Anda di halaman 1dari 19

RABIES VIRUS

DEFINISI :
Rabies/penyakit anjing gila adalah penyakit virus akut pada
susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus Rabies,
mengenai semua mamalia (bersifat zoonotik) dan
ditularkan oleh sekresi yang terinfeksi biasanya saliva.
ASAL KATA RABIES :
Latin “rabere”  marah
Sansekerta “rabhas”  kekerasan
Yunani “Lyssa”  kegilaan
KLASIFIKASI :
Order : Mononegavirales
Famili : Rhabdoviridae
Genus : Lyssavirus
Spesies: Rhabdovirus (Virus Rabies)
Vaksin rabies :
♦ 1879  Victor Galtier
♦ 1880  Louis Pasteur  inokulasi intracerebral
virus secara serial kepada monyet
dengan virus yang berasal dari anjing
yang terinfeksi
♦ 1913  Naguchi membiakkan secara in-
♦ 1914  Levaditi vitro pada biakan gel

♦ 1967  Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma) SBY


♦ 1984 Pusvetma  Vaksin baru : “Rabivet”
Struktur :
virus asam ribonuklet beruntai tunggal, beramplop,
berbentuk peluru dengan ukuran
180 nm X 75 nm X 10 nm.

Penampang memanjang melintang


rantai tunggal, antisense, tidak bersegmen,
RNA dengan ukuran 12 kb
squence Genom : 50 nucleotida diikuti oleh gen
untuk protein Nucleoprotein (N),
Phosphoprotein (P), Matrix Protein (M),
Glycoprotein (G) dan Polymerase (L)
siklus hidup dari virus Rabies
1: Adsorpsi (receptors dan virion
berinteraksi)
2: Penetrasi (masuknya virus ke
dalam sel inang)
3: Uncoating (penghilangan bagian
amplop virus)
4. Transkripsi (sintesis mRNAs)
5. Translasi (Sintesis dari struktur
protein)
6. Prosesing (G-protein gycosylation)
7. Replikasi (produksi genom RNA
dari intermediate strand)
8. Assembly
9: Budding (keluar virus complete
dari sel inang)
CARA PENULARAN :
1. Melalui Gigitan
2. Bukan Gigitan :
a. Aerogen (udara)
b. Transplantasi (kornea, ginjal, hati)
c. Jilatan atau kontak dg bahan yg mengandung

virus rabies pada kulit yang lecet atau


mukosa
POLA PENYEBARAN RABIES DI INDONEIA
Sumber: (Departemen Pertanian, 2007)
Penularan virus rabies dari hewan liar ke hewan
domestik Sumber: (http://www.in.gov)
HPR = Hewan Pembawa Rabies, umumnya berbeda
untuk setiap benua

- Benua Eropa  rubah dan kelelawar


- Timur Tengah  serigala dan anjing,
- Benua Afrika  anjing, mongoose dan antelop
- Asia  anjing, kucing, monyet
- Amerika utara  rubah, sigung, rakun, kelelawar
pemakan serangga
-Amerika selatan  anjing dan kelelawar vampire
PATOGENESIS
Replikasi
virus Sel otot lurik

Sistem saraf
pusat Saraf perifer

Kelenjar
saliva, ginjal,
Sistem saraf
hepar, paru,
otonom
jantung
tahap proses perjalanan penyakit
Rabies pada manusia :
1. Fase Inkubasi
- Umumnya 30 – 90 hari
- ada bbrp kasus dg masa inkubasi 4 hr – bbrp th  tgt :
(a) latar belakang genetik inang
(b) strain virus yang terlibat
(c) konsentrasi reseptor virus pd sel inang
(d) dosis dr inokulum
(d) Keparahan dari luka hasil gigitan
(e) Jarak luka dengan SSP (misal : luka yang terjadi
di wajah memp masa inkubasi yg lebih pendek
jika dibanding luka di kaki
2. Fase prodormal / awal : 2 – 10 hari
timbul rasa gatal, nyeri, rasa baal di daerah luka / bekas
luka gigitan, demam, menggigil kelemahan, cepat lelah,
nyeri kepala, myalgia, cemas, depresi, gelisah, gangguan
pernafasan atau pencernaan

3. Fase disfungsi batang otak


gangguan saraf dengan gejala neurology akut : 2
– 7 hari .Gejala neurology akut dibedakan atas 2
jenis :
(a) Enchephalitis (gejala yg sering dijumpai 80%)
(b) Paralitik Encephalitis rabies / rabies galak /
furious rabies. Gejala jarang dijumpai (20%)
keterangan :
(a) Enchephalitis  bila organ dominan terinfeksi
adalah Otak
- Hyperexcitabilitas ( kepekaan yg tinggi ) :
kebingungan, halusinasi, agitasi (tingkah laku yang
agresif berlangsung dalam beberapa menit diikuti
dengan fase tenang .
– Hidrofobia dengan trias : spasme otot inspirasi,
laring spasme dan ketakutan menelan, ---->
diprovokasi oleh air (minum air, kulit kena air, melihat
air, mendengar kata air ).
- Gejala lain : hyperestesia, hipersalivasi dan
hiperlakrimasi spasme laryngopharingeal, nyeri
tenggorokan, nyeri dada.
(b) Paralitik rabies / dumb rabies ----> bila organ
dominant terinfeksi adalah Medula spinalis.

4. Fase koma diikuti kematian : 0 – 14 hari,


tanpa terapi suportif 1/3 pasien akan meninggal
pada hari I hidrofobia, 2/3 jatuh menjadi koma
dengan atau tanpa kelumpuhan dan jarang ada yang
bertahan lebih dari 1 minggu tanpa perawatan
intensif
- ditandai gejala kelumpuhan yg menonjol berupa
paresis pada keempat ekstrimitas serta gangguan
spincter ani. Beberapa kasus disertai dengan
hidrofobia & spasme otot larynx pd fase terminal.
DIAGNOSIS
• Diagnosis Rabies pada hewan dan manusia
dapat dilakukan dengan 4 metode yaitu :
(1) histopathology
(2) kultivasi virus  WI-38, BHK-21 atau CER
(3) serologis
(4) deteksi antigen dari virus
 Flourorescence Antibody Test (FAT)
PENGOBATAN :
Tindakan vaksinasi dan pemberian serum anti
rabies sebagai tindakan post exposure
treatment (PET) 

meningkatkan keberhasilan pengobatan bagi


korban terutama manusia yang terkena gigitan
dan berisiko
Distribusi temporal dari jumlah kasus gigitan pada manusia oleh anjing dan
kematian manusia akibat rabies per bulan di Propinsi Bali, Indonesia,
Januari 2010 hingga September 2011

Anda mungkin juga menyukai