Komunitas ...................................
.....................................................................................................................
34
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan praktek lapangan kebidanan komunitas manajerial
Asuhan Kebidanan Making Pregnancy Safer dan PWS-KIA dan
kebidanan keluarga semester VI merupakan suatu bentuk
pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu kebidanan
komunitas manajerial Asuhan Kebidanan Making Pregnancy Safer
dan PWS-KIA dan ilmu kebidanan keluarga secara komprehensif,
yaitu dengan menggunakan ilmu – ilmu yang mendasari kebidanan
komunitas Asuhan Kebidanan Making Pregnancy Safer dan PWS-
KIA dan kebidanan keluarga seperti konsep keluarga, ilmu kesehatan
masyarakat, pendidikan kesehatan dan ilmu kebidanan klinik serta
mencerminkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah
satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan praktek lapangan ini menggunakan beberapa
pendekatan, diantaranya adalah pendekatan Proses Kebidanan
(pengkajian, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi), pendekatan statistik dan epidemiologi dalam mengkaji dan
menganalisa suatu data, pendekatan pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat untuk menggali potensi dan sumber
5
daya keluarga atau komunitas agar dapat memecahkan masalah
kesehatan yang dihadapinya.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan adalah berfokus pada
komunitas sebagai klien dengan memberikan perhatian terhadap
pengaruh lingkungan (bio, psiko, sosio kultural dan spiritual),
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan. Dalam melaksanakan perawatan kesehatan
tersebut dengan melibat aktifkan seluruh potensi yang ada di dalam
keluarga maupun komunitas, bekerja sama dengan lintas program dan
lintas sektoral, melaksanakan upaya-upaya kesehatan dasar untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat melalui progaram-
program yang dilaksanakan secara bersama dengan puskesmas
setempat. Dengan demikian kegiatan praktek lapangan ini
dilaksanakan di desa binaan yang berada di dalam wilayah kerja
puskesmas dan mengikuti program terpadu yang akan dan sedang
dilaksanakan oleh puskesmas setempat.
Kegiatan praktek lapangan kebidanan komunitas ini mempunyai
bobot kredit 5 SKS dan Asuhan Kebidanan Making Pregnancy Safer
dan PWS-KIA kebidanan keluarga dilaksanakan selama 5 minggu.
6
B. Visi dan Misi Komunitas
1. Visi
Menjadi Program Studi DIII kebidanan yang unggul dipelayanan
KIA di komunitas yang berjiwa entrepreneur.
2. Misi
a. Menyelenggarakan proses pendidikan bidan melalui
pembelajaran berkualitas dan unggul dalam bidang pelayanan
KIA di Komunitas.
b. Menghasilkan tenaga bidan pemula yang berjiwa enterpreneur
c. Menghasilkan penelitian yang berbasis pada pelayanan KIA di
Komunitas yang berkelanjutan sesuai dengan perkembangan
ilmu kebidanan
d. Mengimplementasikan pengabdiian masyarakat secara
berkesinambungan yang berbasis pada pelayanan KIA di
komunitas berdasarkan perkembangan ilmu kebidanan.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan praktek lapangan Kebidanan
Komunitas Asuhan Kebidanan Making Pregnancy Safer dan PWS-
KIA dan Asuhan Kebidanan keluarga diharapkan mahasiswa dapat
meningkatkan kemampuan Komunitas Asuhan Kebidanan Making
Pregnancy Safer dan PWS-KIA dan keluarga untuk mengenali
7
masalah kesehatan, mengorganisasikan potensi dan sumberdaya
yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang sedang dan
akan dihadapi dalam rangka mewujudkan keluarga maupun
komunitas yang mandiri terhadap kesehatan.
b. Tujuan Khusus
Pengalaman yang diharapkan dalam praktek lapangan ini adalah
mahasiswa mampu :
8
D. KEGIATAN
Minggu I
9
l. Jumlah peserta KB aktif.
Minggu II
10
Minggu III
1. Pembekalan program praktek lapangan dari departemen
kebidanan komunitas dan dari dinas ksehatan kota/kab.serta
instasi terkait
2. Penjajagan ke komunitas, meliputi wilayah, sistem dalam
komunitas dan masalah kesehatan utama yang sedang dihadapi
komunitas
3. Penyusunan instrumen pengumpulan data : angket,wawancara
dan survey
4. Uji coba instrumen pengumpulan data dan perbaikan instrumen
5. Pertemuan awal dengan komunitas untuk perkenalan, penjelasan
program praktek dan mengadakan kontrak kejasama dengan
komunitas dalam kegiatan pendataan, musyawarah komunitas,
kelompok kerja kesehatan, pelaksanaan dan evaluasi.
Minggu IV
Melaksanakan pendataan kesehatan di komunitas dengan melibatkan
komunitas tersebut
11
3. Mempersiapkan musyawarah komunitas dengan model lokakarya
mini
4. Melaksanakan musyawarah komunitas dengan model lokakarya
mini dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Pembukaan
b. Penjelasan kegiatan musyawarah oleh ketua kelompok
mahasiswa
c. Penyajian data hasil survei
d. Diskusi kelompok untuk menetapkan masalah kesehatan,
prioritas masalah, rencana pemecahan masalah dan jadwal
kerjanya
e. Pembentukan kelompok kerja kesehatan berdasarkan
kelompok masalah yang telah ditetapkan
f. Tanggapan-tanggapan dari pimpinan komunitas dan wakil
instansi terkait
g. Membacakan kesimpulan
h. Doa dan penutup
Minggu V
12
3. Melaksanakan kegiatan masing-masing kelompok kerja kesehatan
bersama-sama dengan komunitas yang meliputi alternatif-
alternatif sebagai berikut :
a. Pelatihan kader kesehatan
b. Penyuluhan kesehatan
c. Mengadakan simulasi / demonstrasi tentang suatu tindakan
d. Pembutan model / percontohan
e. Pelatihan P3K
f. Uji coba kader kesehatan dalam memberikan penyuluhan
4. Berkoordinasi dengan puskesmas, kecamatan dan instansi terkait
dalam pelaksanaan kegiatan
5. Membuat laporan hasil masing-masing kegiatan yang telah
dilaksanakan
6. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas yang
meliputi keberhasilan tindakan, keefektifan kegiatan, pencapaian
tujuan dan peran serta aktif komunitas
7. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas meliputi pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah kesehatan yang telah
ditetapkan dan rekomendasi untuk tindak lanjut kegiatan kepada
pihak-pihak yang terkait
8. Menyusun laporan asuhan kebidanan komunitas tingkat RT dan
RW
13
E. WAKTU PELAKSANAAN DAN JUMLAH PESERTA
a. Waktu pelaksanaan Tanggal : 28 Maret – 30 April 2022
b. Jumlah peserta sebanyak 11 mahasiswa (Nama Mahasiswa
Terlampir)
F. TEMPAT PRAKTEK
Lahan yang digunakan pada praktek klinik kebidanan
komunitas ini di bertempat di Dusun Mrambut dan Dusun Padang Asri
Desa Padang Asri Kecamatan Jatirejo. Wilayah Kerja Puskesmas
Jatirejo Kabupaten Mojokerto
G. PEMBIMBING
a. Kelompok dosen kebidanan komunitas dan kebidanan keluarga
Prodi D III Kebidanan STIKES Dian Husada Mojokerto.
b. Pembimbing puskesmas yang ditunjuk : Ibu Titik Idayanti, S.ST.,
M.Kes dan Ibu Betty Mayasari, S.ST., M.Kes
c. Pembimbing dusun/Desa yang ditunjuk : Ibu Herlina S.ST.,
M.Kes
H. BEBAN TUGAS
Pada akhir kegiatan praktek lapangan mahasiswa diwajibkan :
1. Menyusun laporan rencana (pre-planing) dan laporan hasil pada
setiap kegiatan di komunitas
2. Membuat SAP / Rencana Penyuluhan, simulasi, demonstrasi dan
melampirkan materinya
14
3. Menyusun laporan asuhan kebidanan komunitas tingkat RT dan
RW
4. Menyusun laporan asuhan kebidanan komunitas (Asuhan
Kenidanan Keluarga)
I. TUGAS PEMBIMBING
1. Memberikan bimbingan pada penyusunan laporan pendahuluan
Asuhan Kebidanan Making Pregnancy Safer dan PWS-KIA dan
Asuhan Kebidanan keluarga.
