Anda di halaman 1dari 24

Not water, sanitation and hygiene practice,

but timing of stunting is associated with


recovery from stunting at 24 months: results
from a multi-country birth cohort study
Dosen: Prof. Indrawati Lipotoe, MSc, SpGK, PhD

Herlina Rahmi-2020322031
Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Table of Contents

Latar Metode
01 Abstrak 02 Belakang
03 Penelitian

Intervensi Kesimpulan
04 Hasil dan
Pembahasan
05 Spesifik dan
06 dan Saran
Sensitif (1000
HPK)
01
Abstrak
Publikasi Jurnal :
02
Latar Belakang
2. Latar Belakang
Stunting atau gangguan pertumbuhan
linier merupakan indikator kekurangan
gizi kronis, diketahui sebagai hasil dari
gangguan sosial ekonomi rumah tangga
dan aspek biologis ibu yang dicapai
sebelum dan setelah kelahiran anak.
2. Latar Belakang
Secara global, hampir seperempat dari
anak-anak mengalami stunting, dan
tingkat penurunannya lebih lambat,
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi
yang buruk, terutama di daerah yg
memiliki sumber daya terbatas.

Studi yang dilakukan di berbagai belahan


dunia menjelaskan peran stunting dalam
meningkatkan risiko kematian anak, serta
meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
yang menghambat pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Multiple studies have examined the
contribution of different dietary and non-
dietary factors in linear growth retardation, and
the water, sanitation and hygiene (WASH)-
related behaviour.
Akibat menelan bakteri feses dalam jumlah
besar, anak-anak yang hidup dalam kondisi
WASH yang buruk sering menderita disfungsi
enterik lingkungan (Environmental Enteric
Disfungsi/EED).

EED menyebabkan malabsorpsi nutrisi dan dapat


mengakibatkan retardasi pertumbuhan kronis
dan akhirnya stunting.

Tujuan Studi: Peran Praktik WASH  Pemulihan Stunting ?


03
Metode Penelitian
-Kerangka Konseptual
- Design Study
- Seleksi Variabel dan
Pengumpulan Data
3.1 Kerangka
Konseptual

Bakteri feses
3.2 Design Study

Studi Kohort Studi kohort MAL-ED


Kelahiran (5 tahun)
Sebanyak 2.145 anak Dilakukan dari 2 November
didaftarkan dalam 17 2009-28 Februari 2014 di 8
Pengaturan hari setelah kelahiran negara berbeda di 3 benua
Studi dan diikuti hingga 24 (Asia, Amerika, Afrika)
bulan.

Mixed effect linear


Analisis Data model
Model efek campuran 
memiliki efek acak dan
tetap

*MAL-ED = (malnutrition, etiology, risk factor, infection for child health)


Seleksi Variabel : Pengumpulan Data

•Akses terhadap air bersih Kuesioner demografi dan


•Pengolahan air agar aman sosial ekonomi (SES) dan
•Pengasuh mencuci tangan kuesioner WASH (kriteria WHO)
menyiapkan makanan Pendapatan  aset rumah
•Pengasuh mencuci tangan
3.3 Seleksi tangga
setelah membantu anak BAB Variabel dan Asupan protein food recall
•TB & BB ibu 24 jam
•Pendapatan rumah tangga Pengumpulan Enumerator mengunjungi
•Asupan energi protein, rumah tangga 2 kali seminggu
Data Diare mengalami ≥3 kali BAB
•LAZ anak saat lahir
•BBLR saat lahir dalam 24 jam
•Diare Anak dengan LAZ < -2
•Waktu pengerdilan diklasifikasikan sebagai
stunted.
04
Hasil dan
Pembahasan
4.1 Hasil Peran Praktik WASH dan Waktu Stunting (6,12,18 month)

WASH Waktu kerdil


P≥0.05 -hub.kuat
Tdk berhub -signifikan


√ Dibandingkan anak stunting usia 6 bulan,
√ Anak yg stunting usia 12 bulan memiliki 1,9 kali
(Koefisien= 0.63, P<0.05) peluang pemulihan pada
Usia 24 bulan.

Anak yang stunting usia 18 bulan bahkan memiliki peluang lebih tinggi
(OR=3.01=1.10, P<0,001) pemulihan dibanding anak yg terhambat di 6 bulan.
Gambar 3. Tren Pemulihan Stunting dan Pola Korelasi antara LAZ anak pada
usia 6,12,18 bulan

6 12 18

11% pulih 12% pulih 14% pulih


31 51 80
283 stunting 434 stunting 586 stunting
Korelasisangat kuat
Temuan ini:
Untuk mencegah pertumbuhan anak yang
terhambat baik di usia 6, 12, 18 bulan 
perlu adanya program pencegahan stunting
di awal kehidupan agar anak mampu
kembali normal di usia 24 bulan.
—Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif
(Program 1000 HPK)
05
Intervensi Gizi Spesifik
dan Sensitif (1000 HPK)
di Indonesia
Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya
stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asupan makanan,
pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan.
Terdapat 9 poin intervensi gizi spesifik, yaitu:
Intervensi sensitif merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak
langsung stunting yang umumnya berada di luar persoalan kesehatan. Intervensi sensitif
terbagi menjadi 4 jenis yaitu penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan
kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi serta peningkatan akses pangan
bergizi.
5.1 Kebersihan Air dan Sanitasi di Indonesia

PAMSIMAS STBM
Kesimpulan dan Saran
● Studi melaporkan bahwa anak dengan LAZ yang lebih tinggi saat lahir, tinggi
ibu, pendidikan dan sosial ekonomi rumah tangga yang memadai memiliki
peluang pemulihan anak dari stunting.
● Peran praktik WASH tidak berhubungan dengan pemulihan stunting, namun
waktu pengerdilan pada usia 18 bulan memiliki hubungan yang signifikan
secara statistik dengan pemulihan stunting agar anak kembali normal pada
usia 24 bulan.
● Temuan baru ini menunjukkan bahwa program untuk mendorong
pertumbuhan linier harus diarahkan pada titik waktu sedini mungkin, seperti
(1000 HPK) dan dilakukan evaluasi pada program ini dalam upaya peningkatan
pencegahan anak stunting.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai