POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DI
UU UU PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA NEGARA
5 32 DENGAN DAERAH-DAERAH, YANG BERHAK
DAERAH 1974 1956 MENGURUS RUMAH-TANGGANYA SENDIRI
UU
PEMERINTAHAN DAERAH 22 UU PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA
1999 25 PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
1999
UU
PEMERINTAHAN DAERAH 32 UU PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA
2004 33 PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN
2004 DAERAH
URUSAN
ABSOLUT KONKUREN
PEMERINTAHAN UMUM
Dalam Penjelasan UU No. 17 Tahun 2003, antara lain dinyatakan: “Dalam hubungan dengan pemerintah daerah, Undang-
Undang 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menegaskan adanya kewajiban pemerintah pusat mengalokasikan
dana perimbangan kepada pemerintah daerah
Dr. Boediarso Teguh Widodo, M.E ©2020 27
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POKOK-POKOK KEBIJAKAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SESUAI UU NO.28 TAHUN 2009
FUNGSI PAJAK
2. Objek pajak terletak atau terdapat di wilayah daerah kabupaten/kota yang bersangkutan.
3. Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan umum.
3. Elastisitas:
idealnya, hasil dari pajak sebaiknya meningkat secara otomatis seiring dengan
inflasi, pertumbuhan populasi dan meningkatnya pendapatan.
4. Biaya pemungutan:
rasio antara biaya pemungutan dan hasil dari pajak sebaliknya sekecil mungkin.
31
Dr. Boediarso Teguh Widodo, M.E ©2020
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
Tabel 2. Pengelompokan Pajak Daerah Berdasarkan Jenis, Objek dan Subjeknya (1)
No Jenis Pajak Daerah Objek Pajak Daerah Subjek Pajak Daerah
1 Pajak Kendaraan Bermotor Kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Orang Pribadi atau Badan yang memiliki
Bermotor dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor
(official assesment)
2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Penyerahan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Orang pribadi atau Badan yang dapat
menerima penyerahan Kendaraan Bermotor
(official assesment)
3 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang Konsumen Bahan Bakar Kendaraan
disediakan atau dianggap digunakan untuk Bermotor
(official assesment)
kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar
yang digunakan untuk kendaraan di air
4 Pajak Rokok Konsumsi Rokok Konsumen Rokok
(official assesment)
5 Pajak Air Permukaan Pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Orang pribadi atau Badan yang dapat
Permukaan melakukan pengambilan dan/atau
(Self Assesment)
pemanfaatan Air Permukaan
6 Pajak Hotel Pelayanan yang disediakan oleh Hotel dengan Orang pribadi atau Badan yang melakukan
pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai pembayaran kepada Orang pribadi atau
(Sel Assesment)
kelengkapan Hotel yang sifatnya memberikan Badan yang mengusahakan Hotel
kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas
olahraga dan hiburan
7 Pajak Restoran Pelayanan yang disediakan oleh Restoran Orang pribadi atau Badan yang membeli
makanan/minuman dari Restoran
(Self Assesment)
8 Pajak Hiburan Jasa penyelenggaraan Hiburan dengan dipungut Orang pribadi atau Badan yang menikmati
bayaran Hiburan
(Self Assesment)
9 Pajak Reklame Semua penyelenggaraan Reklame Orang pribadi atau Badan yang
menggunakan Reklame
(Self Assesment)
Tabel 2. Pengelompokan Pajak Daerah Berdasarkan Jenis, Objek dan Subjeknya (2)
No Jenis Pajak Daerah Objek Pajak Daerah Subjek Pajak Daerah
10 Pajak Penerangan Jalan Penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan Orang pribadi atau Badan yang dapat
sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain menggunakan tenaga listrik
(official assesment)
11 Pajak Parkir Penyelenggaraan tempat Parkir diluar badan Orang pribadi atau Badan yang melakukan
jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan parkir kendaraan bermotor
(Self Assesment)
pokok usaha maupun yang disediakan sebagai
suatu usaha, termasuk penyediaan tempat
penitipan kendaraan bermotor
12 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam Orang pribadi atau Badan yang dapat
dan Batuan mengambil Mineral Bukan Logam dan
(Self Assesment)
Batuan
13 Pajak Air Tanah Pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah Orang pribadi atau Badan yang melakukan
pengambilan dan/atau pemanfaatan Air
(Self Assesment)
Tanah
14 Pajak Sarang Burung Walet Pengambilan dan/atau pengusahaan Sarang Orang pribadi atau Badan yang melakukan
Burung Walet pengambilan dan/atau mengusahakan
(Self Assesment)
Sarang Burung Walet
15 PBB Perdesaan & Perkotaan Bumi dan/atau Bangunan yang dimiliki, Orang pribadi atau Badan yang secara nyata
dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang mempunyai suatu hak atau Bumi dan/atau
(official assesment)
pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau
digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh
perhutanan, dan pertambangan manfaat atas Bangunan
16 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan Orang pribadi atau Badan yang memperoleh
Bangunan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
(official assesment)
6 Tempat Penginapan/Villa
Jenis PDRD Ditetapkan UU dan 9 jenis pajak ditetapkan 11 jenis pajak & 27 jenis 16 jenis pajak & 32 jenis retribusi
dapat menambah jenis UU & 30 jenis retribusi retribusi sesuai UU dan sesuai UU, diperkenalkan pajak baru
PDRD sesuai dengan ditetapkan PP dapat menambah jenis (PBB-P2, BPHTB, Pajak Sarang
kriteria PDRD sesuai dengan Burung Walet, dan Pajak Rokok)
kriteria
Peran Raperda provinsi Raperda provinsi dan Perda provinsi dan kab./kota Pengesahan raperda provinsi oleh
Pemerintah disahkan oleh Presiden kab./kota disampaikan diserahkan kepada Kemendagri dan raperda kab./kota
Pusat/ dan raperda kab./kota kepada Mendagri untuk pemerintah pusat dalam oleh provinsi dengan pertimbangan
Provinsi oleh Gubernur disahkan/dikelola atau rangka pengawasan Menkeu
penyempurnaan dengan
pertimbangan Menkeu
Capaian Rata-rata peranan Rata-rata peranan PDRD Rata-rata peranan PDRD Rata-rata peranan PDRD dalam APBD
PDRD dalam APBD dalam APBD untuk dalam APBD untuk untuk Provinsi: 41,5% dan
untuk Provinsi: Provinsi: 31,5%, Provinsi: 38,58%, Kab/Kota: 9,7%
17,4%, Kab/Kota: Kab/Kota: 8,13% Kab/Kota: 5,34%
7,2%
Berhasil memperkuat LOCAL
TAXING POWER
Permasa- § Pungutan tidak Peranan PDRD dalam § Pengendalian pungutan § Basis pajak daerah masih terbatas
lahan dan terkendali shg APBD masih sangat sulit dilakukan (terbit § Struktur pajak daerah kurang
Tantangan menimbulkan biaya rendah, khususnya di ribuan perda tentang optimal dan retribusi daerah
ekonomi tinggi kab./kota PDRD) kurang rasional
§ Jenis PDRD § Peranan PDRD dalam § Administrasi perpajakan daerah
banyak (40 jenis APBD masih sangat masih lemah
pajak & 130 jenis rendah
retribusi), namun
hasil tidak
40
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
UU 28/2009, besaran 0%
168,8 2012 2013 2014 2015 2016 2017
dan kontribusi dari ( Rp triliun)
151,5 PDRD
PDRD telah meningkat 138,8
147,8
Lain-Lain PAD
secara signifikan dari 115,5
Dana Perimbangan + Lain-lain Pendapatan
Rp13,0 triliun atau
11,9% dari pendapatan 95,1 KAB/KOTA
daerah pada tahun 2001 79,3 6,4% 7,3% 8,4% 8,8% 8,0% 9,0%
100% 3,5% 3,6% 4,1% 5,9% 5,8% 6,7%
menjadi Rp180,5 56,2
Pendapatan bunga
Lain-lain PAD yang sah
DANA PERIMBANGAN
Kehutanan
Pertambangan
Umum
Pajak
Sumber Daya
Alam
Pertambangan
DANA minyak bumi
4 Kegiatan Dekonsentrasi di Daerah dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan oleh gubernur.
Gubernur memberitahukan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga yang berkaitan
5 dengan kegiatan Dekonsentrasi di Daerah kepada DPRD
6 Rencana kerja dan anggaran diberitahukan kepada DPRD pada saat pembahasan RAPBD.
Dalam hal pelaksanaan Dekonsentrasi menghasilkan penerimaan, maka penerimaan tersebut merupakan
penerimaan APBN dan disetor ke Rekening Kas Umum Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dr. Boediarso Teguh Widodo, M.E ©2020 55
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
Belanja Daerah berpedoman pada standar harga satuan analisis standar belanja,
dan/atau standar teknis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanagan.
Dr. Boediarso Teguh Widodo, M.E ©2020 62
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN