Anda di halaman 1dari 29

NAMA : Emma Riska dayanti Sbr 4.

Seorang perawat puskesmas bertugas


NPM :16.11.050 sebagai pelaksana program kesehatan
PSIK :4.2 keluarga. Saat melakukan kunjungan
rumah pada sebuah keluarga dengan
kasus balita gizi buruk, perawat mendapat
1. Seorang perempuan berusia 24 tahun penolakan dari keluarga tersebut dengan
dirawat di RSJ karena mengurung diri. berbagai alasan. Akibatnya,perawat
Saat ini akan dilakukan terapi kejang menjadi kesulitan dalam menyampaikan
listrik (ECT) dan sudah dijelaskan oleh pesan-pesan kesehatan.
perawatmengenai prosedur dan efek Apakah tindakan yang tepat dilakukan
samping dari ECT. Ketika memasuki oleh perawat pada kasus tersebut ?
ruang ECT, pasien tiba-tiba berkeringat A. Meminta dipindahkan tugas
dingin dan menolak untuk dilakukan pelayanan ke gedung puskesmas
ECT. B. Menemukan penyebab penolakan
Apakah prinsip etik yang harus keluarga bersama tim
diperhatikan perawat ? C. Berdiskusi dengan perawat yang
A. Nonmaleficience berpengalaman
B. Beneficience D. Berlatih teknik komunikasi efektif
C. Autonomy E. Melanjutkan pendidikan formal
D. Veracity Referensi : Henna Djuhaeni,Mars
E. Fidelity 2018)Manajemen Kep
Referensi : (Nur Zakiah Oktaviana , Buku
Etika Keperawatan2018)Buku Etika 5. Seorang perempuan berusia 22 tahun
Keperawatan dirawat di ruang penyakit dalam dengan
2. Seorang laki-laki berusia 21 tahun keluhan muntah terus menerus setiap
dirawat di ruang interna dengan keluhan makan atau minum. Hasil pengkajian:
batuk berdahak. Perawat mengajarkan nyeri epigastrik, mukosa mulut kering,
baktu efektif. Perawat mempersiapkan lemas, TD 90/60 mmhg, frekuensi nadi
alat dan lingkungan, mencuci tangan, 100x/menit, frekuensi napas 20x/menit,
kemudian menjelaskan prosedur suhu 37,6°C, hb 14 gr/dl, hematokrit 45
tindakan. %, dan trombosit 350.000/mm.
Apakah langkah selanjutnya yang tepat Apakah masalah keperawatan prioritas
pada kasus tersebut ? pada kasus tersebut ?
A. Mencatat respon pasien A. Nausea
B. Memberikan posisi semifowler B. Keletihan
C. Mengambil spesimen sputum C. Nyeri akut
D. Menganjurkan teknik napas dalam D. Hipertermia
E. Menganjurkan pasien minum air E. Hipovolemia
hangat Referensi :Buku KMB
Referensi : Yankes. Kemkes , Buku Ajar
Patofisiologi 2017)Buku Patofisiologi dan 6. Seorang laki-laki berusia 42 tahun
Praktek klinik Kep dirawat di ruang penyakit dalam dengan
3. Seorang perempuan berusia 32 tahun diagnosis diabetes melitus. Pasien
dirawat di ruang bersalin, baru saja direncanakan pemeriksaan gula darah
melahirkan seorang bayi laki-laki dan puasa. Pada saat perawat akan mengambil
saat ini bayi sedang dikeringkan. sampel darah, pasien menyatakan kalau 1
Selanjutnya, perawat mengecek fundus jam lalu makan dan minum teh manis
untuk memastikan tidak ada janin kedua. karena lupa.
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat Apakah tindakan yang tepat pada kasus
pada kasus tersebut ? tersebut ?
A. Pengecekan fundus uteri A. Mengambil darah saat itu juga agar
B. Menjepit/klem tali pusat diketahui gula darahnya
C. Menyuntikkan oksitosin B. Menegur pasien karena pemeriksaan
D. Memotong tali pusat gula darah berhenti
E. Masase uterus C. Menunggu pengambilan sampel
Referensi : (Buku Acuan Asuhan Persalinan darah sampai besok pagi
Normal , Buku Ajar Maternitas 2019)Buku D. Melaporkan kepada ketua tim
Ajar Maternitas tentang penundaan tersebut
Referensi : (Ajud 2019)
E. Menunda pemeriksaa setelah pasien C. Bersihkan eksudat menggunakan
puasa kembali kasa steril
D. Cuci area luka dengan NaCl 0,9 %
7. Seorang perempuan berusia 65 tahun E. Lakukan pengkajian luka
datang ke puskesmas dengan keluhan Referensi Dr Kevin Adrian 2018)
nyeri pada kaki terutama saat brjalan.
Klien tampak berjalan dengan terpincang 10. Seorang perawat panti wreda sedang
dan membatasi aktivitas karena nyeri memberi makan pada klien perempuan
tersebut. Hasil pengkajian: nyeri kaki berusia 67 tahun yang mengalami
dengan skala 6, serta lutut tampak ketergantungan total. Klien tampak tidak
bengkak dan merah. Hal ini sudah berselera dan menolak makan. Perawat
dialami sejak 3 hari yang lalu dan belum tampak kesal dan menyuapi klien secara
dilakukan tindakan apapun. Klien tampak paksa dengan anggapan kebutuhan nutri
meringis dan selalu memegang kakinya klien harus terpenuhi.
yang sakit. Apakah prinsip etik yang diabaikan pada
Apakah masalah keperawatan pada kasus kasus tersebut ?
tersebut ? A. Justice
A. Gangguang mobilits fisik B. Privacy
B. Resiko jatuh C. Autonomy
C. Nyeri akut D. Beneficience
D. Resiko infeksi E. Nonmaleficience
E. Defisit pengetahuan Referensi :Buku Etika Kep(Nur Zakiah
Referensi : Ulinnuha Tubagus Rifai 2017 Oktaviana,Buku Etika Keperawatan 2018
8. Seorang laki –laki berusia 30 tahun 11. Seorang laki-laki berusia 19 tahun,
dirawat di ruang paru dengan keluhan dirawat di ruang bersalin di ruang bedah
nyeri dada saat batuk lebih dari 3 mnggu. orif seminggu lalu akibat fraktur tertutup
Batuk berdahak warna kuning kehijauan, femur sinistra. Pasien memulai fase
hasil pemeriksaan td 120/80 mmhg, rehabilitasi dengan latihan berjalan
frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi menggunakan kruk aksila. Tampak
napas 27x/menit dangkal, suhu 37,8°C, perawat sedang melatih berjalan melalui
ada retraksi dada, dan suara napas ronchi. tangga.
Saat ini terpasang oksigen nasal kanul 3 Bagaimanakah cara awal yang tepat
liter/menit dan sudah mendapatkan menuruni anak tangga saat menggunakan
nebulisasi. alat bantu tersebut ?
Apakah intervensi keperawatan utama A. Kedua kruk turun bersamaan
pada kasus tersebut ? B. Kedua kaki turun bersamaan
A. Atur posisi pasien C. Kaki kiri turuun terlebih dahulu
B. Berikan minum hangat D. Kaki kanan turun terlebih dahulu
C. Lakukan fisioterapi dada E. Kruk sisi kanan terlebih dahulu
D. Berikan oksigen menjadi 5 Referensi :Luba Lee ,Fnp-Bc,Ms 2019)
liter/menit 12. Seorang laki-laki berusia 40 tahun,
E. Kolaborasi pemberian bronkodilator dirawat di ruang penyakit dalam dengan
Referensi : Didikwisnu 2017) keluhan mual dan muntah sejak 3 hari
9. Seorang laki-laki berusia 55 tahun lalu. Hasil pengkajian: sklera dan kulit
dirawat di ruang penyakit dalam dengan berwarna kuning, palpasi teraba
diagnosis DM. Hasil pengkajian: terdapat pembesaran hepar, TD 110/60 mmHg,
ulkus pada tumit kanan. Dilakukan frekuensi nadi 88x/menit, dan frekuensi
perawatan luka, balutan kondisi basah napas 26x/menit.
dan kotor. Setelah balutan dibuka, terlihat Apakah pemeriksaan laboratorium yang
banyak eksudat, sedikit granulasi, tampak spesifik pada kasus tersebut ?
nekrosis disertai kemerahan disekeliling A. SGOT dan SGPT
area luka. B. Hemoglobin
Apakah tindakan selanjutnya yang C. Bilirubin
dilakukan pada kasus tersebut ? D. Leukosit
A. Tekan area sekitar luka untuk E. Albumin
mengeluarkan cairan Referensi :Kep Komunitas (Alifah F
B. Lakukan tindakan debridement pada Izzah 2018)
jaringan mati 13. Perawat pelaksana merasa jadwal shift
yang dibuat oleh kepala ruang tidak adil.
Dalam 1 bulan, perawat pelaksana hanya saat bersin atau tertawa. Perawat
mendapatkan tiga kali libur, sedangkan mengidentifikasi pola berkemih pasien.
perawat primer mendapatkan lima kali Apakah tindakan selanjutnya yang
libur. Perawat pelaksana bersikap tidak dilakukan oleh perawat ?
peduli terhadap perawat primer dan A. Membuat jadwal berkemih
kepala ruang. B. Mengukur output cairan
Apakah manajemen konflik yang C. Menyediakan peralatan bersih
digunakan perawat pelaksana tersebut ? D. Meningkatkan interval berkemih
A. Menghindar 2-4 jam
B. Akomodasi E. Memberikan asupan cairan 10-14
C. Kompetisi gelas/hari
D. Kompromi
E. Kolaborasi 17. Seorang laki-laki berusia 48 tahun
Referensi :(Nora 2017) dirawat di ruang saraf sejak 2 minggu
lalu dengan keluhan kaki dan tangan
14. Seorang laki-laki berusia 65 tahun sebelah kanan mengalami kelumpuhan.
dirawat dengan diagnosis ulkus Pengkajian fisik: kekuatan otot tangan
diabetikum. Hasil pengkajian, pasien kanan 1 dan kaki kanan 1. Perawat
mengeluh luka di kaki tidak kunjung merencanakan untuk melakukan latihan
sembuh, terdapat luka gangren di pedis pergerakan pada kaki dan tangan kanan.
dextra, keadaan warna dasar luka kuning, Apakah jenis latihan yang perlu diberikan
nekrosis, bau, dan edema sekitar luka, TD pada kasus tersebut ?
130/80 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit, A. Isotonis aktif
frekuensi napas 20x/menit, dan suhu B. Isotons pasif
38°C. Pemeriksaan laboratorium C. Isometris aktif
diperoleh GDS 255 mg/dl. D. Isotonis asistif
Apakah kriteria hasil masalah utama pada E. Isometris pasif
kasus terebut ? Referensi :(Nur Syamsudin Fikri 2016)
A. Suhu 36-37°C 18. Seorang laki-laki berusia 30 tahun
B. Terjadi pertumbuhn granulasi dibawa ke RSJ karena di rumah selalu
C. Kadar gula darah sewaktu <200 menyendiri dalam kamar, tidak mau
mg/dl diajak bicara, dan tidak mau makan. Hasil
D. Warna dasar merah, tidak ada pengkajian: pasien sering mendengar
eksudat suara pacarnya yang mengajak ngobrol
E. Tepi luka tipis, sekitar luka tidak tentang hal-hal yang menyenangkan,
kemerahan terlihat tertawa sendiri, dan mulutnya
Referensi :Nina Hertiwi Putrid 2019 komat-kamit.
15. Seorang laki-laki berusia 22 tahun Apakah tindakan keperawatan pada kasus
dirawat di ruang bedah pasca operasi orif tersebut ?
hari ke-3 pada area cruris dextra. Hasil A. Mengajak pasien mengikuti tak
pengkajian: pasien mengeluh nyeri pada B. Mengajak pasien melakukan kegiatan
luka, skala nyeri 6, diaforesis, edema, C. Membantu pasien mengenal
tidak tampak rembesan pada area luka, halusinasinya
dan pasien hanya berbaring di tempat D. Mengajari pasien cara mengontrol
tidur. TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi halusinasi dengan menghardik
100x/menit, frekuensi napas 22x/menit, E. Mengajari pasien cara mengontrol
dan suhu 37,5°c. halusinasi dengan bercakap-cakap
Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus tersebut ? 19. Seorang perempua berusia 50 tahun
A. Nyeri akut dirawat di ruang penyakit dalam dengan
B. Resiko infeksi diagnosis meningitis serosa. Hasil
C. Intoleransi aktivitas pengkajian: kesadaran menurun, gcs
D. Gangguan intergritas kulit E3V4M4, gelisah, kaku kuduk (+) dan
E. Hambatan mobilits fisik tampak kemerahan pada bokong, TD
Referensi (Anita Mei Rosfianyta 2016) 160/90 mmHg, frekuensi nadi 75x/menit,
16. Seorang perempuan berusia 78 tahun frekuensi napas 28x/menit, dan suhu
tinggal bersama keluarga. Hasil 37,8°C.
pengkajian didapatkan pasien berkemih Apakah masalah keperawatan prioritas
pada kasus tersebut ?
A. Risiko jatuh E. Justice
B. Hipertermi Referensi (Buku Etika Kep) Benjamin, M &
C. Kerusakan integritas kulit Curtis, (2010). Ethics in Nursing. New York :
D. Ketidakefektifan pola nafas Oxford University Pres. Edisi4)
E. Penurunan kapasitas adaptif
intrakranial 23. Seorang perempuan berusia 32 tahun
G2P1A0 hamil 38 minggu datang ke
20. Seorang laki-laki berusia 53 tahun puskesmas untuk memeriksakan
dirawat dengan diagnosis Benigna Prostat kehamilan dengan keluhan sakit kepala
Hiperplasia (BPH). Hasil berat. Hasil pengkajian : TD 140/90
pengkajian:pasien mengeluh nyeri saat mmHg, frekuensi nadi 88x/menit,
buang air kecil, urin keluar menetes, frekuensi napas 20x/menit, suhu
merasa tidak tuntas setelah bak dan 36,7°C,dan edema positif 3 pada kaki.
distensi kandung kemih. TD 150/90 Apakah tindakan keperawatan yang tepat
mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, pada kasus tersebut ?
frekuensi napas 20x/menit, dan suhu A. Anjurkan untuk pemeriksaan protein
37,8°C. urin
Apakah masalah keperawatan utama pada B. Anjurkan perbanyak istirahat
kasus tersebut ? C. Anjurkan untuk senam hamil
A. Ansietas D. Observasi ttv setiap hari
B. Nyeri akut E. Anjurkan untuk berolahraga
C. Hipertermia
D. Retensi urine 24. Anak perempuan usia 6 tahun dirawat di
E. Kurang pengetahuan ruang anak dengan gagal jantung. Saat ini
Referensi (Miftachul Jannah 2018) anak mendapatkan terapi digoxin
21. Perawat konsulen melakukan supervisi (lanoxin) 0,12 mg. Perawat akan
kepada perawat primer yang melakukan memberikan obat tersebut dengan sediaan
tindakan mobilisasi dini pada pasien lanoxin berisi 0,05 mg lanoxin dalam 1
pasca operasi. Perawat primer ml larutan.
menganjurkan pada pasien agar lebih Berapakah jumlah dosis yang diberikan
mandiri dalam melakukan mobilisasi dini pada kasus tersebut ?
sesuai yang telah diajarkan. Perawat A. 1,2 ml
konsulen meminta perawat primer agar B. 2,4 ml
lebih memperhatikan respon pasien dan C. 3,5 ml
meningkatkan monitoring kondisi pasien. D. 4,2 ml
Apakah tindakan primer yang tepat ? E. 5,2 ml
A. Mencari referensi yang tepat
B. Mendokumentasikan proses diskusi 25. Seorang laki-laki berusia 45
C. Melaksanakan saran perawat tahun,dirawat di RSJ dengan keluhan
konsulen sering marah dan bicara sendiri di rumah.
D. Memberikan apresiasi pada saran Menurut keluarga, pasien lebih sering
konsulen berada di kamar dan menolak untuk
E. Meminta perawat pelaksana mandi, keluhan dialami setelah bercerai
melaksanakan saran tersebut. dengan istrinya. Hasil pengkajian, pasien
Referensi :Manajemen Kep sering menunjuk-nunjuk arah tertentu,
22. Seorang laki-laki berusia 56 tahun tampak marah-marah, dan memukul ke
dirawat diruang penyakit dalam dengan arah tersebut.
diagnosis DM tipe II dengan gangren Apakah tindakan rencana keperawatan
pada ekstremitas kiri. Pasien pada kasus tersebut ?
direncanakan amputasi pada area yang A. Latih mengidentifikasi aspek positif
nekrosis, tetapi menolak tindakan B. Latih pukul kasur dan bantal
tersebut, karena ingin anggota badannya C. Latih cara perawatan dini
tetep utuh. D. Latih teknik menghardik
Apakah prinsip etik yang harus E. Latih cara berkenalan
diperhatikan pada kasus tersebut ? Referensi :Buku Kep Jiwa
A. Beneficience 26. Seorang perempuan berusia 25 tahun
B. Maleficience dirawat di RSJ sejak 2 minggu lalu
C. Autonomy karena berbicara kacau dan mencoba
D. Veracity melukai diri. Menurut keluarga, pasien
berencana menikah tetapi tunangannya cairan 2100 ml dan produksi urin 2050
meninggal dunia karena kecelakaan. ml. Pasien direncanakan
Hasil pengkajian: tidak mau keluar tindakanpelepasan kateter urine.
ruangan, kontak mata kurang, dan Apakah evaluasi sebelum tindakan
menghindar ketika diajak berkomunikasi. tersebut dilakukan ?
Saat ini sudah terbina hubungan saling A. Jumlah residu urin
percaya antara pasien dan perawat. B. Kekuatan otot pasien
Apakah tindakan keperawatan C. Kemampuan mengejan
selanjutnya pada kasus tersebut ? D. Kemampuan pasien menahan urin
A. Identifikasi penyebab isolasi sosial E. Kemampuan merasakan keinginan
B. Latih cara berkenalan dengan pasien berkemih
C. Libatkan dalam terapi aktivitas
kelompok 30. Seorang perempuan berusia 41 tahun
D. Motivasi bercakap-cakap dengan dirawat di ruang bedah dengan diagnosis
orang lain Kanker Payudara. Hasil pengkajian:
E. Jelaskan keuntungan dan kerugian kondisi pasien tampak lemah, suhu 39°C
teman. dan leukosit 1699 sel/mm3. Pasien akan
diberikan terapi antibiotik 2x500 mg dan
27. Saat kunjungan rumah ditemui seorang perawat melakukan pemeriksaan
perempuan berusia 54 tahun mengeluh mengenai ketepatan dosis obat,rute dan
nyeri pada kedua lutut terutama di pagi waktu pemberian.
hari. Klien mengatakan nyeri bertambah Apakah pemeriksaan lanjutan yang tepat
berat saat lutut digerakkan. Hasil dilakukan pada kasus tersebut ?
pemeriksaan fisik: kedua lutut tidak ada A. Riwayat penyakit sebelumnya
bengkak dan kemerahan, skala nyeri 4 B. Riwayat penyakit keluarga
(skala 0-10). C. Riwayat imunisasi
Apakah intervensi keperawatan pada D. Riwayat medikasi
kasus tersebut E. Riwayat alergi
A. Anjurkan melakukan rom
B. Lakukan kompres hangat 31. Seorang perempuan berusia 72 tahun
C. Lakukan kompres dingin dirawat di ruang ICU dengan diagnosis
D. Ajarkan latihan isometris Syok Sepsis. Hasil pengkajian: GCS 8,
E. Ajarkan latihan isotonis terpasang ETT yang terhubung ke
ventilator dengan model sim v-ps, suara
28. Seorang laki-laki berusia 58 tahun nafas gurgling daerah trakera, takipnea
dirawat di ruang penyakit dalam dengan dan akral dingin. Td90/60 mmhg,
diagnosis Gagal Jantung Kronis hari ke-3. frekuensi nadi 96x/menit,frekuensi napas
Hasil pengkajian, pasien mengeluh sesak 20x/menit, dan MAP 79 mmHg.
nafas, batuk, lemas, berkeringat, dan Apakah tindakan yang tepat dilakukan
lelah setelah berjalan dari kamar mandi. pada kasus tersebut ?
TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi A. Monitor tanda gagal nafas
108x/menit, dan frekuensi napas B. Monitro saturasi oksigen
26x/menit. Pasien merasa cemas dengan C. Tingkatkn tidal volume
kondisinya saat pulang. D. Posisikan semifowler
Apakah masalah keperawatan utama pada E. Lakukan suction
kasus tersebut ?
A. Ansietas 32. Sekelompok perawat saat dinas pagi
B. Nyeri akut menerima laporan dari perawat dinas
C. Intoleransi aktivitas malam tentang kondisi pasien di nurse
D. Pola nafas tidak efektif station. Setelah laporan selesai, perawat
E. Ketidakefektifan perfusi jaringan bersama-sama berkeliling ke ruang rawat
Referensi :(Alfian Zein M 2016) untuk memastikan kondisi pasien.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan
29. Seorang perempuan berusia 54 tahun pada kasus tersebut ?
dirawat di ruang bedah, terpasang kateter A. Diskusi refleksi kasus
urine pasca operasi batu ginjal 4 hari lalu. B. Ronde keperawatan
Hasil pengkajian: urine jernih, berwarna C. Audit keperawatan
kuning muda, bau amoniak, endapan D. Timbang terima
tidak ada, suhu tubuh pasien 37,4°c, input E. Kredensialing
frekuensi napas 20x/menit, suhu 37°C,
33. Bayi laki-laki berusia 2 hari lahir dengan dan terdapat hemoroid derajat II.
BB lahir 2400 grm dirawat gabung. Hasil Apakah tindakan keperawatan yang tepat
pengkajian: refleks isap lemah, pada kasus terebut ?
ekstremitas teraba dingin, frekuensi napas A. Anjurkan konsumsi makanan lunak
55x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, B. Jelaskan proses kejadian hemoroid
dan suhu 36,3°C. C. Anjurkan untuk BAB di kloset duduk
Apakah tindakan keperawatan yang tepat D. Anjurkan berendam di air hangat
pada kasus tersebut ? E. Anjurkan konsumsi makanana berserat
A. Bedong bayi Referensi (Artikel Kesehatan Arif Putra 2019)
B. Tunda memandikan bayi
C. Pakaikan baju yang tebal 37. Seorang laki-laki berusia 17 tahun
D. Pantau suhu setiap 1 jam dibawa ke ugd rsj oleh keluarga karena
E. Lakukan perawatan model kangguru mengamuk dan membanting alat-alat
rumah tangga di rumah. Hasil pengkajian,
34. Hasil pengkajian di sebuah desa: angka pasien tersenyum sendiri, mulut
ibu melahirkan 75% dan angka kematian berkomat-kamit, terkadang menunduk,
ibu mencapai 2% orang. Setelah menyendiri, matat tampak tertuju pada
dilakukan wawancara,ternyata para ibu, satu arah, dan tidak mau merawat diri.
lebih memilih dukun karena biaya lebih Keluarga mengatakan, sebulan lalu
murah dan dirasakan dengan lengkap pasien tidak lulus masuk perguruan tinggi
karena merasa dibantu dari saat yang diinginkannya.
melahirkan, pemijitan, dan perawatan Apakah masalah keperawatan pada kasus
bayi sampai 40 hari. tersebut ?
Apakah tindakan perawat komunitas pada A. Halusinasi
kasus terebut ? B. Isolasi sosial
A. Pendampingan dukun beranak C. Harga diri rendah
B. Melakukan konseling pada ibu hamil D. Defisit perawatan diri
C. Pendidikan kesehatan ib hamil E. Resiko perilaku kekerasan
D. Melakukan pelatihan pada dukun (Stuart, G. W. Dan Sundeen, S. J. 1995.
beranak “Principles And Practice Of Psychiatri
E. Penyuluhan tentang bahaya Nursing”. St. Louis : Mosby Year Book
meliharkan yang dibantu dukun
Referensi (Asni Harismi 2019 38. Saat kunjungan rumah ditemui seorang
35. Seorang perempuan berusia 28 tahun laki-laki berusia 45 tahun pasca
g3p2a0 hamil 30 minggu datang ke perawatan strok seminggu yang lalu.
puskesmas dengan keluhan nyeri dan Klien mengatakan, “tangan dan kaki kiri
mengeluarkandarah saat BAB, TD saya sulit digerakkan”. Klien memiliki
110/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, riwayat hipertensi sejak 8 tahun lalu.
frekuensi napas 20x/menit, suhu 37°C, Hasil pengkajian: TD 160/100 mmHg,
dan terdapat hemoroid derajat II. hemipalgia sinistra, kekuatan otot
Apakah tindakan keperawatan yang tepat ekstremitas kiri 2, istri sibuk mengurus
pada kasus terebut ? anak terakhirnya yang berusia 3 tahun
A. Anjurkan konsumsi makanan lunak sambil mengerjakan pekerjaan rumah
B. Jelaskan proses kejadian hemoroid tangga.
C. Anjurkan untuk bab di kloset duduk Apakah tindakan yang tepat pada kasus
D. Anjurkan berendam di air hangat tersebut ?
E. Anjurkan konsumsi makanana A. Jadwalkan pengukuran TD setiap
berserat hari
Referensi : ( Sjamsuhidayat,Win De Jong. B. Anjurkan klien mengrangi makanan
Hemoroid Dalam : Buku Ajaran Ilmu Bedah, asin
Ed. 2. Jakarta. Egc, 2004.) C. Anjurkan klien mengonsumsi obat
Manajemen dengan teratur
36. Seorang perempuan berusia 28 tahun D. Lakukan latihan rentang gerak sendi
G3P2A0 hamil 30 minggu datang ke pada klien
puskesmas dengan keluhan nyeri dan E. Beri pendidikan kesehatan tentang
mengeluarkandarah saat BAB, TD hipertensi
110/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
Referensi :(Santosa,B.2007. Panduan C. Defisit volume cairan
Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006. D. Gangguan penglihatan
Jakarta : Prima Medika E. Gangguan integritas kulit
Referensi :(Nanda 2005-2006. 2005.
39. Seorang laki-laki berusia 73 tahun tinggal Panduan Diagnosa Keperawatan.
di panti wreda, tampak lemah dan Jakarta : Prima Medika
terbaring di tempat tidur, mengeluh batu 42. Saat kunjungan rumah ditemui seorang
sejak satu minggu,batuk lemah,dan anak laki-laki berusia 5 tahun dengan
tampak tarikan dinding dada. Klien riwayat diare. Keluarga
mengeluh sesak. Hasil observasi: suara mengatakan,”klien tidak pernah memakai
paru redu, TD 140/80 mmHg, frekuensi alas kaki saat bermain dan tidak pernah
nadi 87x/menit, frekuensi napas cuci tangan sebelum makan”. Hasil
29x/menit, dan suhu 37,5°C. observasi lingkungan rumah tampak
Apakah masalah keperawatan pada kasus kotor, peralatan dapur berserakan dan
tersebut ? makanan tidak ditutup rapi.
A. Intoleransi aktivitas Apakah masalah keperawatan pada kasus
B. Gangguan pertukaran gas tersebut ?
C. Ketidakefktifan pola nafas A. Resiko infeksi
D. Bersihan jalan nafas tidak efektif B. Defisit pengetahuan
E. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif C. Pemelihraan kesehatan tidak efektif
Referensi :(Nanda Internasional. 2009. D. Perilaku kesehatan cenderung
Diagnosis Keperawatan : Defenisi Dan berisiko
Klasifikasi. Jakarta : Egc E. Manajemen kesehatan keluarga.
Referensi (Idjaja. 2007. Penyakit Tropis,
40. Seorang perempuan berusia 45 tahun Epidemiologi Penularan, Pencegahan Dan
dirawat di ruang ICU dengan Pemberantasannya. Jakarta : Erlangga
diagnosaAcute Kidney Injury et causa
Sepsis. Hasil pengkajian: pitting edem +2 43. Seorang perempuan berusia 41 tahun
pada ekstremitas, urin 250cc/24 jam, TD dirawat di ruang neurologi dengan
100/70 mmHg, dengan support paraparese. Pasien akan dilakukan
dobutamin, frekuensi nadi 100x/menit pemeriksaan refleks tendon. Perawat
dan frekuensi napas 18x/menit, ureum telah mengatur posisi pasien.
167 mg/dl, kreatinin 5,6 mg/dl. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat
Apakah tindakan yang tepat dilakukan dilakukan pada kasus tersebut ?
pada kasus tersebut ? A. Mengetuk dengan perlahan dan pasti
a. Berikan posisi semifowler B. Mengetuk tendon dengan perlahan
b. Batasi pemberian cairan dan hati-hati
c. Monitoring elektrolit C. Menyokong persendian ketika akan
d. Pasang stocking mengetuk tendon
e. Pasang IV line D. Menyilangkan kaki pasien ketika
Referensi :(Effendi Ferri. 2008. Asuhan akan mengkaji refleks patela
Keperawatan Acute Kidney Injury. Diakses E. Menggunakan ujung refleks hammer
Tanggal 1 Mei 2012) yang runcing ketika menguji tendon
achilles
41. Seorang perempuan berusia 25 tahun Referensi :(Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi
G2P1A0 hamil 8 minggu dirawat di Dan Fisiologi Untuk Paramedis, Gramedia,
ruang obstetri dengan hiperemesis. Hasil Jakarta)
pengkajian, pasien mengeluh mual dan
selalu memuntahkan semua makanan, 44. Anak perempuan berusia 15 tahun
pusing, mata berkunang-kunang, TD dirawat di ruang awat anak dengan
100/70 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit, Leukemia. Anak selalu bertanya kepada
frekuensi napas 22x/menit,suhu 37,8°C, perawat rnengenai penyakitnya, namun
turgor kulit tidak elastis, dan membran keluarga meminta perawat merahasiakan
mukosa bibir kering. Hasil pemeriksaan penyakit tersebut karena takut rnernbuat
laboratorium : Hb 10 gr%. anak berduka.
Apakah masalah keperawatan yang tepat Bagaimana sikap perawat yang tepat pada
pada kasus tersebut ? kasus tersebut?
A. Nyeri akut A. Memilih diam pada saat anak
B. Gangguan nutrisi tersebut bertanya
B. Memberikan jawahan sesuai dengan E. Prinsip pendelegasian wewenang
pengetahuan Referensi :(Kuncoro Agus. 2010. Buku Ajar
C. Berusaha menghindar setiap bertemu Manajemen Keperaatan. Yogyakarta. Nuha
dengan pasien Medika
D. Memberi tahu keluarga bahwa anak
berhak mengetahui penyakitnya 48. Seorang laki-laki berusia 33 tahun
E. Mengalihkan pernbicaraan ketika dibawa ke UGDRSJ oleh keluarganya
anak bertanya tentang penyakitnya karena marah-marah, memukul ayahnya,
Referensi :(Muhamad Reza P. 2012. Peran dan mengancam mernbakar rumah. Saat
Dan Fungsi Perawat Profesional dibawa ke RS pasien terus meronta dan
45. Saat kunjungan rumah ditemui seorang berteriak ingin pulang. Akhirnya, pasien
perempuan berusia: 55 tahun terbaring diikat dan diberikan obat penenang
lemah dan dirawat oleh anaknya. Anak Apakah prinsip etik pada kasus tersebut?
tersebut mengatakan, "ibu saya tidak A. Justice
dapat beraktivitas seperti dulu karena saat B. Veracity
beraktivitas mudah lelah dan lemas." C. Autonomy
hasil pengkajian: frekuensi napas D. Beneficience
20x/menit, frekuensi nadi 90x/menit, TD E. Nonmaleficience
90/60 mmHg, dan BB 47 Kg. Referensi :Buku Etika Kep
Apakah masalah keperawatan pada kasus 49. Seorang laki-laki berusia 65 tahun
tersebut? diantar ke UGD dengan keluhan sesak.
A. Intoleransi aktivitas Hasil pengkajian: napas sesak dan
B. Pola napas tidak efektif dangkal, sianosis, napas cuping hidung,
C. Gangguan mobilitas fisik wheezing (+) td 100/70 mmHg, frekuensi
D. Penurunan curah jantung nadi 100x/menit, frekuensi napas
E. Bersihan jalan napas tidak efektif 30x/menit, suhu 37,9°C, dan SPO2 95%,
Referensi :(Alimul Aziz, 2006. Kebutuhan serta memiliki riwayat asma. Pasien telah
Dasar Manusia, Jilid 2. Jakarta : Salemba diberikan bronchodilator.
Medika Apakah evaluasi yang tepat dilakukan
46. Seorang laki-laki berusia 70 tahun pada kasus tersebut?
dirawat di ruang sarat dengan diagnosis A. Evaluasi suhu tubuh
StrokeHemoragik. Hasil pengkajian: B. Tekanan darah
kesadaran somnolen, GCS 9, TD 190/90 C. Adanya sianosis
mmHg, nadi 90x/menit, frekuensi napas D. Suara napas tambahan
24x/menit, suhu 38°C. Suara napas E. Frekuensi napas dan SPO2
stridor, bising usus 8x/menit, dan
hemiparese sinistra. Hasil CT scan: 50. Seorang laki-laki berusia 37 tahun
perdarahan pada lobus temporal kanan. dirawat di ruang bedah dengan pasca
Apakah tindakan yang paling tepat pada operasi orif kruris kanan hari ke-4. Hasil
kasus tersebut? pengkajian, pasien masih bedrest,
A. Atur posisi mika miki setiap 2 jam. aktivitas dibantu, takut bergerak, nyeri
B. Ajarkan relaksasi napas dalam skala 5 (1-10) dan terdapat luka operasi
C. Latih ROM pada ekstrermitas. sepanjang lebih: 5 cm. TD 130/70
D. Atur posisi pasien head up. mmHg, frekuensi nadi 90x/menit,
E. Berikan diet tktp frekuensi napas 22x/menit dan suhu
38,4°C.
47. Ketua tim di ruang rawat inap sedang Apakah masalah keperawatan utama pada
rnelakukan preconference dengan kasus tersebut?
anggota tim. Ketua tim membagi tugas A. Nyeri akut
kepada anggota tim dan melibatkan B. Hipertermia
anggota tim dalam menentukan tujuan C. Risiko infeksi
yang harus dicapai pada setiap pasien D. Hambatan mobilitas fisik
kelolaan. E. Kerusakan integritas kulit
Apakah prinsip motivasi yang sedang Referensi :(Rasjad Chairuddin.
dilakukan oleh ketua tim ? 2007Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta :
A. Prinsip partisipatif Pt. Yasrif Watampone
B. Prinsip komunikasi
C. Prinsip memberi perhatian 51. Seorang perernpuan berusia 35 tahun
D. Prinsip mengakui andil bawahan dirawat di ruang penyakit dalam dengan
Hipertensi. Hasil pengkajian pasien C. Defisit perawatan
mengatakan khawatir dengan kondisi D. Ketidakseimbangan nutrisi
penyakitnya. Perawat menjelaskan cara E. Hambatan penyesuaian
mendemonstrasikan cara rnengatasi Referensi :(Anna Keliat, Budi. 2010. Model
cemas dengan menarik napas dalam, Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
selanjutnya perawat menanyakan Jakarta : Buku Kedokteran Egc
bagaimana perasaan pasien setelah
latihan menarik napas dalam dan
meminta pasien mengulanginya. 54. Seorang laki-laki berusia55 tahun
Apakah tindakan keperawatan dirawat di ruang penyakit dalam dengan
selanjutnya pada kasus tersebut? diagnosis Asma. Hasil pengkajian, pasien
A. Melatih ulang teknik napas dalarn mengeluh sesak napas, terdapat suara
B. Melakukan kolaborasi pemberian wheezing, td 130/90 mmHg, frekuensi
obat nadi 90x/menit, suhu 36°C, frekuensi
C. Menganjurkan latihan napas dalam napas 30x/menit, dan saturasi O2 95%.
secara rutin Perawat rnelakukan tindakan nebulasi.
D. Mengakhiri pertemuan sambil Apakah evaluasi pada kasus tersebut?
mengucapkan salam A. Saturasi O2
E. Membuat kontrak untuk pertemuan B. Suara napas
yang akan datang C. Respon verbal
Referensi Saleh Umniyah. 2019. Anxiety D. Frekuensi napas
Disorder. Fkunhas. Jakarta E. Karakteristik sputum
52. Seorang perempuan berusia: 54 tahun Referensi :(Tanjung, Dudut. 2003.
dirawat di ruang bedah dengan Kanker Asuhan Keperawatan Asma Bronchial
Kolon dengan stadium akhir metastase ke 55. Seorang perempuan berusia 24 tahun
hati. Pasien mengatakan merasa kotor dan g1p0a0 hamil 12 rninggu datang ke UGD
tidak melakukan ibadah karena terpasang dengan keluhan sakit daerah perut bagian
kolostomi. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 bawah dan keluar gumpalan darah dari
mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, kemaluan. Hasil pengkajian: keadaan
frekuensi napas 25x/menit, dan suhu umum lemah, wajah tampak pucat,
37,5°C. Pasien sedang menjalani konjungtiva anemis, pasien meringis, TD
perawatan paliatif. 100170 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit,
Apakah tindakan selanjutnya yang harus suhu 36°C, Hb 9 gr/dl, leukosit
dilakukan pada pasien tersebut? 12.500%/dl, dan CRT > 3 detik.
A. Memberikan dukungan kepada Apakah masalah keperawatan yang tepat
keluarga pada kasus tersebut?
B. Membantu pemenuhan kebutuhan A. Nyeri akut
dasar B. Risiko inteksi
C. Membantu pemenuhan kebutuhan C. Kurang pengetahuan
spiritual D. Gangguan perfusi jaringan
D. Memberikan advokasi untuk E. Gangguan pemenuhan kebutuhan
pemulangan pasien oksigen
E. Memberikan pendidikan kesehatan
untuk perencanaan pulang 56. Seorang perawat melakukan kunjungan
Referensi :(Errel,B. R. & Coyle, N. Eds. keluarga terhadap klienberusia 69 tahun
2007. Text Book Of Palliative Nursing. 2nd dengan riwayat gagal jantung. Keluarga
Ed. New York, Ny : Oxford University Press mengatakan klien tidak dapat
beraktivitas, terengah-engah saat
53. Seorang laki - laki berusia 70 tahun baru beraktivitas danmudah lelah. Frekuensi
dirawat di panti wreda. Istri klien napas 35x/menit setelah berakivitas,
meninggal 1 bulan lalu dan saat ini klien frekuensi nadi 110x/menit, konjungtiva
lebih sering menyendiri di kamar, anemis, pucat dan lemah.
menolak untuk mandi, badan klien Apakah masalah keperawatan utama pada
terlihat kotor dan bau. Klien juga sering kasus tersebut?
menolak makan dan minum. A. Intoleransi aktivitas
Apakah masalah keperawatan pada kasus B. Pola napas tidakefektif
tersebut? C. Penurunan curah jantung
A. Harga diri rendah D. Kerusakan mobilitas fisik
B. Gangguan citra tubuh E. Bersihan jalan napas tidak etektif
Referensi (Asmadi. 2008. Konsep Dasar
Keperawatan.Jakarta 60. Seorang laki-laki berusia 17 tahun
57. Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat di RSJ karena mengamuk di
dirawat di ruang penyakit dalam dengan rumah. Hasil Pengkajian: rnengepalkan
diagnosis Lupus Eritematosis Sisternik. tangan, berbicara lantang, wajah
Ketua tim melakukan evaluasi terhadap memerah dan tegang, tampak mondar-
asuhan keperawatan yang telah diberikan mandir, namun tidak sampai melukai
perawat pelaksana, menunjukkan orang lain.
munculnya masalah keperawatan baru Apakah rentang respon marah pada kasus
sebagai akibat dari komplikasi pada tersebut?
organ sistem eliminasi urine. Kasus ini A. Amuk
merupakan kasus yang jarang terjadi di B. Pasif
ruangan. C. Asertif
Apakah tindakan yang tepat dilakukan D. Agresif
oleh ketua tim selanjutnya? E. Frustasi
A. Melakukan supervisi Referensi :Buku ajar Kep jiwa
B. Menjelaskan saat timbang terima
C. Membahas pada saat preconference 61. Seorang laki-laki berusia 20 tahun
D. Membahas pada scat postconference dirawat diruang bedah dengan pasca
E. Menjadikan kasus untuk ronde operasi orif hari pertama akibat fraktur
keperawatan femur dekstra.Pasien mengeluh nyeri dan
Referensi :Manajemen Kep kaku terutama pada kaki sebelah kanan.
58. Seorang perempuan berusia 45 tahun, Hasil pengkajian: nadi distal teraba kuat,
dirawat di ruang penyakit dalam dengan CRT<2 detik,tidak terdapat parasitesi
diagnosis DM. Hasil pengkajian: dan paralilis.
kesadaran pasien somnolen, lemas, keluar Apakah tindakan keperawatan untuk
keringat dingin. TD 110/70 mmHg, mencegah terjadinya komplikasi?
frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas A. Elevasi area fraktur
24x/menit, dan suhu 36°C. Pasien B. Latihan ROM tungkai
mendapatkan terapi insulin 20 unit, C. Mobilisasi sedini mungkin
sebelumnya pasien menghabiskan makan D. Ubah posisi baring setiap 2 jam
setengah porsi, dan hasil GDS 50 mg/dl. E. Lakukan massase pada area fraktur
Apakah tindakan kolaborasi pada kasus Referensi :
tersebut? 62. Anak perempuan berusia 5 tahun dibawa
A. Berikan oksigen. ibunya ke poliklinik anak dengan keluhan
B. Periksa Hb panas tinggi selama 3 hari.Hasil
C. Berikan infus NaCl 0,9%. pengkajian tampak lemah,mata
D. Berikan injeksi IV dex 40%. cekung,mukosa bibir kering,turgor kulit
E. Berikan terapi analgesik :500mg. kembali lambat,mual 3x,akral
Referensi :Arma, 2011) dingin,nyeri ulu hati,frekuensi nadi 120
59. Seorang laki-laki berusia 42 tahun x/menit,frekuensi napas 30x/menit,dan
dirawat di ruang penyakit dalam dengan suhu 38,2°C. Hasil
keluhan sesak napas yang memberat saat laboratorium100.000/mm3.
berbaring. Pasien rnemiliki riwayat Apakah tindakan keperawatan utama
hipertensi sejak 4 tahun lalu. Hasil pada kasus tersebut ?
pengkajian: edema ekstremitas +2, TD A. Melakukan kompres hangat
160/110mmHg, frekuensi nadi 96x/menit, B. Kolaborasi pemberian antipiretik
dan frekuensi napas 26x/menit. Pasien C. Monitor tanda-tanda vital setiap 4
mendapat terapi lasix 40 mg. jam
Apakah kriteria evaluasi pada kasus D. Kolaborasi pemberian cairan
tersebut? paranteral
A. Kecernasan menurun E. Kolaborasi pemberian transfusi
B. Tekanan darah stabil trombosit
C. Output urine meningkat
D. Frekuensi nadi menurun 63. Disaat kunjungan rumah ditemui seorang
E. Frekuensi napas menurun perempuan berusia 30 tahun tinggal
Referensi :Kep Klinis(Mayer, Wels & bersama suami dan mertuanya. Hasil
Kowalak. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. pengkajian,klien baru saja melahirkan
Jakarta : Ecg anak pertamanya. Klien mengatakan saat
ini “saya merasa tidak nyaman, karena B. Melakukan massase uterus
mertua mengharuskan untuk lebih banyak C. Melakukan manual plasenta
duduk di tempat tidur supaya lekas pulih. D. Mengecek kelengkapan plasenta
Apakah pengkajian lanjut yang akan E. Mengecek apakah ada laserasi jalan
dilakukan pada kasus tersebut ? lahir
A. Pemeriksaan fisik Referensi:Kep Maternitas
B. Riwayat persalinan
C. Riwayat kesehatan ibu 67. Seorang perempuan berusia 25 tahun,
D. Riwayat kesehatan keluarga P1A0 post SC dirawat diruang nifas.Hasil
E. Nilai-nilai yang dianut keluarga pengkajian mengatakan payudara nyeri,
ASI keluar sedikit,sulit menyusui,dan
64. Seorang perempuan berusia 34 tahun bayi rewel meskipun tidak disusui.Hasil
dirawat RSJ dirawat semenjak 1 minggu pengkajian:payudara teraba penuh,puting
yang lalu.Hasil pengkajian,pasien tampak datar,dan refleks mengisap pada
mengatakan lambungnya berdarah,paru- bayi dengan baik .
parunya panas,dan jantungnya Apakah masalah keperawatan yang tepat
sakit.Pasien sangat menyakini kondisinya pada kasus tersebut ?
saat ini.Hasil pemeriksaan fisik dan A. Resiko kurang nutrisi pada bayi
diagnostik,pasien tidak mengalami B. Resiko menyusui tidak efektif
gangguan pada lambung,paru,dan C. Gangguan rasa nyaman
jantungnya. D. Kurang pengetahuan
Apakah jenis waham pada kasus E. Resiko infeksi
tersebut? Referensi :Kep Maternitas
A. Agama
B. Somatik 68. Seorang laki-laki berusia 65 tahun,datang
C. Nihilistik polikinik penyakit dalam menggunakan
D. Sial pikir tongkat dengan keluhan terdapat luka
E. Kebesaran dikaki tak kunjung sembuh.Pada
Referensi :Kep jiwa pemeriksaan fisik didapatkan;luka
65. Pada kunjungan rumah ditemui seorang ganggren pada area pedis dekstra,
bayi 4 bulan yang tampaknya rewel.Hasil keadaan warna dasar luka kuning,
pengkajian, ibu tersebut memberikan terdapat nekrosis dan slough bau,edema
bubur instan semenjak seminggu yang sekitar luka dan GDS 198 mg/dl.
lalu. Ibu mengatakan,”anak saya sangat Apakah kriteria hasil utama pada kasus
lahap makan bubur dan setelahnya dapat tersebut ?
tidur lebih lama. Anak saya rata-rata A. Infeksi tidak terjadi
BAB 2 kali sehari”. Hasil pemerikasan B. Mobilitas fisik terpenuhi
BB 5,5 Kg C. KGD sewaktu normal
Apakah intervensi keperawatan pada D. Kerusakan integritas jaringan teratasi
kasus tersebut ? E. Warna dasar luka merah ,nekrotik dan
A. Minta ibu untuk menghentikan eksudat tidak ada
pemberian bubur Referensi :KMB
B. Jelaskan pentingnya ASIEksklusif 69. Seorang perempuan berusia 38
C. Ajarkan cara menyusui yang benar tahun,datang ke VCT atas rujukan dan
D. Amjurkan ibu membuat bubur poliklinik penyakit dalam.Hasil
sendiri pengkajian,pasien mengeluh sering
E. Jelaskan tentang makanan demam dan diare sudah 1 bulan,serta
pendamping ASI selalu menanyakan tentang
Referensi :Buku ajar Maternitas penyakitnya.Pasien memiliki riwayat
66. Seorang perempuan berusia 20 menggunakan obat suntik dan narkoba
tahun,dirawat diruang bersalin,baru saja dan tukar menukar jarum pada penguna
melahirkan anak pertama,berjenis lain
kelamin perempuan.Saat ini,bayi sedang Apakah tindakan perawat yang utama
dilakukan inisiasi menyusui,perawat pada kasus tersebut ?
melakukan peregangan tali pusat A. Penyuluhan kesehatan tentang diare
terkendali dan lahirlah plasenta B. Pendidikan kesehatan HIV-AIDS
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat C. Edukasi cara penanganan demam
pada kasus tersebut? D. Konseling pemeriksaan HIV
A. Menyuntikan oksitosin E. Penyuluhan tentang diare
dari tuhan dan penyelamat manusia.Hal
70. Bayi perempuan berusia 3 hari dirawat ini diucapkan berulang kali pada setiap
diruang perinatologi BBL 2000 orang dan marah jika tidak dipanggil
gram.Perawat akan memberikan ASI sebagai nabi.
melalui OGT.Sebelum ASI diberikan, Apakah tindakan keperawatan pada kasus
perawat memasang pengalas,mengenakan tersebut ?
sarung tangan,membuka klem,memasang A. Berikan rasa aman
spuit,melakukan cek kepatenan OGT,dan B. Turunkan kecemasan
mengaspirasikan cairan lambung dengan C. Penuh kebutuhan pasien
hasil lambung tidak ada residu. D. Orientasikan pada realitas
Apakah langkah selanjutnya pada kasus E. Tidak menyangkal keyakinan pasien
tersebut ? Referensi :(Keliat,2010 Keperawatan
A. Memantau aliran nutrisi pada selang Kesehatan Jiwa.Jakarta:Egc
B. Mangganti spuit dengan feeding drip 75. Balita laki-laki berusia 2 tahun dirawat
C. Membilas dengan air hangat diruang anak dengan keluhan sesak napas
D. Mengatur ketinggian selang disertai biru saat
E. Memasukkan ASI menangis.Hasilpengkajian,anak mudah
70. Seorang perempuan berusia 23 tahun lelah,bunyi jantung murmur,warna kulit
datang ke poliklinik untuk kontrol setelah pucat,clubbing finger, tampak sianosis
operasi Ileostomy 2 bulan lalu.Hasil pada bibir,frekuensi napas
pengkajian,pasien mengeluh mual,nafsu 55x/menit,frekuensi nadi 105 x/mnt dan
makan menurun,produksi stoma cair, suhu 37,3°C.
IMT 16 Kg /m2, Hb 10 gr/dl dan albumin Apakah masalah keperawatan utama pada
3,5 mg/dl.Pasien membatasi aktivitasnya kasus tersebut ?
di luar rumah karena merasa malu A. Intoleransi aktivitas
dengan kondisinya . B. Pola nafas tidak efektif
Apakah masalah keperawatan utama pada C. Penurunan curah jantung
kasus tersebut? D. Gangguan pertukaran gas
A. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh E. Gangguan perfusi jaringan
B. Defisit perawatan diri ReferensiCarpenito,LyndaJuall,2010.Buku
C. Gangguan citra tubuh Diagnose Keperawatan, Edisi
D. Resiko infeksi 76. Seorang perempuan berusia 38 tahun
E. Nausea G2P1A0 datang ke klinik KIA,untuk
Referensi :(Panduan Penulisan Dignosa Kep memeriksakan
Noc-Nic,2011 kehamilan.Hasilpengkajian,pasien
71. Bayi perempuan berusia 1 hari dirawat di mengatakan lupa hari pertama menstruasi
ruang perinatologi,hasil pengkajian :lahir terakhirnya, TFU 21 cm,punggung
spontan dengan usia gestasi 30 minggu, kiri,persentasi kepala dan belum masuk
BB lahir 2000 gram, PB 48 cm,gerakan PAP,serta hasil USG janin tunggal hidup.
aktif menangis kuat,akral dingin,refleksi Berapakah usia kehamilan yang tepat
isap lemah,frekuensi napas 60 x/menit pada kasus tersebut ?
dan suhu 35,5°C. A. 24 miggu
Apakah masalah keperawatan utama B. 28 minggu
kasus tersebut ? C. 30 minggu
A. Hipotermia D. 32 minggu
B. Menyusui tidak efektif E. 34 minggu
C. Pola nafas tidak efektif
D. Ketidakefektifan perfusi jaringan 77. Seorang laki-laki berusia 22 tahun
perifer dirawat di RSU postlaparatomi.Hasil
E. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari pengkajian,pasien mengatakan tidak
kebutuhan tubuh dapat melakukan apa-apa lagi dan
Referensi:(Indrayani, Asuhan Persalinan kehilangan kontrol diri.Pasien tampak
Dan Bayi Baru Lahir : Jakarta lesu,ekspresi murung dan tidak mampu
Timur,2013) memulai percakapan,saat ini sedang
74. Seorang perempuan berusia 34 tahun makan mandiri dan habis 1
dirawat di RSJ karena marah –marah dan porsi.Perawatmengatakan “wah hebat
membanting barang jika keinginanya mas,sekarang mas sudah bisa makan
tidak dipenuhi.Hasil pengkajian,pasien sendiri dan habis 1 porsi.
menyakini bahwa dirinya adalah utusan Apakah tujuan komunikasi tersebut ?
A. Memberikan penghargaan A. Mendiskusikan tentang masalah dalam
B. Menawarkan bantuan merawat pasien
C. Memulai percakapan B. Menganjurkan untuk berintraksi
D. Memfokuskan dengan pasien
E. Refleksi C. Mendiskusikan pentingnya minum
Referensi Sugiyono. (2017). Metode obat
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif D. Melatih menjaga kebersihan diri
Kualitatif ) pasien
E. Menjelaskan sistem rujukan
78. Seorang perempuan berusia 78 tahun
datang ke puskesmas mengeluarkan urine 81. Seorang perempuan berusia 34 tahun
tanpa disadari pada saat P2Ao postpartum 40 hari datang ke
bersin,batuk,tertawa atau melakukan poliklinik KIA untuk konsultasi
aktivitas lainya.Klien riwayat partus kontrasepsi.Hasil pengkajian: TD
spontan 6x dan rajin mengikuti aktivitas 150/100 mmHg,frekuensi nadi
pengajian. 84x/menit,frekuensi napas 24 x/menit dan
Apakah tindakan pertama pada kasus suhu 36,5°C.
tersebut ? Apakah jenis alat kontrasepsi yang tepat
A. Pasang kateter pada kasus tersebut?
B. Batasi aktivitas fisik A. Pil
C. Buat jadwal berkemih B. Implant
D. Modifikasi lingkungan C. AKDR/IUD
E. Latih otot dasar panggul D. Suntik 3 bulan
Referensi (Pearce, Efelin C. 2016. E. Suntik 1bulan
Anatomi Dan Fisiologi Untuk Referensi :Lowdermilk DL, Perry SE,
Paramedic. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas
Utama (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8
79. Seorang laki-laki berusia 54 tahun
diantar ke UGD dengan sesak napas 82. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun
akibat metastase kanker paru.Keluarga dibawa ibunya ke puskesmas karena
mengatakan bahwa pasien siap meninggal demam tinggi selama 3 hari.Hasil
dan tidak menghendaki terapi apapun pengkajian:terdapat ptekie dan suhu
sebagai pendukung hidup.Perawat 38°C. Perawat akan melakukan uji
mengatur pertemuan untuk torniquet.Perawat memasang manset dan
mendiskusikan rencana mengukur tekanan darah.
keperawatan,prognosis serta keinginan Apakah tindakan selanjutnya pada kasus
pasien dengan keluarga,pasien,dokter dan tersebut ?
staff keperawatan. A. Melepaskan manset
Apakah prinsip yg diterapkan pada kasus B. Menghitung jumlah ptekie
tersebut? C. Memberi lingkaran pada kulit
A. Fidelity D. Menghitung tekanan nilai tengah
B. Justice E. Menahan tekanan selama 5 menit
C. Veracity Referensi :Hockenberry & Wilson D (2011).
D. Autonomy Essential of pediatric nursing.
E. Benefience Missoury:Mos-by
Referensi :Prinsip-Prinsip Moral Dalam
Keperawatan, Delaune & Ladner, 2011 83. Seorang laki-laki berusia 40 thn dirawat
80. Seorang laki-laki berusia 36 tahun penyakit dalam dengan Karsinoma
pernah dirawat di Paru.Hasil pengkajian:pasien mengeluh
RSJ.Keluarganyamengatakan selama di nyeri dada,sesak nafas,nafsu makan
rumah pasien komat-kamit,menyendiri di berkurang dan memiliki riwayat
kamar,malu bergaul,menolak bertemu merokok. TD:130/80 mmHg,frekuensi
orang lain, tidak mau mandi.Hal ini nafas 28x/menit,frekuensi nadi
terjadi sejak pasien tidak minum obat 90x/menit dan suhu 36,5°C. Hasil rotgen
lagi,keluarganya mengatakan jarak rumah terdapat massa diameter 3 cm pada paru
ke puskesmas terlalu jauh. kanan yang menekan bronkus.Pasien
Apakah tindakan keperawatan untuk sering bertanya tentang penyakitnya.
keluarga pada kasus tersebut? Apakah masalah keperawatan utama
pada kasus tersebut?
A. Nyeri akut Apakah latihan mobilisasi yang perlu
B. Ansietas diajarkan pada pasien tersebut?
C. Gangguan nutrisi A. Latihan rom
D. Kurang pengetahuan B. Latihan isotonik
E. Pola nafas tidak efektif C. Latihan berjalan
Referensi :Somantri, Irman (2012). D. Latihan isometrik
Asuhan Keper-awatan Pada Klien dengan E. Latihan penggunaan kruk
Ganggu-an Sistem Pernapasan. Salemba Referensi :Kneale, Julia D., at.al. Alih
Me-dika. Jakarta. Bab 5. bahasa Yudha, Egi dkk (2008). Keperawatan
Orto-pedik & Trauma. EGC. Jakarta. Bab 21
dan 24 tentang Penanganan fraktur/cedera
84. Saat kunjungan rumah ditemui seseorang
perempuan berusia 54 tahun dengan 87. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun
Diabetes Melitus. Hasil pengkajian:luka dirawat diruang anak dengan diagnosis
derajat 2 pada telapak kaki,klien Asma,anak sensitif terhadap debu dan
mengatakan “anak saya telah mampu diberikan terapi inhalasi.Perawat melatih
merawat luka di kaki saya “klien pernafasan anak sebelum memberikan
mendapatkan obat antidiabetes. KGD terapi inhalasi.
sewaktu :180 mg/dl. Apakah informasi yang tepat diberikan
Apakah terapy modalitas yang tepat pada pada kasus tersebut?
kasus tersebut ? A. Cara permainan tiup balon
A. Manajemen perilaku B. Cara mengenali gejala asma
B. Senam kaki diabetik C. Cara mengatasi sesak nafas
C. Nutrisi seimbang dm D. Cara menggunakan oksimeter
D. Senam lansia dengan diabetes E. Cara pencegahan terhadap alergen
E. Terapi relaksasi Referensi :Hockenberry & Wilson D
Referensi :Brunner & Suddarth (2002). Buku (2011). Essential of pediatric nursing.
Ajar keperawatan medikal Bedah. Edisi 8. Missoury : Mos-by
EGC. Jakarta. Unit IX tentang DM
88. Seorang laki-laki berusia 57 tahun
85. Seorang perempuan berusia 31 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
datang ke poliklinik kulit dengan refleks keluhan sesak nafas.Hasil
simplex pada daerah punggung.Hasil pengkajian:pasien sesak saat aktivitas dan
pengkajian pasien mengeluh nyeri skala berkurang dengan istirahat, tidur dengan
7(1-10),wajah tampak meringis,tampak 3 bantal,riwayat nyeri dada,cepat lelah
vesikel kemerahan,terasa perih dan dan edema kedua tungkai +2. TD 150/90
perih.Pasien menyatakan berbekas pada mmHg,frekuensi nadi
kulitnya. TD 120/80 mmHg,frekuensi 110x/menit,frekunsi pernafasan 24
nadi 92 x/menit dan suhu 37,8°C. x/menit dan suhu 37°C. Hasil rotgen
Apakah masalah keperawatan prioritas thoraks CTR 60% dan
pada kasus trsebut? echocardiograf ,ejection frition 40 %.
A. Cemas Apakah masalah keperawatan prioritas
B. Hipertemia pada kasus tersebut ?
C. Nyeri akut A. Penurunan curah jantung
D. Gangguan konsep diri B. Kelebihan volume cairan
E. Kerusakan integritas kulit C. Gangguan pola nafas
Referensi :Brunner & Suddarth(2002). D. Intoleransi aktivitas
Buku Ajar keperawatan medikal Bedah. E. Nyeri akut
Edisi 8. EGC. Jakarta. Unit 15 Referensi :Muttaqin, Arif (2012).
Pengantar Asuhan Keperawatan Klien
86. Seorang laki –laki berusia 30 tahun Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular.
dirawat diruang rawat bedah karena Salemba Medika. Jakarta. Bab 4.
fraktur tibia dektra.Hasil
pengkajian:setelah 2 minggu 89. Seorang perempuan berusia 41 tahun
perawatan:tampak luka operasi menutup datang ke poliklinik dengan keluhan
sempurna,kering dan tidak tampak tanda- lemas dan mudah lelah sejak 4 minggu
tanda infeksi.saat ini pasien telah siap lalu.Pasien mengatakan sering merasa
untuk menjalani latihan mobilisasi. haus dan sering berkemih dan nafsu
makan meningkat tetapi BB menurun 6
Kgdalam 1 bulan terakhir. mendapat terapi lanjutan
Hasilpemeriksaan fisik: TD:120/70 antihiperglikemik oral di rumah.Ketua
mmHg,frekuensi nadi 84 x/mnt,frekuensi tim melakukan edukasi kepada pasien
nafas 18 x/mnt,dan suhu 36,8°C. sebelum pulang.
Apakah pengkajian selanjutnya yang Apakah hal terpenting yg disampaikan
tetap berdasarkan kasus tersebut? kepada pasien?
