4. 1 Hasil Percobaan
Hasil percobaan dari kelompok besar VI (V1N1, V1N2, V2N1, V2N2) pada
praktikum Dosis Pemupukan Nitrogen pada Dua Varietas Jagung :
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pertumbuhan tinggi tanaman jagung
selalu meningkat pada setiap mst. Dimana tanaman jagung tertinggi yaitu pada
perlakuan V2N2. Hal ini dapat dilihat pada grafik yang muncul di bawah.
250
Tinggi Tanaman (cm)
200
V1N1
150
V1N2
100
V2N1
50 V2N2
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Minggu Setelah Tanam
Tabel 1.2 menerangkan pada jumlah daun yang tumbuh pada setiap
mst.jumlah daun yang tumbuh ternyata tidak selalu meningkat tetapi mengalami
fluktuatif atau naik turun.
Tabel. 1.2 Rata-rata Jumlah Daun tanaman jagung
Umur Tanaman / MST (cm)
Perlakuan
2 3 4 5 6 7 8
V1N1 4 7 9. 10,6 10,3 11,7 10
1
V1N2 4,2 6,7 7,6 10 10,3 12,4 12,
1
V2N1 4,7 6,6 7,6 8,8 9,7 12 13,
1
V2N2 5 6,2 8,4 8,8 9,3 11,5 12,9
Dari tabel 1.2 dapat diketahui pertumbuhan jumlah daun mengalami naik
turun yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
8 V1N1
6 V1N2
4 V2N1
2 V2N2
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Minggu Setelah Tanam
Tabel 1.3 menerangkan diameter batang pada setiap tanaman jagung yang
dapat dilihat pada minggu ke tujuh setelah tumbuhnya benang sari atau bunga jantan.
Hal ini dilihat pada tabel di bawah.
Dari tabel 1.3 dapat diketahui bahwa perlakuan V1N2 memiliki diameter
batang yang lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain. Hal ini dapat
dilihat pada Grafik yang ada di bawah.
10
8
V1N1
6
V1N2
4
V2N1
2 V2N2
0
1 2
PENGAMATAN ke-
Tabel 1.4 menggambarkan berat batang dan akar tanaman jagung yang baru
dipanen dan masih lengkap dengan segala komponen yang ada. Hasil pengamatan
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dari tabel 1.4 dapat diketahui bahwa perlakuan V2N1 memiliki berat batang
dan akar yang lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lainnya. Hal ini dapat
dilihat pada diagram berikut ini.
Diagram Batang Bobot Batang dan
Akar
0.7
0.58
0.6 0.515 0.5
0.5 0.4
0.4
0.3
0.2 0.13 0.13 0.11
0.09
0.1
0
1 2 3 4
BATANG AKAR
Gambar 1.4 Diagram Rata-rata Berat Batang dan Akar Tanaman Jagung
Tabel 1.5 menggambarkan berat, lingkar, dan panjang jagung yang masih
utuh atau masih berklobot. Hasil dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dari tabel 1.5 dapat diketahui bahwa perlakuan V1N2 memiliki berat yang
lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain. Perlakuan V1N2 juga memiliki
lingkar jagung yang lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain. Sedangkan
perlakuan V2N1 memiliki panjang jagung yang lebih besar dari perlakuan tanaman
jagung yang lain. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Diagram Batang Jagung berklobot
utuh
35 32
30.13 30.2
30 25.47
25 22.1 20.68182 20.4
20
15
10 6.02
5 0.37 0.43 0.381818 0.35
0
1 2 3 4
Tabel 1.6 menggambarkan berat, lingkar, dan panjang jagung pasca panen
yang siap untuk dijual. Hsil dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dari tabel 1.6 dapat diketahui bahwa perlakuan V1N2 memiliki Berat,
Lingkar, Panjang pada jagung yang siap untuk dijual lebih besar dari perlakuan
tanaman jagung yang lain. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Diagram Batang Jagung Siap Jual
25
20.4
20 18.14 18.2 18.14 18.1
15
10
5.33 5.33 5.1
5
0.358 0.39 0.358 0.35
0
1 2 3 4
Tabel 1.7 menggambarkan berat, lingkar, dan panjang jagung yang sudah
tidak berklobot. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Dari tabel 1.7 dapat diketahui bahwa perlakuan V1N2 memiliki berat, lingkar,
dan panjang yang lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain. Hal ini dapat
diketahui dan dilihat pada diagram diberikut ini.
