Anda di halaman 1dari 27

TUGAS KELOMPOK

OTONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN APARATUR

Tentang

SUSUNAN PEMERINTAHAN KABUPATEN, KOTA, PROVINSI, DAN PUSAT

Di Susun Oleh:

Kelompok 4
SALMA HULINGGI
SARWIN ISHAK
MERLIN PONGOLIWU
NURIYANTI S. NANI
NURLAILA UNTA
IBRAHIM PAKAYA

DOSEN PENGAMPUH : AGUS PARIONO,M.AP

PROGRAM STUDI ADMISTRASI NEGARA/PUBLIK


FAKULTAS ADMINISTRASI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS BINA TARUNA GORONTALO
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang

dipimpin oleh Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

Pemerintahan Indonesia dibagi menjadi dua yaitu pemerintahan pusat dan

pemerintahan daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah pasal 1 butir 2: "Pemerintahan Daerah adalah

penyelenggaraan urusan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan

dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi menjadi 34 daerah provinsi yang

dipimpin oleh gubernur sebagai wakil dari pemerintah pusat. Provinsi kemudian

dibagi lagi menjadi kabupaten atau kota. Kabupaten dipimpin oleh seorang

bupati dan kota dipimpin oleh seorang wali kota. Bagir Manan dalam buku

berjudul Menyongsong Fajar Otonomi Daerah (2002) menyebutkan bahwa

pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD.

Kepala Daerah dan jajarannya bukan alat kekuasaan sentralisme yang

menampakkan diri sebagai pengaruh dengan simbol-simbol dan tingkah laku

ototarian. Melainkan sebagai penyelenggara pemerintahan yang bertanggung


jawab dan harus tunduk pada pengawasan publik untuk mewujudkan

kesejahteraan umum. Sehingga dalam pemerintahan daerah, kepala negara baik

bupati dan wali kota bekerja sama dengan DPRD. DPRD bertugas untuk

mengawasi keputusan, kebijakan, peraturan, dan rencana kerja yang diambil

kepala daerah juga meminta laporan pertanggung jawaban kepala daerah.

Pemerintah daerah terdiri atas kepala daerah dan wakil kepala

daerah.Kepala daerah dibantu oleh seorang wakil daerah.Kepala daerah provinsi

disebut gubernur, dan wakilnya disebut wakil gubernur. Sementara itu, kepala

daerah kabupaten atau kota disebut bupati atau walikota dan wakilnya disebut

wakil bupati atau wakil wali kota. Bupati dan wakil wali kota dipilih oleh

masyarakat dan dilantik oleh gubernur. Dalam menjalankan tugasnya, wakil

kepala daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah.Wakil kepala daerah

dapat menggantikan kepala daerah apabila kepala daerah tidak dapat

menjalankan tugasnya selama enam bulan berturut-turut.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu

organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani.Namun

tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk ke

dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-

kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah,

cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan

banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan

kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan

ditangani, sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu kebutuhan
akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa

sama atau seragam.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah yaitu:

1. Pemerintah Daerah dan Perangkat Daerah

2. Pemerintah Provinsi

3. Lembaga pemerintahan Pusat.


BAB II
PEMBAHASAN
2.2. Pemerintah Daerah dan Perangkat Daerah

Pemerintah daerah memiliki perangkat daerah. Adapun perangkat daerah

kabupaten kota adalah sebagai berikut: 1) Sekretariat Daerah 2) Sekretariat

DPRD 3) Dinas Daerah 4) Lembaga Teknis Daerah 5) Kecamatan 6) Kelurahan

7) Polisi Pamong Praja.

1. Sekretariat daerah (disingkat setda) adalah unsur pembantu

pimpinan pemerintah daerah, yang dipimpin oleh sekretaris daerah

(disingkat sekda). Sekretaris daerah bertugas membantu kepala

daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan

lembaga teknis daerah. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya,

sekretaris daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Sekretaris

Daerah diangkat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memenuhi

persyaratan. Sekretaris Daerah karena kedudukannya sebagai pembina PNS

di daerahnya. Sekretaris Daerah dapat disebut jabatan paling puncak dalam

pola karier PNS di Daerah. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya,

sekretris daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah.

Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pembantu pimpinan

Pemerintah Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Wali kota.


Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota bertugas membantu Bupati/Wali kota

dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi,

organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administrasi

kepada seluruh Perangkat Daerah Kabupaten/Kota.

Sekretaris Daerah untuk kabupaten/kota diangkat dan diberhentikan oleh

Gubernur atas usul Bupati/Wali kota.

Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas sebanyak-banyaknya 3

Asisten; di mana Asisten masing-masing terdiri dari sebanyak-banyaknya 4

bagian.

2. Sekretariat DPRD

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disebut Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan administrasi dan

pemberian dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD. Fungsi Sekretariat

DPRD: ... Fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD; dan. Penyediaan dan

pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.

Tugas sekretaris DPRD adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan administrasi kesekretarian DPRD.

b. Menyelenggarakan aadministrasi keuangan DPRD.

c. Menyediakan dan kengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh

DPRD dalam melaksanakan funsinya sesuai dengan kemampuan

keuangan daerah.

d. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

3. Dinas Daerah
Dinas daerah adalah unsur pelaksana pemerintah daerah. Daerah dapat

berarti provinsi, kabupaten, atau kota.

Dinas Daerah menyelenggarakan fungsi: perumusan kebijakan teknis

sesuai dengan lingkup tugasnya, pemberian perizinan dan pelaksanaan

pelayanan umum, serta pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan

lingkup tugasnya.

 Dinas Daerah Provinsi

Dinas Daerah Provinsi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi

dimpimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi.

Dinas Daerah Provinsi mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan desentralisasi dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan

penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat

kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekosentrasi.

Untuk melaksanakan kewenangan Provinsi di Daerah Kabupaten/Kota,

dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) provinsi yang wilayah

kerjanya meliputi satu atau beberapa Daerah Kabupaten/Kota. UPTD

tersebut merupakan bagian dari Dinas Daerah Provinsi.

 Dinas Daerah Kabupaten/Kota


Dinas Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pelaksana

Pemerintah Kabupaten/Kota dimpimpin oleh seorang Kepala yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati / Wsli kota melalui Sekretaris

Daerah.

Dinas Daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan desentralisasi.

Pada Dinas Daerah Kabupaten/Kota dapat dibentuk Unit Pelaksana

Teknis Dinas Daerah (UPTD) Kabupaten/Kota untuk melaksanakan sebagian

tugas Dinas yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.

Setiap Daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga

penamaan atau nomenklatur Dinas Daerah dapat berbeda di tiap-tiap

Kabupaten/Kota.

4. Lembaga Teknis Daerah

Lembaga teknis daerah adalah unsur pelaksana pemerintah daerah.

Daerah dapat berarti provinsi, kabupaten, atau kota.

Untuk daerah provinsi, lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang

kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada gubernur melalui sekretaris daerah.

Demikian pula untuk daerah kabupaten/kota, lembaga teknis daerah

dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Bupati /Wali kota melalui sekretaris daerah.


Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu

yang karena sifatnya tidak tercakup oleh sekretariat daerah dan dinas daerah

dalam lingkup tugasnya.

Tugas tertentu tersebut meliputi: bidang penelitian dan pengembangan,

perencanaan, pengawasan, pendidikan dan pelatihan, perpustakaan, kearsipan

dan dokumentasi, kependudukan, dan pelayanan kesehatan.

Lembaga teknis daerah menyelenggarakan fungsi: perumusan kebijakan

teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, serta penunjang penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

Lembaga teknis daerah dapat berbentuk “badan”, “Kantor”, dan “Rumah

Sakit”. Contoh lembaga teknis daerah adalah: Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

Daerah, serta Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

5. Kecamatan

Kecamatan adalah sebuah pembagian wilayah administratif negara

Indonesia di bawah Kabupaten atau Kota. Sebuah kecamatan dipimpin oleh

seorang camat dan dipecah kepada beberapa kelurahan dan desa-desa. Di

Indonesia, sebuah kecamatan atau kabupaten adalah pembagian dari

kabupaten (kabupaten) atau kota (kota madya). Sebuah kabupaten itu sendiri
dibagi menjadi kelurahan atau desa administratif. Dalam Hal Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten yang mempunyai wilayah kerja

tertentu dibawah pimpinan Camat.

Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten atau kota dengan Perda

berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh camat

yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian

wewenang bupati atau walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi

daerah. Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda

berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh lurah yang

dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari Bupati atau

Walikota

6. Kelurahan

Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di

bawah kecamatan. Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai

perangkat daerah kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang

lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan

unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa,

kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam

perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan,

atau sebaliknya.

Kelurahan daerah pemerintahan yang dibentuk di wilayah kecamatan

yang ada diperkotaan dengan peraturan daerah yang berpedoman pada


peraturan pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang memiliki

tugas sebagai beirkut: a) Melaksanakan kegiatan pemerintahan ditingkat

kelurahan. b) Memberdayakan masyarakat. c) Memberi pelayanan kepada

masyarakat. d) Menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum. e)

Menegakan peraturan daerah.

7. Polisi Pamong Praja

Asal kata “pamong” berasal daribahasa Jawa “among” atau “emong” yang

artinya adalah mengasuh atau membimbing atau mendidik. Dari kata among

atau emong kemudian menjadi pengamong atau pengemong artinya orang

yang mengasuh atau orang yang membimbing atau orang yang mendidik.

Adapun istilah “praja” berasal dari bahasa Jawa kuno yang diartikan

kerajaan atau negara, misalnya Praja Ngamarto artinya Kerajaan Ngamarto

atau pendovvo. Jadi secara asal kata pamong praja diartikan sebagai :

1. Pembimbing kerajaan,

2. Pengasuh negara,

3. Pendidik negara.

2.3. Pemerintah Provinsi

Selain gubernur, di pemerintahan provinsi, terdapat juga Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD), yang mempuyai kewenangan dan tugas sesuai dengan

fungsinya. Adapun tugas dan wewenang DPRD, yaitu sebagai berikut.


Provinsi adalah nama sebuah pembagian wilayah administratif di bawah

wilayah nasional. Kata ini merupakan kata pungutan dari bahasa Belanda

provincie yang berasal dari bahasa Latin dan pertama kalinya digunakan di

kekaisaran Romawi.Sebuah provinsi, dipimpin oleh seorang Gubernur dan Wakil

Gubernur.

Dalam pemerintahan provinsi terdapat dua lembaga pemerintahan, yaitu

kepala daerah (gubernur) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD).

a. Gubernur

Pemerintahan daerah di wilayah provinsi dipimpin oleh seorang gubernur

dan wakil gubernur. Mereka dipilih dalam satu pasangan secara lansung oleg

rakyat di daerah yang bersangkutan. Pemilihan kepala daerah (Pilkada)

dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.Gubernur

bertanggung jawab kepada presiden, melalui Mentri Dalam Negeri (Mendagri).

Dalam menjalankan tugas dan kewenangan sebagai kepala daerah, gubernur

bertanggung jawab langsung kepada DPRD Provinsi. Gubernur memiliki tugas

dan wewenang sebagai berikut: Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan

pemerintahan daerah ditingkat kabupaten atau desa.

1. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah provinsi dan

kabupaten atau kota.

2. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di

daerah provinsi dan kabupaten atau kota. Gubernur dalam

menjalankan tugasnya mempunyai kewajiban antara lain:


a. Mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

b. Memegang teguh Pancasila dan UUD 1945.

c. Menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan.

d. Meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat.

e. Memelihara keamanan, ketertiban, dan ketenteraman masyarakat.

Urusan yang wajib menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi

merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi:

1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.

2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.

