Anda di halaman 1dari 7

(Dadang) Esensi dan Urgensi Pelaksanaan Pendidikan Pancasila di

Perguruan Tinggi
Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah wajib yang selalu
ada di universitas. Ketentuan tersebut berdasarkan Pasal 35 Ayat 5 Undang-
undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pasal tersebut menyatakan
bahwa kurikululm pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah Pendidikan
agama, Pendidikan Pancasila, Pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa
Indonesia. Dengan kata lain, Pendidikan Pancasila adalah Pendidikan ideologi di
Indonesia.

Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah: 1. Memperkuat


Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi
nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. 2. Agar mahasiswa dapat mengembangkan karakter
manusia Pancasilais dalam pemikiran sikap, dan tindakan. 3. Memberikan
pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada
mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk
dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi
terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI

Tahun 1945.) (Adam 5. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu


mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan
kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis,
berkadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi
dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

Dengan adanya penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan


Tinggi ini, diharapkan dapat terciptanya sarana pembelajaran bagi para mahasiswa
untuk mengkaji Pancasila, dan menjadikan Pancasila sebagai sudut pandang untuk
menganalisis, dan memecahkan berbagai masalah-masalah yang dihadapi didalam
berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari Pendidikan
Nasional memiliki tujuan untuk meweujudkan cita-cita Pendidikan Nasional.
Sistem Pendidikan Nasional yang ada merupakan berbagai rangkaian konsep,
program, tata cara, dan usaha untuk mewujudkan tujuan nasional yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan begitu, tujuan Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi pun adalah bagian dari upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dan negara.

PANCASILA MENJADI DASAR NEGARA REPUBLIK


INDONESIA DAN PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Pancasila terdiri dari dua suku
kata, yaitu panca dan juga sila. Panca memiliki arti lima dan sila memiliki arti
dasar atau sendi. Sehingga Pancasila adalah lima dasar, lima sendi, atau lima

unsur.) (Fadli Pancasila saat ini dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di NKRI. Proses yang panjang dilalui oleh para pendiri
bangsa dalam merumuskan dasar negara. Dalam proses perumusan, lima asas
yang terkandung dalam Pancasila mengalami pengembangan dan penyempurnaan
sehingga menjadi dasar negara yang kita kenal saat ini. Pancasila merupakan
dasar resmi negara kebangsaan Indonesia sejak pada tanggal 18 Agustus 1945.
Hal tersebut terjadi dikarenakan pada waktu tersebut Pancasila disahkan oleh
PPKI, lembaga atau badan konstituante yang kewenangannya untuk merumuskan
dan mengesahkan dasar negara Indonesia merdeka. Pancasila lahir diawali dengan
lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang kemerdekaan
bangsa Indonesia. Perumusan Pancasila pada awalnya dilakukan pada siding
BPUPKI pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945.
BPUPKI dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada 29 April 1945
dengan anggota yang berjumlah 60 orang. Badan ini diketuai oleh dr. Rajiman
Wedyoningrat yang didampingi oleh dua orang orang yaitu Raden Panji Suroso
dan Ichibangase (orang Jepang), BPUPKI dilantik oleh Letjen Kumakichi Harada,

panglima tantara ke-16 Jepang di Jakarta, pada 28 Mei 1945.) (Fauzi) Sehari
setelah dilantik, 19 Mei 1945, dimulailah sidang yang pertama dengan materi
pokok pembicaraan calon dasr negara. Pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar negara sebagai berikut:

1. Nasionalisma atau Kebangsaan Indonesia, 2. Internasionalisme atau Peri


Kemanusiaan, 3. Mufakat atau Demokrasi, 4. Kesejahteraan Sosial
5.Ketuhanan yang berkebudayaan

. Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno dinamakan
Pancasila. Selanjutnya, Soekarno juga mengusulkan jika peserta siding tidak
menyukai angka 5, makai a menawarkan angka 3, yaitu Trisila yang terdiri atas
(1) Sosio-Nasionalisme, (2) Sosio-Demokrasi, dan (3) Ketuhanan Yang Maha
Esa. Pada akhirnya Soekarno juga menawarkan angka 1, yaitu Ekasila yang
berisis asas Gotong-Royong.

Muh. Yamin mengatakan bahwa perumusan pokok-pokok aturan dasar


Negara Indonesia harus disusun berdasarkan watak perdaban Indonesia. Dalam
pidatonya tersebut, Muh. Yamin mengemukakan lima hal sebagai dasar negara,
yakni, peri kebangsaan, peri kemanusaiaan, peri Ketuhanan, peri kerakyatan, dan
kesejahtaraan Rakyat yang dicantumkan dalam naskah rancangan Undang-
Undang Dasar, yaitu : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan
Indonesia 3. Rasa kemanusaan yang adil dan beradab 4. Kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan )

(Ikhsan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Hal yang paling penting mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua
pada 10 – 16 Juli 1945 ialah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum
Dasar” yang lalu dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Piagam Jakarta tersebut
merupakan awal pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada alinea ke-empat
Piagam Jakarta itulah yang terdapat pada rumusan Pancasila yaitu sebagai berikut.

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya. 2. Kemanusaiaan yang adil dan beradab. 3.Persatuan
Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. 5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dijuluki “Piagam Jakarta
tersebut kemudian dijadikan “Pembukaan” UUD 1945, dengan sejumlah
perubahan.

Pembahasan Pancasila berlanjut dalam masa persidangan yang kedua


BPUPKI. Berlangsung pada tanggal 10 Juli 1945 hingga 13 Juli 1945. Sidang ini
menghasilkan keputusan tentang bentuk negara republik bagi Indonesia merdeka
dan perumusan terakhir draft dasar negara. (Fauzi Pada sidang ini, J.
Latuharhary menyampaikan keberatannya terhadap sila pertama “Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” karena
berakibat pada pemeluk lain. Sehingga, dibentuk panitia kecil perancang Undang-
Undang Dasar yang diketuai oleh Soepomo yang bertugas untuk merancang
Undang-Undang Dasar dengan memperhatikan pendapat dari rapat besar dan
kecil. Hasil kerja panitia kecil disempurnakan bahasanya oleh sebuah “Panitia
Penghalus Bahasa” yang terdiri dari Hoesein Djajadiningrat, Agus Salim, dan
Soepomo.

Saat para pemimpin Indonesia sedang sibuk dalam mempersiapkan


kemerdekaan berdasarkan skenario dari Jepang, secara tiba-tiba terjadi perubahan
peta politik dunia. Salah satu penyebab terjadinya perubahan peta politik dunia itu
adalah dikarenakan takluknya Jepang terhadap Sekutu. Peristiwa tersebut ditandai
dengan jatuhnya bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945.

Lalu setelah pada beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat


disahkan pada sidang PPKI yang diselenggarakan tanggal 18 Agustus 1945. Pada
sidang tersebut disetujui bahwa pancaila dicantumkan dalam Mukadimah
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

Lima Sila Pancasila tersebut diantaranya: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2.


Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5.

Keadilan sosial bagi selurh rakyat Indonesia.)

(Haikal Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan yang kemudian


diikuti dengan pengesahan Undang-Undang Dasar 1945, maka roda pemerintahan
yang seharusnya dapat berjalan dengan baik dan tertib, ternyata menghadapai
sejumlah tantangan yang mengancam kemerdekaan dan eksistensi Pancasila.

Saat setelah Soeharto menjadi presiden, ia kemudian mengeluarkan Inpres


No. 12/1968 tentang penulisan dan pembacaan Pancasila sesuai dengan yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Ketika MPR mengadakan Sidang Umum
1978 Presiden Soeharto mengajukan usul kepada MPR tentang Pedoman,
Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila (P-4). Usul ini diterima dan dijadikan
TAP No. II/MPR/1978 tentang P-4 (Ekaprasteia Pancakarsa). Dalam TAP itu
diperintahkan agar Pemerintah dan DPR menyebarluaskan P-4. Soeharto
kemudian mengeluarkan Inpres No. 10/1978 yang berisini Penataran bagi
Pegawai Negeri Republik Indonesia. Kemudian, dikeluarkan juga Keppres No.
10/1979 tentang pembentukan BP-7 dari tingkat Pusat hinggga Dati II. Pancasila
juga dijadikan satu-satunya asas bagi osospol dan bagi ormas. Banyak pro dan

kontra atas lahirnya kedua undang-undang itu.)


Referensi:

Pendidikan Pancasila 2020 https://elearning.upy.ac.id/course/info.php?


id=464&lang=id

Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila


http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Buku-Modul-Kuliah-
Pancasila.pdf

Pedoman Dosen Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila di Perguaruan Tinggi
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/5f52c3516c154c2c50a633
02c0dea74f.pdf

Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Ketahui Landasannya!

https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/571/tujuan-pendidikan-pancasila-di-
perguruan-tinggi-ketahui-landasannya.html

Sejarah Perumusan Sebagai Dasar Negara, Padangan Hidup, dan Upaya Pelestarian
Ideologi
Diakses pada tanggal 27 September 2021 pada jam 17:11
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sejarah-perumusan-pancasila-
sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup-bangsa

Pancasila sebagai Dasar Negara: Pengertian dan Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar
Negara
Diakses pada tanggal 27 September 2021 pada jam 18:57
https://bobo.grid.id/read/082718044/pancasila-sebagai-dasar-negara-pengertian-dan-
nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara?page=all

Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia


https://www.slideshare.net/syaifulahdanx/bab-ii-pancasila-dalam-arus-sejarah-bangsa-
indonesia
Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-PendidikanPancasila.pdf

Anda mungkin juga menyukai