SERI PELATIHAN “HOSPITAL DISASTER PLAN” RS Panti Waluyo – Surakarta, 7 – 9 September 2017
YAKKUM Emergency Unit
Jl. Kaliurang KM 12, dsn Candi 3 no 34 Sardonoharjo, Ngaglik - Sleman 1 SISTEM KOMUNIKASI Pada keadaan normal : • Telpon • Faksimili • Telepon genggam • Pager
Alat komunikasi alternatif seperti:
• walkie talkie • satelite telpon Cara lain? • Komite/Tim kesiapsiagaan bencana sering lupa memberikan perhatian kepada sistem komunikasi. • Saat kedaruratan atau bencana, harus diasumsikan bahwa model komunikasi normal dapat menjadi lumpuh. Ini mungkin disebabkan oleh kerusakan alat, pemakaian yang berlebihan atau kurangnya fasilitas- fasilitas • Pembawa pesan sebagai back up jika sistem komunikasi dan listrik rusak. • Harus dilengkapi dengan peta area yang menunjukkan ruangan-ruangan dan diberikan dalam bentuk hard copy • Harus ada pemegang tanggung jawab untuk mengurus sumber listrik tambahan (generator) • Sebaiknya generator yang dilengkapi dengan tombol operasi otomatis mempunyai jeda waktu kurang dari sepuluh (10) detik dan harus diletakkan lebih tinggi dari tanah untuk mencegah kerusakan akibat banjir. • Menyediakan lampu listrik darurat dengan cadangan batere pada semua daerah penting. • Akan sangat membantu apabila lokasi dari panel kontrol dan jalur distribusi listrik dicantumkan pada denah. • Perlu diatur mengenai jatah makanan dan air • Untuk penyimpanan air pada tanki air, harus mencukupi jumlah kebutuhan rumah sakit selama 3 hari dan diletakkan dengan baik pada lokasi yang aman. • Jumlah ketersediaan air yang aman untuk diminum selama masa darurat sejumlah 5 liter/pasien rawat jalan/hari dan 40-60 liter/pasien inap/hari dan tambahan jumlah air untuk cucian, penggunaan toilet dan kegunaan lainnya. • Untuk rumah sakit yang menggunakan perpipaan, untuk gas keperluan medis, harus mempunyai minimum persedian air untuk 7 hari. • penggunaan sumber air alternatif dari sumur gali, perusahaan air lokal, mobil tanker air atau truk pemadam kebakaran jika persediaan air utama terputus. • Jangan lupa, cantumkan juga pembuangan limbah dan sampah. Harus memiliki aturan tertulis yang mengatur istirahat dan rotasi staf selama masa bencana untuk memaksimalkan sumber daya manusia karena semua staf dapat beristirahat dengan interval waktu yang teratur untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. SUMBER • APIC Bioterrorism Working Group, 2002. Mass Casualty Disaster Plan Checklist: A Template for Healthcare Facilities. Saint Louis University, School of Public Health. Retrieved November 14, 2008, from http//www.apic.org/ bioterror/ checklist.doc • Emergency Management Australia, 1999. Australian Emergency Manuals Series Part III. Emergency Management Practice Volume 1—Service Provision, Manual 2, Disaster Medicine, Health and Medical Aspects of Disasters, Second Edition • PAHO, 2008. Series: Hospitals Safe from Disasters No 2, Hospital Safety Index, Evaluation Forms for Safe Hospitals. Pan American Health Organization • WHO, 2008. Hospitals Safe from Disasters Reduce Risk, Protect Health Facilities, Save Lives. 2008-2009 World Disaster Reduction Campaignhttp://www.unisdr.org/eng/public_aware/world_cam p/2008-2009/pdf/ wdrc- 2008-2009-information-kit.pdf Terimakasih