RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO - BATU
SURAT KEPUTUSAN
No. 155/11/III/SK_DIR/2013
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
DIREKTUR RS BAPTIS BATU
MENIMBANG
: a.
b.
c.
MENGINGAT
: a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
ii
k.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KETIGA
KEEMPAT :
iii
KELIMA
Ditetapkan di : Batu
Pada tanggal : 11 Maret 2013
Direktur RS. Baptis Batu
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................
ii
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RS. Baptis Batu .............
10
10
10
14
15
15
16
16
19
22
25
27
29
29
29
31
31
32
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.
Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan
semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah
dan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
kegiatan. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu
dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Manajemen Rumah Sakit Baptis Batu mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar
dapat tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu
dalam perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab
tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individuindividu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut
manjemen harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat
bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus
memberikan gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan
kepada masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif
dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang
hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses,
hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat
oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja
BAB II
GAMBARAN UMUM RS. BAPTIS BATU.
Demikian juga visi, misi, dan nilai dasar yang lama mengalami perubahan untuk
menyusun rencana strategi RS. Baptis Batu sesuai kebutuhan dan perkembangan
RS. Baptis Batu.
Pada tahun 2009 RS Baptis Batu sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk
Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan
RS Baptis Batu memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain
klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat,
serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi
pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care, hotel
care, dan medical spa. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RS
Baptis Batu sebanyak 100 tempat tidur.
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien
setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada
sejak RS Baptis Kediri berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Baptis.
fisioterapi. Sebagian besar peralatan medis dan non medis berasal dari RS Baptis
Kediri.
Pada saat pendirian RS Baptis Batu, dicanangkan target kemandirian dicapai
tahun 2009. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk
menutupi biaya operasional sendiri. Mulai awal berdiri tahun 1999 sampai tahun
2009, RS Baptis Batu masih mendapat bantuan dana operasional dari Rumah
Sakit induk yaitu RS Baptis Kediri yang sudah berdiri sejak tahun 1957.
Sebagai rumah sakit yang baru berdiri maka jumlah pasien yang dilayani
tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien lebih memilih berobat di rumah sakit
yang berada di Malang yang lebih lengkap peralatannya. Setelah ada kerjasama
dengan PT ASKES yang melayani askes sukarela, askes sosial, Jamkesmas dan
Jamkesda jumlah pasien meningkat pesat mulai April 2006.
Pada tanggal 11 Mei 2007 bertepatan dengan ulang tahun RS Baptis Batu
yang ke-8, ditunjuk pejabat direktur RS Baptis Batu yaitu dr. Arhwinda
Pusparahaju Artono, Sp.KFR, MARS, yang menjabat direktur sampai saat ini.
Pada tahun 2008 disusunlah Rencana Strategis RS Baptis Batu 2008-2013. Sesuai
dengan target, pada tahun 2009 RS Baptis Batu mencapai target kemandirian.
Seluruh manajemen diserah terimakan dari direktur RS Baptis Kediri dr. Sukoyo
Suwandani selaku induk organisasi kepada direktur RS Baptis Batu yaitu dr.
Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp. KFR, MARS. Sejak saat itu biaya operasional
harus diusahakan sendiri. Apabila ada kekurangan dana operasional
dapat
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. BAPTIS BATU
3.1. VISI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki visi :
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Malang Raya karena Pelayanan
Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan
Keselamatan Pasien
3.2. MISI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki misi :
a) Memberikan pelayanan kesehatan prima secara holistik berlandaskan
Kasih Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial,
golongan, suku dan agama.
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien.
c) Mengelola aset secara efektif dan efisien bagi Kesejahteraan dan
Pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi Kota Wisata
Batu.
d) Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara utuh yang memiliki
belas kasih, asertif, profesional, bekerja dalam tim, integritas dan
sejahtera.
3.3.FALSAFAH.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki falsafah :
a) Menjadikan Rumah Sakit Baptis Batu pilihan utama masyarakat Malang
Raya.
b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan
profesionalisme.
d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dalam berkarya.
3.4.NILAI NILAI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki nilai-nilai :
B
Belas Kasih
Asertif
Profesional
Tim Kerja
Integritas
Sejahtera
3.5.TUJUAN.
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani
3.6.MOTTO.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki Motto :
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. BAPTIS BATU
4.1.BAGAN ORGANISASI.
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN
INSTALASI
RAWAT JALAN
KLINIK
GIGI
KLINIK
UMUM
SPESIALIS
INSTALASI RAWAT
INAP
IBU & ANAK
MANAJER ICU
& KAMAR OPERASI
RUANG
OBGYN NS
RUANG
ANAK
MANAJER PEMASARAN,
KOMPLAIN & PPA
INSTALASI
FARMASI
BAGIAN
ADMINISTRASI
INSTALASI
REHABILITASI MEDIK
BAGIAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
INSTALASI
RADIOLOGI
RUANG
KELAS II /
ISOLASI
RUANG
KELAS I -
INSTALASI RAWAT
INAP BEDAH DALAM
III
PERSONALI
A
INSTALASI
LABORATORIUM
INSTALASI RAWAT
INAP
BEDAH DALAM I/II
WAKIL DIREKTUR
UMUM KEUANGAN
INSTALASI
GIZI
DAPUR
ICU HEMODIALISA,
BURN UNIT
PENDIDIKA
N
KASIR
RI - RJ
BAGIAN LAYANAN
PERUSAHAAN &
ASURANSI
BAGIAN AKUNTANSI
BAGIAN
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
BAGIAN INVENTORY
KANTIN
UNIT BISNIS
STRATEGIS
CLEANING SERVICE
TAMAN
SATUAN
PENGAMANAN
INSTALASI
GAWAT DARURAT
PEMBAYARA
N
BAGIAN
REKAM MEDIK
BAGIAN
PEMELIHARAAN
SARANA
UNIT BISNIS
STRATEGIS
BAGIAN
KEUANGAN
LOGISTIK
HOUSE
KEEPING
BAGIAN
PEMASARAN
BAGIAN
HUMAS
INFORMA
SI
TRANSPOR
TASI
INSTALASI
KAMAR OPERASI
STERILISAS
I & BINATU
ANESTESI
4.2. KETERANGAN/PENGERTIAN.
a. Unit Struktural
i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu
ii. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing masing, yaitu
:
1. Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang
pelayanan medis dan keperawatan
10
Instalasi Farmasi.
11
Instalasi Laboratorium.
Instalasi Radiologi.
Instalasi Gizi
Bagian Administrasi.
Bagian Akuntansi.
Bagian Inventory.
Bagian Keuangan.
Bagian Pemasaran.
Bagian Humas.
12
13
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT
14
BAB VI
URAIAN JABATAN
15
pembagian
pekerjaan,
batasan
tugas,
tatalaksana
kerja,
tugas-tugas,
dan
tanggungjawab
4. Melakukan pembagian tugas di lingkup internal instalasi
5. Bekerjasama dengan bagian terkait yang lain dalam hal
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien
6. Menyusun dan melaksanakan program orientasi untuk perawat
pelaksana dan pekarya (pembantu perawat)
7. Membimbing dan melakukan fungsi pengawasan terhadap
perawat pelaksana dan pekarya (pembantu perawat)
16
2.
3.
4.
5.
6.
Mengamati
dan
melakukan
penilaian/pemeriksaan
Melaksanakan anamnesis
8.
9.
Memberi
penyuluhan
keluarganya
mengenai
kesehatan
penyakit
kepada
pasien
dan/atau
dan
kondisi
kesehatannya
10.
11.
12.
17
13.
Melaksanakan
evaluasi
tindakan
keperawatan
sesuai
keperawatan
yang
tepat
berdasarkan
hasil
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
penggunaanya,
18
cara
hidup
sehat
(misalnya
24.
6.4.
PEKARYA
Merawat luka
Pengaturan diet
(PEMBANTU
PERAWAT)
INSTALASI
GAWAT
DARURAT.
a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1.
2.
b. Uraian Tugas
1.
2.
3.
4.
5.
19
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Mengamati
dan
melakukan
penilaian/pemeriksaan
Melaksanakan anamnesis
16.
20
17.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
21
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
INSTALASI/BAGIAN
HUBUNGAN KERJA
Dewasa
Anak
INSTALASI
RAWAT INAP
kasus
kebidanan
dan
kandungan
ICU
INSTALASI
KAMAR OPERASI
INSTALASI
FARMASI
INSTALASI
LABORATORIUM
spesimen
pasien
diagnosis
INSTALASI
RADIOLOGI
22
untuk
keperluan
INSTALASI/BAGIAN
HUBUNGAN KERJA
INSTALASI
REHABILITASI
MEDIK
INSTALASI GIZI
BAGIAN
PENDAFTARAN DAN
REKAM MEDIK
BAGIAN
TRANSPORTASI
BAGIAN HUMAS
DAN PEMASARAN
- Promosi
- Penyediaan brosur pelayanan IGD
- Perizinan
BAGIAN
ADMINISTRASI
(KANTOR)
BAGIAN SUMBER
DAYA MANUSIA
- Surat-menyurat
- Perizinan
- Kepegawaian
- Pengembangan dan pelatihan karyawan
(PERSONALIA)
BAGIAN KEUANGAN
- Penggajian
- Pembayaran bonus, insentif, dan sebagainya
BAGIAN
PEMELIHARAAN
SARANA
23
INSTALASI/BAGIAN
HUBUNGAN KERJA
BAGIAN
PENGADAAN
(GUDANG/LOGISTIK)
KASIR
KAMAR STERIL
BINATU (LAUNDRY)
SATUAN
- Koodinasi keamanan
PENGAMANAN
(SATPAM)
24
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
dan
profesional,
perlu
dilakukan
kegiatan
menyediakan
dan
oganisasi
dalam
mencapai
sasarannya
melalui
strategi
pengembangan kontribusi.
Menurut Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Direktorat
Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik Direktorat Jendral Pelayanan
Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2005, dapat dilakukan
penghitungan kebutuhan ketenagaan berdasarkan :
1. Rata- rata pasien per hari
2. Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien
3. Jam kerja efektif setiap perawat sehari
Sehingga dengan demikian, sesuai dengan rumus :
Rata-rata jumlah pasien (per hari) x Jumlah jam perawatan (per hari)
Jumlah jam efektif perawat (per hari)
Penghitungan kebutuhan tenaga di IGD RS Baptis Batu dapat dilakukan dengan
data dasar sebagai berikut :
-
= 4 jam/hari
15 x 4
7
25
60
=
= 8,57
~ 9 tenaga
x 9 =
78 x 9
286
702
x tenaga tersedia
= 2,45 ~ 3 tenaga
286
Jenis Pendidikan
Jumlah Tenaga
Pelatihan
1.
Dokter umum
BLS/PPGD/BTLS/ATLS/ACLS
2.
S 1 Keperawatan
BLS/PPGD/BTLS
3.
D 3 Keperawatan
BLS/PPGD/BTLS
4.
Pekarya
BLS
26
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Materi
Penanggungjawab
RS Baptis Batu :
Wakil Direktur
a. Latar Belakang
Waktu
Pelaksanaan
Bulan I
b. Pelayanan
2.
Wakil Direktur
Baptis Batu
3.
Wakil Direktur
Batu
4.
Bulan I
Bulan I
Wakil Direktur
b. Pengembangan SDM
Bulan I
c. Pembinaan kerohanian
karyawan
Wakil Direktur
5.
Kepegawaian
6.
7.
8.
Bulan I
Bulan I
Bulan I
Ketua
Komite Keperawatan
perawat
27
Bulan I
9.
yang ada
(Bulan I)
Kepala Perawat IGD
10.
11.
pemeriksaan
12.
Pengetahuan tentang
Pengetahuan tentang
pemasangan infus
Kemampuan melaksanakan
Kemampuan melaksanakan
Kepala Perawat IGD
Minggu 1
Minggu 2
(Bulan II)
lambung
Kemampuan melaksanakan
pemeriksaan elektrokardiografi
18.
Minggu 3-4
(Bulan II)
17.
Minggu 2-3
(Bulan I)
perasat kateter
16.
Minggu 2-3
(Bulan I)
subcutan, intracutan
15.
Minggu 2
(Bulan I)
14.
Hari 4-7
(Bulan I)
Hari 1-3
Minggu 3
(Bulan II)
Kemampuan melaksanakan
tehnik pembebasan jalan nafas,
Minggu 3
(Bulan II)
sirkulasi (ABC)
19.
28
Bulan III
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Pertemuan/rapat yang diadakan oleh IGD RS Baptis Batu, antara lain berupa :
1. Rapat rutin
2. Rapat insidentil
10.1.
RAPAT RUTIN
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu
Tempat
Peserta
Materi
1. Evaluasi kinerja
2. Evaluasi SDM
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan
pelayanan gawat darurat
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja
SDM dan pelayanan gawat darurat
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan
kinerja pelayanan gawat darurat
6. Warnasari
Kelengkapan rapat :
Undangan,
daftar
hadir,
notulen
rapat,
10.2.
RAPAT INSIDENTIL
Rapat insidentil diselenggarakan pada :
Waktu
Tempat
Sesuai undangan
Peserta
29
Materi
Kelengkapan rapat
30
BAB XI
PELAPORAN
b. Laporan intern
Laporan rutin terbagi menjadi 2 yaitu :
Laporan mingguan, dilaporkan dalam rapat manager yang terdiri dari :
Laporan bulanan
Laporan dan informasi kinerja bagian IGD RS Baptis Batu
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal dan kerangka acuan program
yang ditetapkan.
31
32