Anda di halaman 1dari 12

PRESENTATION

Salsabila anura zahrani


16210000015

BY
Penyakit menular :
rabies disease

SLIDESGO
01. Pengertian
02. Cara penularan

03. Tanda dan gejala 04. Penatalaksanaan

Table of contents

DISEASE
1. Pengertian

Rabies adalah penyakit zoonosis infeksi virus


akut yang menyerang pada sistem saraf
pusat manusia dan hewan berdarah panas
yang disebabkan oleh virus rabies
( lyssavirus)

Virus lyssavirus berasal dari bahasa yunani


yang berarti mengamuk

Masuk pertama kali ke Indonesia th 1884


ditemukan oleh Schrool pada kuda.
1889, Esser W.J & Penning menemukan pada
anjing
1894 EV De Haaan ditemukan menyerang
pada manusia
Lanjutan....

Secara epidemiologi, penyakit rabies tersebar luas di seluruh dunia dan telah
menjangkiti lebih dari 150 negara, terutama negara berkembang. Di Indonesia,
sebagian besar kasus rabies terjadi akibat gigitan anjing.

Global
Penyakit rabies endemik di semua benua, kecuali Antartika. Penyakit ini terjadi di
lebih dari 150 negara di seluruh dunia dengan prevalensi yang lebih tinggi di negara
berkembang dibandingkan di negara-negara industri. Konsentrasi kasus rabies
banyak terjadi pada populasi rentan, tingkat ekonomi rendah, dan daerah
pedalaman.
2. Cara Penularan
Hewan rabies ke hewan sehat > Melalui gigitan

Hewan rabies ke manusia > melalui gigitan,


Jilatan hewan mengandung virus rabies padaluka,
selaput mukosa yang utuh,
Inhalasi (jarang terjadi)

manusia ke manusia > melalui transplantasi kornea,


kontak air liur penderita ke mukosa mata
Lanjutan...

Patofisiologi → terdiri atas 2 fase, yaitu masuknya virus

ke dalam tubuh dan masuknya virus ke dalam otak


Saat virus dalam tubuh melalui luka gigitan atau
cakaran hewan terinfeksi. Inokulasi dalam jaringan
otot terjadi di daerah luka dan virus mulai melakukan
replikasi. RNA otot endogen akan terikat pada
transkripsi virus dan membatasi produksi serta
replikasi protein virus sedemikian rupa sehingga virus
tidak terdeteksi oleh APC ( mempresoses antigen)
3. Tanda dan gejala

PRESENTATION
a. Gejala
Masa inkubasi manusia > antara 2 minggu-2 tahun, umumnya 2-8 minggu. Faktor yang
mempengaruhi masa inkubasi yakni jumlah virus yang masuk, tingkat kedalaman luka,
lokasi gigitan, imunitas, dan pendeita.
-Demam/mengigil
-Kesemutan
-- sakit kepala
-Lelah atau lemas
-- hilang nafsu makan

BY
Masa inkubasi hewan > antara 2-8 minggu setelah digigt oleh hewan liar yang teringeksi

SLIDESGO
virus rabies
Lanjutan...

1. Pada manusia


a. Stadium permulaan (Prodormal) > lemah, lesu, sulit tidur, mual
b. Stadium ransangan ( sensoris ) > nyeri panas disertai kesemutan padanluka gigitan,
cemas, reaksi berlebih terhadap rangsang sensorik
c. Stadium gila (eksitasi) > berteriak, menjambak-jambak, berlari, melompat-lompat,
takut air, takut cahaya, takut suara, berlebih cairan tubuh
d. Stadium lumpuh (paralisis)> mulut menganga, lumpuh mulai dari kaki, susah bernafas dan
biasanya pendeita meninggal dalam 4-6 hari setelah gejala pertama muncul

2. Pada Hewan
a. Rabies yang tenang > bersembunyi di tempat gelap sejuk, tidak mampu menelan, mulut
terbuka, air liur berlebihan, kejang-kejang berlangsung singkat bahkan sering tak terlihat,
kelumpuhan dan kematian terjadi dalam waktu singkat
b. Rabies yang ganas > suara menjadi parau, tsulit menurut, menyerang dan mengigit apa saja
yang bergerak/dijumpai, lari tanpa tujuan, berklahi, ekor berada diantara dua paha , kejang
jejang disusul kelumpuhan dan biasanya mati dalam 4-7 hari
4. Penatalaksanaan

Rabies hampir pasti fatal ketika sudah muncul gejala


dan hanya dapat diberikan penanganan
simtomatik dan suportif

Tatalaksana pasca pajanan (sebelum muncul gejala) >


penanganan luka pertama (pembersihan luka) dan
pemberian profilaksis pasca pajanan seperti
vaksin anti rabies (PVRV,PCECV) untuk
meningkatkan imunitas dengan menginduksi
respon imun aktif dan imunoglobulin (HRIG)
untuk memberikan imunitas pasif segara sampai
tubuh dapat merespon vaksin dengan
memproduksi imunitas aktif
Lnjutan...

Tatalaksana prajanan ( telah muncul gejala) > virus rabies telah mencapai sistem saraf
pusat, perlu rawat inap ke fasilitas kesehatan dg alat diagnostik yg memadai .

Hingga saat ini belum ada terapi yang dapat menyembuhkan rabies
Saat ini, penatalksanaan hanya bersifat simtomatik dan suportif seperti pemberian
sedatif, analgetik, antikonvulsan
Rabies simtomatik selalu fatal disfungsi otonomik → aritmia dan hipotensi
Pemberian sedasi secara terbatas→ ketenangan pasien
TERIMA KASIH

DISEASE

Anda mungkin juga menyukai