A. Angkle brachial index A. Hak dan kewajiban pasien
B. Urine midstream B. Ketentuan kepulangan pasien
C. Echocardiagram C. Pemberian insulin secara mandiri di
D. Darah lengkap rumah
E. Gula darah D. Informasi nomor telp layanan
Referensi :Brunner & Suddarth (2002). kesehatan
Buku Ajar keperawatan medikal Bedah. Edisi E. Pemantauan glukosa darah secara
8. EGC. Jakarta. Unit 15. mandiri di rumah
Referensi :Brunner & Suddarth (2002).
90. Seorang perempuan berusia 20 tahun Buku Ajar keperawatan medikal Bedah.
dirawat diruang penyakit dalam dengan Edisi 8. EGC. Jakarta. Unit IX tentang
keluhan mual.Hasil pengkajian,pasien DM
muntah terus menerus,nafsu makan
turun,dan lemah,konjungtiva 93. Seorang laki-laki berusia 30 tahun di
anemis,mukosa bibir kering,turgor kulit rawat di ruang penyakit dalam dengan
jelek, TD 110/70 mmHg,nadi 88 x/mnt, keluhan sesak nafas.Hasil
pernafasan 20 x/mnt dan suhu 37,5°C. pengkajian:auskultasi paru terdengar
Apakah intervensi keperawatan yang bunyi nafas menurun pada paru sinistra.
harus dilakukan pada kasus tersebut? TD :110/90 mmHg,frekuensi nadi 100
A. Memberikan terapi cairan parenteral x/mnt,frekuensi nafas 28 x/mnt dan suhu
B. Memberikan makanan sesuai diet 37°C. Hasil rotgen menunjukan adanya
C. Memberikan injeksi antipiretik cairan di lobus inferior sinistra.
D. Memberikan pakaian tebal Apakah suara perkusi yang ditemukan
E. Memberikan kompres pada kasus tersebut ?
Referensi :Brunner & Suddarth A. Resonant
(2002).Buku Ajar keperawatan medikal B. Dullness
Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta. Unit 15. C. Flatness
D. Tympani
E. Sonor
91. Seorang perempuan berusia 22 tahun Referensi :Somantri, Irman (2012). Asuhan
G2P0A1 hamil 38 minggu inpartu Keper-awatan Pada Klien dengan Ganggu-an
dirawat di ruang bersalin. Hasil Sistem Pernapasan. Salemba Me-dika.
pengkajian: TFU 33 cm,punggung Jakarta. Bab 5.
kiri,kepala sudah masuk PAP, DJJ
144x/mnt,terdapat lendir bercampur 94. Seorang perempuan berusia 54 tahun
darah,pembukaan serviks 3 cm dan dirawat di ruangan penyakit dalam
selaput ketuban utuh. dengan diagnosis Kanker Kalenjar Getah
Apakah tindakan keperawatan yang tepat Bening stadium III.Hasil pengkajian
pada kasus tersebut ? pasien mengeluh lemas,mual dan tidak
A. Berikan makan dan minum nafsu makan,nyeri skala 5, TD 100/60
B. Anjurkan pasien untuk istirahat mmHg,frekuensi nadi 100 x/mnt,suhu
C. Ajarkan teknik mengedan yang benar 37,7°C,frekuensi napas 20 x/mnt, IMT 18
D. Ajarkan pasien berjalan di sekitar Kg/m2,dan kongjungtiva pucat.Hasil
ruangan pemeriksaan: Hb 6gr/dl dan leukosit
E. Anjurkan untuk teknik relaksasi nafas 4000/mm3. Pasien direncanakan
buatan kemoterapi seri 2
Referensi :Lowdermilk DL, Perry SE, Apakah tindakan kolaborasi utama pada
Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas pasien tersebut ?
(2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8 A. Diet susu
B. Analgesik
92. Seorang perempuan berusia 25 tahun C. Antipiretik
dirawat dengan Diabetes Melitus dan D. Antiemetik
telah diperbolehkan pulang.Pasien E. Transfusi PRC
Referensi :Brunner & Suddarth(2002). Buku menerus,apakah penyakitnya bisa sembuh
Ajar keperawatan medikal Bedah. Edisi 8. dan apakah bisa hamil atau tidak.
EGC. Jakarta. Unit 15 Apakah masalah keperawatan yang tepat
pada kasus tersebut ?
95. Perawat di ruang rawat inap melakukan A. Ansietas
pengkajian pasien pasca stroke B. Harga diri rendah
haemoragik.Hasil pengkajian :pasien C. Gangguan pola tidur
belum mampu melakukan aktivitas D. Kurang pengetahuan
sehari-hari,terpasang infus,oksigen E. Nutrisi kurang dari kebutuhan
terpasang dan dilakukan pemantauan Referensi :Lowdermilk DL, Perry SE,
tanda-tanda vital setiap 1-2 jam. Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas
Apakah tingkat ketergantungan pasien (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8
pada kasus tersebut ?
A. Intermediate care 98. Seorang perempuan berusia 40 tahun di
B. Intensive care rawat di bangsal bedah,pasca amputasi
C. Minimal care kaki sinistra hari ke 4. Pasien sedang
D. Partial care menangis dengan raut muka sedih dan
E. Total care mengatakan kepada perawat bahwa
Referensi :Muttaqin, Arif (2012). Pengantar keluarganya tidak ada lagi yang peduli
Asuhan Keperawatan Klien Dengan kepadanya.
Gangguan Sistem Kardiovaskular. Salemba Manakah komunikasi teraupetik yang
Medika. Jakarta. Bab 4. tepat dilakukan pada kasus tersebut ?
A.”Bergembiralah sekarang supaya ibu
96. Saat kunjungan rumah ditemui seorang tidak sedih “
laki-laki berusia 50 tahun pasca serangan B.”Mari kita keluar agar ibu tidak
stroke 10 bulan yang lalu.istri kesepian di dalam “
mengatakan, ”Kami tidak percaya dengan C.”Jangan bersedih,karena ibu akan
pengobatan medis karena sudah berobat merasa lebih buruk “
kebeberapa rumah sakit namun suami D.”Ibu tidak boleh berpikiran seperti
saya belum sembuh juga’’. Perawat itu,lebih baik melihat tv”
kemudian memberikan pendidikan E. Ibu dapat mengungkapakan perasan
kesehatan tentang proses penyakit dan ibu pada perawat ruangan “
tujuan terapinya,namun keluarga tetap Referensi :Lukman & Ningsih (2012). Asuhan
bersikukuh dengan keyakinannya Keper-awatan Klien Dengan Gangguan
tersebut. Sistem Muskuloskeletal. Salemba Medika.
Apakah sikap perawat yang tepat pada Jakarta. Bab 3 tentang frak-tur
kasus tersebut ?
A. Melanjutkan pemeriksaan pada 99. Perawat komunitas melakukan upaya
keluarga promotif dengan melakukan kampaye
B. Meminta keluarga untuk bekerja sama pola hidup bersih sehat(PHBS)bagi
secara aktif masyarakat.Hal ini bertujuan agar
C. Meminta izin kepada keluarga untuk masyarakat yang terpapar informasi pola
melakukan pemeriksaan hidup sehat sehingga dapat
D. Menghargai keputusan keluarga mempertahankan kondisi sehat dan
tentang tindakan kesehatan melakukan upaya pencegahan terhadap
E. Melakukan kontrak kembali dengan penyakit
keluarga untuk pemeriksaan Apakah peran perawat komunitas yang
berikutnya dilakukan ?
Referensi :Brunner & Suddarth (2002). Buku A. Advocat
Ajar keperawatan medikal Bedah. Edisi 8. B. Pendidik
EGC. Jakarta. Unit 15 C. Manejer kasus
D. Penemu kasus
97. Seorang perempuan berusia 23 tahun E. Sumber rujukan
postop kista ovarium hari ketiga dirawat Referensi :Brunner & Suddarth (2002). Buku
diruangan Ajar keperawatan medikal Bedah. Edisi 8.
ginekologi.Hasilpengkajian,pasien EGC. Jakarta. Unit 15
terlihat gelisah,tampak lingkaran hitam
didibawah mata,serta menanyakan 100. Seorang laki-laki berusia 47 tahun
masalah penyakitnya terus datang kepoliklinik RS dengan keluhan
nyeri pada perut kanan bawah,nyeri 103. Seorang perempuan berusia 45 tahun
semakin berat bila kaki ditekuk,nyeri diantar ke UGD karena luka bakar.Hasil
dirasakan terus–menerus dan berkurang pengkajian:terdapat luka bakar pada
bila menarik napas panjang.Pasien telah daerah dada dan perut,tangan kanan dan
berusaha mengompres perut dan minum kaki kanan, TD :110/70 mmHg,frekuensi
jamu untuk mengurangi nyeri nadi 108 x/mnt,frekuensi napas 26 x/mnt
Apakah pengkajian tambahan yang dan BB 50 Kg
diperlukan pada kasus tersebut ? Berapakah kebutuhan cairan 24 jam
A. Skala nyeri pertama pada kasus tersebut ?
B. Lokasi nyeri A. 6000 ml
C. Penyebaran nyeri B. 6600 ml
D. Tindakan yg memperberat nyeri C. 7200 ml
E. Apakah sudah minum obat mengatasi D. 7800 ml
nyeri E. 8400 ml
Referensi:Herdman,T.,&Kamitsuru,S.(Ed.).
(2014).NANDAInternational:NursingDiag- 104. Seorang laki –laki berusia 56
noses: Definitions & Classification, 2015- tahun,dirawat di ruang bedah dengan
2017.Oxford:Wiley Blackwell pascaoperasi TURP hari pertama.Hasil
pengkajian:terpasang kateter urin dan
101. Hasil pengkajian di sekolah didapatkan irigasi kandung kemih,pasien mengeluh
angka riwayat diare pada siswa sakit pada perut bawah daerah
tinggi.Hasil pengkajian diketahui 50 % suprapublik.perawat mengecek aliran
siswa tidak mengetahui cara mencuci urine:aliran tidak menetes dan selang
tangan yang benar,memiliki kebiasaan terlipat.
tidak mencuci tangan sebelum makan dan Apakah tindakan selanjutnya pada kasus
tidak terdapat sabun di toilet sekolah tersebut ?
Apakah tindakan keperawatan pada kasus A. Melakukan spooling
tersebut ? B. Melakukan perawatan kateter
A. Memberikan obat diare C. Melakukan distraksi relaksasi
B. Melakukan skrining kesehatan siswa D. Memonitor input output irigasi
C. Memberikan konseling untuk seluruh E. Mempercepat aliran ke kandung
siswa kemih
D. Melakukan pendidikan kesehatan cara
mencuci tangan 105. Seorang perawat terlihat sedang duduk
E. Melakukan advokasi kepada pihak di taman berdampingan dengan pasien
sekolah untuk menyediakan tempat yang sedang menceritakan masalah yang
mencuci tangan dihadapinya.Perawat mendengarkan
Referensi :Kep Maternitas dengan penuh perhatian dan memberi
102. Seorang laki-laki berusa 35 tahun kesempatan pasien mengungkapkan
dibawa ke IGDRSJ karena mengamuk perasannya.Sesekali perawat menjawab
dan memukul orang,hasil atau bertanya kepada pasien.
pengkajian:marah-marah,bicara Apakah teknik komunikasi teraupetik
kasar,menendang meja perawat dan orang yang dilakukan pada pasien tersebut ?
sekitarnya.Perawat yang bertugas A. Diam
mencoba menenangkan pasien tetapi B. Klarifikasi
perilaku pasien tetap tidak bisa C. Memfokuskan
dikendalikan sehingga terpaksa D. Mendengar aktif
dilakukan pengikatan E. Menyampaikan hasil observasi
Apakah tujuan tindakan keperawatan
pada kasus tersebut ? 106. Seorang perempuan berusia 53 tahun
A. Menenangkan pasien dirawat di ruang penyakit. Dalam dengan
B. Mengendalikan pasien diagnosis Stroke Hemoragik. Hasil
C. Mengamankan pasien pengkajian: kesadaran compos mentis
D. Membatasi gerakan pasien dan mengalami gangguan menelan.
E. Melindungi pasien dan lingkungan Untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi
sekitar pasien, dilakukan pemasangan NGT.
Referensi (Iyus,Yoseph,2012.Keperawatan Setelah selang diberi jelly, selanjutnya
Jiwa,Bandung) selang NGT dimasukan melakukan
hidung.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan A. Risiko gangguan integritas kulit
selanjutnya? B. Kelebihan volume cairan
A. Memfiksasi NGT. C. Pola napas tidak efektif
B. Memasukan nutrisi. D. Toleransi aktivitas
C. Mendengarkan dengan teleskop. E. Defisit nutrisi
D. Menganjarkan pasien untuk Referensi (Prabowo, Eko&Pranata, Andi E.
menelan. (2014).Buku Ajar
E. Mengecek hasil aspirasi ada udara Asuhankeperawatansistemperkemihan.
atau tidak. Yogyakarta: Nuhamedika
Referensi :(Nasogastric Feeding 110. Anak laki laki berusia 12 tahun dirawat
TubePlacement And Management Resource di ruang rawat anak dengan Sindrom
Manual. Salford Royal Nhs Nefrotik. Hasil pengkajian : edema di
Foundation.August 2011.) ekstremitas, asites, sesak napas dan
frekuensi napas 32x/menit. Hasil
107. Seseorang laki-laki berusia 22 tahun di laboratorium ditemukan proteinuria.
rawat diruang rawat, penyakit bedah Anak mendapatkan terapi steroid.
denganPascaapendiktomi hari ke- 2. A. Pantau balance cairan secara berlata.
Ketika akan dirawat lukanya, pasien B. Pantau efek samping steroid.
mengatakan malu dan meminta supaya C. Sediakan nutrisi TKTP.
yang melalukan perawatan lukanya D. Pantau pola napas.
adalah perawat laki-laki. Perawat E. Ukur lingkar perut
memenuhi permintaan tersebut. Referensi (Trihono Pp, Alatas H, TambunanT,
Apakah prinsip etik yang di terapakan Pardede
pada kasus tersebut? So.Konsensustatalaksanasindromnefrotikidiop
A. Fidelity. atikpadaanak. Unit
B. Justice. Kerjakoordinasinefrologiikatandokter)
C. Veracity.
D. Autonocity. 111. Pada kunjungan rumah ditemui
E. Beneficence. perempuan berusia 27 tahun sedang
Referensi :Buku Etik Kep hamil trimester 3 klien memeriksakan
108. Saat kunjungan rumah ditemui seorang kehamilan secara rutin setiap bulan ke
perempuan berusia 54 tahun mengeluh puskesmas dan posyandu dan
kedua lututnya sakit terutama malam hari mengatakan ada keluhan apapun selama
sehingga menggangu tidurnya. Klien kehamilanya. Hasil observasi keadaan
telah memeriksa lututnya ke puskesmas rumah tampak bersih, dan ventilasi sudah
dan minum obat yang diresepkan. Klien cukup.
menayakan apa yang harus di lakukan Apakah masalah keperawatan pada kasus
karena efek obatnya kurang diraskan. tersebut?
Kedua lutut terlihat bengkak dan nyeri A. Resiko gangguan pemenuhan nutrisi
sekala 4 (0-10) ibu hamil.
Apakah intervensi keperawatan yang B. Potensial peningkatan kesejahteraan
tepat pada kasus tersebut ? ibu hamil.
