Anda di halaman 1dari 2

~ Suplemen Materi ~

Bagian 1 Pancasila
Para pendiri bangsa, baik yang tergabung maupun yang tidak tergabung dalam BPUPK, memliki
kesamaan cita-cita terhadap bangsa Indonesia, yaitu kemerdekaan, Persatuan, dan kejayaan.Nama
Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Soekarno, yang digunakan sebagaiDasar negara. Di awal
kemerdekaan Indonesia, sidang PPKI berfokus pada ketuhanan dan Kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluknya.Dalam sidang BPUPK pertama, Soekarno awalnya mengusulkan 3 rancangan
dasar Negara, yaitu Pancasila yang terdiri dari 5 dasar negara (kebangsaan Indonesia,
Internasionalisme dan perikemanusiaan, mufakat dan demokrasi, kese jahteraan Sosial dan
ketuhanan); Trisila (sosio-nasiolisme, sosio-demokratik, dan ketuhanan) Dan yang terakhir adalah
Ekasila (gotong royong)Selain Soekarno, pendiri bangsa lainnya, seperti Soepomo, Moh. Yamin, dan
Moh. Hatta, juga turut memberikan ide tentang dasar negara. Masing-masing Dari mereka membuat 5
poin dasar negara, sama halnya seperti yang diajukan oleh Soekarno pertama kali.

Pada tanggal 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia,
yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Dalam
pidato pembukaannya, Dr. Radjiman mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota sidang bahwa
apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi
yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Usulan-usulan
tersebut antara lain di kemukakan oleh Soekarno, Moh.Yamin, Soepomo.

Dalam sidang BPUPK, teradapat perbedaan pendapat di antara para pendiri bangsa Mengenai
pandangan terhadap agama dan dasar negara. Soerkarno dan Hatta setuju Untuk memisahkan agama
dan negara. Sementara itu, beberapa tokoh lainnya, Seperti Moh. Natsir, Ki Bagus Hadikusumo, dan
KH. Wahid Hasyim memandang Bahwa Islam harus menjadi dasar negara. Perdebatan antar-pendiri
bangsa tentang posisi agama Islam sebagai dasar negara, Sempat berpotensi penyebab terjadinya
perpecahan. Bagi kelompok nasionalis-sekuler, agama dipandang sebagai permasalahan individu
Yang tidak dapat dijadikan patokan untuk bernegara meskipun Indonesia memiliki Masyarakat
muslim sebagai mayoritas. Di lain sisi, kelompok nasionalis-Islam berargumentasi bahwa nilai-nilai
di Islam Mencakup moral, sosial, dan politik sehingga baik diterapkan di Indonesia yang Kebetulan
mayoritas masyarakatnya adalah muslim.

Sebelum sidang pertama itu berakhir, dibentuk suatu panitia kecil untuk merumuskan kembali
Pancasila sebagai dasar Negara berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni
1945, serta menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka.
Dari panitia kecil tersebut, dipilih sembilan orang yang dikenal dengan Panitia Sembilan, untuk
menyelenggarakan tugas tersebut. Rencana mereka disetujui pada tanggal 22 Juni 1945, yang
kemudian diberi nama Piagam Jakarta. Setelah rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara
secara resmi, beberapa dokumen penetapannya ialah:
Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) – tanggal 22 Juni 1945
Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 –tanggal 18 Agustus 1945
Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat – tanggal 27 Desember 1949
Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara – tanggal 15 Agustus 1950
Rumusan Kelima: Rumusan Pertama menjiwai Rumusan Kedua dan merupakan suatu rangkaian
kesatuan dengan Konstitusi (merujuk Dekret Presiden 5 Juli 1959

Pancasila adalah sebuah ideologi negara dan bangsa Indonesia yang bersifat terbuka. Dalam arti, isi
dari Pancasila tidak bisa berubah-ubah sesuai kondisi perkembangan tertentu. Pancasila adalah hasil
dari kontrak sosial. Pancasila akan terus berlaku jika bangsa Indonesia masih menyepakatinya secara
bersama-sama.
Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena Pancasila mengandung pemikiran pendiri negara
yang dituangkan dalam suatu sistem yang merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila yang saling
berhubungan dan digunakan sebagai pedoman ataupun pandangan hidup bangsa dalam berbangsa dan
bernegara.
Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena Pancasila mengandung pemikiran pendiri negara
yang dituangkan dalam suatu sistem yang merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila yang saling
berhubungan dan digunakan sebagai pedoman ataupun pandangan hidup bangsa dalam berbangsa dan
bernegara.
Pancasila juga sebagai pandangan hidup bangsa yang berarti Pancasila sebagai pedoman arah semua
kegiatan atau aktivitas hidup dan dalam kehidupan di segala bidang,sehingga semua tingkah laku dan
tindak perbuatan masyarakat Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila
Pancasila

Kedudukan pancasila
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik Indonesia
Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai