Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Shampoo
Shampoo adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud keramas
rambut, sehingga setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih, dan sedapat mungkin menjadi
lembut, mudah diatur dan berkilau. Dan merupakan produk perawatan rambut yang
digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari
rambut..Kata shampoo berasal dari bahasa Hindi champo, bentuk imperatif dari
champna,"memijat". Di Indonesia dulu shampoo dibuat dari merang yang dibakar menjadi abu dan
dicampur dengan air. Shampoo adalah suatu zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut,
pembentuk busa, pengental dan sebagainya yang berguna untuk membersihkan kotoran
yang melekat pada rambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut
akan kelihatan lebih bersih,indah dan mudah ditata.

2.2 Syarat Shampoo


Sebuah formulasi shampoo yang baik mempunyai kemampuan khusus yang dapat
meminimalisasi iritasi mata, mengontrol ketombe (dandruff) serta dapat memperbaiki struktur
rambut secara keseluruhan. Preparat shampoo harus meninggalkan kesan harum pada rambut,
lembut dan mudahdiatur, memiliki performance yang baik (warna dan viskositas yang baik) harga
yang murah dan terjangkau. Secara spesifik suatu shampoo harus:
1. Mudah larut dalam air, walapun air sadah tanpa mengalami pengendapan
2. Memiliki daya bersih yang baik tanpa terlalu banyak 
3. menghilangkan minyakdari kulit kepala menjadikan rambut halus, lembut
serta mudah disisir
4. Cepat bebusa dan mudah dibilas serta tidak menimbulkan iritasi jika konta
kdengan mata
5. Memiliki pH yang baik netral maupun sedikit basa
6. Tidak iritasi pada tangan dan kulit kepala
7. Memiliki performa yang baik

Antidandruff shampoo merupakan shampoo yang ditujukan untuk mengontrol sel


kulitmati dikulit kepala, formulasinya hampir sama seperti shampoo lain tetapi ditambahkan
bahan aktif seperti senium sulfide, zinc pirythion, sulfur. Shampoo, bila dicampur
dengan air, dapat melarutkan minyak alami yang dikeluarka oleh tubuh untuk melindungi
rambut. Setelah mencuci rambut dengan shampoo, biasanya digunakan produk conditioner
agar rambut mudah ditata kembali. Shampoo untuk bayi dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak perih di mata. Shampoo untuk binatang juga dapat mengandung
insektisida untuk membunuh kutu. Beberapa shampoo manusia tidak dapat digunakan
untuk binatang karena mengandung seng (misalnya shampoo anti ketombe). Logam ini tidak
beracun bagi manusia, namun berbahaya bagi binatang. Pada awalnya shampoo dibuat dari
berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam, seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari
abu merang ( sekam padi). Shampoo yang menggunakan bahan alam sudah banyak ditinggalkan,
dan digantidengan shampo yang dibuat dari detergen.

Agar shampo berfungsi sebagaimana disebutkan diatas, shampoo harus memiliki sifat sebagai
berikut :
1. Shampoo harus dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk den
gancepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
2. Shampoo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak
berlebihan,karena jika tidak kulit kepala menjadi kering.
3. Shampoo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapatmen
gganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada didalam
komposisi shampo. Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat
kompleks yaitu :sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang
disebabkan oleh lingkungan dansisa sediaan kosmetik.
4. Tidak mengiritasi kulit kepala dan juga mata.
5. Shampoo harus tetap stabil. Shampo yang dibuat transparan tidak boleh
menjadikeruh dalam penyimpanan. Viskositas dan pHnya juga harus tetap
konstan, shampoharus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun
jasadrenik dan dapat mempertahankan bau parfum yang
ditambahkan kedalamnya.

