Anda di halaman 1dari 45

STRUKTUR

ORGANISASI
PENGERTIAN
STRUKTUR ORGANISASI
Menurut Prof. Komaruddin dalam Kamus Ensiklopedia Manajemen :

Struktur Organisasi
adalah suatu susunan yang terdiri atas fungsi-fungsi dan
hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan
untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Winardi dalam bukunya “ Teori Organisasi &


Pengorganisasian”

Struktur suatu Organisasi


adalah spesifikasi dari aktivitas-aktivitas kerja serta menunjukkan
bagaimana fungsi atau aktivitas-aktivitas yang berbeda berkaitan satu
sama lain dalam suatu organisasi tersebut”.
PENGERTIAN

Wisnu dan Nurhasanahdalam bukunya ” Teori Organisasi”,

Struktur Organisasi adalah suatu sistem formal tentang


hubungan tugas dan wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap
individu bekerjasama dan mengelola segala sumber daya yang ada
untuk mewujudkan tujuan organisasi”

Robbins dalam bukunya ”Teori Organisasi”

Struktur Organisasi,
mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi,
dikelompokkan , dan dikoordinasikan secara formal.
FUNGSI
STRUKTUR ORGANISASI

1. Menghasilkan Output

2.Mengatur Pengaruh Individu

3. Menata
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STRUKTUR ORGANISASI

1. Ukuran

2.Teknologi
2.Teknolog

3. Lingkungan

4. Pilihan Strategi
REKOMENDASI PERBAIKAN
STRUKTUR ORGANISASI

1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


2 PENGURANGAN TENAGA KERJA
ASING
3. ALIH JABATAN ATAU INDONESIANISASI
EFISIENSI

&

Keefektifan EFEKTIFITAS

Organisasi

PROFIT-SERVICE
Keefektifan Organisasi
Tingkat keberhasilan sebuah organisasi
dalam mencapai berbagai kriteria
keberhasilan, a.l. ketercapaian tujuan atau
sasarannya, kemampuan memuaskan
stakeholder, dan menjaga sustainabilitas
organisasi.

8
Model Pengukuran Efektivitas Organisasi

Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4


model pengukuran efektivitas organisasi:
 Model Tujuan Rasional
 Model Hubungan Manusia
 Model Sistem Terbuka
 Model Proses Internal

9
Model Tujuan Rasional
 Sebagian besar teori organisasi klasik termasuk dalam model
ini.
 Max Weber tentang birokrasi (organisasi yang besar)
merupakan alat bagi pencapaian tujuan masyarakat melalui
tindakan yang diatur secara rasional.
 Henry Fayol, F. W. Taylor, Gulick dan Urwick yang mengatakan
bahwa organisasi harus disusun untuk mencapai tujuan-tujuan
dari pemilik/penguasa yang berada di luar organisasi yang
bersangkutan
 Para sarjana yang tergabung dalam model ini menganggap
efektivitas organisasi sebagai pencapaian tujuan sehingga
seberapa jauh keberhasilan mencapai tujuan atau sasarannya
menjadi ukuran efektivitas suatu organisasi.

10
Model Tujuan Rasional
 Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan
tujuan-tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan
skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian
tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan
produktivitas
 Kesimpulan model ini sangat menekankan pada
perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan
produktivitas.
 Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan
organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi.
Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya,
karena kenyataan sebagian besar organisasi
mempunyai tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling
bertentangan. 11
Model Hubungan Manusia
 Pendekatan ini menggunakan perilaku dan ciri-
ciri sikap tertentu dari individu dan kelompok
kecil sebagai indikator keefektifan organisasi.
 Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya
pada aspek sosial dan emosional anggota
organisasi, pentingnya peranan kelompok kerja
yang kecil, norma pekerjaan, dan pola perilaku
informal.
 Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral
dalam membangun motivasi pekerja agar selalu
menunjukkan prestasi kerjanya.
12
Model Hubungan Manusia
 Model ini menekankan pada moril karyawan,
kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan
informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model ini
adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja
diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata
sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan aspek
manusia justru dianggap kelemahan dari pendekatan ini
karena tidak memperhatikan organisasi secara
keseluruhan (makro). Disamping itu sedikitnya bukti
empiris teori hubungan manusia yang mengemukakan
bahwa moril serta kepuasan pegawai sebagai faktor
yang mempengaruhi produktivitas individu maupun
organisasi

13
Model Sistem Terbuka
 Model ini didasarkan pada asumsi bahwa
organisasi tergantung pada pertukaran antara
“pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh
organisasi tersebut dengan lingkungannya agar
bisa bertahan (survival)
 Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus
hidup organisasi meliputi proses transaksi
dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan
kemampuan untuk bertahan hidup suatu
organisasi bergantung kepada rasio yang baik
(favorable) antara input dan output (efisien).
14
Model Sistem Terbuka
 Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi
merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi
(diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan
lingkungan
 Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan
lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih
komprehensif daripada model-model yang lain, sebab
organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis
dalam kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan
model ini karena pendekatan yang komprehensif
dianggap sulit untuk diwujudkan dalam studi yang
sesungguhnya karena kompleksnya model dan
hubungan antar elemen organisasi. Konsep kecocokan
antara organisasi dengan lingkungan masih
dipertanyakan karena asumsi bahwa organisasi
dianggap reakrif semata-mata dalam hubungannya
dengan lingkungan 15
Model Proses Internal
 Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui
persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor
penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum
mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami
tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam
proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia
menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya
 Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap
pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung
pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat
penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama,
mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan
menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-tugas
yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua meningkatnya
kapasitas untuk memproses informasi dengan
mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan
hubungan-hubungan lateral.
16
Model Proses Internal
 Model ini memusatkan perhatiannya pada
proses pengolahan informasi dan pembuatan
keputusan dalam organisasi. Kekuatan model
ini karena mengevaluasi efektivitas organisasi
berdasarkan proses dari pada mengevaluasi
berdasarkan tujuan akhir. Sedangkan
kelemahannya terletak pada kesulitan dalam
mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan
proses-proses internal organisasi. Penekanan
pada proses internal mungkin bisa menjurus
pada penggantian tujuan dengan cara (alat),
tetapi tidak bisa keluar dari kesulitan dalam
memilih kriteria keberhasilan, apakah tujuan
akhir yang diinginkan atau proses yang
diinginkan. 17
Kerangka Nilai-Nilai Yang Berpengaruh
(competing values framework/CVF)
HUMAN RELATION OPEN SYSTEM
MODEL FLEXIBILITY MODEL
Ends: Human resource Means: Flexibility;
development readiness
Means: Cohesion; Ends: Growth;
morale resource acquisition

INTERNAL EXTERNAL

Means: Information Ends: Productivity;


management; communication efficiency
Ends: Stability; Means: Planning;
control goal setting
INTERNAL PROCESS CONTROL RATIONAL GOAL
MODEL MODEL
18
Bentuk Struktur Organisasi
 Struktur Fungsional
 Struktur Produk
 Struktur Campuran (Hibrida)
 Struktur Matriks
 Divisional
 Tim
 Jaringan

19
Struktur Fungsional
Struktur organisasi mengelompokkan unit-unit yang
memiliki fungsi sama dalam satu bagian. Struktur
ini menuntut adanya keahlian fungsional, efisiensi
dan mutu pekerjaan yang baik. Tugas menjadi lebih
terfokus dan tidak ada keharusan untuk
berkoordinasi dengan bagian lain.
 Orang-orang dikelompokkan ke dalam
departemen – departemen menurut
kesamaan keterampilan dan aktivitas-
aktivitas kerja.

20
Struktur Fungsional

PIMPINAN

Bag. Penelitian Bagian Bagian Bagian


dan Produksi Keuangan Pemasaran
Pengembangan (PR) (KU) (PM)
(PP)

21
Struktur Produk
PIMPINAN

Produk 1 Produk 2 Produk 3

PPP PR KU PM PPP PR KU PM PPP PR KU PM

22
Keunggulan Fungsional
 Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
 Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan
pengembangan
 Kemajuan karier dalam departemen fungsional
 Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
 Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
 Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Kelemahan Fungsional
 Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
 Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan
lingkungan, ketinggalan inovasi
 Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak,
menciptakan penundaan
 Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit
ditunjukkan secara tepat
 Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari
pada karyawan
 Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi
karyawan
Struktur Campuran (Hibrida)

Struktur yang mengkombinasikan dua struktur


dasar organisasi dengan memperhatikan:
 fungsi-fungsi yang menuntut efisiensi
ekonomis dan spesialisasi teknis dikuasai
organisasi pusat (sentralisasi).
 fungsi-fungsi yang memiliki peran penting
bagi setiap produk dimiliki secara lengkap
oleh setiap unit organisasi dan
terdesentralisasikan.