A. Melakukan pijatan ringan C. Resiko terjadinya gangguan
B. Menjelaskan tentang rematik kehamilan.
C. Melakukan relaksasi otot progresif D. Potensial penurunan kesejahteraan.
D. Mengajarkan kompres hangat E. Gangguan kebutuhan istiharat tidur.
E. Merujuk ke puskesmas Referensi :Kep Maternitas.(Blondel B,
Referensi :Chilyatizzahroh, Marshall B, 1998. Poor Antenatal Care
Kartikafaiza(2017). In 20 French Districts: Risk Factors
108. Seorang anak perempuan berusia 5 And Pregnancy Outcome. J Epidemiol
tahun di rawat di ruang anak dengan Community Health. 1998, Aug; 52(8):
sindrom nefrotik. Hasil 501–6)
pengkajian:keadaan umum lemah tampak
edema anasarka, frekuensi napas 112. Seorang laki laki berusia 55 tahun di
28x/menit, frekuensi nadi 98x / menit, rawat di ruang icu dengan diagnosis
dan suhu 37ºC. Hasil labotarium : stemi. Hasil pengkajian : nyeri dada
protein urine(++) dan albumin 1 g/l. menjalar kebahu dan lengan kiri, pasien
Apakah masalah keperawatan utama terpasang elektroda yang terhubung
pada kasus tersebut?
kemonitor. Tiba-tiba gambaran ekg B. Berikan minum air hangat
seperti gambaran berikut. C. Lakukan perkusi di dada
Apakah interprestasi gambaran ekg pada D. Pasang handu di dada
kasus tersebut. E. Lakukan fibrasi
A. Atrial flutter.
B. Atrial fibrilasi 116. Seorang laki laki berusia 45 tahun
C. Ventrikel fibrilasi datang ke poliklinik dengan keluhan diare
D. Ventrikel takikardi lebih dari 6 kali. Hasil pengkajian
E. Pulseless Electrical Activity (PEA) peristaltic 24x / menit, nyeri abdomen
susah tidur, tampak lemas, berkeringat
113. Balita perempuan berusia 3 tahun di banyak, tremor pada tangan, dan terlihat
bawa ibunya ke poliklinik MTBS dengan kurus, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi
keluhan diare sejak satu hari lalu hasil 110x/menit dan frekuensi napas
pengkajian, ibu mengatakan anak BAB 5- 26x/menit hasil laboratorium. T3 45%
6x / menit, rewel, serta tidak mau makan dan T4 15 ug/dl.
dan minum.Perawat akan melakukan Apakah masalah keperawatan utama
penilaian dehidrasi. pada kasus terebut?
Apakah pengkajian yang tepat pada kasus A. Fatigue
tersebut? B. Gangguan eliminasi diare
A. Memeriksa ubun ubun. C. Ketidakpatuhan dalam regimen
B. Mengkaji mukosa bibir. terapi
C. Memerikas konjungtiva. D. Gangguan pemenuhan kebutuhan
D. Memeriksa cubitan kulit perut. nutrisi
E. Menilai kemampuan minum anak E. Gangguan rasa nyaman
Referensi(Rukiyah, A.Yeyeh. Yulianti, Lia. Referensi :(Perry,Poter.2005. Fundamental
2010. Asuhanneonatus, Bayi, Of Nursingvol 2. Jakarta: Egcmubarak,
Dananakbalita. Wahid Iqbaldannurulchayatin. 2007.
Jakarta:Penerbitbukukeperawatan Dan Buku Ajarkebutuhandasarmanusia.
Kebidanan) Jakarta: Egc)
114. Anak laki laki dibawa ibunya ke
poliklinik tumbuh kembang untuk 117. Seorang perempuan berusia 30 tahun
pemeriksaan perkembangan, hasil diantar ke ugd karena tersiram air panas
pengkajian, anak lahir pada 25 April sekitar 3 jam lalu. Hasil pengkajian :
2014 dan riwayat lahir cukup bulan. meringis kesakitan, luka bakar di daerah
Anak diperiksa pada 5 April 2018. lengan kanan dada dan abdomen dengan
Berapakah usia kronologis anak pada derajat II, luka terlihat pink dan
kasus tersebut? keputihan, TD 110/ 70 mmHg, frekuensi
A. 3 tahun 11 bulan 10 hari nadi 110x /menit, BB 60 Kg.
B. 3 tahun 11 bulan 25 hari Berapakah luas luka bakar pada kasus
C. 3 tahun 10 bulan 25 hari tersebut?
D. 3 tahun 10 bulan 10 hari A. 9%
E. 3 tahun 11 bulan 0 hari B. 18 %
Referensi (Pujisuwariyah, Ns,.Skep,M.Kep, C. 27 %
Test Perkembanganbayi/Anak, Bab Ii (Cet. D. 45 %
I;Jakarta:Cv Trans Info Media,2013)H.8-10.) E. 54 %

115. Balita perempuan berusia 4 tahun di 117. Seorang perempuan berusia 33 tahun di
rawat di ruang rawat anak dengan rawat di ruang penyakit dalam dengan
diagnosis bronchopneumonia. Hasil diagnosis CKD stadium IV.Hasil
pengkajian : batuk berdahak, tidak bisa pengkajian pasien mengeluh sesak napas,
mengeluarkan dahak, frekuensi napas lemas bengkak dan pada kedua kaki di
40x/menit. Saat ini anak di lakukan pitting edema, TD 150/100 mmHg,
fisioterapi dada, perawat menjelaskan frekuensi nadi 100x/menit frekuensi
prosedur, meyiapkan alat, mencuci napas 24x/ menit suhu 37,6ºC, BB 60 Kg,
tangan, dan melakukan auskultasi letak produksi urin 200 cc/24 jam, dan kretinin
lender. serum 6,8 mg/ dl.
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus Apakah masalah keperawatan prioritas
tersebut? pada kasus tersebut?
A. Berikan posisi sesuai letak lendir A. Kelebihan volume cairan
B. Gangguan eliminasi urin anak mengatakan sakit
C. Pola napas tidak efektif dimata,bengkak,dan tampak mata anak
D. Hipertemia tertutup. Anak akan diberikan terpi salap
E. Fatigue mata.
Apakah tindakan pertama pada kasus
119. Seorang perempuan berusia 57 di rawat tersebut?
hari ke–3 di ruang ICU dengan diagnosis A. Mengajarkan ibu cara memberikan
Strok Hemoragik dan pendaharan batang salep pada mata
otak. Pasien terpasang ventilator mekanik B. Membersihkan mata dengan air
dengan kesadaran koma. Tim perawatan hangat
menetapakan “Do Not Resucitation C. Mengompres mata dengan air hangat
(DNR)’’. Setelah perawat menyampaikan D. Menutup mata dengan kasa
informasi, keluarga pasien menolak dan E. Mengoleskan salep mata
tidak bersedia menandatangani format Referensi :Manajemen
informed concert tentang DNR. 123. Sebuah keluarga menyelenggarakan
Apakah nilai etik yang menjadi dilema upacara budaya untuk mendoakan
pada kasus tersebut? keselamatan ibu dan bayi dalam
A. Nonmaleficence vs beneficence menjalani kehamilan adan
B. Autonomy vs beneficence persalinannya.Perawat juga di undang
C. Beneficence vs fidelity untuk menghadiri acara tersebut.
D. Fidelity vs autonomy Apakah sikap perawat yang tepat pada
E. Justice vs fidelity kasus tersebut?
Referensi : Buku Etika Kep(Canadian Nurses A. Melakukan adaptasi budaya
Association (1999). Code Of Ethics. For B. Melakukan destruksi budaya
Registerednurses:Otawa, Canada: Cna C. Melakukan negosiasi budaya
120. Seorang perempuan berusia 27 tahun D. Melakukan presevasi budaya
P2A0 post SC 8 jam atas indikasi peb. E. Melakukan rekontruksi budaya
Hasil pengkajian pasien mengeluh
pusing, penglihatan kabur TD 160/110 124. Seorang laki laki berusia 63 tahun
mmHg , frekuensi nadi 84x/menit, dirawat di ruang penyakit dalam dengan
frekuensi 20x/menit edema pada kedua Cronik Kidney Disease(CKD). Pasien di
tungkai, refleks patella hiperrefleksi informasikan untuk dilakukan dialisis.
Apakah tindakan keperawatan yg tepat Hal tersebut membuat pasien marah dan
pada kasus tersebut menolak dilakukan dialisis. Keluarga
A. Koloborasi pemberian MgS04 mengatakan saat di rumah, pasien minum
B. Meninggalkan kaki saat istiharat obat tidak teratur dan tidak beribadah.
C. Memberikan obat anthipertensi Apakahtindakan yang tepat dilakukan
D. Koloborasi pemberian obat diuresis menghadapi situasi tersebut?
E. Mengobsevasi tekanan darah setiap A. Meminta pasien mendatangai
15 menit pernyatan penolakan tindakan
Referensi :Kep Maternitas ,ASKEB B. Menyampaikan bahwa marah tidak
121. Supervisor keperawatan mendampingi akan menyelesaikan masalah
perawat diruang rawat inap bedah. C. Menjelaskan akibat jika tidak
Perawat tersebut melakukan tindakan melakukan dialisis
ROM pada pasien pasca operasi fraktur D. Menganjurka pasien beribadah agar
femur hari ke 5. Setelah tindakan selesai, tenang
perawat dan supervisor mendiskusikan
tindakan yang telah dilakukan pada 125. Seorang laki berusia 50 thn dirawat di
pasien. dalam penyakit dalam dengan Ca
Apakah metode supervisi tersebut? Paru.Hasil pengkajian pasien mengeluh
A. Sebagian sesak nafas,dada terasa berat saat
B. Langsung bernafas, suara nafas friction rub, retraksi
C. Menyeluruh interkosta, berkeringat tampak lemah, dan
D. Terintegrasi sulit tidur. TD 100/60 mmHg, frekuensi
E. Tidak langsung nadi 100x/menit, frekuansi nafas
Referensi :Buku Manajemen 28x/menit,suhu38°C, dan hasil rontgen
122. Balita laki laki berusia 3 tahun dibawa terdapat cairan pada bagian dasar paru
ibunya kepuskemas karena kemerahan paru.
dan ada sekret di mata. Hasil pengkajian,
Apakah masalah keperawatan yang tepat B. Mendiskusikan cara membantu
pada kasus tersebut? berorientasi dengan realita
A. Resiko kurangnya cairan C. Mendiskusikan cara melatih
B. Pola napas tidak efektif melakukan aktivitas sesuai jadwal
C. Gangguan pola tidur D. Mendiskusikan cara meningkatkan
D. Intoleransi aktivitas kemampuan orientasi realita
E. Hipertermi. E. Mendiskusikan tanda dan gejala
kekambuhan, rujukan segera ke
126. Seorang laki laki berusia di rawat di RSJ rumah sakit
karena keluyuran dan mengancam orang
lain hasil pengkajian: sering termenung, 129. Seorang perempuan berusia 43 thn
menangis, dan bercakap-cakap dengan dirawat di ruang bedah dengan
tanaman, sebulan yang lalu pasien cerai pascaoperasi orif femur dekstra hari ke 3,
dengan istrinya, menurut keluarga pasien hasil pengkajian: nyeri skala 4 saat
pemurung sejak orang tuanya meninggal bergerak,pasien malas bergerak, semua
dalm sebuah kecelakaan 4 tahun yg aktivitas dibantu keluarga, TD
lalubersama anaknya dan usaha bangkrut. 120/70mmHg, Nadi 80x/menit, RR
Apakah paktor presipitasi pada aksus 18x/menit, dan suhu 37,3°C.
tersebut? Apakah tindakan keperawatan pada
A. Kegagalan dalam membina pasien tersebut?
rumahtangga A. Mobilasi pasien miring kanan miring
B. Kegagalan dalam pekerjaan kiri
C. Kehilangan orang tuanya. B. Ajarkan pasien rentang gerak pasif
D. Masalah ekonomi C. Ajar pasien menggunakan kruk
E. Kehilangan anak D. Ajarkan pasien batuk efektif
E. Lakukan teknik relaksasi
127. Seorang perawat melakukan kunjungan Referensi :KMB
ke sebuah keluarga yang terdiri atas 130. Seorang laki laki berusia 40 tahun
suami(45 thn), Istri(40 thn ) dan 6 anak dirawat diruang penyakit dalam dengan
(masing masing 18thn,12 thn,8 thn,dan 6 penuruan kesadaran. Hasil pengkajian:
bulan). Suami istri ini menolak tingkat kesadaran, pasien membuka mata
melakukan KB karana berkeyakinan dengan rangsangan nyeri,respons gerak
bahwa KB itu dilarang, perawat fleksi abnormal, dan mengerang saat
kemudian memberikan pendidikan KB diberikan rangsangan nyeri. TD 180/100
itu tidak sisikalakesehatan tentang norma mmHg, HR 90x/mnt, RR 24x/mnt, dan T
norma berencana. 37°C.
Apakah prinsip etik yang dilakukan pada Berapakah nilai tingkat kesadaran
kasuas tersebut. menggunakan GCS pada kasus tersebut?
A. Justice A. E2M2V2
B. Privacy B. E2M3V2
C. Autonomi C. E3M3V3
D. Beneficience D. E3M4V3
E. Nomaleficience E.E2M3V4
Referensi :Buku Etika Kep
128. Seorang perempuan berusia 32 thn 131. Saat kunjungan rumah ditemui seorang
sudah mampu mengontrol halusinasi perempuan berusia 21 tahun pascaoperasi
dengan menghardik,minum obat dengan Sectio Caesaria hari ke 5. Klien
teratur, dan melakukan aktivitas di mengharuskan anaknya hanya
rumah. Pasien juga sudah jarang mengonsumsi nasi dan sayur saja. Ibu
melamun dan mau bercakap cakap beralasan bahwa makan seperti
dengan anggota keluarga.Berdasarkan ikan,telur,udang, dan ayam menyebakan
hasil evaluasi, keluarga sudah mampu luka operasi alam sembuh. Klien
merawat anaknya dengan cara melatih mengikuti kemauan ibu karena takut.
dan mendukung untuk mengontrol Apakah intervensi keperawatan yang
halusinasi. tepat pada kasus tersebut?
Apakah tindakan keperawatan yang tepat A. Memberikan makan bergizi
untuk keluarga pada kasus tersebut? B. Mengajarkan cara perawatanluka
A. Mendiskusikan cara melatih pascaoperasi
melakukan kegiatan positif
C. Menganjurkan ibu makan makanan 135. Hasil pengkajian di sebuah desa
bergizi menunjukan 48% masyarakat tidak
D. Mengajarkan cara pengolahan memiliki tempat sampah 37% warga
makanan yang baik menggunakan air sungaiuntuk kebutuhan
E. Mendiskusikan keyakinan tentang sehari hari, 45% warga mempunyai
pemenuhan nutrisi kebiasan bab dan membuang samapah
disungai, dan 36% warga tidak pernah
132. Kepala ruang rawat inap melakukan mengikuti penyuluhan kesehatan.
perubahan dalam tata kelola Apakah masalah keperawatan pada kasus
pendokumentasian asuhan keperawatan tersebut?
dari manual ke komputerisasi. Semua A. Koping komunitas tidak efektif
perawat telah diberikan pelatihan sistem B. Defesiensi keshatan komunitas
informasi manajemen asuhan C. Manajemen kesehatan tidak efektif
keperawatan dan fasilitas telah disiapkan. D. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
Perawat telah berhasil melaksanakan E.Perilaku kesehatan cendrung beresiko
perubahan sistem tersebut.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan 136. Seorang laki laki berusia 55 tahun
kepala ruang selanjutnya? dirawat diruang neurologi hari ke3 . Hasil
A. Memantau kinerja perawat pengkajian: kesadaran compos mentis,
B. Membuat komitmen dengan perawat TD 140/90 mmHg, HR 80x/mnt, pasien
C. Menyurun standar operasional mengalami kesulitan komunikasi dan di
prosedur diagnosis Afasia Ekspresif.
D. Memfasilitasi anggota dalam proses Bagaimanakah cara yang tepat
perubahan berkomunikasi dengan pasien tersebut?
E.Mempertahankan komunikasi dan A. Berbicara dengan lambat suara yg
memberikan umpan balik pelan
B. Melengkapi kalimat pasien bila
133. Bayi perempuan berusai 10 bulan terlihat frustrasi
dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan C. Motivasi pasien mengucapkan kata
mencret 5x/hari. Hasil pengkajian: bayi kata kunci
rewel, tidak mau meyusu,ubun-ubun D. Meminta pasien menunjukan kata kata
cekung,mukosa bibir kering, turgor kulit pada papan yang tersedia
kembali lambat, dan kemerahan di E. Berbicara dengan keras dan meminta
bokong. Ibu bertanya tentang kondisi pasien mengulang kaat kunci
bayinya.
Apakah masalah keperawatan utama pada 137. Seorang laki laki berusia 40 tahun
kasus tersebut? datang ke poliklinik dengan keluhan
A. Resiko syok pusing, lemas dan keringat dingin. Hasil
B. Kecemasan pengkajian: didiagnosis diabetes militus
C. Defisit volume cairan sejak 4 tahun lalu, pasien rutin berolah
D. Gangguan integritas kulit raga setiap hari selama 1 jam, makan
E.Ketidakseimbangan nutrisi tidak teratur, mendaapt insulin injeksi,
134.seorang laki laki 50tahuan di antar ke kontrol ke poliklinik penyakit dalam
UGD karena sesak nafas. Hasil setiap bulan. Gula darah sewaktu 60
pengkajian: suara ronkhi di parenkim mg/dl.
paru dextra dan sinistra, retraksi Apakah pendidikan kesehatan yang tepat
intercosta, nafas cuping hidung, irama pada kasus tersebut?
ireguler,cepat dan dekat, TD 130/90 A. Teknik memeriksa gula darah
mmHg, HR 90x/mnt, dan frekuensi napas B. Cara mencegah terjadinya luka
32x/mnt. C. Manajemen hipoglikemia
Apakah pengkajian primer yang tepat D. Manajemen aktivitas
dilakukan pada kasus tersebut? E. Diet rendah kalori
A. Airway
B. Breathing 138. Seorang perempuan berusia 68 tahun
C. Circulatio dirawat di panti wreda dengan
D. Disabilility kelumpuhan tubuh sebelah kiri. Perawat
E. Exposure akan memindahakan pasien dari tempat
tidur ke kursi roda yg berada di samping
tempat tidur. Perawat mengatur kursi dilakukan karena kondisi luka pasien
roda dan mengunci roda. yang tidak kunjung sembuh. Produk
Apakah tindakan selanjutnya yang harus tersebut sudah berhasil menyembuhkan
dilakukan oleh perawat? pasien lain denagn kasus yang sama.
A. Mengangkat pasien sampai berdiri Bagaimana tindakan kepala ruang
tegak selanjutnya?
B. Memosisikan pasien duduk disamping A. Memberikan dukungan kepada
tempat tidur perawat
C. Meminta pasien untuk berpegangan B. Berkonsultasi dengan dokter yang
pada kursi roda merawat
D. Meletakkan kedua tangan pasien di C. Meminta perawat untuk mensosialisi
pundak perawat produk
E. Menganjurkan pasien untuk berdiri D. Melaporkan kepaad kepala bidang
dengan bantuan perawat keperawatan
E. Menjelaskan peraturan rumah sakit
139. Hasil pengkajian di suatu dusun yang berlaku
ditemukan 10 penderita TBParu, 5 orang Referensi :BCPFT NHS UK. Isolation-Care of
diantaranya telah mengikuti program Patients in Isolation due to Infection or Disease.
OAT, 2 orangmengalami putus obat, dan
3 lainnnya tidak menjalani pengobatan. 142. Seorang perempuan berusia 32 tahun
Hasil observasi: sebagian penderita dirawat di rsj karen amengurung diri dan
terlihat kurus dan respons masyarakat menolak makan selama 3 hari. Menurut
terhadap penderita TB tidak mau keluarga pasien merasa sedih karena
berinteraksi secara langsung serta belum menikah. Hasil pengkajian, pasien
terkesan mengucilkannya. bersikap acuh dan bicara seperlunya.
Apakah rencana tindakan keperawatan Perawat sudah mengajar cara berkanaalan
yang tepat pada kasus tersebut? dengan orang lain.
A. Memberikan makanan tambahan Apakah kriteria evaluasi tindakan
TKTP keperawatan pada kasus tersebut?
B. Membentuk kelopok peduli TB A. Pasien mau berjabat ukur tanagn,
C. Merujuk ke puskesmas terdekat menyebutkan nama, dan bercakap
D. Menunjukan pengawas penggunaan cakap dengan orang lain
obat B. Pasien dapat mengidentifikasi
E. Menyusun menu makanan TKTP kemampuan dan kegiatan positif yg
selama seminggu dimiliki
C. Pasien mampu memanfaatkan sistem
140. Sorang perempuan berusia 22 tahun pendukung yang ada
dengan G1P0A0 hamil 38 minggu D. Pasien melakukan kegiatan sesuai
dengan inpartu diruang bersalin. Hasil dengan kamampuan
pengkajian, pasien mengeluh kontraksi E. Pasien mampu menilai kemampuan
semakin kuat dan keinginan untuk yang ada
mengedan. Hasil pemeriksaan dalam: Referensi : Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK,
pembukaan lengkap dan selaput ketuban Hanik Endang Nihayati, 2015
sudah pecah. 143. Perawat komunitas dalam menjalankan
Apakah tindakan keperawatan yang tepat program posyandu mengalami kesulitan
pada kasus tersebut? karena kder yang semula aktif menjadi
A. Melakukan pemeriksaan djj tidak aktif. Menurut kader, hal ini terjadi
B. Melakukan tindakan episiotomi karena petugas kesehatan tidak rutin
C. Memimpin pasien untuk meneran memberikan pembinaan dan jarang
D. Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara melakukan komunikasi dengan kader.
IM Apakah faktor yang mempengaruhi
E.Memakai sarung tangan DTT dikedua masalah tersebut?
tangan A. Mengosiasi tidak berjalan dengan baik
B. Pemberdayaan kader kurang baik
141. Kepala ruang mendapat temuan C. Kemitraan kurang terjalin
perawat menawarkan produk suplemen D. Advokasi tidak dilakukan
kepada pasien. Kepala ruang meminta E. Sikap tidak koopratif
klarifikasi tujuan tindakan tersebut. Referensi :Runjati. 2010. Asuhan kebidanan
Perawat menjelaskan hal tersebut Komunitas. Jakarta: EGC.)
144. Seorang laki laki berusia 35 pasien marah kareana tidak dibelikan
tahundirawat diruang bedah dengan motor, hasil pengkajian: ekspresi tegang,
diagnosa fraktur tibia sinistra post tangan mengempal,mata melotot,bicara
pemasanagn gips hari pertama. Hasil kasar dan keras, serta mengancam dan
pengkajian, pasien mengeluh kesemutan memukul ibunya.
dan nyeri semakin bertambah pada area Apakah terapi aktivitas kelompok yang
yang terpasang gips. tepat untuk kasus tersebut?
Apakah tindakan keperawatan utama A. Sosialisasi
pada kasus tersebut? B. Orientasi realita
A. Melepas gips C. Stimulasi sensori
B. Mengkaji nyeri D. Stimulasi persepsi
C. Elevasi posisi tangan kiri E. Penyaluran energi
D. Memberikan kompres hangat Referensi :(Kharisma Putri Kusumaningtyas,
E. Mengkaji fungsi neurovascular 2018)
Referensi : DerSarkissian, C. Web MD (2017).
Casts: Tips for Care and Comfort.) 148. Saat kunjungan rumah ditemukan anak
145. Saat kunjungan rumah ditemukan laki laki berumur 4 thn sedang
seorang laki laki berusia 55 thn dengan mengalami asma, saat pengkajain di
riwayat Atritis sejak 4 thn lalu. Hasil dapatkan data keluarga belum
pengkajian: klien tidak percaya diri dan mengetahui tentang cara mengatasi sesak
malu pada istrinya karena tidak dpaat pada anak. Hasil pemeriksaan fisik:
memenuhi kebutuhan seksual sehingga frekuensi nafas 22x/i dan suara napas
jarang berkomunikasi dengannya. wheezing.
Perawat mendiskusikan aktivitas seksual Apakaah tindakan tepat pada kasus
klien dikaitkan dengan penyakitnya. tersebut?
Apakah kemampuan klien yang penting A. Mengajarkan batuk efektif pada anak
untuk di evaluasi pada kasus tersebut? B. Mengajarkan senam asma pada
A. Teknik berkomunikasi keluarga
B. Menyelesaikan masalah kesehatan C. Mengajarkan keluarga cara inhalasi
C. Beradaptasi kondisi sakit dengan sederhana
kebutuhan seksual D. Menganjurkan keluarga
D. Menyusun dalam berhubungan seks membersihkan rumah secara teratur
E. Menjelaskan fungsi seksual E. Menganjurkan pada keluarga kapan
Referensi :(Ramdani Wahyu, 2000, Pengantar perlu anak dibawa ke rumash sakit
Studi Sosiologi Keluarga) Referensi :Mayo Clinic (2018). Asthma
medications: Know your options)
146. Seorang kepala ruang rawata mendapat
laporan ketidakpuasan dari perawat junior 149. Seorang perempuan berusia 38 thn di
tentang kinerja perawat senior. Kepla antar ke UGD karena kecelakaan, hasil
ruang rawat memanggil perawat senior, pengkajian: fraktur 1/3 distal tibis kiri,
setelah itu memanggil perawat junior. nyeri skala 7(0-10), terlihat
Setelah memperolah informasi dari kedua gelisah,pucat,hematomea diantara fraktur,
pihak, maka kepala ruang rawat TD 90/60mmHg, RR 26x/menit, HR
mempertemukan kedua pihak tersebut. 102x/menit. Saat ini dilakukan
Apakah bentuk keterampilan yang pemasangan bidai.
dimiliki oleh kepala ruang rawat Apakah tindakan selanjutnya pada kasus
tersebut? tersebut?
A. Teknikal A. Lihat kesimetrsikan kodua kai
B. Manajerial B. Cek pulsasi distal area fraktur
C. Informasional C. Observasii fiksasi pada area fraktur
D. Interpersonal D. Observasi sensasi respons di area
E. Pengambil keputusan fraktur
Referensi :(Asmuji. 2012. Manajemen E. Observai tanda kompartemen
Keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta : syndrome
Ar-RuzzMedia.) Referensi:(Musliha, (2010). Keperawatan Gawat
Darurat. Yogyakarta. Nuha Medika.)
147. Seorang perempuan berusia 19 thn
dibawa ke igd rsj karena mengamuk dan 150. Seorang perawat melakukan kunjungan
memukul ibunya. Keluarga mengatkan ke sebuah keluarga . Keluarga meminta
perawat untuk menyuntikan vit C kepada D. Keluarga mampu mengambil
salah satu anggota keluarga. Keluarga keputihan dari mengikuti program
mengatakan vit tersebut bisa digunakan KB
tanpa resep dokter. Kemudian perawat
menjelaskan peran dan fungsinya, namun E. Keluarga bersedia datang ke
kelurga tetap bersikerasmeminta tolong posyandu untuk melakukan
untuk memberikan vit C tersebut. penimbangan bayinya
Apakah sifat perawat yg tepat pada kasus Referensi :(Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat
tersebut? Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa,
A. Tetap menyuntik obat Jakarta)
B. Meminta untuk pergi ke rs
C. Meminta ijin untuk pamit 153. Seorang laki laki berusia 75 thn tinggal
pulang dirumah bersama istri dan anaknya,
D. Menolak dengan alasan tidak keluarga mengeluh klin sering lupa
sesuai kewenangan meletak benda pribadinya sejak 3 bln lalu
E. Menganjurkan menggunakan dan menuduh istrinya yg mengambila
obat lain yang diminum barang barang tersebut. Klien sering
Referensi :Makmun, A.S.(1996). Pengembangan menyendiri di kamar.
Profesi dan Kinerja Tenaga) Apakah penglajian yang tepat pada kasus
di atas?
151. Seorang laki laki berusia 50 tahaun A. Fungsi kognitif
dikunjungi oleh perawat puskesma karena B. Tingkat depresi
sudah 3 hari menolak makan, mengurung C. Pola komunikasi
diri dikamar, dan sering menangis tiba D. Apgar skor keluarga
tiba, menurut keluarga satu minggu yang E. Pengetahuan keluarga
lalu istrinya meninggal. Hasil pengkajian: Referensi :(Kementerian Kesehatan Republik
lesu, ekspresi sedih, dan bicara Indonesia. (2016). Situasi lanjut usia di Indonesia.
seperlunya. Apa yang diikirkan saat ini, Jakarta,Indonesia: Pusat Data dan Informasi)
klien mengatakan ingin
memperbaikikesalahannya jika diberikan 154. Seorang perempuan berusia 20 thn
kesempatan bertemu lagi dengan istrinya g1p0a0 datang ke klinik kia untuk
Apa tahap berduka yang di alami klien? memeriksaakan kehamilannya. Hasil
A. Denial pengkajian: hpht 15 april 2019, td110/70
B. Anger mmhg, rr 18x/i, hr 80x/i.
C. Bargaining Kapan perkiraan persalinan pada kasus
D. Depression tersebut?
E. Acceptance A. 30 Januari 2020
Referensi :(Doengoes,Mary,Marlyn B. 27 Januari 2020
(1995).Penerapan Proses Keperawatan dan C. 22 Januari 2020
DiagnosaKeperawatan.Edisi 2.Jakarta:EGC) D. 15 Januari 2020
E. 10 Januari 2020
152. Pada kunjungan rumah ditemui Referensi :(Anggrita, S., Mardiatul, U. I., &
perempuan berusia 49 tahun postpartum Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan
hari ke 7. Klien memiliki enam anak dan Pada Kehamilan.Bogor: In Media.)
semuanya perempuan, suami masih
menginginkan anak laki laki. Perawat 155. Seorang perempuan berusia 60 thn
memberikan informsikesehatan tentang dirawat di ruang PPOK. Hasilpengkajian
pengaturan kelahiran dan kehamilan pasien mengeluh lemas dan sesak disertai
beresiko. batuk berdahak, retraksi dinding dada,
Apakah indikator formatif keberhasilan suara napas wheezing, TD 120/80
dan kehamilan beresiko? mmHg, HR 100x/mnt, RR 27x/mnt serta
A. Keluarga bertanya pentingnya dangkal. Perawat memebrikan terapi
mengikuti KB nebulisasi dan telah menggunakan sarung
B. Keluarga menanyakan kapan wkt yg tangan serta memasukkan obat kedalam
tepat mengikuti KB nebulizer chamber.
C. Keluarga menanyakan efek Apakah langkah selanjutnya pada kasus
sampingmasing-masing alat tersebut?
kontrasepsi A. Menyalakan mesin nebulizer
B. Membantu pasien untuk berkumur
C. Menganjurkan pasien untuk relaks Apakah tindakan yang tepat pada kasus
D. Menganjurkan pasien untuk tersebut?
menghirup uap A. Batasi aktivitas
E. Menganjurkan pasien untuk menarik B. Pasang kateter urine
nafas dalam. C. Batasi asupan cairan
Referensi :Proehl. (1999). Emergency nursing D. Kolaborasi pemberuian diuretik
procedures, (2nd ed.). Philadelphia: W.B.Saunder E. Kolaborasi oemberian dopamin.
Co.
156. Batita perempuan berusia 2 thn di rawat 159. Seorang perempuan berusia 20 thn
karena luka bakar dan telah p1a0 post fartum 2 jam dirawat diruang
diperbolehkan pulang. Hasil pengkajian, bersalin. Hasil pemeriksaan fisik:
orang tua mengatakan anak tidak mau kontraksi uterus lembek, TD 110/60
menggerakkan jari-jari tangannya karena mmhg, HR 88x/mnt, RR 24x/mnt, dan T
takut merasa myeri. Kondisi luka: 36°C.
pertumbuhan granulasi baik, sebagian Apakah pengkajian lanjut yang tepat
telah mengering dan tidak ada tanda paad kasus tersebut?
tanda infeksi, BB 11,5 Kg dan TB 84 cm. A. Kaji turgor kulit
Apakah topik pendisikan kesehatan yang B. Kaji kandung kandung
tepat pada kasus tersebut? C. Kaji tanda tanda vital
A. Pemerian makaanan tinggi kalori dan D. Cari kebutuhan cairan
tinggi protein E. Cari pemasukan cairan
B. Cara penanganan saat terjadi luka Referensi :Kep Maternitas
bakar di rumah 160. Hasil pengkajian di dapatkan kejaadian
C. Latihan ROM untuk pencegakan kejang demam pada balita 30%
kontraktur masyarakat menganggap ini adalah
D. Cara menutup luka bakar dengan kutukan di dalam keluarga karena tidak
perban menghormati leluhur. Jika ada batita yg
E. Pembatasan jenis mainan anak mengalami kejang demam, keluarga akan
Referensi :(Darmojo B.2014. Buku Ajar Boedhi- membawanya kesesepuh desa untuk
Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). ditangani dan dimandikan dengan air
Edisi5. Jakarta. Badan Penerbit FKUI. ) yang di ambil dari 7 sumber mata air.
Apakah fokus adat pada pengkajian
157. Seorang perempuan 34 thn di rawat di tersebut?
ruang rawat dengan kanker payudara. A. Perilaku masalah kesehatan
Direncanakan pasien mastektomi, dan B. Pelayanan kesehatan dan sosial
meminta untuk tidak memberitahukan C. Statistik vital dan demografi
pada suaminya. Saat suaminya bertanya D. Perilaku dan kebiasan
tentang, perawat tidak menjelaskan E. Nilai dan kepercayaan
karena permintaan pasien. Referensi :Kep Anak
Apakah aspek eteik yang dilakukan 160. Seorang laki-laki berusia 60 thn di
perawat tesebut? rawat di ruang penyakit dalam dengan
A. Justice diagnosa Untstablles Pectoris hari ke 2
B. Autonomi hasil pengkajian: pesien mengeluh nyeri
C. Beneficience dada sebelah kiri dan sampai kebahu
D. Confidentiality diserta sesak napas, keringat dingin,
E. Accountabillity oliguria dan sianosis. TD 90/60 mmHg,
Referensi :Benjamin, M & Curtis, (2010). HR120x/mnt, RR 28x/mnt, suhu 36°C.
Ethics in Nursing. New York : Oxford Apakan masalah keperawaan komunitas
University Pres. Edisi
prioritas pada kasus tersebut?
A. Nyeri akut
B. Hipotermi
158. Seorangperempuan berusia 40 thn di
C. Itoleransi aktivitas
rawat dengan Gagal Jantung. Hasil
D. Pola nafas tidak efeketif
pengkajian pasien mengeluh kakinya
E. Penurunan curah jantung
bengkak dan terengah-engah saat berjalan
5 langkah, TD 150/90 mmHg, HR
162. Saat melakukan kunjungan rumah
80x/mnt, T 36,5°C, pitting adema (+3),
didaptkan anak berusia 3 thnmengaami
dan hasil rontgen tampak pembengkakan
diare, wawancara pada klien di dpatkan
jantung.
dibab 4 kali sehari.keluarga bernggapan
yang dialami anknya biasa biasa sja D. Melanjutkan pemberian nacl dengan
sehingga belum merasa perlu dibawa ke tetesan lambat
fasilitas kesehatan, klien hanya diberikan E. Melepas kateter dna ganti dengan
obat antidiare yang dijual bebas ditoko kateter two way
obat.
A.Ketidakefektifan menejemen 165. Seorang laki laki berusia 50 thn dirawat
kesehatan keluarga di ruang penyakit dalam dengan
B.Ketidakefektifan pemeliharaan diagnosisGGK,hasil pengkajian pasien
kesehatan mengeluh sesaknapas,
C. Resiko jatuh padd pemberi asuhan btuk,berkeringat,asites +, edema
D. Perilaku kesehatan cendrung beresiko ekstremitas,volume cairan urine 650
E. Kurang nya pengetahuan tentang ml/24 jam, dan proteinuria. Td 140/90
penyakit mmHg. RR 28x/mnt, HR 100x/menit, dan
T 37°C.
161. Seorang perempuan berusia 36 thn Apakah masalah keperawatan perioritas
datang ke puskesmas untuk memerisakan pada pasien tersbut?
kehamilan. Hasil pengkajian, pasien A. Gangguan pertukaran gas
mengatakan pernah keguguran 3x dan B. Pola napas tidak efektif
saat ini memiliki 3 anak. C. Hipervolemia
Apakah status obstetri yg tepat buat kasus D. Defisit nutrisi
di atas: E. Retensi urine
A. G7P6A0
B. G7P5A3 166. Saaat kunjungan rumah ditemukan laki
C. G7P4A3 laki 40 thn memiliki kebiasaan merokok
D. G7P3A3 di dalam rumah, klien biasa
E. G6P3A3 menghabiskan 2 bungkus rokok per
hari,klien memiliki anak berusia 5 thn yg
163. Seorng laki laki berusia 52 thn datang beraktifitas di dalam rumah.
ke poli kliniknyeri kaki pada saat bejalan. Apakah masalah keperawatan pada lansia
Hasil pengkajian: luka tampak tersebut?
kehitaman, akral terasa dingin, A. Ketidakefektifan pemeliharaan
CRT>3detik,nilai ankle brakhial indeks kesehatan
kiri 0,45 dan kanan 0,5, TD 130/100 B. Ketidakefektifan maanajemen
mmHg, HR 70 x/mnt, RR 20x/mnt, dan kesehatan
leukosit 12.000/mm. Pasien cemas karena C. Perilaku kesehatan cendrung berisiko
tidak dapat beraktivitas. D. Defisit pengetahuan: bahaya rokok
Apakah masalah kesehatan pada kasu E. Koping kelurag tidak efektif
tersebut?
A. Gangguan Perfusi jaringan perifer 167. Seorang laki laki berusia 20 tahun di
B. Gangguan integritas kulit rawat diruangpenyakit dalam dengan
C. Hambatan mobilitas fisik Anemia,saat ini pasien mendapatkan
D. Resiko infeksi transfusi darah. 15 menit stlh transfusi
E. Ansietas masuk, pasien tidak menggigil,hasil
pemeriksan fisik: TD 90/60 mmHg, HR
164. Seorang laki laki berusia 60 tahun di 102x/mnt, RR 24x/mnt, T 37,9°C.
ruang bedah pasca operasi TURP.. Hasil Apakah tindakan pertama yang
pemerikasaan TD 130/90 mmHg, HR diklakukan pada kasus tersebut?
80x/mnt, RR 18x/mnt. Perawat A. Kompres dengan air hangat
melakukan tindakan spooling kateter B. Laporkan seegra pada dokter
pada pasien, 5 jam kemudian perawat C. Cek kembali gol. darah
mngecek kantong urine dan tampak D. Kirim ulang darah ke bank darah
masih merah. Sementara NaCl untuk E. Hentikan trasnfusi dan gantikan
spooling kateter sudah habis. dengan NaCl 0,9%
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus
tersebut? 168. Seorang perempuan berusia 26 thn
A. Menjepit kateter urine G1P0A0 hamil 39 mingg infartu kala I di
B. Menghentikan pemberian nacl, rawat di ruang bersalin dengan keluhan
C. Melanjutkan pemberian nacl dengan mulas dan keluar lendir bercampur darah.
tetesan cepat Hasil pengkajian. TD 110/80 mmHg, HR
90x/mnt, T 36°C, skala nyeri 6, ekspresi E. DPT
wajah nampak tegang, DJJ 145 x/mnt, Referensi :Buku Kep Anak
dan pembukaan serviks 6cm, pasien 172. Pada kunjunagn rumah ditemukan pr
menanyakan tentang kondisi janinnya. berusia 65 thn,mengeluh sering pusing
Apakah masalah keperawatan yang tepat sehingga mengganggu tidurnya.Klien
pada kasus diatas? tidak pernah berobat ke pelayanan
A. Ansietas kesehatan dan cemas akan kondisi
B. Nyeri melahirkan kesehatannya. Hasil pemeriksaan: TD
C. Risiko pendarahan 180/100 mmHg, HR 88x/mnt.
D. Risiko cedera janain Apakah topik pendidikan kesehatn yang
E. Kurang pengetahaun tepat pada kasus tersebut?
A. Teknik relaksasi
169. Seorang laki laki 20 thn di rawat di B. Cara mengatsi cemas
ruang orthopedi pascaoperasi C. Hipertensi dan perawatannya
penggantian total sendi panggul ke 7, D. Cara mengatsi gang.tidur
pasien direncanakan untuk pulang dan E. Manfaat kunjungan ke fasilitas
perawat menjelesakan hal yg boleh kesehatan
dilakukan pasein selama pergerakan di Referensi :Kep komunitas
rumah. 173. Hasil pengkajian kesehatan pd kelompok
A. Memsisikan panggul pasien netral ibu hamil didapatkan data:30% memiliki
B. Memosisikan adduksi tanda dan gejala anemia, ibu tidak
C. Memosisikan fleksi meminum tablet Fe dan 25% memiliki
D. Menyilangkan kaki riwayat pendarahan pada kehamilan
E. Merotasi internal sebelumnya.
Apakah intervensi keperawatan pada
170. Seorang laki-laki berusia 54 thn di rawat kasus terseut?
di ruangan stroke dengan kodisi A. Lakukan pemriksaan hb pd ibu hamil
kelemahan ada di tangan kiri tubuh.Saat B. Lakukan kunjungan rumah pd setiap
perawat melakukan latihan rentang gerak, ibu hamil
pasien mengatakan hanya mampu C. Lakukan pendidikan kesehatan
menggerakkan jari tangan daan kaki kiri kehamilan beresiko
meskipun telah beebrapa kali latihan, D. Lakukan pendisikan kesehatan
pasien merasa sedih dan menganggap persiaapn persalinan
dirinya cacat. E. Lakukan pendidikan kesehatan ttg
Apakah tindakan yang sesuai dengan manfaat zat besi
pasien ersebut? Referensi :Komunitas kep
A. Melibatkan keluarga dalam latihan 174. Bayi baru lahir di rawat di ruang anak
pasien dengan omfalokel. Hasil pengkajian:
B. Mengalihkan perhatian pasien agar muntah fekal dan distensi abdomen, bayi
tidak sedih rencaan pasang NGT dan infus, namun
C. Mengajarkan penggunaan alat orgtua menolak. Perawat meminta orgtua
mobilisasi menanda tangani penolakan.
D. Meningkatkan frekuensi rentang Apaakah prinsip etik pada kasu tersebut?
pergerakan sendi A. Justice
E. Memberikan pujian pada tiap B. Fidelity
kemajuan yang dicapai pasien C. Autonomy
D. Beneficienca
171. Bayi perempuanberusia 9 bln dibawa E. Non malaficence
ibunya ke poli klinik anak. Hasil Referensi :Buku Etika Kep
pengkajian: anak tampak sehat dan tidak
demam, riwat imunisasi lengkap sesuai 175. Seorang wanita berusia 20thn dirawat di
usia, ibu mengatakan anaknya ruang bedah pasca operasi apendiktomi
dijadwalkan mendapat imunisasi hari pertama. Hasil pengkajian, pasien
Apakah imunisasai yg tepat pada kasus mengeluh nyeri skala 5,tidak bisa tidur,
tersebut? pergerakan terbatas, pasien sangat cemas
A. Hepatitis B dengan kondisinya.
B. Campak Apaakah evaluasi pad kasus tersebut?
C. Polio A. Cemas hilang
D. BCG B. Nyeri berkurang
C. Istirahat tidur tercukupi terutama di pagi hari. Hasil pengkajian:
D. Kebutuhan sehari hari terpenuhi pasien mengeluh mual muntah dan tidak
E. Pasien dpt melakukan mobilisasi nafsu makan, BB turun 2 Kg, TD
Referensi :Buku KMB 110/89mmHg, HR 85x/mnt, RR 20x/mnt.
176. Hasil pengkajian kesehatan pd wilaayh Apakah tindakan keperawatan yang tepat
kerja puskesmas di dpatkan data: pada kasus tersebut?
cakupkan imunisasi sebanyak 95%, bb di A. Hitung IMT
atas garis kuning kms sebnayak 80%, B. Berikan obat anti mual
pendidikan ibu sma sebnayak 70%, dan C. Berikan terapi cairan IV
cakupankunjungan ke posyandu sebanyak D. Anjurkan makan sedikut tapi sering
90%. E. Anjurkan datang pada bulan
Apakah masalah keperawatan pada kasus berikutnya
tersebut? Referensi :Rohmah & Walid, 2012)
A. Kesiapan peningkatan manajemen
kesehatan
B. Kesiapan peningkatan koping
komunitas
C. Kesiapn peningkatan pengetahuan
D. Resiko ganguan perkembangan
E. Resiko gang.pertumbuhan
Referensi :Komunitas keperawatan
177. Seorang perempuan berusia 28 thn
G2P1A0 hamil 40 minggu infartu di
rawat di ruang bersalin,hasil pengkajian:
TFU 35cm, punggung kiri, persentasi
kepala dan sudah masuk PAP, DJJ
144x/menit,Kontraksi 5x setiap 10 menit
durasi 45 detik, hasil pemeriksaan dalam:
porsio tidak teraba, pembukaan serviks
10cm, dan selaput ketuban utuh.
Apa tindakan keperawatan yang tepat
pada kasus diatas?
A. Anjurkan pasien untuk posisi tidur
telentang
B. Berikan tindakan supportive care
C. Anjurkan pasien beristirahat
D. Anjurkan pasien mengedan
E. Lakukan amniotomi
Referensi :Buku maternitas

178. Seorang laki-laki 47 thn di rawat di


RSU pasca amputasi kaki kiri
karenamengalami neuropati diabetik,
hasil pengkajian, pasien menolak
dijenguk karna malu dengan keadaan saat
ini dan selalu menutupi tubuh bagian
bawah.
Apakah masalah keperawatan pada kasus
tersebut?
A. Ansietas
B. Keputus asaan
C. Ketidakberdayaan
D. Gangg.citra tubuh
E. Harga diri rendah situasional
Referensi :juwita mannawi, FIK UI, 2016)

179. Seorang perempuan berusia 20 thn


G1P0A0 hamil 6 minggu datang ke
puskesmas dengan keluhan mual muntah

Anda mungkin juga menyukai