Anda di halaman 1dari 7

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY

Kebijakan

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

NOMOR : 213/R/Dir-SK/XII/2016TENTANG

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY

RUMAH SAKIT

DIREKTUR RUMAH SAKIT

MENIMBANG : 1. Bahwa perbekalan emergency adalah perbekalan emergency yang digunakan


dalam keadaan darurat dan disimpan dalam troli emergency, ditempatkan di seluruh ruang keperawatan
dan unit khusus dan poliklinik rawat jalan.

2. Bahwa pengelolaan perbekalan farmasi di troli emergency yang baik dan tepat dapat meningkatkan
mutu pelayanan farmasi.

3. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian khususnya dalam hal


pengelolaan perbekalan farmasi emergency diperlukan adanya kebijakan Driektur Rumah Sakit.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1963 tentang Farmasi.

3. Peraturan Menteri Kesehatan no 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit.

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197 tahun 2004, tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

KESATU : Pengelolaan perbekalan farmasi di troli emergency menjadi tanggung jawab Instalasi
Farmasi bekerjasama dengan keperawatan.

KEDUA : Setiap ruang keperawatan dan unit khusus menyimpan obat emergency dalam troli
emergency.

KETIGA : Daftar obat dan jenis obat yang disimpan dalam troli emergency terlampir dalam
surat keputusan ini.

KEEMPAT : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 tahun
sekali.

KELIMA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukan
perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tangerang

Tanggal : 30 Desember 2016

RUMAH SAKIT TANGERANG

Direktur
TEMBUSAN Yth :

1. Wadir Pelayanan Medis

2. Komite Medis

3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit

4. Kepala Bagian Keperawatan

5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan

6. Instalasi Farmasi

7. Arsip
SURAT PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

NOMOR : 213 /RSQ/Dir-SK/XII/2016

TANGGAL : 30 Desember 2016

PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY

1. Perbekalan farmasi emergency disimpan di troli emergency yang terkunci dengan menggunakan
kunci plastik yang bernomor seri berurutan. Troli emergency di bagi atas troli emergency pediatrik dan
dewasa. Kunci troli emergency dipegang oleh perawat penanggung jawab pada shift tersebut.

2. Unit yang menyimpan troli emergency adalah:

a. Keperawatan

b. Unit khusus: IGD, ICU, HD, Kamar Bedah, Kamar bayi dan VK, Radiologi, Fisioterapi

c. Poli rawat jalan

3. Jenis dan jumlah obat obat emergensi yang disimpan di dalam troli sesuai dengan daftar yang
telah ditetapkan.

a. Daftar perbekalan farmasi yang disimpan di luar troli emergency:

- Oxygen Supply

- Defibrilator dengan monitor

- Stetoskop

- Lembar informasi khusu obat emergency

- Kartu pengendali stok

b. Daftar perbekalan farmasi yang disimpan di dalam troli emergency

1. Rak 1: obat obatan


- Adrenalin : 5 ampul

- Aminofilin : 5 ampul

- Dexamethasone : 10 ampul

- Furosemide inj : 3 ampul

- Ca Gluconas : 5 ampul

- Atropin Sulfat inj : 5 ampul

- Lidocain inj : 5 ampul

- Asam traneksamat 500 inj : 3 ampul

- Ketorolac inj : 3 ampul

- Tramadol inj : 3 ampul

2. Rak 2: Alat bantu perrnafasan, (spesifikasi ukuran terlampir)

- Orofaringeal airways

- Nasofaringeal airways

- ETT

- Masker oksigen

- Suction Catheter

- Suction Tube

- Nasal Cannula

3. Rak 3: Sirkulasi: IV supplies (spesifikasi ukuran terlampir)

- Jarum

- Dispo Syringe

- Threeway catheter

- Two way catheter


- Sterlie water vial

- IV cannula

- Alkohol swab

4. Rak 4: IV solution and tubing

- NaCL 0.9% 500 ml :5

- NaCL 0.9% 1000 ml :5

- D5% 500 ml :3

- D10% 500 ml :2

- RL 500 ml :5

- Transfusi set :3

- Infus set : 10

- IV catheter : 10

5. Rak 5: Cardiac, Chest Procedure (spesifikasi ukuran terlampir)

- ECG Elektroda

- Sarung tangan steril

- Cardiac needle

- Chest tube

4. Kontrol stok perbekalan di troli emergensi dilakukan setiap sebulan sekali dilakukan oleh tenaga
teknik kefarmasian atau apoteker meliputi jumlah, jenis, kondisi fisik dan tanggal kadaluarsa.

5. Setiap kali setelah obat dan alkes dalam troli emergensi digunakan harus segera diisi kembali oleh
perawat dengan cara permintaan ke depo farmasi rawat inap.
6. Petugas yang melakukan control troly emergensi digunakan harus mencatat setiap pengeluaran
kunci troli emergensi sesuai nomor urutnya.

7. Troli emergensi digunakan hanya untuk keadaan emergensi saja meliputi (kondisi pasien sangat
membutuhkan obat dan apabila obat tidak segera diberi akan membahayakan kondisi pasien).

8. Isi dari troli emergensi bias ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan ruangan masing
masing.

Anda mungkin juga menyukai