2. Memberikan bimbingan selama mahasiswa mengikuti kegiatan
pelayanan masyarakat di puskesmas dan di desa wilayah kerja
dinas kesehatan kabupaten Mojokerto.
3. Menghadiri kegiatan Seminar MMD Praktik Klinik Kebidanan
Komunitas
4. Memberikan evaluasi penyusunan asuhan kebidanan yang
diseminarkan
5. Mengevaluasi kehadiran mahasiswa
J. EVALUASI
Penilaian pencapaian hasil pembelajaran praktek lapangan ini adalah
15
5. Penampilan kelompok bobot 10 %
6. Presensi bobot 5 %
7. Laporan asuhan kebidanan komunitas dan keluarga bobot 30 %
Jumlah bobot
100 %
16
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan Komunitas
Untuk mengetahui dan memudahkan kendali tentang program yang
telah dan akan dilaksanakan selama pelaksanaan komunitas
mahasiswa harus :
b. Hasil yang diharapkan dan hasil yang nyata sebagai evaluasi dan
kendali mahasiswa terhadap program yang dilaksanakan.
c. Pembuatan POA dimulai hari pertama mahasiswa datang hingga
berakhirnya masa komunitas.
17
B. Tugas Mahasiswa
a. Ketua Kelompok Mahasiswa
1. Sebagai koordinator mahasiswa ditingkat desa.
2. Mengkoordinasi kegiatan di desa.
3. Melaporkan kepada dosen pembimbing lapangan bila ada
kejadian yang penting agar segera ditangani.
b. Mahasiswa Peserta Komunitas
1. Membuat POA (Plain Of Action)
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang terdapat dalam
masyarakat.
3. Mengidentifikasi faktor penunjang dan penghambat dalam
menyelesaikan masalah kesehatan.
4. Menyusun program kegiatan bersama masyarakat.
5. Melaksanakan program kegiatan yang disusun bersama
masyarakat menuju tercapainya desa sehat dengan mengacu 10
program, antara lain:
- Pemeriksaan Kehamilan, pertolongan persalinan
- Pemberian ASI Eksklusif
- Penimbangan Balita
- Imunisasi
- Penggunaan Garam Beryodium
- Penggunaan Jamban Keluarga
- Konsumsi Aneka Ragam Pangan
18
- Pengelolaan Sampah
- Penyediaan air bersih
- Sadar HIV/AIDS, narkoba dan merokok
C. Penyusunan Laporan
Mahasiswa Komunitas tahun 2022 diwajibkan membuat laporan
mengenai semua kegiatan yang dilakukan sejak observasi sampai
tugas berakhir dan laporan disusun ditempat komunitas (Susunan
laporan terlampir).
19
6. Mentaati peraturan atau disiplin kerja yang telah ditentukan di
tempat Komunitas, yaitu:
a. Pakaian rapi dan menggunakan jas almamater (dipakai pada saat
pembukaan, pengkajian data, penyuluhan dan penutupan).
b. Sederhana, tidak memakai perhiasan dan make up yang
mencolok.
c. Tepat waktu dan selalu mengisi daftar hadir.
d. Kehadiran mahasiswa komunitas adalah 100%.
e. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur
kemudian dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di daerah
komunitas.
7. Bagi mahasiswa yang membawa kendaraan sendiri baik roda
dua/empat, pendidikan tidak menanggung atau mengganti biaya
operasional dan segala akibat yang terjadi dalam kaitan tersebut
menjadi tanggung jawab sendiri.
