0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan24 halaman
Buku ini membahas berbagai dimensi dan pendekatan untuk menilai efektivitas organisasi publik, seperti pendekatan tujuan, sistem sumber daya, kepuasan partisipan, dan proses internal. Efektivitas organisasi publik sulit dinilai karena tujuannya yang kabur dan berada di dalam jaringan organisasi yang kompleks.
Deskripsi Asli:
Buku ditulis oleh Hal Rainey, Mata Kuliah Org. Publik
Judul Asli
ORGANISASI PUBLIK: EFEKTIVITAS DAN TUJUAN ORGANISASI PUBLIK
Buku ini membahas berbagai dimensi dan pendekatan untuk menilai efektivitas organisasi publik, seperti pendekatan tujuan, sistem sumber daya, kepuasan partisipan, dan proses internal. Efektivitas organisasi publik sulit dinilai karena tujuannya yang kabur dan berada di dalam jaringan organisasi yang kompleks.
Buku ini membahas berbagai dimensi dan pendekatan untuk menilai efektivitas organisasi publik, seperti pendekatan tujuan, sistem sumber daya, kepuasan partisipan, dan proses internal. Efektivitas organisasi publik sulit dinilai karena tujuannya yang kabur dan berada di dalam jaringan organisasi yang kompleks.
“UNDERSTANDING AND MANAGING PUBLIC ORGANIZATIONS” oleh Hal G.
Rainey
BAB 6: TUJUAN DAN EFEKTIVITAS
ORGANISASI KELOMPOK V 6071801004 SHALFA FITRIA SAPTIANI 6071801050 GITA SIFANI 6071801093 JACQUELINE MANNUELA T 6071801096 MENTARI QOTRUNNADA SALSABILA 6071801130 CUT AVIRA HIDAYAT TUJUAN ORGANISASIONAL SECARA UMUM (GENERAL ORGANIZATIONAL GOALS) • Organisasi diarahkan pada tujuan, entitas yang bertujuan, dan efektivitasnya dalam mengejar tujuan-tujuan tersebut mempengaruhi kualitas hidup kita dan bahkan kemampuan kita untuk bertahan hidup.
• Tujuan adalah suatu kondisi yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi. TUJUAN ORGANISASIONAL SECARA UMUM (GENERAL ORGANIZATIONAL GOALS) Tinjauan yang diambil buku Rainey memberikan wawasan yang bermanfaat tentang sifat tujuan. Sebagai contoh:
• Tujuan merupakan ekspresi dari nilai-nilai organisasi; mereka
mengarahkan dan memotivasi karyawan ke misi organisasi.
• Klarifikasi tujuan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
dari . TUJUAN ORGANISASIONAL SECARA UMUM (GENERAL ORGANIZATIONAL GOALS) Dalam buku Rainey juga menggarisbawahi masalah yang berkaitan dengan tujuan (dari konsep menurut para ahli teori dan praktisi) : • Adanya banyak tujuan (satu tujuan adalah kumpulan dari tujuan-tujuan). • Tujuan sering bertentangan (Goals often conflict.) • Tujuan jangka pendek dan jangka panjang dapat bertentangan. • Tujuan disusun dalam hierarki dan rantai. (Goals are arranged in hierarchies and chains) • Satu tujuan mengarah ke yang lain atau berlaku untuk tujuan yang lebih tinggi atau lebih umum. (One goal leads to another or is operative for a higher or more general goal) TUJUAN ORGANISASI PUBLIK (PUBLIC ORGANIZATION GOALS) Pengamatan yang paling sering dibahas tentang organisasi publik adalah bahwa tujuannya cenderung kabur atau ambigu dan tidak berwujud jika dibandingkan dengan perusahaan bisnis (privat). Alasan dan Implikasi Tujuan Organisasi Publik yang Ambigu
• Salah satu alasannya adalah karena mandat yang tidak jelas.
