Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH

KEBIJAKAN PUBLIK

AGENDA SETTING
SEMESTER GASAL 2012
DOSEN: RATRI ISTANIA, SIP, MA
STIA LAN JAKARTA
Jenjang Tipe Isu Kebijakan

1. Major Issues (Isu


Utama)

2. Secondary Issues (Isu


Sekunder)

3. Functional Issues

4. Minor Issues
Major Issues (Isu Utama)

 Terdapat di tingkat organisasi tertinggi baik nasional


maupun provinsi
 Biasanya merupakanpertanyaan mengenai misi
organisasi
 Contoh: mengatasi kemiskinan merupakan isu dari
departemen kesehatan, pendidikan
Secondary Issues (Isu Sekunder)

 Terdapat di tingkat program dari badan-badan di


tingkat nasional dan lokal
 Dapat berupa satuan prioritas program atau
kelompok target
 Contoh: isu bagaimana mendefinisikan ‘keluarga
miskin’
Functional issues

 Terdapat di tingkat program atau proyek


 Contoh: pertanyaan tentang budgetting
Minor Issues

 Ditemukan di tingkat proyek-proyek khusus


 Contoh: isu tentang staffing (personalia), upah,
waktu, libur, dan prosedur serta pelaksanaan
standar
Ciri Utama Suatu Issue Bisa Masuk Agenda

 Sudah mencapai kondisi kritis dan tidak dapat


diabaikan lagi
 Berpotensi menimbulkan problem yang lebih
besar/luas
 Berdampak luas (menyangkut banyak orang)
 Mampu menarik perhatian media massa (aspek
emosional)
Agenda Setting

 …adalah proses dimana suatu problem dikembangkan,


didefiniskan, dan diformulasikan cara pemecahannya

 Merupakan proses yang


menghubunkan antara partisipasi
massa dengan pembuatan keputusan
oleh elit
 Outputnya adalah agenda pemerintah: sederet daftar
panjang isu utama yang mendapat perhatian khusus dan
harus ditangani pemerintah
Teori Agenda Setting

 Bernard Cohen (1963) dalam konsep “The mass


media may not be successful in telling us what to
think, but they are stunningly successful in telling us
what to think about“.
 Pertama kali dikemukakan oleh Walter Lippman
(1965) pada konsep “The World Outside and The
Picture in Our Head”
Siapa yang Terlibat?

 State Actors: Legislatif, Eksekutif


 Societal Actors: Bisnis, LSM, Masyarakat Umum,
Perguruan Tinggi
 Local, Nasional, Internasional
 Ada andil dari kelompok kepentingan (ciri negara
demokratis)
 Akses berlebihan bagi kelompok-kelompok
kepentingan akan menimbulkan bias
Tipe Agenda

1. Agenda sistemik (popular agenda)


 Terdiri dari issues yang secara umum dirasakan oleh
masyarkat (mendapat perhatian masyarakat luas)
contoh: masalah-masalah kriminal, kemiskinan, kesehatan
2. Agenda Institutional (public agenda)
 Terdiri dari issues yang telah mendapat perhatiankhusus
(yang secara rutin ditangani) oleh pengambil keputusan
dalam lembaga-lembaga yang spesifik
contoh: pencurian, kemiskinankaum pinggiran kota, kesehatan ibu
dan anak
Fase dalam Agenda Setting
(Davies)

1. Initiation
 Masalah publik menghasilkan tuntutan akan adanya
tindakan (intervensi) tertentu
2. Diffusion
 Tuntutan masyarakat dimanifestasikan menjadi issues
terhadap pemerintah
3. Proces
 Issues dirubah menjadi salah satu item agenda pemerintah
Beberapa Pilihan Dalam Agenda Setting
(Schacttschneider, 1960/1975: 66)

1. Membiarkan suatu hal terjadi


2. Mendorong suatu hal untuk terjadi
3. Membuat suatu hal terjadi
Membiarkan Suatu Hal Terjadi

 Pemerintah berperan relatif pasif dalam agenda


setting
 Untuk memelihara akses dansaluran komuikasi
agar masyarakat yang terkena masalah dapat
didengar keluhannya
 Tidak dapat menjangkau semuakelompok
masyarakat (bersifat preferensial)
 Lebih menguntungkan kelompok yang kuat
Mendorong Suatu Hal untuk Terjadi

 Pemerintah membantu masyarakat menentukan


dan mengartikulasikan problem
 Pemerintah sebagai penyeimbang kekuatan antara
kelompok kuat dengan kelompok lemah
 Peran pemerintah hanya sebagai pendorong, bukan
pengidentifikasi problem
Membuat Sesuatu Hal Terjadi

 Pemerintah memainkan peran aktif dalam


mendefinisikan problem dan menyusun tujuan-
tujuan yang hendak dicapai
 Akan memunculkan preferensi
Model Dasar Agenda Setting
(Cobb and Ross, 1997)

1. The outside initiation model


2. The mobilization model
3. The inside initiation model
Saluran Dalam Proses Agenda Setting

1. Media massa
2. Kelompok masyarakat
3. Lembaga legislatif
4. Birokrasi
Kekuatan Media Massa

 Bernard C. Cohen (1963) mengatakan bahwa pers


mungkin tidak berhasil banyak pada saat
menceritakan orang-orang yang berpikir, tetapi
berhasil mengalihkan para pemirsa dalam berpikir
tentang apa

Anda mungkin juga menyukai