Diagram batang jagung utuh tanpa
klobot
25
19.1 19.4
20 16.86 17.3 17.9090909 17.54545
15 14.6
15
10
5
0.332 0.381 0.29090909 0.272727
0
1 2 3 4
Keterangan :
1) V1N1 = Varietas Talenta dengan dosis 90 kg N/ha
2) V1N2 = Varietas Talenta dengan dosis 135 kg N/ha
3) V2N1 = Varietas SD3 bersari bebas dengan dosis 90 kg N/ha
4) V2N2 = Varietas SD3 bersari bebas dengan dosis 135 kg N/ha
4.2 Pembahasan
Percobaan yang dilakukan di dapatkan hasil bahwa perlakuan V1N2 atau
dosis pemupukan 135 kg N/ha pada varietas talenta memiliki rata-rata tinggi
tanaman jagung yang lebih besar dari perlakuan dosis pemupukan 90 kg N/ha pada
varietas talenta. Sedangkan perlakuan V1N2 memiliki rata-rata tinggi tanaman jagung
yang lebih rendah dari perlakuan V2N2 atau perlakuan dosis pemupukan 135 kg
N/ha.rata-rata jumlah daun yang dihasilkan pada perlakuan V1N2 lebih tinggi dari
perlakuan V1N1 atau perlakuan dosis pemupukan 90 Kg N/ha pada varietas talenta.
Tetapi rata-rata jumlah daun yang dihasilkan perlakuan V1N2 lebih rendah dari
perlakuan dosis pemupukan 135 kg N/ha atau perlakuan V2N2. Diameter batang atau
Lingkar batang yang dihasilkan pada tanaman jagung talenta dengan perlakuan V1N2
lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain.
Berat batang dan akar tanaman jagung talenta dengan dosis pemupukan 135
kg N/ha dihasilkan rata-rata lebih tinggi dari dosis pemupukan 90 kg N/ha. Tetapi
lebih kecil dari dosis pemupukan jagung SD3 bersari bebas dengan dosis pemupukan
90 kg N/ha. Berat jagung berklobot utuh pada perlakuan dosis pemupukan 135 kg
N/ha jagung talenta memiliki berat yang lebih tinggi dari dosis pemupukan jagung
talenta 90 kg N/ha tetapi lebih rendah dari dosis pemupukan 90 kg N/ha pada jagung
SD3 bersari bebas. Berat, Lingkar, dan panjang jagung yang siap dijual pada
perlakuan dosis pemupukan jagung talenta 135 kg N/ha memiliki berat, lingkar, dan
panjang yang lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain. Terjadi hal yang
sama ketika berat, lingkar, dan panjang tanaman jagung talenta dengan perlakuan
dosis pemupukan 135 kg N/ha memiliki nilai yang lebih besar dari perlakuan dosis
pemupukan tanaman jagung yang lain.
Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga dan Marsono (2008), Pada fase
vegetatif, tinggi tanaman akan terus meningkat, kemudian pertumbuhannya akan
terhenti pada umur tertentu. Pemberian pupuk urea yang mengandung nitrogen
berperan dalam merangsang pertumbuhan secara keseluruhan khususnya batang,
cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen juga berperan penting dalam pembentukan
hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah
membentukan protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya. pupuk
urea merupakan zat yang membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk Urea dibuat secara
kimiawi dengan kandungan kadar nitrogen yang cukup tinggi. Mayoritas pupuk urea
yang beredar di pasaran mengandung unsur hara nitrogen (N) dengan kadar 46%.
Artinya, setiap 100 kilogram pupuk urea, mengandung 46 kilogram nitrogen di
dalamnya. Aplikasi pukan ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik
pada musim pertama ini terjadi karena pukan ayam relatif lebih cepat terdekomposisi
serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit
yang sama dengan pukan lainnya namun pupuk kandang berpengaruh untuk jangka
waktu yang lama (Rohyanti et al, 2011).
Unsur hara N berfungsi untuk menyusun asam amino (protein), asam nukleat,
nukleotida, dan klorofil pada tanaman, sehingga dengan adanya N, tanaman akan
merasakan manfaat sebagai berikut: 1).Membuat tanaman lebih hijau, 2).
Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, jumlah daun, jumlah
cabang), 3). Menambah kandungan protein hasil panen. Menurut pendapat Amir et.
al, dalam Haris kuruseng, (2008), bahwa nitrogen merupakan unsur essensil yang
memberikan pengaruh lebih dominan terhadap tanaman jagung manis, dibandingkan
dengan unsur hara lainya. Tanaman jagung manis memerlukan nitrogen dalam jumlah
relatif banyak sebagai bahan penyusun protein dan protoplasma serta pembentuk
bagian tanaman seperti daun sehingga sesui jika pemberian pupuk urea diberikan
pada budidaya tanaman jagung manis karena Nitrogen yang terkandung dalam pupuk
urea sebesar 46%. Selanjutnya Fachruddin, 2002 dalam Idham 2004, menyatakan
bahwa tersedianya Nitrogen yang cukup maka tanaman akan menyebabkan adanya
keseimbangan rasio antara daun dan akar, maka pertumbuhan vegetatif berjalan
manual dan sempurna, berimbangnya antara fase vegetatif dan generatif pada awal
fase generatif dapat memperbaiki organ reproduktif secara keseluruhan.
Peranan unsur hara N dan P pada masa vegetatif seimbang tetapi ketika
memasuki masa generatif maka peranan P lebih dominan karena P sangat diperlukan
dalam proses pembentukan bunga, buah dan biji. Dijelaskan oleh Winarso (2005),
bahwa peningkatan pemberian pupuk N akan meningkatkan serapan unsur hara P di
dalam tanah karena pemberian pupuk kandang, hal ini disebabkan bila pertumbuhan
generatif baik maka akan meningkatkan serapan yang baik pula, sehingga hasil atau
bobot tanaman jagung maksimal. Variabel diameter tongkol berkolerasi positif
dengan berat tongkol hal ini diduga unsur hara N yang terkandung dalam pupuk urea
dan unsure hara P,K yang terkandung dalam pupuk kandang ayam dapat berinteraksi.
Diameter tongkol dapat mempengaruhi bobot tongkol. Semakin lebar diameter
tongkol, maka biji yang terdapat pada tongkol tersebut semakin banyak sehingga
bobot tongkol semakin besar. Sesuai dengan pendapat Aria bara et al. (2009)
mengatakan bahwa Panjang dan diameter tongkol menunjukan bentuk dari tongkol
itu sendiri yang dapat mempengaruhi bobot tongkol. Semakin panjang dan lebar
diameter tongkol, maka biji yang terdapat pada tongkol tersebut semakin banyak
sehingga bobot tongkol semakin besar. Sama halnya dengan bobot 100 butir biji,
semakin besar bobot 100 butir biji, maka semakin besar bobot tongkol dan pipilan
kering.
DAFTAR PUSTAKA
Aria Bara, dan M. A. Chozin. 2009. Pengaruh Dosis Pupuk KandangDan frekuensi
Pemberian Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea
Mays L) Di Lahan Kering. Skripsi : dipublikasikan. Departemen Agronomi
dan Hortikultura.Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Haris, K. V. Krestiani. 2008. Studi Pemupukan Kalium Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Jagung (Zea maysL.) Varietas Super Bee. Kudus (ID) : Staf
Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus.
Idham Kusmantara. 2004. Pengaruh Pemberian Pupuk N Terhadap Pertumbuhan dan
hasil tanaman jagung manis (Zea mays sacharata. L). Bandung (ID) :
Universitas Padjajaran Bandung.
Lingga, P dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta (ID) : Penebar
Swadaya.
Rohyanti, Muchyar, Hayani NI. 2011. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang
AyamTerhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Tomat (Lycopersicum
esculentum Mill) di tanah podsolik merah kuning. Jurnal Wahana-Bio.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah.Yogyakarta
(ID) : Gava Media.