Daerah Otonom
O “peraturan-peraturan ketatanegaraan menjamin hak
atas kehidupan rakyat di dalam lingkungan daerah
mereka …….penyusunan persekutuan itu secara
demokratis dalam daerah-daerah otonomi”.
Negara Kesatuan
PUSAT-DAERAH
BAB VI. PEMERINTAHAN DAERAH 15
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-
undang
[Pasal 18 (1)**]
Gubernur,
PEMERINTAHAN DAERAH anggota
Bupati,
DPRD dipilih
Walikota KEPALA PEMERINTAH
melalui
DPRD
dipilih secara DAERAH
pemilu
demokratis mengatur dan mengurus sendiri urusan [Pasal 18 (3) **]
[Pasal 18 (4)**] pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan [Pasal 18 (2)**]
menjalankan otonomi seluas-luasnya,
kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU
ditentukan sebagai urusan Pemerintah
Pusat [Pasal 18 (5) **]
berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan [Pasal 18 (6)**]
BAB VI. PEMERINTAHAN DAERAH 16
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
O Mencegah kesewenang-wenangan
Hubungan Kekuasaan
Horisontal
O Hubungan antara kekuasaan eksekutif, legislatif,
dan yudikatif
Vertikal
O Hubungan yang bersifat atasan dan bawahan
(Pusat-Daerah)
Desentralisasi
O kriteria akuntabilitas
Urusan Pilihan
Urusan yang secara nyata ada di Daerah dan berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah.