Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN PEMDA & DESA

Trecia Paramitha (6071801083)


Xena Alysia Wanggai (6071801092)
Jacqueline Mannuela (6071801093)

Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah Berdasarkan Pasal 18 UUD 1945.


Isi Pasal 18 UUD 1945 :

Pasal 18

(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
(4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah
Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis.
(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

Pasal 18A

(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten,
dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan Undang-undang
dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.

(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara
adil dan selaras berdasarkan undang-undang.

Pasal 18B

(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-undang.
(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-
hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.
Konstruksi penyelenggaraan pemerintahan daerah dan otonomi daerah di Indonesia diatur
dalam UUD 1945 di dalam Bab VI yang terdiri dari Pasal 18, 18A dan 18B. Pengaturan dalam
pasal-pasal tersebut merupakan satu kesatuan pengaturan yang meliputi susunan pemerintahan,
pengakuan terhadap keanekaragaman dan keistimewaan daerah, dan kerangka sistem otonomi.
Berdasarkan konstruksi dalam UUD 1945 tersebut, maka untuk penyelenggaraan
pemerintahan dalam negara kesatuan Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan
provinsi dibagi lagi menjadi daerah-daerah kabupaten dan kota. Setiap daerah propinsi,
kabupaten dan kota merupakan pemerintah daerah yang diberi kewenangan mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan yang berdasarkan pada asas otonomi luas, nyata dan
bertanggung jawab.
Berdasarkan UUD 1945 ciri-ciri umum penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Pemerintah daerah terbentuk karena dibentuk oleh Pemerintah sehingga dapat dihapus
oleh Pemerintah melalui proses hukum.
2. Di wilayah Indonesia dibentuk provinsi dan di wilayah provinsi di bentuk kabupaten
dan kota sebagai daerah otonom.
3. Pembentukan wilayah di atas mempunyai konsekuensi bahwa kebijakan desentralisasi
dibuat oleh pemerintah sedangkan penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD serta masyarakat sebagai cerminan pemerintahan yang
demokratis.
4. Hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah otonom (provinsi,kabupaten dan
kota) adalah bersifat tergantung dan bawahan (dependent and subordinate). Prinsip ini
berbeda dengan hubungan antara negara bagian dengan pemerintah federal yang
menganut prinsip federalisme yang sifatnya independen dan koordinatif.
5. Adanya pembagian dan penyerahan urusan kepada daerah otonom.
6. Gubernur merupakan wakil pemerintah yang ada di daerah untuk melaksanakan urusan
Pusat yang ada di daerah.
7. Terdapatnya perbedaan sumber daya alam dan sumber daya manusia pada masing
masing daerah, maka perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah
menjadi sangat penting bagi terciptanya penyelenggaraan otonomi daerah dalam
kerangka negara keatuan.

Dari konstruksi yang terdapat dalam Pasal 18, Pasal 18A dan Pasal 18B UUD 1945 maka hak,
kewenangan dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah lebih
diarahkan pada pemenuhan kepentingan masyarakat. Sebagai penjabaran Pasal 18, 18A dan
18B, maka Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menggariskan bahwa maksud dan
tujuan pemberian otonomi daerah adalah memacu kesejahteraan, pemerataan pembangunan
dan hasil-hasilnya serta meningkatkan pendayagunaan potensi daerah secara optimal dan
terpadu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat; menggalakkan prakarsa dan peran
serta aktif masyarakat dalam penyelenggaraan otonomi daerah secara luas, nyata, dan
bertanggungjawab, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, peningkatan pelayanan
publik dan daya saing daerah.
Hubungan Pem. Pusat dan Daerah berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 23 TAHUN 2014
TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang:
a. bahwa sesuai dengan Pasal 18 ayat (7) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah
diatur dalam Undang-Undang;
b. bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah
dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu
daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. bahwa efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu
ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antara Pemerintah
Pusat dengan daerah dan antardaerah, potensi dan keanekaragaman daerah, serta
peluang dan tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara;
d. bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tidak
sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan
penyelenggaraan pemerintahan daerah sehingga perlu diganti;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,
huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah;

Mengingat:Pasal 1, Pasal 4, Pasal 5 ayat (1), Pasal 17 ayat (1) dan ayat (3), Pasal 18,
Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, Pasal 22D ayat (2), dan Pasal 23E ayat (2) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK


INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH.

Anda mungkin juga menyukai