ORGANISASI
PENGERTIAN
STRUKTUR ORGANISASI
Menurut Prof. Komaruddin dalam Kamus Ensiklopedia Manajemen :
Struktur Organisasi
adalah suatu susunan yang terdiri atas fungsi-fungsi dan
hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan
untuk mencapai suatu tujuan.
Struktur Organisasi,
mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi,
dikelompokkan , dan dikoordinasikan secara formal.
FUNGSI
STRUKTUR ORGANISASI
1. Menghasilkan Output
3. Menata
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STRUKTUR ORGANISASI
1. Ukuran
2.Teknologi
2.Teknolog
3. Lingkungan
4. Pilihan Strategi
REKOMENDASI PERBAIKAN
STRUKTUR ORGANISASI
&
Keefektifan EFEKTIFITAS
Organisasi
PROFIT-SERVICE
Keefektifan Organisasi
Tingkat keberhasilan sebuah organisasi
dalam mencapai berbagai kriteria
keberhasilan, a.l. ketercapaian tujuan atau
sasarannya, kemampuan memuaskan
stakeholder, dan menjaga sustainabilitas
organisasi.
8
Model Pengukuran Efektivitas Organisasi
9
Model Tujuan Rasional
Sebagian besar teori organisasi klasik termasuk dalam model
ini.
Max Weber tentang birokrasi (organisasi yang besar)
merupakan alat bagi pencapaian tujuan masyarakat melalui
tindakan yang diatur secara rasional.
Henry Fayol, F. W. Taylor, Gulick dan Urwick yang mengatakan
bahwa organisasi harus disusun untuk mencapai tujuan-tujuan
dari pemilik/penguasa yang berada di luar organisasi yang
bersangkutan
Para sarjana yang tergabung dalam model ini menganggap
efektivitas organisasi sebagai pencapaian tujuan sehingga
seberapa jauh keberhasilan mencapai tujuan atau sasarannya
menjadi ukuran efektivitas suatu organisasi.
10
Model Tujuan Rasional
Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan
tujuan-tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan
skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian
tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan
produktivitas
Kesimpulan model ini sangat menekankan pada
perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan
produktivitas.
Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan
organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi.
Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya,
karena kenyataan sebagian besar organisasi
mempunyai tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling
bertentangan. 11
Model Hubungan Manusia
Pendekatan ini menggunakan perilaku dan ciri-
ciri sikap tertentu dari individu dan kelompok
kecil sebagai indikator keefektifan organisasi.
Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya
pada aspek sosial dan emosional anggota
organisasi, pentingnya peranan kelompok kerja
yang kecil, norma pekerjaan, dan pola perilaku
informal.
Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral
dalam membangun motivasi pekerja agar selalu
menunjukkan prestasi kerjanya.
12
Model Hubungan Manusia
Model ini menekankan pada moril karyawan,
kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan
informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model ini
adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja
diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata
sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan aspek
manusia justru dianggap kelemahan dari pendekatan ini
karena tidak memperhatikan organisasi secara
keseluruhan (makro). Disamping itu sedikitnya bukti
empiris teori hubungan manusia yang mengemukakan
bahwa moril serta kepuasan pegawai sebagai faktor
yang mempengaruhi produktivitas individu maupun
organisasi
13
Model Sistem Terbuka
Model ini didasarkan pada asumsi bahwa
organisasi tergantung pada pertukaran antara
“pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh
organisasi tersebut dengan lingkungannya agar
bisa bertahan (survival)
Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus
hidup organisasi meliputi proses transaksi
dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan
kemampuan untuk bertahan hidup suatu
organisasi bergantung kepada rasio yang baik
(favorable) antara input dan output (efisien).
14
Model Sistem Terbuka
Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi
merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi
(diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan
lingkungan
Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan
lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih
komprehensif daripada model-model yang lain, sebab
organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis
dalam kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan
model ini karena pendekatan yang komprehensif
dianggap sulit untuk diwujudkan dalam studi yang
sesungguhnya karena kompleksnya model dan
hubungan antar elemen organisasi. Konsep kecocokan
antara organisasi dengan lingkungan masih
dipertanyakan karena asumsi bahwa organisasi
dianggap reakrif semata-mata dalam hubungannya
dengan lingkungan 15
Model Proses Internal
Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui
persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor
penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum
mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami
tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam
proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia
menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya
Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap
pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung
pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat
penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama,
mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan
menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-tugas
yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua meningkatnya
kapasitas untuk memproses informasi dengan
mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan
hubungan-hubungan lateral.