25
Model
Struktur Campuran (Hibrida)
Kantor Pusat

PP KU Bag. Personalia

Produk 1 Produk 2

Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag. Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag.
Pemasaran Pemasaran

26
Struktur Matriks
Struktur matriks memadukan keunggulan dari masing-
masing struktur untuk menghasilkan struktur organisasi
yang mampu dengan cepat melakukan penyesuaian.
Struktur matriks paling sesuai digunakan pada kondisi
sebagai berikut:
 kebutuhan yang besar terhadap struktur fungsional

maupun produk yang selalu berubah


 lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh

ketidakpastian dan seringkali berubah.


 Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh

organisasi secara efisien

27
Matriks
 Ranati komando divisional dan fungsional
diimplementasikan secara simulatan dan
membebani satu sama lainnya dalam
departemen yang sama. Terdapat dua
rantai komando, dan beberapa karyawan
memberikan laporan pada dua bos.
Model
Struktur Matriks
Pimpinan
Organisasi

Pimpinan Pemasaran Produksi Pemasaran Pimpinan


Produk Fungsional

Produk 1

Produk 2

Produk 3

29
Keunggulan Matriks
 Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
dibandingkan pada hirarki tunggal
 Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang
terus berubah
 Pengembangan keterampilan manajemen umum dan
spesialis
 Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh
divisi
 Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
Kelemahan Matriks
 Frustasi dan kebingungan dari rantai
komando ganda
 Konflik tinggi antara dua sisi matriks
 Banyak pertemuan, lebih banyak diskusi
daripada tindakan
 Membutuhkan pelatihan hubungan
manusia
 Dominasi kekuatan oleh salah satu sisi
matriks
Divisional
 Departemen dikelompokkan ke dalam
divisi mandiri terpisah berdasarkan pada
kesamaan produk, program, atau daerah
geografis. Perbedaan keterampilan
merupakan dasar departementalisasi, dan
bukannya kesamaan keterampilan
Rancangan Struktur Divisional

Direktur

Divisi Divisi
Produk 1 Produk 2

Sumberdaya Sumberdaya
Manufaktur Akuntansi Manufaktur Akuntansi
Manusia Manusia
Keunggulan Divisional
 Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak
stabil
 Memperhatikan kebutuhan konsumen
 Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional
 Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi
permasalahan produk
 Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan
divisional
 Pengembangan keterampilan manajemen umum
Kelemahan Divisional
 Duplikasi sumberdaya lintas divisi
 Kurang pendalaman teknis dan
spesialisasi dalam divisi-divisi
 Koordinasi yang buruk lintas divisi
 Kurangnya kendali sumberdaya
menajemen puncak
 Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
Tim
 Organisasi membentuk serangkaian tim
untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus
dan untuk mengkoordinasikan
departemen-departemen utama.
Bentuk Struktur Tim

Direktur
Keunggulan Tim
 Punya beberapa keunggulan struktur fungsional
 Mengurangi hambatan antar departemen, meningkatkan
kompromi
 Mengurangi waktu untuk merespon, keputusan lebih
cepat diambil
 Moril yang lebih baik, antusiasme dari keterlibatan
karyawan
 Mengurangi biaya overhead administrasi rutin
Kelemahan Tim
 Loyalitas ganda dan konflik
 Waktu dan sumberdaya lebih banyak
untuk pertemuan
 Desentralisasi tidak terencana
Jaringan
 Organisasi menjadi suatu pusat yang
kecil, terhubung secara elektronis dengan
organisasi lainnya yang melakukan fungsi-
fungsi vital.
 Departemen bersifat independen dan
melayani kontrak dengan sentral untuk
mendapatkan keuntungan.
Bentuk Struktur Jaringan

Perancang

Sumberdaya
Pusat Pabrik
Manusia

Pemasaran
Keunggulan Jaringan
 Daya saing global
 Fleksibilitas tenaga kerja / tantangan
 Mengurangi biaya administratif
Kelemahan Jaringan
 Tidak ada pengendalian langsung
 Dapat kehilangan bagian organisasi
 Lemahnya loyalitas karyawan
KESIMPULAN
Struktur Organisasi dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Menyangkut susunan dari suatu Fungsi atau Aktifitas


dalam suatu organisasi.

b. Memiliki hubungan satu dengan yang lainnya dalam


suatu organisasi.

c. Dikelompokkan dan terkoordinasi.

d. Struktur Organisasi adalah suatu sistem formal tentang


hubungan tugas dan wewenang yang mengendalikan
bagaimana tiap individu bekerjasama untuk mewujudkan
tujuan organisasi yang harus disesuaikan dengan
Ketentuan Regulasi atau Peraturan

Richard L. Manajemen. Edisi 5, Jilid 1, 2000.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai