Anda di halaman 1dari 21

FARMAKOTERAPI I

VI NAUSEA DAN VOMITING


B
KELOMPOK 6

● HAFIZA HANIF (1701103)

● WIDYA ARI SANDI (1701104)

● ANJELI KHAIRUNNISA (1701106)

● FAUZIAH (1701107)

● ARI ANGGORO (1701109)

● SINTA MARJUNI (1701111)

● EKA YUNIARA YOPA (1701112)


Definisi
Mual
Mual adalah kecenderungan untuk muntah atau sebagai
perasaan di tenggorokan atau daerah epigastrium yang
memperingatkan seorang individu bahwa muntah akan
segera terjadi. Mual sering disertai dengan peningkatan
aktivitas sistem saraf parasimpatis termasuk diaphoresis, air
liur, bradikardia, pucat dan penurunan tingkat pernapasan.
Muntah
Muntah didefinisikan sebagai ejeksi
atau pengeluaran isi lambung
melalui mulut, seringkali
membutuhkan dorongan yang kuat
(Dipiro et al., 2015).
Prevalensi mual dan muntah akibat
Prevalensi! kemoterapi tetap tinggi dan
mempengaruhi kehidupan sehari-
hari pasien di Italy, khususnya
mualmuntah pada fase lambat
(Ballatori et al, 2007).

Rhodes dan Mc. Daniel (2001),


menyebutkan bahwa mual dan
muntah masih terus menjadi hal
yang paling menimbulkan stress
diantara efek samping kemoterapi,
meskipun perkembangan agen
antiemetik saat ini lebih efektif.
Etiologi
Koordinator utama mual muntah yaitu pusat nya, kumpulan
saraf saraf yang berlokasi di medulla oblongata, saraf saraf
ini menerima input dari:

o Chemoreceptor o Sistem o Nervus vagus


Trigger Zone vestibular
(CTZ)

o Sistem o Nukleus traktus


spinoreticular solitarius
Beberapa penyebab mual dan muntah dari berbagai faktor, antara lain:

1. Ada agen yang menyerang yang mengiritasi lapisan seperti


Infeksi  ( bakteri keluarga Helicobacter (seperti H.Pylori / virus )
Gastroentretis
Keracunan makanan  
agen Iritan Lambung : alkohol,merokok, dan
obat NSAID (aspirin  ibuprofen) 
penyakit peptic ulcer dan GERD juga dapat menyebabkan mual dan
muntah

2. sinyal dari otak


-luka pada kepala, pembengkakan otak (gegar otak atau trauma
kepala), infeksi(meningitis atau encephalitis), tumor,  atau
keseimbangan abnormal dari elektrolit dan air dalam aliran darah
-Noxious stimulus: Bau-bau atau suara-suara  
-kelelahan karena panas, terik matahari yang ekstrem, atau dehidrasi. 
3. terkait dengan penyakit lain
-Diabetes: karena gastroparesis,kondisi dimana lambung gagal
mengosongkan diri secara tepat dan kemungkinan disebabkan
generalized neuropathy (kegagalan dari syaraf dalam tubuh untuk
mengirim sinyal yang tepat ke dan dari otak) 

4.obat dan perawatan medis


-Terapi radiasi: Mual dan muntah dihubungkan dengan terapi radiasi.
-Efek sampingan obat seperti pada obat obat nyeri narkotik, obat-obat
anti-peradangan (steroid-steroid seperti prednisone dan obat-obat
nonsteroid seperti ibuprofen) antibiotik-antibiotik

5.kehamilan
Muntah pada kehamilan terutama pada tiga semester pertama
dan disebabkan oleh perubahan-perubahan tingkat hormon dalam tubuh
Penyebab penyebab tersebut akan menginduksi pusat muntah
Seperti terlihat pada gambar

3
Gejala Mual dan Muntah
• Mengeluarkan keringat
berlebihan
• Denyut jantung semakin
cepat
• Produksi air liur semakin
bertambah
• Sering diiringi dengan batuk
yang berlebihan
• Terjadi kontraksi ritmis pada
otot- otot dinding perut
• Perasaan yang menekan
• Pusing/ sakit kepala
Klasifikasi
A. Mual muntah akut
Mual muntah terjadi dalam 24 jam pertama setelah pemberian kemoterapi. Obat sitostatika
dengan potensi mual muntah sedang sampai berat diperkirakan dapat menyebabkan mual
muntah yang berulang tanpa pengobatan antiemetik. 

B. Mual muntah lambat


Mual muntah terjadi setelah lebih dari 24 jam pemberian kemoterapi. Mual muntah tipe ini
berhubungan dengan pemberian kemoterapi cisplatin dan cyclophosphamide.

C. Antisipatori mual muntah


Mual muntah terjadi pada awal siklus kemoterapi sebagai respon dari bau, pandangan dan
suara dari ruang kemoterapi. Ini terjadi pada pasien yang sudah merasa mual atau rasa tidak
enak diperut dan cemas, walaupun obat sitostatika belum diberikan.

D. MUAL MUNTAH KRONIk


Mual muntah yang bersifat kronik pada pasien kanker stadium lanjut berhubungan dengan
berbagai faktor seperti gangguan persyarafan otak, pengaruh obat morfin, atau toksikasi
kemoterapi.
Pato
fisiologi

Mual
Muntah
Tujuan terapi untuk mencegah
atau menghilangkan mual Terapi Non
muntah tanpa menimbulkan Farmakologi
efek samping

Makan dan minum sedikit tapi sering


Hindari makan 1-2 jam sebelum dan sesudah kemoterapi
Gindari makanan yang berbau, berminyak dan berlemak, Pasien
pedas, terlalu manis, panas dengan
Sebaiknya makan makanan yang dingin dan tempatkan keluhan
pasien pada ruangan sejuk sederhan
Tidur selama periode mual yang hebat dan menjaga a
kebersihan mulut serta berlolahraga

Pasien dengan gejala penyakit sistemik sebaiknya mengobati


penyakit yang mendasarinya
Pasien terapi kanker antisipasi dengan pemberian profilaksis
antiemetik
Terapi
Farmakologi Kemampuan pasien
pada penggunaan
obat secara oral,
rektal, injeksi atau
Frekuensi, durasi dan transdermal Obat telah berhasil
tingkat keparahan digunakan sebagai
antiemetik
sebelumnya

Gejala berdasarkan
etiologi

faktor pemilihan terapi


Antiemetik golongan obat bebas dan dengan resep
paling umum direkomendasikan untuk mengobati
mual muntah.

Untuk sebagian besar kondisi, dianjurkan


antiemetik tunggal; tetapi bilapasien tidak
memberikan respon dan pada pasien yang
mendapat kemoterapi emetonik kuat, biasanya
Terapi mual-muntah sederhana biasanya dibutuhkan regimen multi obat.
membutuhkan terapi minimal. Obat bebas atauresep
menggunakan dosis lazim efektif yang rendah

Penanganan mual-muntah komplek membutuhkan


terapi obat yang bekerja kuat dan lebih dari 1 obat
emetik
Antasida

Digunakan untuk mual muntah ringan


yangterkait kelebihan asam lambung
Antagonis reseptor histamin
dengan cara menetralkan asam
lambung.
Golongan obat ini bekerja dengan
mengantagonis atau menghambat
Efek samping yang mungkin terjadi
reseptor histamin yang terlibatdalam
adalah konstipasi/sembelit akibat
patofisiologi muntah.
kandungan alumunium hidroksida
maupun garam kalsium,serta diare
Obat golongan ini meliputi :ranitidin 75
osmotik karena adanya magnesium
mg simetidin 200 mg nizatidin 75 mg
hidroksida.
famotidin 10 mg
Dosis 15-30 ml setiap 4 jam jika perlu
Dosis 2x sehari jika perlu saja. Obat ini
diberikanjika mual muntah terkait
dengan adanya heart burn atau seperti
rasa panas terbakar didada
Antihistamin-Antikolinergik
Obat golongan ini mengantagonis
Oagen bat Golongan ini meliputi : reseptor histamin dan kolinergik yang
ada pada CTZ.
siklizin
dimenhidrinat Efek samping khas dari penggunaan
difenhidramin obat obat ini meliputi mengantuk,
meklizin penglihatankabur, mulut kering, retensi
hidroksizin urin ataupun takikardi.
scopolamin
trimethobenzamid Obat yang dapat dibeli tanpa resep
dokter adalahyang mengandung
difenhidramin ataupun dimenhidrinat.
Dosis dimenhidrinat yang dipakai adalah
50-100mg setiap 4-6 jam jika perlu.
Sedangkan dosis difenhidramin adalah
25-50 mg setiap 4-6 jamjika perlu
Fenotiazin

Golongan obat ini yang paling banyak


digunakan, meliputi:
Klorpromazin
Proklorperazin Kortikosteroid
prometazin
Golongan ini yang sering digunakan
Obat ini bekerja dengan menghamba untuk mual muntah dikarenakan
treseptor dopamin di CTZ kemoterapi ataupun pascaoperasi.
Contoh :Dexametason
Metoklopramid
Domperidone
Obat ini bekerja dengan meningkatkan
tonussfingter esofagus dan membantu
Memiliki efek ringan-sedang jika
pengosongan lambung. Kombinasi
digunakan padakondisi kemoterapi atau
dengan deksametason dapat digunakan
post operasi.
untuk terapi profilaksis/pencegahan
pada mual muntah yang diinduksi
Domperidone dapat meningkatkan
kemoterapi
peristaltik esophagus dan tekanan
sfingteresophagus bagian
distal,meningkatkan motilitas dan
peristaltik gaster serta memperbaiki
koordinasi gastroduodenal sehingga
memfasilitasi pengosongan lambung dan
menurunkan waktu transit usushalus
Antagonis Reseptor Serotonin Antagonis reseptor substansi
Contoh obat golongan ini meliputi:
P/Neurokinin 1
ondansetron, granisetron
Mual muntah karena induksi kemoterapi
Golongan ini biasa digunakan untuk dapat terjadi langsung ataupun tertunda.
mencegahmual muntah akibat Substansi P merupakan neurotransmiter
kemoterapi ataupun pascaoperasi. yang dipercaya merupakan mediator
utama pada mual muntah yang tertunda
Efek samping utama dari obat tersebut tersebut
adalah sakit kepala dan konstipasi.
Aprepitan merupakan contoh obat
golongan ini dan penggunaannya
dikombinasi kan dengan deksametason
dan golongan SSRI untuk mencegah
mual muntah fase akut dari pemberian
obat sitotoksik yang berdaya
emetogenik tinggi
Sebagai pilihan utama terapi yang aman bagi ibu
hamil adalah menggunakan Piridoksin(vitaminB6)
baik digunakan sendiri ataupun bersama dengan
doksilamin

Dosis piridoksin adalah 10-25 mg 1-4 x sehari,


sedangkan doksilamin menggunakandosis 12,5-
20mg 1-4 x sehari.

Jika gejala belum teratasi, maka dapat ditambah


dengan difenhidramin atau dimenhidrinat, atau
meklizin

Kemudian untuk mual muntah akibat adanya


gangguan keseimbangan, misal dlam kasus naik
kapal, dapat menggunakan golongan antihistamin-
antikolinergik
DAFTAR PUSTAKA

Ballatori, E, et al. (2007). The Cost of Chemotherapy-


Induced Nausea andVomiting in Italy. Support Care Cancer ,
15(1): 31-38.

DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V.,


2015, Pharmacotherapy Handbook, Ninth Edit.,
McGraw-Hill Education Companies, Inggris.

Garret, et al. (2003). Managing Nause and Vomiting Current


Strategies. Journal Critical care nurs. Vol 23, No. 1.

Neal M.J. 2006. At Glance Farmakologi Medis Edisi V.


Penerbit Erlangga.Jakarta.
Rhodes, V. A. & McDaniel, W. (2001). Nausea, Vomiting, and Retching :
Complex Problem In Paliative Care. Cancer Journal Clinic, 51, 232-
248.

Sayana, A., Barshiliya, Y. (2012). Comperative Study of


Metochlopramide, Ondansetron and Granisetron in Prophylaxis of
Post operative Nausea and Vomiting in Patient Undergoing
Laparoscopic Cholecystectomy Under General Anaesthesia, AJPLS,
Vol. 2, ISSN 221-4423

Sukandar,E.Y dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFILinn


 
Tan. 2008. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT. Alex Media Kompetindo
 
Walsh,T.D. 1997. Kapita Selekta Penyakit dan Terapi. Jakarta: EGC
Buku Kedokteran

Wiseno Putri. 2010. Skripsi : Evaluasi Penggunaan Obat Tukak Peptik


Pada Pasien Tukak Peptik (Peptic Ulcer disease) Di Instalasi Rawat

Anda mungkin juga menyukai