16
Model Proses Internal
Model ini memusatkan perhatiannya pada
proses pengolahan informasi dan pembuatan
keputusan dalam organisasi. Kekuatan model
ini karena mengevaluasi efektivitas organisasi
berdasarkan proses dari pada mengevaluasi
berdasarkan tujuan akhir. Sedangkan
kelemahannya terletak pada kesulitan dalam
mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan
proses-proses internal organisasi. Penekanan
pada proses internal mungkin bisa menjurus
pada penggantian tujuan dengan cara (alat),
tetapi tidak bisa keluar dari kesulitan dalam
memilih kriteria keberhasilan, apakah tujuan
akhir yang diinginkan atau proses yang
diinginkan. 17
Kerangka Nilai-Nilai Yang Berpengaruh
(competing values framework/CVF)
HUMAN RELATION OPEN SYSTEM
MODEL FLEXIBILITY MODEL
Ends: Human resource Means: Flexibility;
development readiness
Means: Cohesion; Ends: Growth;
morale resource acquisition
INTERNAL EXTERNAL
19
Struktur Fungsional
Struktur organisasi mengelompokkan unit-unit yang
memiliki fungsi sama dalam satu bagian. Struktur
ini menuntut adanya keahlian fungsional, efisiensi
dan mutu pekerjaan yang baik. Tugas menjadi lebih
terfokus dan tidak ada keharusan untuk
berkoordinasi dengan bagian lain.
Orang-orang dikelompokkan ke dalam
departemen – departemen menurut
kesamaan keterampilan dan aktivitas-
aktivitas kerja.
20
Struktur Fungsional
PIMPINAN
21
Struktur Produk
PIMPINAN
22
Keunggulan Fungsional
Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan
pengembangan
Kemajuan karier dalam departemen fungsional
Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Kelemahan Fungsional
Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan
lingkungan, ketinggalan inovasi
Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak,
menciptakan penundaan
Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit
ditunjukkan secara tepat
Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari
pada karyawan
Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi
karyawan
Struktur Campuran (Hibrida)
25
Model
Struktur Campuran (Hibrida)
Kantor Pusat
PP KU Bag. Personalia
Produk 1 Produk 2
Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag. Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag.
Pemasaran Pemasaran
26
Struktur Matriks
Struktur matriks memadukan keunggulan dari masing-
masing struktur untuk menghasilkan struktur organisasi
yang mampu dengan cepat melakukan penyesuaian.
Struktur matriks paling sesuai digunakan pada kondisi
sebagai berikut:
kebutuhan yang besar terhadap struktur fungsional
27
Matriks
Ranati komando divisional dan fungsional
diimplementasikan secara simulatan dan
membebani satu sama lainnya dalam
departemen yang sama. Terdapat dua
rantai komando, dan beberapa karyawan
memberikan laporan pada dua bos.
Model
Struktur Matriks
Pimpinan
Organisasi
Produk 1
Produk 2
Produk 3
29
Keunggulan Matriks
Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
dibandingkan pada hirarki tunggal
Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang
terus berubah
Pengembangan keterampilan manajemen umum dan
spesialis
Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh
divisi
Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
Kelemahan Matriks
Frustasi dan kebingungan dari rantai
komando ganda
Konflik tinggi antara dua sisi matriks
Banyak pertemuan, lebih banyak diskusi
daripada tindakan
Membutuhkan pelatihan hubungan
manusia
Dominasi kekuatan oleh salah satu sisi
matriks
Divisional
Departemen dikelompokkan ke dalam
divisi mandiri terpisah berdasarkan pada
kesamaan produk, program, atau daerah
geografis. Perbedaan keterampilan
merupakan dasar departementalisasi, dan
bukannya kesamaan keterampilan
Rancangan Struktur Divisional
Direktur
Divisi Divisi
Produk 1 Produk 2
Sumberdaya Sumberdaya
Manufaktur Akuntansi Manufaktur Akuntansi
Manusia Manusia
Keunggulan Divisional
Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak
stabil
Memperhatikan kebutuhan konsumen
Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional
Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi
permasalahan produk
Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan
divisional
Pengembangan keterampilan manajemen umum
Kelemahan Divisional
Duplikasi sumberdaya lintas divisi
Kurang pendalaman teknis dan
spesialisasi dalam divisi-divisi
Koordinasi yang buruk lintas divisi
Kurangnya kendali sumberdaya
menajemen puncak
Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
Tim
Organisasi membentuk serangkaian tim
untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus
dan untuk mengkoordinasikan
departemen-departemen utama.
Bentuk Struktur Tim
Direktur
Keunggulan Tim
Punya beberapa keunggulan struktur fungsional
Mengurangi hambatan antar departemen, meningkatkan
kompromi
Mengurangi waktu untuk merespon, keputusan lebih
cepat diambil
Moril yang lebih baik, antusiasme dari keterlibatan
karyawan
Mengurangi biaya overhead administrasi rutin
Kelemahan Tim
Loyalitas ganda dan konflik
Waktu dan sumberdaya lebih banyak
untuk pertemuan
Desentralisasi tidak terencana
Jaringan
Organisasi menjadi suatu pusat yang
kecil, terhubung secara elektronis dengan
organisasi lainnya yang melakukan fungsi-
fungsi vital.
Departemen bersifat independen dan
melayani kontrak dengan sentral untuk
mendapatkan keuntungan.
Bentuk Struktur Jaringan
Perancang
Sumberdaya
Pusat Pabrik
Manusia
Pemasaran
Keunggulan Jaringan
Daya saing global
Fleksibilitas tenaga kerja / tantangan
Mengurangi biaya administratif
Kelemahan Jaringan
Tidak ada pengendalian langsung
Dapat kehilangan bagian organisasi
Lemahnya loyalitas karyawan
KESIMPULAN
Struktur Organisasi dapat disimpulkan sebagai berikut :