115. Balita perempuan berusia 4 tahun di 117. Seorang perempuan berusia 33 tahun di
rawat di ruang rawat anak dengan rawat di ruang penyakit dalam dengan
diagnosis bronchopneumonia. Hasil diagnosis CKD stadium IV.Hasil
pengkajian : batuk berdahak, tidak bisa pengkajian pasien mengeluh sesak napas,
mengeluarkan dahak, frekuensi napas lemas bengkak dan pada kedua kaki di
40x/menit. Saat ini anak di lakukan pitting edema, TD 150/100 mmHg,
fisioterapi dada, perawat menjelaskan frekuensi nadi 100x/menit frekuensi
prosedur, meyiapkan alat, mencuci napas 24x/ menit suhu 37,6ºC, BB 60 Kg,
tangan, dan melakukan auskultasi letak produksi urin 200 cc/24 jam, dan kretinin
lender. serum 6,8 mg/ dl.
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus Apakah masalah keperawatan prioritas
tersebut? pada kasus tersebut?
A. Berikan posisi sesuai letak lendir A. Kelebihan volume cairan
B. Gangguan eliminasi urin anak mengatakan sakit
C. Pola napas tidak efektif dimata,bengkak,dan tampak mata anak
D. Hipertemia tertutup. Anak akan diberikan terpi salap
E. Fatigue mata.
Apakah tindakan pertama pada kasus
119. Seorang perempuan berusia 57 di rawat tersebut?
hari ke–3 di ruang ICU dengan diagnosis A. Mengajarkan ibu cara memberikan
Strok Hemoragik dan pendaharan batang salep pada mata
otak. Pasien terpasang ventilator mekanik B. Membersihkan mata dengan air
dengan kesadaran koma. Tim perawatan hangat
menetapakan “Do Not Resucitation C. Mengompres mata dengan air hangat
(DNR)’’. Setelah perawat menyampaikan D. Menutup mata dengan kasa
informasi, keluarga pasien menolak dan E. Mengoleskan salep mata
tidak bersedia menandatangani format Referensi :Manajemen
informed concert tentang DNR. 123. Sebuah keluarga menyelenggarakan
Apakah nilai etik yang menjadi dilema upacara budaya untuk mendoakan
pada kasus tersebut? keselamatan ibu dan bayi dalam
A. Nonmaleficence vs beneficence menjalani kehamilan adan
B. Autonomy vs beneficence persalinannya.Perawat juga di undang
C. Beneficence vs fidelity untuk menghadiri acara tersebut.
D. Fidelity vs autonomy Apakah sikap perawat yang tepat pada
E. Justice vs fidelity kasus tersebut?
Referensi : Buku Etika Kep(Canadian Nurses A. Melakukan adaptasi budaya
Association (1999). Code Of Ethics. For B. Melakukan destruksi budaya
Registerednurses:Otawa, Canada: Cna C. Melakukan negosiasi budaya
120. Seorang perempuan berusia 27 tahun D. Melakukan presevasi budaya
P2A0 post SC 8 jam atas indikasi peb. E. Melakukan rekontruksi budaya
Hasil pengkajian pasien mengeluh
pusing, penglihatan kabur TD 160/110 124. Seorang laki laki berusia 63 tahun
mmHg , frekuensi nadi 84x/menit, dirawat di ruang penyakit dalam dengan
frekuensi 20x/menit edema pada kedua Cronik Kidney Disease(CKD). Pasien di
tungkai, refleks patella hiperrefleksi informasikan untuk dilakukan dialisis.
Apakah tindakan keperawatan yg tepat Hal tersebut membuat pasien marah dan
pada kasus tersebut menolak dilakukan dialisis. Keluarga
A. Koloborasi pemberian MgS04 mengatakan saat di rumah, pasien minum
B. Meninggalkan kaki saat istiharat obat tidak teratur dan tidak beribadah.
C. Memberikan obat anthipertensi Apakahtindakan yang tepat dilakukan
D. Koloborasi pemberian obat diuresis menghadapi situasi tersebut?
E. Mengobsevasi tekanan darah setiap A. Meminta pasien mendatangai
15 menit pernyatan penolakan tindakan
Referensi :Kep Maternitas ,ASKEB B. Menyampaikan bahwa marah tidak
121. Supervisor keperawatan mendampingi akan menyelesaikan masalah
perawat diruang rawat inap bedah. C. Menjelaskan akibat jika tidak
Perawat tersebut melakukan tindakan melakukan dialisis
ROM pada pasien pasca operasi fraktur D. Menganjurka pasien beribadah agar
femur hari ke 5. Setelah tindakan selesai, tenang
perawat dan supervisor mendiskusikan
tindakan yang telah dilakukan pada 125. Seorang laki berusia 50 thn dirawat di
pasien. dalam penyakit dalam dengan Ca
Apakah metode supervisi tersebut? Paru.Hasil pengkajian pasien mengeluh
A. Sebagian sesak nafas,dada terasa berat saat
B. Langsung bernafas, suara nafas friction rub, retraksi
C. Menyeluruh interkosta, berkeringat tampak lemah, dan
D. Terintegrasi sulit tidur. TD 100/60 mmHg, frekuensi
E. Tidak langsung nadi 100x/menit, frekuansi nafas
Referensi :Buku Manajemen 28x/menit,suhu38°C, dan hasil rontgen
122. Balita laki laki berusia 3 tahun dibawa terdapat cairan pada bagian dasar paru
ibunya kepuskemas karena kemerahan paru.
dan ada sekret di mata. Hasil pengkajian,
Apakah masalah keperawatan yang tepat B. Mendiskusikan cara membantu
pada kasus tersebut? berorientasi dengan realita
A. Resiko kurangnya cairan C. Mendiskusikan cara melatih
B. Pola napas tidak efektif melakukan aktivitas sesuai jadwal
C. Gangguan pola tidur D. Mendiskusikan cara meningkatkan
D. Intoleransi aktivitas kemampuan orientasi realita
E. Hipertermi. E. Mendiskusikan tanda dan gejala
kekambuhan, rujukan segera ke
126. Seorang laki laki berusia di rawat di RSJ rumah sakit
karena keluyuran dan mengancam orang
lain hasil pengkajian: sering termenung, 129. Seorang perempuan berusia 43 thn
menangis, dan bercakap-cakap dengan dirawat di ruang bedah dengan
tanaman, sebulan yang lalu pasien cerai pascaoperasi orif femur dekstra hari ke 3,
dengan istrinya, menurut keluarga pasien hasil pengkajian: nyeri skala 4 saat
pemurung sejak orang tuanya meninggal bergerak,pasien malas bergerak, semua
dalm sebuah kecelakaan 4 tahun yg aktivitas dibantu keluarga, TD
lalubersama anaknya dan usaha bangkrut. 120/70mmHg, Nadi 80x/menit, RR
Apakah paktor presipitasi pada aksus 18x/menit, dan suhu 37,3°C.
tersebut? Apakah tindakan keperawatan pada
A. Kegagalan dalam membina pasien tersebut?
rumahtangga A. Mobilasi pasien miring kanan miring
B. Kegagalan dalam pekerjaan kiri
C. Kehilangan orang tuanya. B. Ajarkan pasien rentang gerak pasif
D. Masalah ekonomi C. Ajar pasien menggunakan kruk
E. Kehilangan anak D. Ajarkan pasien batuk efektif
E. Lakukan teknik relaksasi
127. Seorang perawat melakukan kunjungan Referensi :KMB
ke sebuah keluarga yang terdiri atas 130. Seorang laki laki berusia 40 tahun
suami(45 thn), Istri(40 thn ) dan 6 anak dirawat diruang penyakit dalam dengan
(masing masing 18thn,12 thn,8 thn,dan 6 penuruan kesadaran. Hasil pengkajian:
bulan). Suami istri ini menolak tingkat kesadaran, pasien membuka mata
melakukan KB karana berkeyakinan dengan rangsangan nyeri,respons gerak
bahwa KB itu dilarang, perawat fleksi abnormal, dan mengerang saat
kemudian memberikan pendidikan KB diberikan rangsangan nyeri. TD 180/100
itu tidak sisikalakesehatan tentang norma mmHg, HR 90x/mnt, RR 24x/mnt, dan T
norma berencana. 37°C.
Apakah prinsip etik yang dilakukan pada Berapakah nilai tingkat kesadaran
kasuas tersebut. menggunakan GCS pada kasus tersebut?
A. Justice A. E2M2V2
B. Privacy B. E2M3V2
C. Autonomi C. E3M3V3
D. Beneficience D. E3M4V3
E. Nomaleficience E.E2M3V4
Referensi :Buku Etika Kep
128. Seorang perempuan berusia 32 thn 131. Saat kunjungan rumah ditemui seorang
sudah mampu mengontrol halusinasi perempuan berusia 21 tahun pascaoperasi
dengan menghardik,minum obat dengan Sectio Caesaria hari ke 5. Klien
teratur, dan melakukan aktivitas di mengharuskan anaknya hanya
rumah. Pasien juga sudah jarang mengonsumsi nasi dan sayur saja. Ibu
melamun dan mau bercakap cakap beralasan bahwa makan seperti
dengan anggota keluarga.Berdasarkan ikan,telur,udang, dan ayam menyebakan
hasil evaluasi, keluarga sudah mampu luka operasi alam sembuh. Klien
merawat anaknya dengan cara melatih mengikuti kemauan ibu karena takut.
dan mendukung untuk mengontrol Apakah intervensi keperawatan yang
halusinasi. tepat pada kasus tersebut?
Apakah tindakan keperawatan yang tepat A. Memberikan makan bergizi
untuk keluarga pada kasus tersebut? B. Mengajarkan cara perawatanluka
A. Mendiskusikan cara melatih pascaoperasi
melakukan kegiatan positif
C. Menganjurkan ibu makan makanan 135. Hasil pengkajian di sebuah desa
bergizi menunjukan 48% masyarakat tidak
D. Mengajarkan cara pengolahan memiliki tempat sampah 37% warga
makanan yang baik menggunakan air sungaiuntuk kebutuhan
E. Mendiskusikan keyakinan tentang sehari hari, 45% warga mempunyai
pemenuhan nutrisi kebiasan bab dan membuang samapah
disungai, dan 36% warga tidak pernah
132. Kepala ruang rawat inap melakukan mengikuti penyuluhan kesehatan.
perubahan dalam tata kelola Apakah masalah keperawatan pada kasus
pendokumentasian asuhan keperawatan tersebut?