20
BAB III
EVALUASI
21
2) Sikap dan perilaku terhadap sesama mahasiswa dan
masyarakat
3) Kemampuan mahasiswa bekerjasama dalam kelompok
c. Aspek Kedisiplinan
Indikator:
1) Kehadiran mahasiswa
2) Kedisiplinan mahasiswa dalam melaksanakan program
d. Aspek Kepemimpinan dan tanggung jawab
Indikator:
1) Kepemimpinan mahasiswa
2) Kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan
kesehatan di masyarakat
2. Penilaian Hasil Pelaksanaan Program
A. Aspek Substansi Pelaksanaaan Program
Indikator:
1. Identifikasi masalah dan perumusan masalah Pemilihan
alternatif pemecahan
2. Penetapan tujuan
3. Pemilihan metode pencapaian Tujuan
4. Pengumpulan dan analisis data
5. Perumusan dan jadual kerja
6. Prosedur penyusunan rencana program
22
B. Aspek Kuantitas Pelaksanaan Program
1. Jumlah program kerja yang berhasil dikerjakan
2. Hasil yang dicapai dari program yang dilaksanakan
3. Bobot nilai dari program yang dilaksanakan
C. Instrumen Penilaian
Instrumen yang digunakan dalam penilaian adalah berupa
format penilaian yang diisi oleh pembimbing di lokasi lahan
praktek. (Format penilaian terlampir)
23
BAB IV
PENUTUP
Pedoman pengelolaan Kebidanan Komunitas Asuhan Kebidanan
Making Pregnancy Safer dan PWS-KIA dan Asuhan Kebidanan keluarga
bagi mahasiswa DIII Kebidanan Stikes Dian Husada. Mojokerto,
merupakan panduan bagi institusi Stikes Dian Husada Mojokerto dalam
menyelenggarakan praktek komunitas bagi mahasiswanya, dalam hal ini
diharapkan agar tujuan dari Komunitas dapat tercapai dengan baik.
Pedoman pengelolaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan
situasi dan kondisi yang diperlukan dengan memperhatikan dasar dan
ketentuan yang telah ditetapkan.
Keberhasilan pelaksanaan Kebidanan Komunitas Asuhan
Kebidanan Making Pregnancy Safer dan PWS-KIA dan Asuhan
Kebidanan keluarga oleh mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Stikes Dian
Husada Mojokerto, tergantung juga dari sikap mental, tekad, semangat,
dedikasi serta disiplin dari dosen pembimbing serta praktikan, maupun
penyelenggara program pendidikan DIII kebidanan di Stikes Dian
Husada Mojokerto
Mojokerto, 14 Maret 2022
Mengetahui,
Ketua Ka.Prodi D III Kebidanan
24
CONTOH KERANGKA KERJA LAPORAN AKHIR
25
Pelaksanaan : Susun dan rumuskan boleh dalam
bentuk tabel atau narasi yang meliputi :
waktu dan tempat pelaksanaan jumlah
dana dan tenaga perincian target dan
hasil pencapaian target.
26
BAB IV : PEMBAHASAN
Kemukakan factor pendukung dan penghambat
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Harus jelas sasarannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
1. Peta Desa
2. Struktur Organisasi dan Fungsionaris pemerintahan Desa
3. Struktur Organisasi dan Fungsionaris BPD
4. Struktur Organisasi dan Fungsionaris PKK
5. Gambar foto kegiatan
6. Daftar hadir kegiatan di Desa
27
FORMAT PENGKAJIAN
WIDSHELD SURVEY KOMUNITAS
28
FORMAT WAWANCARA
29
Sumber data : Puskesmas
Jenis data :
1. Kejadian penyakit terbanyak di masyarakat
2. Pencapaian target program kesehatan : KB, Imunisasi, ANC, Dizi,
Kesling, Lansia, dll
3. Program kesehatan yang sedang dilaksanakan di masyarakat
4. Pembinaan kader kesehatan : balita, remaja, penyakit menular
30
SKORING
NAMA MASALAH :
1 Sifat masalah
2 Kemungkinan
masalah dapat diubah
3 Potensi masalah
untuk dicegah
4
Menonjolnya masalah
Jumlah skor
31
SKORING
NAMA MASALAH :
1 Sifat masalah
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
3
Potensi masalah
4 untuk dicegah
Menonjolnya
masalah
Jumlah skor
32
Kriteria Nama
Bobot
33
3. Potensi masalah untuk diubah ..................................................................
1
Skala :
Tinggi ........................................................................................................
3
Cukup ........................................................................................................
2
Rendah ......................................................................................................