2.3 Jenis-Jenis Shampo
1. Shampo bubuk (Dry Shampoo)
Sebagai dasar shampo digunakan sabun bubuk, sedangkan zat pengencer
biasanyadigunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium
seskuikarbonat, dinatrium fosfat, atau boraks.
2. Shampo emulsi
Shampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental.
Tergantung dari jenis zat tambahan yang digunakan, shampo ini diedarkan
dengan berbagai nama seperti shampo lanolin, shampo telur, shampo
protein, shampo brendi, shampo lemon,shampo susu atau bahkan shampo
strawberry.
3. Shampo krim atau pasta (Creme paste Shampoo)
Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai
sedangyang dapat memberikan konsistensi kuat. Untuk membuat shampo
pasta dapatdigunakan malam seperti setilalkohol sebagai pengental. Dan
sebagai pemantap busadapat digunakan dietanolamida minyak kelapa
atau isopropanolamida laurat.
4. Shampo larutan (Liquid Shampoo)
Merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi shampoini
meliputi viskositas, warna keharuman, pembentukan dan stabilitas busa,
dan pemgawetan.Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi 0,2 % larutan
formaldehid 40 %, garamfenilraksa; kedua zat ini sangat racun, sehingga perlu
memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah. Parfum yang
digunakan berkisar antara 0,3– 1,0 %, tetapi umumnya berkadar 0,5 %.
2.4 Cara Pembuatan
1. Shampoo krim atau pasta
Detergen dipanaskan dengan air pada suhu pada lebih kurang 800 dalam panci
dindingrangkap, sambil terus diaduk. Tambahkan zat malam, terus diaduk lebih kurang 15menit.
Biarkan campuran ini pada suhu lebih kurang 40-500C. Tambahkan parfum,aduk
terus hingga homogen; lanjutkan pengadukan untuk menghilangkan udara.Wadahkan
selagi panas.

2. Shampoo larutan
Jika digunakan alkilolamida, mula-mula zat ini dilarutkan dalam setengah
bagiandetergen yang digunakan dengan pemanasan hati-hati. Kemudian tambahkan
sisa detergen sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk; tambahkan zat warna yang telah dilarutkan
dalam air secukupnya. jika masih terdapat sisa air tambahkan sedikit demisedikit, sambil terus
diaduk untuk mencegah terjadinya busa.

2.5 Bahan Utama
Bahan utama pada shampoo adalah surfaktan (sabun dan detergent). Sabun
adalah garam dan asam lemak. Hasil reaksi antara lemak dan minyak hewan dan tumbuhan
dengan alkali (cth. NaOH, KOH) Kekurangan : tidak membentuk busa oleh air sadah,
diatasi dengan penambahan chelating agent.
a. Anionik
Gol. Alkyl benzene sulfonate
Mis. Sodium dodecyl benzene sulfonate
Gol. Primary alkyl sulfat
Mis. Triethanolamine lauryl sulfate
Gol. Secondary alkyl sulfat
Mis. Lauryc monoglyceride ammonium sulfate
Gol. Sarcosine
 Mis. Laurosyl sarcoine, Cocoyl sarcosine 
b. Kationik
Garam amonium kuarterner
Mis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride, dilauryl dimethyl ammonium
chloride,cetyl trimethyl ammonium bromida.
c. Amfoterik
Mis. Miranold. 
d. Non Ionik
Mis. Tween, Pluronic F-68

2.6 Zat Tambahan Shampoo
Untuk memperbaiki sifat detergen yang menunjukkan pengaruh jelek terhadap rambut, perlu
ditambahkan zat tambahan shampo dalam formulasi shampo.
1. Alkolobromida asam lemak
Digunakan untuk meningkatkan stabilitas busa dan memperbaiki viskositas. Zat ini
merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan monoetanolamina (MEA),
dietanolamina (DEA), atau isopropanolamina yang sesuai.
2. Lemak bulu domba, lanolin atau salah satu derivatnya, kolesterol, oleilalkohol
dan asetogliserida. Digunakan untuk maksud memperbaiki efek kondisioner
detergendasar shampo yang digunakan, sehingga rambut yang dikeramas
shampokan akan mudah diatur dan memberikan penampilan rambut yang serasi.
3. Asam amino
Terutama asam amino essensial, digunakan sebagai zat tambahan shampo
denganharapan, setelah rambut dikeramas-shampokan, zat ini akan tetap tertinggal
pada kulitkepala dan rambut, dan berfungsi sebagai pelembab, karena asam amino
memiliki sifathigroskopik yang akan memperbaiki kelembaban rambut.
4. Zat tambahan shampoo lain
Terdiri dari berbagai jenis zat, umunya diharapkan untuk menimbulkan efek
terhadap pembentukan dan stabilisasi busa ; meliputi zat golongan glikol, provinilpi
rolidon,karboksimetilselulosa, dan silikon cair, terutama yang kadarnya
lebih kurang 4%.
a. Foam Builder
Bahan yang meningkatkan kualitas, volume, dan stabilitas busa.
Membantumeningkatkan stabilitas dan efek kondisioner. Contoh : dodecyl
benzene sulfonate, lauroyl monoethanolomide.
b. Conditioning agent
Merupakan bahan berlemak yang memudahkan rambut untuk disisir.
Conditioning agent melapisi helai rambul → halus dan mengkilap. Harus
mudah dibilas, tidak meninggalkan rasa berminyak (lengket) di rambut.
Contoh lanolin, minyak mineral,telur, polipeptidac. 
c. Opacifying agent
Bahan yang memberikan warna buram pada shampoo. Penting pada
pembuatanshampoo jenis krim & losio. Contoh : Cetyl alcohol, stearyl alcohol,
spermaceti, glycolmonodistearate, Mg stearated. 
d. Clarifying agent
Bahan yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada shampoo terutama untuk
shampoo dengan bahan utama sabun. Penting pada pembuatan shampoo cair
(likuidshampoo). Contoh : butil alkohol, isopropil alkohol etil alkohol,
metilen glikol, EDTA.
e. Cleating agen Sequestering agent
Bahan yang mencegah terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah. Contoh : asam
sitrat, EDTA. Dapat digantikan oleh surfaktan non-ionikf. 
f. Thickening agent
Bahan yang meningkatkan viskositas shampoo. Contoh : gom akasia, tragakan,
CMC,Methocel. Kekurangan : dapat membentuk lapisan film pada helai rambutg.
g. Preservatif
Bahan yang berguna melindungi sampo dari mikroba yang dapat
menyebabkanrusaknya sampo, Harus dipilih. Contoh : formadehid, etil alkohol,
ester parahidroksibenzoath.
h. Antidandruff agent
Antidandruff agent umumnya bersifat antimikroba, ditambahkan ke dalam
shampoodalam jumlah kecil. Contoh : Sulfur, Asam Salisilat, Resorsinol,
Selenium Sulfida,Zink Piritoni. 
i. Penunjang Stabilitas Bahan-bahan tertentu dapat ditambahkan ke dalam
sampo dengan tujuan menunjangstabilitas shampoo (stability additive)
 Antioxidant
Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidosi,
 Sunsreen
Melindungi sediaan dari sinar matahari, Contoh : Benzophenon
 Suspending agent
Contoh : veegum, bentonite
 pH control agen (larutan dapar)
Mencegah perubahan worna dan bau sediaan akibat perubahan pH 
j. Cosmetics additive
Bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan
memperbaiki tampilanshampoo (cosmetics additive)
 Perfume
 campuran minyak atsiri atau sintetik
 Pewarna (dye)
 Pewarna yang digunakan harus terdaftar pada Federal Food, Drug, and
Cosmetics Act
BAB III
KESIMPULAN

Shampo adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud keramas rambut,
sehingga setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih, dan sedapat mungkin menjadi
lembut, mudah diatur dan berkilau. Dan merupakan produk perawatan rambut yang digunakan
untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari rambut.
Preparat shampoo harus meninggalkan kesan harum pada rambut, lembut dan mudah
diatur, memiliki performance yang baik.

Anda mungkin juga menyukai