dari manual ke komputerisasi. Semua A. Koping komunitas tidak efektif
perawat telah diberikan pelatihan sistem B. Defesiensi keshatan komunitas
informasi manajemen asuhan C. Manajemen kesehatan tidak efektif
keperawatan dan fasilitas telah disiapkan. D. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
Perawat telah berhasil melaksanakan E.Perilaku kesehatan cendrung beresiko
perubahan sistem tersebut.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan 136. Seorang laki laki berusia 55 tahun
kepala ruang selanjutnya? dirawat diruang neurologi hari ke3 . Hasil
A. Memantau kinerja perawat pengkajian: kesadaran compos mentis,
B. Membuat komitmen dengan perawat TD 140/90 mmHg, HR 80x/mnt, pasien
C. Menyurun standar operasional mengalami kesulitan komunikasi dan di
prosedur diagnosis Afasia Ekspresif.
D. Memfasilitasi anggota dalam proses Bagaimanakah cara yang tepat
perubahan berkomunikasi dengan pasien tersebut?
E.Mempertahankan komunikasi dan A. Berbicara dengan lambat suara yg
memberikan umpan balik pelan
B. Melengkapi kalimat pasien bila
133. Bayi perempuan berusai 10 bulan terlihat frustrasi
dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan C. Motivasi pasien mengucapkan kata
mencret 5x/hari. Hasil pengkajian: bayi kata kunci
rewel, tidak mau meyusu,ubun-ubun D. Meminta pasien menunjukan kata kata
cekung,mukosa bibir kering, turgor kulit pada papan yang tersedia
kembali lambat, dan kemerahan di E. Berbicara dengan keras dan meminta
bokong. Ibu bertanya tentang kondisi pasien mengulang kaat kunci
bayinya.
Apakah masalah keperawatan utama pada 137. Seorang laki laki berusia 40 tahun
kasus tersebut? datang ke poliklinik dengan keluhan
A. Resiko syok pusing, lemas dan keringat dingin. Hasil
B. Kecemasan pengkajian: didiagnosis diabetes militus
C. Defisit volume cairan sejak 4 tahun lalu, pasien rutin berolah
D. Gangguan integritas kulit raga setiap hari selama 1 jam, makan
E.Ketidakseimbangan nutrisi tidak teratur, mendaapt insulin injeksi,
134.seorang laki laki 50tahuan di antar ke kontrol ke poliklinik penyakit dalam
UGD karena sesak nafas. Hasil setiap bulan. Gula darah sewaktu 60
pengkajian: suara ronkhi di parenkim mg/dl.
paru dextra dan sinistra, retraksi Apakah pendidikan kesehatan yang tepat
intercosta, nafas cuping hidung, irama pada kasus tersebut?
ireguler,cepat dan dekat, TD 130/90 A. Teknik memeriksa gula darah
mmHg, HR 90x/mnt, dan frekuensi napas B. Cara mencegah terjadinya luka
32x/mnt. C. Manajemen hipoglikemia
Apakah pengkajian primer yang tepat D. Manajemen aktivitas
dilakukan pada kasus tersebut? E. Diet rendah kalori
A. Airway
B. Breathing 138. Seorang perempuan berusia 68 tahun
C. Circulatio dirawat di panti wreda dengan
D. Disabilility kelumpuhan tubuh sebelah kiri. Perawat
E. Exposure akan memindahakan pasien dari tempat
tidur ke kursi roda yg berada di samping
tempat tidur. Perawat mengatur kursi dilakukan karena kondisi luka pasien
roda dan mengunci roda. yang tidak kunjung sembuh. Produk
Apakah tindakan selanjutnya yang harus tersebut sudah berhasil menyembuhkan
dilakukan oleh perawat? pasien lain denagn kasus yang sama.
A. Mengangkat pasien sampai berdiri Bagaimana tindakan kepala ruang
tegak selanjutnya?
B. Memosisikan pasien duduk disamping A. Memberikan dukungan kepada
tempat tidur perawat
C. Meminta pasien untuk berpegangan B. Berkonsultasi dengan dokter yang
pada kursi roda merawat
D. Meletakkan kedua tangan pasien di C. Meminta perawat untuk mensosialisi
pundak perawat produk
E. Menganjurkan pasien untuk berdiri D. Melaporkan kepaad kepala bidang
dengan bantuan perawat keperawatan
E. Menjelaskan peraturan rumah sakit
139. Hasil pengkajian di suatu dusun yang berlaku
ditemukan 10 penderita TBParu, 5 orang Referensi :BCPFT NHS UK. Isolation-Care of
diantaranya telah mengikuti program Patients in Isolation due to Infection or Disease.
OAT, 2 orangmengalami putus obat, dan
3 lainnnya tidak menjalani pengobatan. 142. Seorang perempuan berusia 32 tahun
Hasil observasi: sebagian penderita dirawat di rsj karen amengurung diri dan
terlihat kurus dan respons masyarakat menolak makan selama 3 hari. Menurut
terhadap penderita TB tidak mau keluarga pasien merasa sedih karena
berinteraksi secara langsung serta belum menikah. Hasil pengkajian, pasien
terkesan mengucilkannya. bersikap acuh dan bicara seperlunya.
Apakah rencana tindakan keperawatan Perawat sudah mengajar cara berkanaalan
yang tepat pada kasus tersebut? dengan orang lain.
A. Memberikan makanan tambahan Apakah kriteria evaluasi tindakan
TKTP keperawatan pada kasus tersebut?
B. Membentuk kelopok peduli TB A. Pasien mau berjabat ukur tanagn,
C. Merujuk ke puskesmas terdekat menyebutkan nama, dan bercakap
D. Menunjukan pengawas penggunaan cakap dengan orang lain
obat B. Pasien dapat mengidentifikasi
E. Menyusun menu makanan TKTP kemampuan dan kegiatan positif yg
selama seminggu dimiliki
C. Pasien mampu memanfaatkan sistem
140. Sorang perempuan berusia 22 tahun pendukung yang ada
dengan G1P0A0 hamil 38 minggu D. Pasien melakukan kegiatan sesuai
dengan inpartu diruang bersalin. Hasil dengan kamampuan
pengkajian, pasien mengeluh kontraksi E. Pasien mampu menilai kemampuan
semakin kuat dan keinginan untuk yang ada
mengedan. Hasil pemeriksaan dalam: Referensi : Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK,
pembukaan lengkap dan selaput ketuban Hanik Endang Nihayati, 2015
sudah pecah. 143. Perawat komunitas dalam menjalankan
Apakah tindakan keperawatan yang tepat program posyandu mengalami kesulitan
pada kasus tersebut? karena kder yang semula aktif menjadi
A. Melakukan pemeriksaan djj tidak aktif. Menurut kader, hal ini terjadi
B. Melakukan tindakan episiotomi karena petugas kesehatan tidak rutin
C. Memimpin pasien untuk meneran memberikan pembinaan dan jarang
D. Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara melakukan komunikasi dengan kader.
IM Apakah faktor yang mempengaruhi
E.Memakai sarung tangan DTT dikedua masalah tersebut?
tangan A. Mengosiasi tidak berjalan dengan baik
B. Pemberdayaan kader kurang baik
141. Kepala ruang mendapat temuan C. Kemitraan kurang terjalin
perawat menawarkan produk suplemen D. Advokasi tidak dilakukan
kepada pasien. Kepala ruang meminta E. Sikap tidak koopratif
klarifikasi tujuan tindakan tersebut. Referensi :Runjati. 2010. Asuhan kebidanan
Perawat menjelaskan hal tersebut Komunitas. Jakarta: EGC.)
144. Seorang laki laki berusia 35 pasien marah kareana tidak dibelikan
tahundirawat diruang bedah dengan motor, hasil pengkajian: ekspresi tegang,
diagnosa fraktur tibia sinistra post tangan mengempal,mata melotot,bicara
pemasanagn gips hari pertama. Hasil kasar dan keras, serta mengancam dan
pengkajian, pasien mengeluh kesemutan memukul ibunya.
dan nyeri semakin bertambah pada area Apakah terapi aktivitas kelompok yang
yang terpasang gips. tepat untuk kasus tersebut?
Apakah tindakan keperawatan utama A. Sosialisasi
pada kasus tersebut? B. Orientasi realita
A. Melepas gips C. Stimulasi sensori
B. Mengkaji nyeri D. Stimulasi persepsi
C. Elevasi posisi tangan kiri E. Penyaluran energi
D. Memberikan kompres hangat Referensi :(Kharisma Putri Kusumaningtyas,
E. Mengkaji fungsi neurovascular 2018)
Referensi : DerSarkissian, C. Web MD (2017).
Casts: Tips for Care and Comfort.) 148. Saat kunjungan rumah ditemukan anak
145. Saat kunjungan rumah ditemukan laki laki berumur 4 thn sedang
seorang laki laki berusia 55 thn dengan mengalami asma, saat pengkajain di
riwayat Atritis sejak 4 thn lalu. Hasil dapatkan data keluarga belum
pengkajian: klien tidak percaya diri dan mengetahui tentang cara mengatasi sesak
malu pada istrinya karena tidak dpaat pada anak. Hasil pemeriksaan fisik:
memenuhi kebutuhan seksual sehingga frekuensi nafas 22x/i dan suara napas
jarang berkomunikasi dengannya. wheezing.
Perawat mendiskusikan aktivitas seksual Apakaah tindakan tepat pada kasus
klien dikaitkan dengan penyakitnya. tersebut?
Apakah kemampuan klien yang penting A. Mengajarkan batuk efektif pada anak
untuk di evaluasi pada kasus tersebut? B. Mengajarkan senam asma pada
A. Teknik berkomunikasi keluarga
B. Menyelesaikan masalah kesehatan C. Mengajarkan keluarga cara inhalasi
C. Beradaptasi kondisi sakit dengan sederhana
kebutuhan seksual D. Menganjurkan keluarga
D. Menyusun dalam berhubungan seks membersihkan rumah secara teratur
E. Menjelaskan fungsi seksual E. Menganjurkan pada keluarga kapan
Referensi :(Ramdani Wahyu, 2000, Pengantar perlu anak dibawa ke rumash sakit
Studi Sosiologi Keluarga) Referensi :Mayo Clinic (2018). Asthma
medications: Know your options)
146. Seorang kepala ruang rawata mendapat
laporan ketidakpuasan dari perawat junior 149. Seorang perempuan berusia 38 thn di
tentang kinerja perawat senior. Kepla antar ke UGD karena kecelakaan, hasil
ruang rawat memanggil perawat senior, pengkajian: fraktur 1/3 distal tibis kiri,
setelah itu memanggil perawat junior. nyeri skala 7(0-10), terlihat
Setelah memperolah informasi dari kedua gelisah,pucat,hematomea diantara fraktur,
pihak, maka kepala ruang rawat TD 90/60mmHg, RR 26x/menit, HR
mempertemukan kedua pihak tersebut. 102x/menit. Saat ini dilakukan
Apakah bentuk keterampilan yang pemasangan bidai.
dimiliki oleh kepala ruang rawat Apakah tindakan selanjutnya pada kasus
tersebut? tersebut?
A. Teknikal A. Lihat kesimetrsikan kodua kai
B. Manajerial B. Cek pulsasi distal area fraktur
C. Informasional C. Observasii fiksasi pada area fraktur
D. Interpersonal D. Observasi sensasi respons di area
E. Pengambil keputusan fraktur
Referensi :(Asmuji. 2012. Manajemen E. Observai tanda kompartemen
Keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta : syndrome
Ar-RuzzMedia.) Referensi:(Musliha, (2010). Keperawatan Gawat
Darurat. Yogyakarta. Nuha Medika.)
147. Seorang perempuan berusia 19 thn
dibawa ke igd rsj karena mengamuk dan 150. Seorang perawat melakukan kunjungan
memukul ibunya. Keluarga mengatkan ke sebuah keluarga . Keluarga meminta
perawat untuk menyuntikan vit C kepada D. Keluarga mampu mengambil
salah satu anggota keluarga. Keluarga keputihan dari mengikuti program
mengatakan vit tersebut bisa digunakan KB
tanpa resep dokter. Kemudian perawat
menjelaskan peran dan fungsinya, namun E. Keluarga bersedia datang ke
kelurga tetap bersikerasmeminta tolong posyandu untuk melakukan
untuk memberikan vit C tersebut. penimbangan bayinya
Apakah sifat perawat yg tepat pada kasus Referensi :(Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat
tersebut? Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa,
A. Tetap menyuntik obat Jakarta)
B. Meminta untuk pergi ke rs
C. Meminta ijin untuk pamit 153. Seorang laki laki berusia 75 thn tinggal
pulang dirumah bersama istri dan anaknya,
D. Menolak dengan alasan tidak keluarga mengeluh klin sering lupa
sesuai kewenangan meletak benda pribadinya sejak 3 bln lalu
E. Menganjurkan menggunakan dan menuduh istrinya yg mengambila
obat lain yang diminum barang barang tersebut. Klien sering
Referensi :Makmun, A.S.(1996). Pengembangan menyendiri di kamar.
Profesi dan Kinerja Tenaga) Apakah penglajian yang tepat pada kasus
di atas?
151. Seorang laki laki berusia 50 tahaun A. Fungsi kognitif
dikunjungi oleh perawat puskesma karena B. Tingkat depresi
sudah 3 hari menolak makan, mengurung C. Pola komunikasi
diri dikamar, dan sering menangis tiba D. Apgar skor keluarga
tiba, menurut keluarga satu minggu yang E. Pengetahuan keluarga
lalu istrinya meninggal. Hasil pengkajian: Referensi :(Kementerian Kesehatan Republik
lesu, ekspresi sedih, dan bicara Indonesia. (2016). Situasi lanjut usia di Indonesia.
seperlunya. Apa yang diikirkan saat ini, Jakarta,Indonesia: Pusat Data dan Informasi)
klien mengatakan ingin
memperbaikikesalahannya jika diberikan 154. Seorang perempuan berusia 20 thn
kesempatan bertemu lagi dengan istrinya g1p0a0 datang ke klinik kia untuk
Apa tahap berduka yang di alami klien? memeriksaakan kehamilannya. Hasil
A. Denial pengkajian: hpht 15 april 2019, td110/70
B. Anger mmhg, rr 18x/i, hr 80x/i.
C. Bargaining Kapan perkiraan persalinan pada kasus
D. Depression tersebut?
E. Acceptance A. 30 Januari 2020
Referensi :(Doengoes,Mary,Marlyn B. 27 Januari 2020
(1995).Penerapan Proses Keperawatan dan C. 22 Januari 2020
DiagnosaKeperawatan.Edisi 2.Jakarta:EGC) D. 15 Januari 2020
E. 10 Januari 2020
152. Pada kunjungan rumah ditemui Referensi :(Anggrita, S., Mardiatul, U. I., &
perempuan berusia 49 tahun postpartum Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan
hari ke 7. Klien memiliki enam anak dan Pada Kehamilan.Bogor: In Media.)
semuanya perempuan, suami masih
menginginkan anak laki laki. Perawat 155. Seorang perempuan berusia 60 thn
memberikan informsikesehatan tentang dirawat di ruang PPOK. Hasilpengkajian
pengaturan kelahiran dan kehamilan pasien mengeluh lemas dan sesak disertai
beresiko. batuk berdahak, retraksi dinding dada,
Apakah indikator formatif keberhasilan suara napas wheezing, TD 120/80
dan kehamilan beresiko? mmHg, HR 100x/mnt, RR 27x/mnt serta
A. Keluarga bertanya pentingnya dangkal. Perawat memebrikan terapi
mengikuti KB nebulisasi dan telah menggunakan sarung
B. Keluarga menanyakan kapan wkt yg tangan serta memasukkan obat kedalam
tepat mengikuti KB nebulizer chamber.
C. Keluarga menanyakan efek Apakah langkah selanjutnya pada kasus
sampingmasing-masing alat tersebut?
kontrasepsi A. Menyalakan mesin nebulizer
B. Membantu pasien untuk berkumur
C. Menganjurkan pasien untuk relaks Apakah tindakan yang tepat pada kasus
D. Menganjurkan pasien untuk tersebut?
menghirup uap A. Batasi aktivitas
E. Menganjurkan pasien untuk menarik B. Pasang kateter urine
nafas dalam. C. Batasi asupan cairan
Referensi :Proehl. (1999). Emergency nursing D. Kolaborasi pemberuian diuretik
procedures, (2nd ed.). Philadelphia: W.B.Saunder E. Kolaborasi oemberian dopamin.
Co.
156. Batita perempuan berusia 2 thn di rawat 159. Seorang perempuan berusia 20 thn
karena luka bakar dan telah p1a0 post fartum 2 jam dirawat diruang
diperbolehkan pulang. Hasil pengkajian, bersalin. Hasil pemeriksaan fisik:
orang tua mengatakan anak tidak mau kontraksi uterus lembek, TD 110/60
menggerakkan jari-jari tangannya karena mmhg, HR 88x/mnt, RR 24x/mnt, dan T
takut merasa myeri. Kondisi luka: 36°C.
pertumbuhan granulasi baik, sebagian Apakah pengkajian lanjut yang tepat
telah mengering dan tidak ada tanda paad kasus tersebut?
tanda infeksi, BB 11,5 Kg dan TB 84 cm. A. Kaji turgor kulit
Apakah topik pendisikan kesehatan yang B. Kaji kandung kandung
tepat pada kasus tersebut? C. Kaji tanda tanda vital
A. Pemerian makaanan tinggi kalori dan D. Cari kebutuhan cairan
tinggi protein E. Cari pemasukan cairan
B. Cara penanganan saat terjadi luka Referensi :Kep Maternitas
bakar di rumah 160. Hasil pengkajian di dapatkan kejaadian
C. Latihan ROM untuk pencegakan kejang demam pada balita 30%
kontraktur masyarakat menganggap ini adalah
D. Cara menutup luka bakar dengan kutukan di dalam keluarga karena tidak
perban menghormati leluhur. Jika ada batita yg
E. Pembatasan jenis mainan anak mengalami kejang demam, keluarga akan
Referensi :(Darmojo B.2014. Buku Ajar Boedhi- membawanya kesesepuh desa untuk
Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). ditangani dan dimandikan dengan air
Edisi5. Jakarta. Badan Penerbit FKUI. ) yang di ambil dari 7 sumber mata air.
Apakah fokus adat pada pengkajian
157. Seorang perempuan 34 thn di rawat di tersebut?
ruang rawat dengan kanker payudara. A. Perilaku masalah kesehatan
Direncanakan pasien mastektomi, dan B. Pelayanan kesehatan dan sosial
meminta untuk tidak memberitahukan C. Statistik vital dan demografi
pada suaminya. Saat suaminya bertanya D. Perilaku dan kebiasan
tentang, perawat tidak menjelaskan E. Nilai dan kepercayaan
karena permintaan pasien. Referensi :Kep Anak
Apakah aspek eteik yang dilakukan 160. Seorang laki-laki berusia 60 thn di
perawat tesebut? rawat di ruang penyakit dalam dengan
A. Justice diagnosa Untstablles Pectoris hari ke 2
B. Autonomi hasil pengkajian: pesien mengeluh nyeri
C. Beneficience dada sebelah kiri dan sampai kebahu
D. Confidentiality diserta sesak napas, keringat dingin,
E. Accountabillity oliguria dan sianosis. TD 90/60 mmHg,
Referensi :Benjamin, M & Curtis, (2010). HR120x/mnt, RR 28x/mnt, suhu 36°C.
Ethics in Nursing. New York : Oxford Apakan masalah keperawaan komunitas
University Pres. Edisi
prioritas pada kasus tersebut?
A. Nyeri akut
B. Hipotermi
158. Seorangperempuan berusia 40 thn di
C. Itoleransi aktivitas
rawat dengan Gagal Jantung. Hasil
D. Pola nafas tidak efeketif
pengkajian pasien mengeluh kakinya
E. Penurunan curah jantung
bengkak dan terengah-engah saat berjalan
5 langkah, TD 150/90 mmHg, HR
162. Saat melakukan kunjungan rumah
80x/mnt, T 36,5°C, pitting adema (+3),
didaptkan anak berusia 3 thnmengaami
dan hasil rontgen tampak pembengkakan
diare, wawancara pada klien di dpatkan
jantung.
dibab 4 kali sehari.keluarga bernggapan
yang dialami anknya biasa biasa sja D. Melanjutkan pemberian nacl dengan
sehingga belum merasa perlu dibawa ke tetesan lambat
fasilitas kesehatan, klien hanya diberikan E. Melepas kateter dna ganti dengan
obat antidiare yang dijual bebas ditoko kateter two way
obat.
A.Ketidakefektifan menejemen 165. Seorang laki laki berusia 50 thn dirawat
kesehatan keluarga di ruang penyakit dalam dengan
B.Ketidakefektifan pemeliharaan diagnosisGGK,hasil pengkajian pasien
kesehatan mengeluh sesaknapas,
C. Resiko jatuh padd pemberi asuhan btuk,berkeringat,asites +, edema
D. Perilaku kesehatan cendrung beresiko ekstremitas,volume cairan urine 650
E. Kurang nya pengetahuan tentang ml/24 jam, dan proteinuria. Td 140/90
penyakit mmHg. RR 28x/mnt, HR 100x/menit, dan
T 37°C.
161. Seorang perempuan berusia 36 thn Apakah masalah keperawatan perioritas
datang ke puskesmas untuk memerisakan pada pasien tersbut?
kehamilan. Hasil pengkajian, pasien A. Gangguan pertukaran gas
mengatakan pernah keguguran 3x dan B. Pola napas tidak efektif
saat ini memiliki 3 anak. C. Hipervolemia
Apakah status obstetri yg tepat buat kasus D. Defisit nutrisi
di atas: E. Retensi urine
A. G7P6A0
B. G7P5A3 166. Saaat kunjungan rumah ditemukan laki
C. G7P4A3 laki 40 thn memiliki kebiasaan merokok
D. G7P3A3 di dalam rumah, klien biasa
E. G6P3A3 menghabiskan 2 bungkus rokok per
hari,klien memiliki anak berusia 5 thn yg
163. Seorng laki laki berusia 52 thn datang beraktifitas di dalam rumah.
ke poli kliniknyeri kaki pada saat bejalan. Apakah masalah keperawatan pada lansia
Hasil pengkajian: luka tampak tersebut?
kehitaman, akral terasa dingin, A. Ketidakefektifan pemeliharaan
CRT>3detik,nilai ankle brakhial indeks kesehatan
kiri 0,45 dan kanan 0,5, TD 130/100 B. Ketidakefektifan maanajemen
mmHg, HR 70 x/mnt, RR 20x/mnt, dan kesehatan
leukosit 12.000/mm. Pasien cemas karena C. Perilaku kesehatan cendrung berisiko
tidak dapat beraktivitas. D. Defisit pengetahuan: bahaya rokok
Apakah masalah kesehatan pada kasu E. Koping kelurag tidak efektif
tersebut?
A. Gangguan Perfusi jaringan perifer 167. Seorang laki laki berusia 20 tahun di
B. Gangguan integritas kulit rawat diruangpenyakit dalam dengan
C. Hambatan mobilitas fisik Anemia,saat ini pasien mendapatkan
D. Resiko infeksi transfusi darah. 15 menit stlh transfusi
E. Ansietas masuk, pasien tidak menggigil,hasil
pemeriksan fisik: TD 90/60 mmHg, HR
164. Seorang laki laki berusia 60 tahun di 102x/mnt, RR 24x/mnt, T 37,9°C.
ruang bedah pasca operasi TURP.. Hasil Apakah tindakan pertama yang
pemerikasaan TD 130/90 mmHg, HR diklakukan pada kasus tersebut?
80x/mnt, RR 18x/mnt. Perawat A. Kompres dengan air hangat
melakukan tindakan spooling kateter B. Laporkan seegra pada dokter
pada pasien, 5 jam kemudian perawat C. Cek kembali gol. darah
mngecek kantong urine dan tampak D. Kirim ulang darah ke bank darah
masih merah. Sementara NaCl untuk E. Hentikan trasnfusi dan gantikan
spooling kateter sudah habis. dengan NaCl 0,9%
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus
tersebut? 168. Seorang perempuan berusia 26 thn
A. Menjepit kateter urine G1P0A0 hamil 39 mingg infartu kala I di
B. Menghentikan pemberian nacl, rawat di ruang bersalin dengan keluhan
C. Melanjutkan pemberian nacl dengan mulas dan keluar lendir bercampur darah.
tetesan cepat Hasil pengkajian. TD 110/80 mmHg, HR
90x/mnt, T 36°C, skala nyeri 6, ekspresi E. DPT
wajah nampak tegang, DJJ 145 x/mnt, Referensi :Buku Kep Anak
dan pembukaan serviks 6cm, pasien 172. Pada kunjunagn rumah ditemukan pr
menanyakan tentang kondisi janinnya. berusia 65 thn,mengeluh sering pusing
Apakah masalah keperawatan yang tepat sehingga mengganggu tidurnya.Klien
pada kasus diatas? tidak pernah berobat ke pelayanan
A. Ansietas kesehatan dan cemas akan kondisi
B. Nyeri melahirkan kesehatannya. Hasil pemeriksaan: TD
C. Risiko pendarahan 180/100 mmHg, HR 88x/mnt.
D. Risiko cedera janain Apakah topik pendidikan kesehatn yang
E. Kurang pengetahaun tepat pada kasus tersebut?
A. Teknik relaksasi
169. Seorang laki laki 20 thn di rawat di B. Cara mengatsi cemas
ruang orthopedi pascaoperasi C. Hipertensi dan perawatannya
penggantian total sendi panggul ke 7, D. Cara mengatsi gang.tidur
pasien direncanakan untuk pulang dan E. Manfaat kunjungan ke fasilitas
perawat menjelesakan hal yg boleh kesehatan
dilakukan pasein selama pergerakan di Referensi :Kep komunitas
rumah. 173. Hasil pengkajian kesehatan pd kelompok
A. Memsisikan panggul pasien netral ibu hamil didapatkan data:30% memiliki
B. Memosisikan adduksi tanda dan gejala anemia, ibu tidak
C. Memosisikan fleksi meminum tablet Fe dan 25% memiliki
D. Menyilangkan kaki riwayat pendarahan pada kehamilan
E. Merotasi internal sebelumnya.
Apakah intervensi keperawatan pada
170. Seorang laki-laki berusia 54 thn di rawat kasus terseut?
di ruangan stroke dengan kodisi A. Lakukan pemriksaan hb pd ibu hamil
kelemahan ada di tangan kiri tubuh.Saat B. Lakukan kunjungan rumah pd setiap
perawat melakukan latihan rentang gerak, ibu hamil
pasien mengatakan hanya mampu C. Lakukan pendidikan kesehatan
menggerakkan jari tangan daan kaki kiri kehamilan beresiko
meskipun telah beebrapa kali latihan, D. Lakukan pendisikan kesehatan
pasien merasa sedih dan menganggap persiaapn persalinan
dirinya cacat. E. Lakukan pendidikan kesehatan ttg
Apakah tindakan yang sesuai dengan manfaat zat besi
pasien ersebut? Referensi :Komunitas kep
A. Melibatkan keluarga dalam latihan 174. Bayi baru lahir di rawat di ruang anak
pasien dengan omfalokel. Hasil pengkajian:
B. Mengalihkan perhatian pasien agar muntah fekal dan distensi abdomen, bayi
tidak sedih rencaan pasang NGT dan infus, namun
C. Mengajarkan penggunaan alat orgtua menolak. Perawat meminta orgtua
mobilisasi menanda tangani penolakan.
D. Meningkatkan frekuensi rentang Apaakah prinsip etik pada kasu tersebut?
pergerakan sendi A. Justice
E. Memberikan pujian pada tiap B. Fidelity
kemajuan yang dicapai pasien C. Autonomy
D. Beneficienca
171. Bayi perempuanberusia 9 bln dibawa E. Non malaficence
ibunya ke poli klinik anak. Hasil Referensi :Buku Etika Kep
pengkajian: anak tampak sehat dan tidak
demam, riwat imunisasi lengkap sesuai 175. Seorang wanita berusia 20thn dirawat di
usia, ibu mengatakan anaknya ruang bedah pasca operasi apendiktomi
dijadwalkan mendapat imunisasi hari pertama. Hasil pengkajian, pasien
Apakah imunisasai yg tepat pada kasus mengeluh nyeri skala 5,tidak bisa tidur,
tersebut? pergerakan terbatas, pasien sangat cemas
A. Hepatitis B dengan kondisinya.
B. Campak Apaakah evaluasi pad kasus tersebut?
C. Polio A. Cemas hilang
D. BCG B. Nyeri berkurang
C. Istirahat tidur tercukupi terutama di pagi hari. Hasil pengkajian:
D. Kebutuhan sehari hari terpenuhi pasien mengeluh mual muntah dan tidak
E. Pasien dpt melakukan mobilisasi nafsu makan, BB turun 2 Kg, TD
Referensi :Buku KMB 110/89mmHg, HR 85x/mnt, RR 20x/mnt.
176. Hasil pengkajian kesehatan pd wilaayh Apakah tindakan keperawatan yang tepat
kerja puskesmas di dpatkan data: pada kasus tersebut?
cakupkan imunisasi sebanyak 95%, bb di A. Hitung IMT
atas garis kuning kms sebnayak 80%, B. Berikan obat anti mual
pendidikan ibu sma sebnayak 70%, dan C. Berikan terapi cairan IV
cakupankunjungan ke posyandu sebanyak D. Anjurkan makan sedikut tapi sering
90%. E. Anjurkan datang pada bulan
Apakah masalah keperawatan pada kasus berikutnya
tersebut? Referensi :Rohmah & Walid, 2012)
A. Kesiapan peningkatan manajemen
kesehatan
B. Kesiapan peningkatan koping
komunitas
C. Kesiapn peningkatan pengetahuan
D. Resiko ganguan perkembangan
E. Resiko gang.pertumbuhan
Referensi :Komunitas keperawatan
177. Seorang perempuan berusia 28 thn
G2P1A0 hamil 40 minggu infartu di
rawat di ruang bersalin,hasil pengkajian:
TFU 35cm, punggung kiri, persentasi
kepala dan sudah masuk PAP, DJJ
144x/menit,Kontraksi 5x setiap 10 menit
durasi 45 detik, hasil pemeriksaan dalam:
porsio tidak teraba, pembukaan serviks
10cm, dan selaput ketuban utuh.
Apa tindakan keperawatan yang tepat
pada kasus diatas?
A. Anjurkan pasien untuk posisi tidur
telentang
B. Berikan tindakan supportive care
C. Anjurkan pasien beristirahat
D. Anjurkan pasien mengedan
E. Lakukan amniotomi
Referensi :Buku maternitas