1
Cara skoring :
1) Tentukan skor untuk setiap kriteria.
34
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot.
3) Jumlah skor untuk semua kriteria.
4) Skor tertinggi adalah 5.
35
CONTOH :
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM
KONTEKS KELUARGA Tn. S DI DUSUN MERAH JAYA,
DESA MAJU MAKMUR TINJAUAN KASUS
36
3. Kegiatan sehari-hari
a. Kebiasaan tidur
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
b. Kebiasaan makan
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
c. Pola eliminasi
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
d. Kebersihan perorangan / personal hygiene
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
e. Pola kebiasaan kesehatan
..........................................................................................................
..........................................................................................................
f. Penggunaan waktu senggang
..........................................................................................................
..........................................................................................................
g. Rekreasi keluarga
37
..........................................................................................................
..........................................................................................................
h. Keadaan social ekonomi
..........................................................................................................
..........................................................................................................
4. Situasi lingkungan
a. Rumah milik sendiri U
I: ruang tamu
II, III, IV: kamar tidur
V: ruang keluarga
VI: dapur
38
g. Pembuangan sampah : terbuka di belakang rumah dibakar 1
minggu sekali
h. Sumber air
sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari : air
sumur
1) Penggunaan air : dimasak
2) Tempat penyimpanan air : tertutup
3) Pengurasan tempat air minum : 1 minggu sekali
4) Kualitas air : tidak berbau, tidak berwarna dan tidak
berasa.
39
i. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) : terbuka
1) Jarak sumber pembuangan limbah : kurang dari 10 m
dari sumur (+ 7 m)
2) Keadaan : tidak terpelihara
j. Jamban
1) Kondisi : kurang terpelihara
2) Jarak jamban dengan sumber air + 7 meter
k. Kandan ternak : tidak ada
l. Pemanfaatan pekarangan : untuk jemuran pakaian
m. Pemanfaatan fasilitas kesehatan : BIla ada anggota keluarga
yang sakit diperiksakan ke Puskesmas
n. Keluarga mempunyai asuransi kesehatan keluarga miskin
atas nama Tn. S dan Ny. O.
5. keadaan kesehatan keluarga
.................................................................................................................
.................................................................................................................
6. Riwayat KB
.................................................................................................................
.................................................................................................................
7. Fungsi keluarga
.................................................................................................................
.................................................................................................................
8. Stres dan koping
40
a. Stres jangka pendek
1) Ny. O terhadap keluhan tidak teraturnya siklus
menstruasi (kebutuhan konseling KB).
2) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
khususnya remaja.
b. Stres jangka pendek
SPAL, plesterisasi, pembuatan jendela untuk ventilasi dan
pembuatan rumah permanen.
Dibutuhkan kemampuan keluarga untuk merespon adanya
masalah serta menerima masalah tersebut sehingga keluarga
diharap dapat menciptakan strategi untuk memecahka
masalah keluarga (mufakat keluarga).
41
9. Komunikasi
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
10. Transportasi
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
B. Analisis Data
Masalah kesehatan yang ada di keluarga Tn. S disebabkan
karena keterbatasan pengetahuan dari seluruh anggota keluarga serta
keterbatasan kemampuan secara ekonomi untuk mengatasi
permasalahan yang muncul. Masalah-masalah yang ditemukan
dalam keluarga Tn. S antara lain kurangnya pengetahuan ibu tentang
afek samping dari alat kontrasepsi yang dipakai maupun KB secara
umumnya. Juga Nampak kurangnya pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi. Dari segi lingkungan dapat disimpulkan
kurangnya pengetahuan dan perhatian keluarga tentang kriteria
rumah sehat. Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga Tn. S
tenaga kesehatan umumnya dan bidan pada khususnya harus
bekerjasama dengan keluarga untuk membahas masalah yang timbul
dan memikirkan alternatif pemecahan masalahnya. Dalam hal ini
intervensi yang dapat diberikan bidan sebagai langkah awal adalah
42
pemberian penkes sehingga diharapkan keluarga dapat
menyelesaikan masalah yang timbul secara tepat dan mandiri.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan, maka
didapatkan kesimpulan bahwa permasalahan yang muncul sebagian
besar disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterbatasan
sarana terutama dana. Adapun permasalahan yang ada pada keluarga
Tn. S adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya pengetahuan tentang KB
Data subjektif : Ibu menyatakan tidak mengetahui tentang efek
samping dari KB dan cara kerjanya.
b. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reprodukasi
remaja.
Dari pengkajian didapatkan bahwa keluarga tidak pernah
memberikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja dan justru
membuat stigma yang salah pada anak karena orang tua
menyatakan bahwa membicarakan hal tersebut adalah hal yang
tabu. Padahal usia remaja ini sangat rentan karena selain
merupakan masa pencarian identitas juga merupakan krisis yaitu
pergantian peran dari anak-anak menuju ke kedewasaan.
c. Kesehatan lingkungan
1) SPAL terbuka.
43
2) Jarak pembuangan limbah maupun jamban kurang dari 10
meter.
3) Kurangnya ventilasi.
4) Lantai tanah.
D. Prioritas Masalah
Prioritas masalah merupakan langkah selanjutnya setelah
masalah ditemukan dan ditentukan keluarga bersama dengan tenaga
kesehatan yaitu bidan. Prioritas disusun karena tidak
memungkinkannya menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga
Tn. S secara bersama-sama. Oleh karena itu prioritas disusun untuk
menentukan tingkatan permasalahan agar penyelesaian lebih terfokus
dan sesuai sasaran serta harapan.
44
2. Kemungkinan ½x2 1 Masalah sebenarnya dapat
dirubah dirubah tapi secara
bertahap (sebagian) sesuai
dengan pemahaman
keluarga dan sumber dana
yang ada.
3. Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah
dengan penkes.
4. Penonjolan ½x1 ½ Ibu merasakan sebagai
masalah masalah dan perlu untuk
segera ditangani
JUMLAH 25/6
45
2. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
46
pada masalah reproduksi)
JUMLAH 3
3. Kesehatan lingkungan
JUMLAH 21/3
47
Berdasarkan prioritas masalah dan hasil pembobotan masalah
kesehatan pada keluarga Tn. S adalah sebagai berikut :
Prioritas I : Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi remaja.
Prioritas II : Kurangnya pengetahuan Ny. O tentang KB.
Prioritas III: Kesehatan lingkungan.
48
E. Asuhan Kebidanan
1. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.
a. Data
Pernyataan anak yang mengatakan bahwa orang tua masih
menganggap tabu jika membicarakan hal-hal yang
berhubungan dengan kesehatan reproduksi padahal anak
menyatakan belum begitu memahami tentang kesehatan
reproduksi.
b. Masalah kesehatan
Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.
c. Tujuan
1) Setelah diberikan penyuluhan, keluarga mampu memahami
pentingnya pengetahuan kesehatan reproduksi diberikan
pada remaja, dan tidak lagi menganggap membicarakan
kesehatan reproduksi merupakan hal yang tabu.
2) Remaja mengerti tentang kesehatan reproduksi remaja
dengan benar.
d. Penatalaksanaan
1) Memberi penyuluhan kesehatan mengenai :
Anatomi fisiologi alat reproduksi, bahaya seks bebas, PMS,
dan penyimpangan-penyimpangan seksual yang lain →
Mampu menjelaskan kembali.
49
2) Menfasilitasi keluarga untuk lebih terbuka khususnya
mengenai kesehatan reptoduksi → Keluarga bersedia untuk
lebih terbuka, dan komunikatif.
50
d. Penatalaksanaan
Memberi penyuluhan kesehatan mengenai : pengertian KB,
cara kerja dan efek samping → Ibu dapat menjelaskan
sekurangnya 3 jenis alat kontrasepsi.
3. Kesehatan lingkungan
a. Data
1) SPAL terbuka
2) Jarak pembuangan limbah maupun jamban kurang dari 10
meter.
3) Kurangnya ventilasi.
4) Lantai tanah.
b. Masalah kesehatan
Rumah tidak memenuhi kriteria rumah sehat.
c. Tujuan
1) Keluarga mengerti syarat SPAL yang memenuhi kriteria
kesehatan.