3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

4. Penyediaan sarana dan prasarana umum.

5. Penanganan bidang kesehatan.

b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Dewan Perwakilan Daerah merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah

yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan

daerah.Anggota DPRD merupakan perwakilan dari berbagai partai politik

yang dipilih melalaui pemilihan umum.Anggota DPRD provinsi

sekurangkurangnya berjumlah 35 orang dan pailing banyak berjumlah 100

orang. DPRD memiliki fungsi, di antaranya:


1. Fungsi legislasi adalah legislasi daerah yang merupakan fungsi DPRD

provinsi untuk membentuk peraturan daerah provinsi bersama dengan

gubernur dan menyusun peraturan daerah.

2. Fungsi anggaran adalah fungsi DPRD provinsi bersama-sama dengan

pemerintah daerah untuk menyusun Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD).

3. Fungsi pengawasan adalah fungsi DPRD provinsi untuk melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, peraturan daerah,

dan keputusan gubernur, serta kebijakan yang ditetapkan oleh

pemerintah daerah

Selain gubernur, di pemerintahan provinsi, terdapat juga Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD), yang mempuyai kewenangan dan tugas sesuai

dengan fungsinya. Adapun tugas dan wewenang DPRD, yaitu sebagai

berikut.

1) Membentuk perda yang dibahas dengan gubernur.

2) Membahas dan menyetujui rancangan perda tentang APBD bersama

dengan gubernur.

3) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan

peraturan perundang-undangan lainnya.


4) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah atau

wakil kepala daerah kepada presiden melalui menteri dalam negeri.

5) Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan

wakil kepala daerah.

6) Memberikan pendapat dan pertimbangan terhadap rencana perjanjian

internasional di daerah.

7) Memberikan persetujuan rencana kerjasama internasional.

Selain mempunyai tugas dan wewenang, DPRD juga memiliki hak. Hak

tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Interpelasi, yaitu hak DPRD untuk meminta keterangan kepada

gubernur atau bupati atau walikota. Biasanya, mengenai kebijakan yang

berdampak pada kehidupan orang banyak atau masyarakat.Misalnya,

pendirian tempat pembuangan sampah akhir (TPA), apakah sudah

sesuai AMDAL (Analisis Mngenai Dampak Lingkunga).

2) Angket, yaitu DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu

kebijakan kepala daerah.

3) Menyatakan pendapat, yaitu hak DPRD menyatakan pendapat

terhadap kebijakan kepala daerah mengenai kebijakan luar biasa yang

terjadi di daerah. Adapun kewajiban DPRD, antara lain sebagai berikut:


1) Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan mentaati segala peraturan

perundang-undangan.

2) Melaksanakn kehidupan demokrasi dalam penyelenggarakan

pemerintahan daerah.

3) Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

4) Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah.

5) Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi

masyarakat.

6) Mendahulukan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi,

kelompok, dan golongan.

7) Memberikan tanggungjawaban atas tugas dan kinerjanya selaku

anggota DPRD terhadap daerah pemilihannya sebagai bentuk tanggung

jawab moral dan politis.

8) Mentaati peraturan, tata tertib, kode etik, dan sumpah atau janji

anggota DPRD.
9) Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga

terkait. Dengan demikian, dalam perencanaan, pelaksanaan

pembangunan, dan pengelolaan daerah, pemerintahan daerah harus

mengikutsertakan masyarakatyang diwakili oleh anggota sertakan

mayarakat yang diwakili oleh anggota DPRD.

2.4. Lembaga Pemerintahan Pusat

Lembaga Negara merupakan perangkat dalam system

pemerintahan di Indonesia.Indonesia menganut paham pembagian

kekuasaan, bukan pemisahan kekuasaan. Pada bagianini, akan

dipelajari beberapa lembaga Negara dalam susunan pemerintah pusat

berdasarkan amandemen UUD 1945, seperti MPR, DPR, DPD,

Presiden, MA, MK, KY, dan BPK.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Majelis Permusyawaratan

Rakyat merupakan lembaga tinggi Negara.Lembaga ini merupakan

lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai

lembaga Negara.Susunan MPR terdiri dari atas anggota Dewan

Perwakilan Daerah yang dipih melalui pemilihan umum. Adapun

tugas dan wewenang MPR adalah sebagai berikut:

a. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.

b. Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil

pemilihan umum dalam siding paripurna MPR.


c. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah

Konstitusi untuk memberhentikan presiden dan atau wakil

presiden dalam masa jabatannya setelah presiden dan atau masa

jabatannya setelah presiden dan atau wakil presiden diberi

kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam siding

paripurna MPR.

d. Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden

mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan

kewajibannya dalam masa jabatannya.

e. . Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden

apabila terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa

jabatannya, selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari.

2. Dewan Perwakilan Rakyat Dewan

Perwakilan Rakyat sangatlah penting di dalam system pemerintahan

Negara Indonesia.Dewan Perwakilan Rakyat terdiri atas anggota

partai politik peserta pemilhan umum (pemilu) yang dipilih

berdasarkan hasil pemilhan umum.Rakyat Indonesia, sejak pemilu

2004 langsung memilih anggota DPR. Dewan Perwakilan Rakyat

merupakan lembaga yang menyerap, menampung, menghimpun,

dan menindaklanjuti aspirasi rakyat Indonesia. Jumlah anggota DPR,

yaitu 50 orang.Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan

presiden anggota DPR berkedudukan di Jakarta. Adapun tugas

Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu:


a. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan

presiden untuk mendapatkan persetujuan bersama.

b. Membahas dan memberikan persetujuan pemerintah

pengganti undang-undang.

c. Menerima dan membahas usulan rancangan undang-

undang yang diajukan DPD.

d. Memperhatiakn pertimbangan DPD atas rancangan

undang-undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(APBN) dan rancangan undang-undang yang berkaitan

dengan pajak, pendidikan, dan agama.

e. Menetapkan APBN bersama presiden dengan

memperhatikan DPD.

3. Dewan Perwaikalan Daearah (DPD) Dewan Perwaikalan Daearah

(DPD) terdiri dari wakil-wakil daerah provinsi yang dipih melalui

pemilihan umum.Anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan

sebanyak empat orang.Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari

jumlah anggota DPR. Adapun tugas dan wewenang DPD adalah

sebagai berikut:

a. Mengajukan kepada DPR tentang rancangan undang-undang

yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan

daerah, pembentukan dan pemekaran, penggabungan daerah,

pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi.


b. Membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan

pelaksanaan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,

pembentukan dan pemekaran, penggabungan daerah,

pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi

lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan

pusat dan daerah yang diajukan, baik oleh DPR maupun oleh

pemerintah.

c. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-

undang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan

dengan pajak, pendidikan, dan agama.

d. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang

mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran,

penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan

sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak,

pendidikan dan agama.

4. Presiden Presiden merupakan pemimpin sebuah Negara. Presiden

termasuk lembaga eksekutif. Dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya, Presiden dibantu uleh wakil presiden dan para

mentri.Mentri-mentri tersebut tunduk dan tanggung jawab kepada

Presiden. Lembaga ekskutif bertugas mengurus berbagai urusan

pemerintaha. Urusan pemerintahan tersebut sebagai berikut:

a. Melaksanakan politik luar negeri

b. Menciptakan pertahanan nasional


c. Menjaga keamanan dan melindungi seluruh warga Negara

Indonesia.

d. Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Agung (MA) adalah badan

yang melakukan kekuasaan kehakiman.Susunan Mahkamah

Agung terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera, dan

seorang Mahkamah Agung adalah Hakim Agung.Jika masalah

hokum tidak selesai di pengadilan negeri dapat diselesaikan di

Mahkamah Agung.

5. Mahkamah Konstitusi (MK) Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan

salah satu lembaga Negara yang melakukan kekuasaan

kehakiman.Susunan Mahkamah Konstitusi terdiri atas seseorang

ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota,

dan tujuh orang anggota hakim konstitusi. Mahkamah Konstitusi

berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang

putusannya bersifat untuk: a. Menguji undang-undang terhadap

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. b.

Meutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang

kewenangannya diberikan oleh UndangUndang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. c. Memutus pembubaran partai

politik d. Memutus perselisihan tentang hasil politik. e. Memutus

perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

6. . Komisi Yudisial (KY) Komisi Yudisial merupakan lembaga Negara

yang bersifat mendiri.Dalam pelaksanaan wewenangnya, Komisi


Yudisial bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan

lainnya.Pimpinan Komisi Yudisial terdiri atas seoarang ketua dan

seorang wakil ketua yang merangkap anggota.Komisi Yudisial

mempunyai tujuh orang anggota komisi. Komisi Yudisial mempunyai

wewenang sebagai berikut: a. Mengusulkan pengangkatan Hakim

Agung kepada DPR. b. Menegakan kehormatan dan keluhuran

martabat serta menjaga perilaku hakim. 1. Menyiapkan calon hakim

agung yang berakhlak mulia, jujur, berani, dan kompeten. 2.

Mendorong pengembangan sumber daya hakim menjadi insan yang

mengabdi dan menegakkan hokum dan keadilannya. 3.

Melaksanakan pengawasan penyelengaraan kekuasaan kehakiman

yang jujur, bersih, transparan, dan professional.

7. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Badan Pemeriksa Keuangan

adalah badan yang bertugas memeriksa tentang keuangan

Negara.Dalam pelaksanaan tugasnya, BPK terlepas dari pengaruh

kekuasaan pemerintah.Hal tersebut dinyatakan dalam Pasal 23 E

Ayat 1 UUD 1945 bahwa untuk memeriksa keuangan yang bebas

dan mandiri. Adapun anggota BPK berjumlah 9 orang yang terdiri

atas seorang ketua, wakil ketua, dan tujuh orang anggota.Anggota

BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD

dan disahkan oleh presiden. Pemimpin BPK memegang jabatan

sealam lima tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa

jabatan. Badan Pemeriksa Keuangan mempunyai kewenangan


sebagai berikut: a. Memeriksa pengeloaan dan tanggung jawab

keuangan Negara b. Menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan

Negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan

kewenangannya. Dengan demikian, lembaga BPK merupakan

lembaga yang mangawasi keluar dan masuknya keuangan yang

mengawasi keluar dan mausknya keuangan Negara, melalui adanya

pengawasan BPK, diharapkan pelaksanaan pembangunan di seluruh

Indonesia berjalan sesuai dengan anggaran yang telah diteta[kan

oleh presiden dan DPR. dengan demikian, tidak terjadi

penyimpangan dalam penggunaan anggaran Negara. Setelah

memahami dan mengenal lembaga-lembaga Negara dlam

pemerintahan pusat, sekarang akan dipelajari lembaga ekskutif, yaitu

presiden, wakil presiden, dan mentri


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak dan kewajiban daerah diwujudkan dalam bentuk rencana kerja

pemerintahan daerah.Rencana kerja tersebut dijabarkan dalam bentuk

pendapatan, belanja, dann pembiayaan daerah (RAPBD).Kemudian dikelola

dalam system pengelolaan keuangan daerah. Pemerintahan kabupaten atau

kota memiliki kepala daerah dan wakil kepala daerah. Pemerintah daerah

terdiri atas kepala daerah dan wakil kepala daerah.Kepala daerah dibantu oleh

seorang wakil daerah.Kepala daerah provinsi disebut gubernur, dan wakilnya

disebut wakil gubernur. Sementara itu, kepala daerah kabupaten atau kota

disebut bupati atau walikota dan wakilnya disebut wakil bupati atau wakil wali

kota. Bupati dan wakil wali kota dipilih oleh masyarakat dan dilantik oleh

gubernur. Dalam menjalankan tugasnya, wakil kepala daerah bertanggung

jawab kepada kepala daerah.Wakil kepala daerah dapat menggantikan kepala

daerah apabila kepala daerah tidak dapat menjalankan tugasnya selama

enam bulan berturut-turut. Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam


bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu

ditangani.Namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan

harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat

daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan

keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas

yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan

kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang

bertalian dengan urusan yang akan ditangani, sarana dan prasarana

penunjang tugas. Oleh karena itu kebutuhan akan organisasi perangkat

daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

B. Saran

Semoga makalah ini bermafaat untuk kita.

Anda mungkin juga menyukai