Kata Pengantar
1
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
Penulis menyadari bahwa Tugas Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.
Semoga Tugas Makalah ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah............................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
B. Pengertian Kebijakan......................................................... 4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 7
B. Saran.................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan yang biasanya kering oleh karena
volume air pada suatu badan air meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang
berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, pecahnya bendungan sungai, es yang
mencair atau naiknya permukaan laut. Banjir menjadi suatu bencana ketika terjadi pada
daerah yang merupakan tempat aktifitas manusia . Menurut Arifin (2012) Secara umum
3
ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya banjir. Faktor-faktor tersebut adalah
kondisi alam (letak geografis wilayah, kondisi toporafi, geometri sungai dan sedimentasi),
peristiwa alam (curah hujan dan lamanya hujan, pasang, arus balik dari sungai utama,
penurunan muka, pembendungan aliran sungai akibat longsor, sedimentasi dan aliran
lahar dingin), dan aktifitas manusia (pembudidayaan daerah dataran banjir, peruntukan
tata ruang di dataran banjir yang tidak sesuai, belum adanya pola pengelolaan dan
Masalah banjir di kabupaten Gorontalo sudah menjadi pemikiran serius bagi pejabat
dan para ahli tata ruang Kabupaten akhir akhir ini. Sebab, hampir setiap bulan-bulan
tertentu banjir ini rutin.Utamanya bila curah hujan melebihi daya tampung permukaan
tanah Desa yang sebagian sudah ditutupi semen dan pavin block.
Faktor penyebab banjir dapat disebabkan secara alami dan juga dikarenakan oleh
perubahan.Di daerah pedesaan dominan penyebab banjir adalah akibat dari kegiatan
manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang dan berdampak pada
catchment area, pendangkalan sungai akibat sedimentasi, penyempitan alur sungai dan
Secara umum penyebab utama banjir adalah perubahan dan eskalasi perilaku
perubahan tata ruang secara massive, sehingga daya dukung lingkungan menurun
fungsi lingkungan, bahkan kawasan retensi banjir (retarding basin) yang disediakan alam
4
berupa situ-situ telah juga dihabiskan. Keadaan ini secara signifikan menurunkan
kapasitas penyerapan air secara drastis. Kondisi ini diperparah dengan sistem drainase
permukiman yang kurang memadai, sehingga pada curah hujan tertentu, menimbulkan
genangan air di mana-mana. Selain itu, lemahnya penegakan hukum ikut mendorong
badan sungai. Keadaan ini makin memperburuk sistem tata air lingkungan, karena
kapasitas tampung dan pengaliran sungai menurun dan terjadilah luapan air.
khususnya dalam meminimalkan kerugiaan akibat dari bencana banjir dan cuaca ekstrim,
melalui program jangka pendek (membuat tanggul atau saluran air untuk mempercepat
aliran air, membuat sumur resapan dan biopori di rumah-rumah warga, kantor Instansi
program jangka panjang (gerakan menanam pohon dan rehabilitasi hutan). Upaya yang
telah dilakukan ini belum membuahkan hasil maksimal bagi masyarakat dikabupaten
gorontalo karena pelibatan masyarakat secara langsung untuk mitigasi bencana belum
terlaksana maksimal.
kebersihan lingkungan;
pemerintah;
5
6. kurangnya koordinasi antar lembaga pemerintah;
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan Pemerintah
making), yaitu memilih dan menilai informasi yang ada untuk memecahkan masalah
B. Pengertian Kebijakan
Kebijakan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang
pelaku atau sekelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai
tujuan itu. 15kebijakan publik dikatakan sebagai apa yang tidak dilakukan maupun apa
yang dilakukan oleh pemerintah. Pokok kajian dari hal ini adalah Negara.
6
C. Faktor yang mempengaruhi kebijakan pemerintahan daerah
1. Kebijakan pemerintah daerah tentang penanggulangan masih sangat
baik hal fasilitas, sarana dan prasarana, tenaga ahli dan pendanaan.Diposisi yang
pemerintah tidak berani melakukan diskresi karena tidak adanya payung hukum
7
a. Penanggulangan bencana
d. Pengunaan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk tangap darurat bencana
fasilitas umum.
instansi terkait.
e. Pelayanan kesehatan.
f. Pemulihan sosial.
g. Pemulihan keamanan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
terhadapa korban bencana banjir dengan sigap dan cepat, kedua melakukan
kesiapsiagaap terhadap bencana, ketiga tanggap darurat apa bila terjadi bencana, ke
B. Saran
dari segi teknik penulis dan ketajaman analisis terhadap peristiwa yang terjadi dilapangan
yang disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan waktu dan tenaga serta pendanaan