2) Keluarga mengerti syarat jamban yang memenuhi kriteria
kesehatan.
3) Keluarga mengerti syarat ventilasi yang sesuai dengan
kriteria kesehatan.
4) Keluarga termotivasi untuk menciptakan rumah dan
lingkungan yang sehat.
51
d. Penatalaksanaan
Memberi penyuluhan kesehatan mengenai :
1) SPAL, jamban yang sehat, kriteria ventilasi baik →
keluarga mengerti tentang SPAL.
2) Bahaya yang mungkin timbul akibat lingkungan yang tidak
sehat → keluarga dapat menyebutkan bahaya akibat
lingkungan yang tidak sehat.
3) Upaya untuk menciptakan rumah dan lingkungan yang
sehat → keluarga termotivasi untuk menciptakan rumah
lingkungan yang sehat.
52
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO
53
54
II. DATA KESEHATAN KELUARGA
55
56
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
Data Keluarga
No. Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8
A. PERILAKU KESEHATAN
1. Pola Makan
Frekuensi : Kurang
Normal
Berlebihan
Kurang makan: Baik
Kurang
Dibakar
57
Data Keluarga
No. Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8
Tidak pernah
58
Data Keluarga
No. Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8
Dokter
Bidan
Dukun
Puskemas
B. KESEHATAN REMAJA
Remaja
Umur
Jenis Kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
59
Data Keluarga
No. Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8
Masalah remaja :
Kenakalan
Narkoba
Krisis perkembangan
Masalah
Kejiwaaan
60
Data Keluarga
No. Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan nutrisi :
Frekuensi : Kurang
Normal
Berlebihan
Kurang makan: Baik
Kurang
Kebiasaan makan :
Tinggi garam
Tinggi lemak
Tinggi protein
Tinggi gula
61
Data Keluarga
No. Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8
Psikososial :
Komunikasi dengan sumber di
masyarakat
Kontak sosial
Perubahan peran
Kegelisahan agama
Kesedihan
Stabilitas emosi
Seksualitas
Paranoid
Dimensia
MMSE (Mini Mental State Exam)
SPMQ (Short Portable Mental Quest)
62
Data Keluarga
No. Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8
Tidak pernah
Alas an tidak pernah
D. KESEHATAN LINGKUNGAN
Jenis rumah : Permanen
Semi permanent
Non permanent
Jenis lantai : Kedap air/tidak
Ventilasi rumah :
> 10% dari luas lantai
< 10% dari luas lantai
63
Data Keluarga
No. Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8
Cukup
Kurang
Jenis WC
Leher angsa
Cemplung
Plengsengan ke sungai
64
Data Keluarga
No. Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8
Pembuangan limbah
Di saluran mengalir/got
Tidak ada saluran/terbuka
65
6. KEGIATAN YANG DIIKUTI
PKK SEBAGAI KADER BILA YANG MENJADI KADER LAMA MENJADI KADER
YA TDK ALASAN YA TDK ALASAN DITUNJUK DIPILIH DIPILIH KEMAU LAIN2 <1 >1-2 >2-3 >3-4 >4
MASY. PER.. TENAGA AN SEBUT TH TH TH TH TH
DESA KES. SENDIRI KAN
66
5. KEIKUT SERTAAN DALAM PROGRAM
ALASAN CARA PHL INJEKSI AKDR AKBK MOP LAIN2 ALASAN LAMA
SEDER SEBUT MJD
HANA KAN AKSEP.
TOR
67
4. POLA PERAWATAN / PEMELIHARAAN BAYI DAN ANAK (BALITA 0 SAMPAI 5 TAHUN)
BCG DPT POLIO CAMPAK HEPA ALASAN TIDAK SERING SEKALI- ALASAN BERAT POS PKM BPS ALASAN TIAP BL TI 1 TH
TITIS PERNAH SEKALI BADAN YAN / Dr. AP SEKA
SEKA DU Prak 6 LI
RANG BL
68
3. POLA PERAWATAN / PEMELIHARAAN BAYI DAN ANAK (BALITA) SAMPAI 5 TAHUN
69
2. KESEHATAN IBU :
70
1. KEHAMILAN IBU :
KEHAMILAN
71