Progresif Atipikal
Dr. Henny Adriani Puspitasari, Sp.A(K)
@HennyAdrianiPu1
Pendahuluan
● Gangguan ginjal akut (GgGA) atau Acute kidney injury/AKI pada anak
merupakan kondisi klinis yang memengaruhi luaran klinis
@HennyAdrianiPu1
Pendahuluan
@HennyAdrianiPu1
Gangguan Ginjal Akut - Definisi
Ditandai dengan:
• Peningkatan kreatinin serum (SCr)
• Penurunan volume urin
Ruas AVL, et al. Ped Nephrol. 2022.
@HennyAdrianiPu1
Gangguan Ginjal Akut: Suatu kontinuum
@HennyAdrianiPu1 KDIGO: Clinical Practice Guideline for Acute Kidney Injury. 2012.
Klasifikasi GgGA
Anak
Stadium
Kreatinin serum Urine output
1 Peningkatan kreatinin serum 1,5 - 1,9 X nilai dasar ATAU < 0,5 mL/kg/jam selama 6-12 jam
Peningkatan > 0,3 mg/dL (> 26,5 umol/L) dalam 48 jam
2 Peningkatan kreatinin serum 2,0-2,9 X nilai dasar < 0,5 mL/kg/jam selama > 12 jam
3 Peningkatan kreatinin serum 3,0 X nilai dasar ATAU < 0,3 mL/kg/jam selama > 24 jam
Peningkatan > 4,0 mg/dL (> 353,6 umol/L) dengan peningkatan akut ATAU
>0,5 mg/dL ATAU Anuria selama > 12 jam
Inisiasi terapi pengganti ginjal
@HennyAdrianiPu1
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Fungsional/
Intrinsik/
@HennyAdrianiPu1
Pendekatan Diagnostik GgGA
1. Kenali keberadaan GgGA
a. Tentukan derajat GgGA berdasarkan KDIGO
b. Pengukuran intensif urine ouput
c. Periksa kadar kreatinin serum
2. Temukan etiologi GgGA
a. Fungsional/pre-renal, intrinsik/renal, atau
post-kidney/post-renal
b. Pemeriksaan sedimen urin
c. Pemeriksaan darah
d. Pemeriksaan radiologi (USG ginjal dan
saluran kemih)
e. Biopsi ginjal (sesuai indikasi)
@HennyAdrianiPu1 Pediatric Nephrology On-The-Go. 2020
Tata Laksana
@HennyAdrianiPu1
Risiko tinggi
1 2 3
Hentikan semua agen nefrotoksik ketika memungkinkan
Hindari hiperglikemia
@HennyAdrianiPu1
Tata laksana GgGA - KDIGO
Tata Laksana Umum Gangguan Ginjal Akut
@HennyAdrianiPu1
Latar Belakang: Kasus GgGA Jakarta - Agustus 2022
Riwayat klinis pasien:
● Dominasi usia BALITA
● Anak sehat sebelumnya, tanpa komorbiditas, tidak
ada saudara kandung serumah yang mengalami hal
yang sama
● Didahului oleh riwayat demam; gejala saluran cerna;
saluran pernapasan - tanpa ada episode dehidrasi
● Saat datang ke RS rujukan dengan kondisi anuria
● Penurunan kesadaran progresif dan persisten
● Memperoleh pengobatan simptomatik sebelumnya
Slide courtesy with modification: dr. Eka Laksmi Hidayati, 2022
@HennyAdrianiPu1
Evaluasi untuk diagnosis dini GgGA, pada kondisi berikut:
Eka Laksmi Hidayati. Acute Kidney Injury. Dalam: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak lXIV
@HennyAdrianiPu1
Evaluasi untuk diagnosis dini GgGA, pada kondisi berikut:
Eka Laksmi Hidayati. Acute Kidney Injury. Dalam: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak lXIV
@HennyAdrianiPu1
Kasus GgGA PA: Penelusuran untuk mencari penyebab
Temuan konsisten pada pemeriksaan penunjang
● Peningkatan ureum-kreatinin (sesuai dengan
diagnosis gangguan ginjal akut) - mayoritas sangat
tinggi
● Asidosis metabolik dengan anion gap umumnya
meningkat
● Peningkatan marker inflamasi ringan (CRP, Ferritin,
IL-6)
● Peningkatan D-dimer > 1000, fibrinogen normal,
PT/APTT normal saat awal masuk
● Keterlibatan organ lain (peningkatan enzim
transaminase di hati, enzim jantung)
Slide courtesy with modification: dr. Eka Laksmi Hidayati, 2022
@HennyAdrianiPu1
Kasus GgGA PA: Penelusuran untuk mencari penyebab
@HennyAdrianiPu1
Kasus GgGA PA: Penelusuran untuk mencari penyebab
Temuan konsisten pada pemeriksaan penunjang - bukti
infeksi/infeksi lampau
● PCR SARS-COV-2 (3/39), Positif antibodi SARS-COV-2
(58,7%) meskipun tidak pernah didiagnosa infeksi
COVID-19
● Mikroba yang telah diketahui memiliki kecenderungan
menyebabkan GgGA: Hantavirus, Leptospirosis,
Rickettsia, Dengue - NEGATIF
● POSITIF: Shigella-enterotoxigenic E.coli (2), Enterovirus
(2), HSV (1)
● Pemeriksaan dengan metode metagenomic dan kultur
Slide courtesy with modification: dr. Eka Laksmi Hidayati, 2022
@HennyAdrianiPu1
Penelusuran Diagnosis Penyebab GgGA PA
● Diagnosis tersering penyebab GgGA sesuai usia:
● Tidak ada kondisi tersebut
Syok hipovolemik atau
1 Dehidrasi berat
● Pada pemeriksaan fisis tidak ada tanda
gangguan hemodinamik
Sindrom hemolitik
● SHU selalu disertai trombositopenia
2 uremik (SHU) -- terjadi ● Biopsi ginjal tidak sesuai dengan mikroangiopati
sesudah diare
Didapatkan peradangan multi organ → sesuai kriteria MIS-C - mekanisme terkait dengan infeksi
SARS-CoV-2 (dibuktikan dengan hasil reaktif antibodi SARS-CoV-2)
@HennyAdrianiPu1 Slide courtesy with modification: dr. Eka Laksmi Hidayati, 2022
@HennyAdrianiPu1 Slide courtesy with modification: dr. Eka Laksmi Hidayati, 2022
Definisi
● Multisystem inflammatory syndrome in Children
(MIS-C) merupakan komplikasi berat yang dapat
muncul pada pasien COVID-19 anak-anak di mana
terjadinya inflamasi di berbagai sistem organ,
termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata,
atau organ pencernaan.
● Nama lain:
○ PIM-TS: Paediatric Inflammatory Multisystem
Syndrome temporally associated with SARS-CoV-
2
○ PCAID: Pediatric COVID-19 Associated
Inflammatory Disorder
@HennyAdrianiPu1
• Anion gap dihitung pada 3 pasien dan terdapat
peningkatan yang signifikan
• Kristal oksalat ditemukan pada 1 pasien
• Muncul setelah periode laten sekitar 4-8 jam dan dapat dideteksi
hingga 40 jam
• Pada gagal ginjal, kristal ini dapat bertahan dalam urin selama 6-10
hari
@HennyAdrianiPu1
Tata Laksana Umum Gangguan Ginjal Akut
@HennyAdrianiPu1 Eka Laksmi Hidayati. Acute Kidney Injury. Dalam: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak lXIV
Tata laksana umum GgGA
@HennyAdrianiPu1 Eka Laksmi Hidayati. Acute Kidney Injury. Dalam: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak lXIV
Tata laksana umum GgGA
@HennyAdrianiPu1 Eka Laksmi Hidayati. Acute Kidney Injury. Dalam: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak lXIV
Indikasi Inisiasi Kidney Replacement Therapy
Continuous Kidney
Pilihan terapi Dialisis peritoneal Hemodialisis
Replacement
>>>>>> (DP) (HD)
Therapy (CKRT)
@HennyAdrianiPu1 Eka Laksmi Hidayati. Acute Kidney Injury. Dalam: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak lXIV
Tata laksana spesifik: intoksikasi EG/DEG
• Bilas lambung dan arang → tidak signifikan karena absorpsi etilen glikol berlangsung dengan cepat
• Natrium bikarbonat → berperan dalam mengoreksi asidosis dan mencegah perubahan glycolic dan asam
oksalat menjadi glycolate dan oxalate
• Thiamin dan piridoksin → dapat digunakan sebagai koenzim dalam metabolisme glyoxylate menjadi
senyawa yang lebih tidak toksik
• Fomepizole dan ethanol : memiliki afinitas tinggi terhadap enzim alcohol dehydrogenase dan dapat
menghambat metabolisme etilen glikol
• Hemodialisis : metode paling efektif untuk menghilangkan etilen glikol dan metabolitnya, dapat menjadi
pilihan ketika pasien tidak merespon terhadap pengobatan lain
@HennyAdrianiPu1
The most critical point is Collaboration
THE TEAM,
THE TEAM,
THE TEAM.
Thank You