• Studi menunjukkan bahwa ambiguitas tujuan dapat menciptakan masalah dalam memotivasi karyawan. • Ambiguitas tujuan menghadirkan masalah untuk mengembangkan indikator kinerja yang jelas. Masalah ini dapat menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas (pertanggungjawaban) dan mengarah pada evaluasi kinerja berdasarkan aturan. Model untuk Menilai Efektivitas Organisasi • Pendekatan tujuan (Goal approach) • Pendekatan sistem sumber daya (Systems-resource approach) • Model kepuasan partisipan (Participant satisfaction models) • Pendekatan SDM dan Proses Internal Human resource and internal process models • Proyek Kinerja Pemerintah (Government performance project) Pendekatan Tujuan (Goal Approach) • Pendekatan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan hubungan antara tujuan dan efektivitas. • Kekurangannya adalah tidak mempertimbangkan komplikasi. Ini berkaitan dengan sisi output (hasil) dan apakah organisasi mencapai tujuannya dalam hal tingkat output yang diinginkan. - Ini pandangan manajemen sebagai proses yang rasional dan tertib dengan satu ekspresi tujuan. • Indikatornya meliputi tujuan operasi. • Tidak mempertimbangkan konflik tujuan, hierarki, dan jenis dan sub-tipe sasaran. Pendekatan Sistem Sumber Daya (Systems- resource approach) • Pendekatan ini berkonsentrasi pada apakah suatu organisasi dapat memperoleh sumber daya yang berharga dari lingkungannya. • Menempatkan kriteria efektivitas dalam hierarki dengan kemampuan organisasi untuk mengeksploitasi sumber daya eksternal dan peluang sebagai kriteria utama. • Dapat mengamati awal proses dan mengevaluasi apakah organisasi secara efektif memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk kinerja baik • Indikator pendekatan ini: 1. Kemampuan untuk memanfaatkan lingkungannya 2. Kemampuan untuk memahami lingkungan eksternal 3. Memelihara kegiatan internal sehari-hari 4. Kemampuan untuk merespons perubahan lingkungan Pendekatan Model Kepuasan Partisipan (Participant Satisfaction Models) • Model kepuasan peserta mendefinisikan efektivitas organisasi sesuai dengan kemampuan organisasi untuk memuaskan konstituensi strategis utama di lingkungan mereka. Pendekatan Proses Internal (Internal Process Approach) Melihat kegiatan internal dan menilai efektivitas dengan indikator kesehatan dan efisiensi internal • Indikator: - Budaya perusahaan yang kuat dan iklim kerja yang positif - Semangat tim, loyalitas kelompok, dan kerja tim - Keyakinan, kepercayaan, dan komunikasi antara pekerja dan manajemen - Pengambilan keputusan di dekat sumber informasi, di mana pun sumber itu berada di bagan organisasi - Berbagi fakta dan perasaan yang relevan (horizontal dan vertikal) - Hadiah kepada manajer untuk kinerja, pertumbuhan, dan pengembangan bawahan serta untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif - Interaksi antara organisasi dan bagian-bagiannya, dengan konflik yang terjadi atas proyek — diselesaikan untuk kepentingan organisasi Sumber Daya Manusia dan Model Proses Internal (Human Resource and Internal Process Models) Mengacu pada faktor-faktor seperti komunikasi, gaya kepemimpinan, motivasi, kepercayaan antarpribadi, dan keadaan internal lainnya yang dianggap diinginkan Proyek Kinerja Pemerintah (The Government Performance Project) Proyek Kinerja Pemerintah adalah sumber informasi tentang manajemen negara. Misi yang dinyatakannya adalah untuk meningkatkan layanan kepada warga negara dengan memperkuat kebijakan dan kinerja pemerintah. Proyek kinerja pemerintah secara sistematis mengevaluasi seberapa baik negara mengelola uang, orang, informasi, dan infrastruktur mereka — empat bidang yang penting untuk memastikan bahwa keputusan kebijakan