Tim Penyusun :
Aulia Nadya Rizki I, M.Pharm.Sci., Apt
Andriyani Rahmah Fahriati, S.Far., M.Farm
Penulis
2
TATA TERTIB PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
1. Mahasiswa harus menggunakan seragam lengkap sesuai dengan aturan yang
berlaku di lingkungan STIKes Kharisma Persada (Seragam, sepatu hitam, kaos
kai putih, name tag, hairnet dan kerudung putih (bagi yang mengenakan
kerudung))
2. Mahasiswa diharuskan mengikuti semua bentuk kegiatan praktikum dengan
kehadiran 100%. Jika berhalangan hadir, harus dengan alasan dan keterangan
resmi yang dapat dipertanggungjawabkan. Contoh : sakit dengan surat
keterangan dokter, urusan keluarga dengan surat pernyataan orang tua, urusan
kegiatan kampus dengan surat izin resmi dari Kaprodi
3. Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti praktikum jika terlambat lebih dari
15 menit
4. Selama kegiatan praktikum, mahasiswa wajib
a. mematuhi tata tertib praktikum dan aturan tata tertib perkuliahan dengan
baik
b. bersikap sungguh-sungguh mengikuti praktikum, tidak bercanda dan
bersenda gurau selama praktikum
5. Mahasiswa tidak diizinkan menggunakan handphone, laptop, tablet dan alat
lain yang tidak terkait dengan praktikum saat praktikum berlangsung
6. Mahasiswa membuat laporan praktikum dengan format sesuai yang
dicontohkan dalam penuntun praktikum dan menyerahkan setelah praktikum
selesai atau paling lambat H+1 setelah praktikum
7. Tata tertib yang belum tercantum akan diumumkan pada saat praktikum atau
sebelumnya
3
Contents
BAB I ............................................................................................................................5
Pengenalan Obat, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) ................5
4
BAB I
Pengenalan Obat, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
A. Tujuan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi obat, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai yang digunakan pada fasilitas kesehatan
B. Teori Dasar
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting
perannya untuk melalukan aktivitas dalam hidupnya. Pemerintah selalu berupaya
untuk meningkatkan ketersediaan atas berbagai fasilitas kesehatan, sehingga
memudahkan masyarakat untuk dapat memanfaatkannya. Meningkatnya jumlah
fasilitas kesehatan di Indonesia sangat berpengaruh pada permintaan alat-alat
kesehatan, meskipun sebagain besar masih impor.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia. Alat kesehatan
adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat
yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP) adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
penggunaan sekali pakai (single use) yang daftar produknya diatur dalam
peraturan perundang-undangan(1).
Di fasilitas kesehatan (Apotek, Rumah Sakit, Klinik dan Puskesmas) terdapat
berbagai macam obat yang tersedia. Pengadaan obat biasanya mengacu pada
Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN) yang diatur dalam keputusan menteri.
Obat essensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan dalam pelayanan
kesehatan(2). Kompendium Alat Kesehatan merupakan daftar dan spesifikasi alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai terpilih dengan persyaratan standar
minimal keamanan, mutu dan manfaat untuk digunakan di fasilitas kesehatan
5
dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kompendium Alat
Kesehatan digunakan sebagai acuan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama dan
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Daftar alat kesehatan dan bahan medis habis pakai diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
118/Menkes/SK/IV/2014/ Tentang Kompendium Alat Kesehatan(3).
D. Cara Kerja
1. Mahasiswa dijelaskan berbagai jenis obat, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai yang digunakan di fasilitas kesehatan
2. Mahasiswa mengidentifikasi nama obat, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai yang digunakan di fasilitas kesehatan
E. Referensi
1) Kemenkes RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.72
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
2) Kemenkes RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.73
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
3) Kemenkes RI, 2014, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
118 Tahun 2014 Tentang Kompendium Alat Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
4) Kemenkes RI, 2013, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
312 Tahun 2013 Tentang Daftar Obat Esensial Nasional, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
6
F. Lembar Kerja
1. Tuliskan nama dan fungsi Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) gambar dibawah ini.
Nama Alat Fungsi Alat
No Gambar Alat Kesehatan/BMHP
Kesehatan/BMHP Kesehatan/BMHP
1
7
Nama Alat Fungsi Alat
No Gambar Alat Kesehatan/BMHP
Kesehatan/BMHP Kesehatan/BMHP
5
8
Nama Alat Fungsi Alat
No Gambar Alat Kesehatan/BMHP
Kesehatan/BMHP Kesehatan/BMHP
10
11
12
13
14
15
9
Nama Alat Fungsi Alat
No Gambar Alat Kesehatan/BMHP
Kesehatan/BMHP Kesehatan/BMHP
16
17
18
19
20
2. Tuliskan Nama Obat yang termasuk dalam Kategori Kelas Terapi dibawah ini
berdasarkan DOEN 2013
Bentuk dan Kekuatan
No Kelas Terapi Nama Obat
Sediaan
Analgesik Narkotika
1
10
Bentuk dan Kekuatan
No Kelas Terapi Nama Obat
Sediaan
Antibakteri golongan
Beta Laktam
11
Bentuk dan Kekuatan
No Kelas Terapi Nama Obat
Sediaan
Antihipertensi
Antiemetik
12
Bentuk dan Kekuatan
No Kelas Terapi Nama Obat
Sediaan
13
BAB II
PERENCANAAN
A. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan proses perencanaan di Fasilitas Kesehatan
(Apotek, Rumah Sakit/Klinik dan Puskesmas) dengan metode yang tepat
B. Dasar Teori
Perencanaan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode
pengadaan Sediaan Farmasi, Alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya
kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien. Perencanaan dilakukan
untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara
lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi serta
dengan anggaran yang tersedia(1).
Pedoman perencanaan harus mempertimbangkan(2) :
a. Anggaran yang tersedia
b. Penetapan prioritas
c. Sisa persediaan
d. Data pemakaian periode yang lalu
e. Waktu tunggu pemesanan
f. Rencana pengembangan
C. Alat dan Bahan
1. Lembar kerja dan alat tulis
14
D. Cara Kerja
E. Lembar Kerja
F. Referensi
1. Kemenkes RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
2. Kemenkes RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
3. Kemenkes RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
4. Albert, C., Banneberg, W., Bates, J., Battersby,A., Beracochea, E., 2012,
Managing Access to Medicines and Health Technologies, Management
Science for Health
15
BAB III
PENGADAAN
16
BAB IV
PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN
17
BAB V
HARGA JUAL APOTEK
18