dan praktik negara benar-benar memberikan hasil yang diharapkan. Proyek kinerja pemerintah menghasilkan kartu laporan. Kerangka konseptual kinerja pemerintah Kerangka Konseptual Kinerja Pemerintah terbagi menjadi: • Subsistem Manajemen Proyek • Manajemen Keuangan • Manajemen Sumber Daya Manusia • Manajemen Modal Teknologi Informasi • Manajemen Kepemimpinan sebagai Informasi Penggerak sebagai Penghubung untuk Hasil • Manajemen Kapasitas Program Pengiriman Kinerja Pengukuran Kinerja Dimensi Ukuran Efektivitas Organisasi Dimensi 1, fokus organisasi, berkisar dari penekanan internal pada kesejahteraan anggota organisasi hingga fokus eksternal pada keberhasilan seluruh organisasi. Dimensi 2, berkaitan dengan kontrol yang bertentangan dengan fleksibilitas. Dimensi 3, melibatkan konsentrasi relatif pada sarana (seperti perencanaan yang baik) atau tujuan (seperti mencapai tujuan produktivitas). Model hubungan manusia menekankan fleksibilitas dalam proses internal dan meningkatkan kohesi dan moral sebagai cara mengembangkan orang-orang dalam suatu organisasi. Model proses internal juga memiliki fokus internal, tetapi menekankan kontrol — dengan memelihara informasi, audit, dan sistem peninjauan yang baik — sebagai sarana untuk mencapai stabilitas. Pada ujung eksternal, model sistem terbuka menekankan pada respons terhadap lingkungan, dengan fleksibilitas dalam struktur dan proses sebagai sarana untuk mencapai pertumbuhan dan memperoleh sumber daya. Dimensi 4, model tujuan rasional menekankan perencanaan yang cermat untuk memaksimalkan efisiensi. The Balanced Scorecard • Menggabungkan berbagai dimensi dan ukuran untuk menilai kinerja dan efektivitas organisasi • Kerangka kerja pengukuran kinerja yang menambahkan ukuran kinerja nonfinansial strategis ke metrik keuangan tradisional untuk memberi manajer dan eksekutif pandangan yang lebih "seimbang" tentang kinerja organisasi Efektivitas dalam Jaringan Organisasi O. Toole, 1997 dalam buku Rainey: • Adanya peningkatan privatisasi & pengontrakan layanan publik • Keterlibatan sektor nirlaba yang lebih besar dalam pemberian layanan publik, dan masalah kompleks yang melebihi kapasitas dari setiap organisasi, serta tren lainnya • Meningkat signifikan jaringan menjadi tantangan untuk penelitian, teori, dan praktik dalam administrasi publik, terutama dalam kaitannya dengan efektivitas organisasi publik dan manajemen publik. • Provan & Milward, Cara yang efektif adalah dengan terpusat dan terkonsentrasi pada organisasi utama yang memainkan peran sentral (organisasi pemerintah) yang kuat dalam mengoordinasikan organisasi lain (jaringan) dalam memberikan layanan. Jaringan dan Efektivitas
Jaringan dan Efektivitas memunculkan pertanyaan tentang
mengukur efektivitas. Efektivitas seharusnya tidak difokuskan pada satu bagian, tetapi keseluruhan (secara kompleks). Melalui mengintegrasikan jaringan, mekanisme untuk kontrol tidak terfragmentasi, sumber daya berlimpah, dan jaringan stabil. Mengelola Tujuan dan Efektivitas
Mengelola Tujuan dan Efektivitas Informasi yang disajikan dalam
bab ini, memunculkan isu-isu penting mengenai tujuan organisasi publik yang diduga mempengaruhi operasi dan karakteristik organisasi publik itu sendiri. Akan di bahas di bab-bab selanjutnya. Efektivitas dalam Organisasi Publik
• Timbul masalah penting tentang perbedaan antara sektor publik
dan swasta dan masalah menggunakan sektor swasta sebagai tolok ukur untuk penilaian komparatif.
• Dampak opini publik dan krisis kepercayaan terhadap kinerja
organisasi publik yang lebih rendah telah memengaruhi reformasi sambil mengabaikan kompleksitas dalam menilai kinerja.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional