Disusun Oleh:
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Analisis Kajian Masalah Anti Korupsi dan Narkoba ini disusun sebagai tugas
akhir menyelesaikan analisis dan salah satu syarat lulus mata kuliah Anti Korupsi dan
Narkoba.
Menyetujui,
Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Analisi Kajian Masalah Anti Korupsi dan
Narkoba” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Anti Korupsi dan
Narkoba. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan saya juga menyadari akan pentingnya sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Andi Nurzakiah Amin.
SKM.,M.Kes dan Ibu Dian Anggraeni Rachman. SKM., M.Kes sebagai dosen bidang studi
yang telah banyak memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Waalaikumussalam Wr.Wb
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………. 2
B. Rumusan Masalah………………………………………………… 3
C. Tujuan……………………………………….…………………… 3
D. Manfaat……………………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………….……………………. 4
A. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi…………….………...… 4
B. Pemuda Hebat Berprestasi Tanpa Narkoba……………………. 5
BAB III PENUTUP……………………………………………………….. 6
A. Kesimpulan………………………………………………………… 7
B. Saran………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Pengertian Korupsi
Bentuk Korupsi
Penyebab Korupsi
Dampak Korupsi
Pencegahan Penindakan
PEMUDA HEBAT BERPRESTASI TANPA NARKOBA
Kasus Narkoba
Dampak Narkoba
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi merupakan salah satu dari sekian istilah yang kini telah akrab
ditelinga masyarakat Indonesia, hampir setiap hari media massa memberitakan
berbagai kasus korupsi yang dilakukan oleh aparatur negara baik pegawai negeri
ataupun pejabat negara. Korupsi terjadi disebabkan adanya penyalahgunaan
wewenang dan jabatan yang dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan
pribadi dengan mengatasnamakan pribadi atau keluarga, sanak saudara dan teman.
Wertheim (dalam Lubis, 1970) menyatakan bahwa seorang pejabat dikatakan
melakukan tindakan korupsi bila ia menerima hadiah dari seseorang yang bertujuan
mempengaruhinya agar ia mengambil keputusan yang menguntungkan kepentingan si
pemberi hadiah. Kadang-kadang orang yang menawarkan hadiahdalam bentuk balas
jasa juga termasuk dalam korupsi. Selanjutnya, Wertheim menambahkan bahwa balas
jasa dari pihak ketiga yang diterima atau diminta oleh seorang pejabat untuk
diteruskan kepada keluarganya atau partainya/ kelompoknya atau orang-orang yang
mempunyai hubungan pribadi dengannya, juga dapat dianggap sebagai korupsi.
Dalam keadaan yang demikian, jelas bahwa ciri yang paling menonjol di dalam
korupsi adalah tingkah laku pejabat yang melanggar azas pemisahan antara
kepentingan pribadi dengan kepentingan masyarakat, pemisaham keuangan pribadi
dengan masyarakat.
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun
semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya
rangsang. Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa
narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan
efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan. Obat-obatan
tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan
dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan.
Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum.
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu apa itu Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. Untuk mengetahui apa itu Pemuda Hebat Berprestasi Tanpa Narkoba
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Agar dapat mengetahui bagaimana Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. Agar dapat mengetahui bagaimana Pemuda Hebat Berprestasi Tanpa Narkoba
BAB II
PEMBAHASAN
1) Dasar Hukum
Dasar kepolisian melakukan tindak pidana korupsi, sebenarnya diatur di Dasar
kepolisian melakukan tindak pidana korupsi, sebenarnya diatur di undang-undang no
2 tahun 2002 Ada tiga poin, yaitu pasal 13 yang menerapkan tugas pokok fungsi dari
kepolisian, yang pertama terkait dengan hak asasi manusia, yang kedua adalah
penegakkan hukum, yang ketiga pemberian perlindungan pelayanan dan pengayoman
kepada masyarakat.
Beberapa Dasar undang-undang yang mengatur tentang tindak pidana korupsi
yaitu, Undang-undang no 20 tahun 2001 tentang perubahan atas undang-undang no 31
tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Peraturan pemerintah
Republik Indonesia no 43 tahun 2018 tentang tata cara pelaksanaan peran serta
masyarakat dan pemberian penghargaan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
2) Definisi Korupsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) korupsi adalah penyelewengan
atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya)
untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Menurut Robert Klitgaard, korupsi adalah
suatu tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam suatu
negara, dimana untuk memperoleh keuntungan status atau uang yang menyangkut diri
pribadi atau perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri, atau dengan melanggar
aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi.
3) Bentuk Korupsi
Berbicara tentang korupsi, pasti modus, motif, dan jenis dari korupsi itu pasti
macam-macam. Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait
dengan tindak pidana korupsi . Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001,
terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi, Kalau kita buka Undang-undang no 20
tahun 2001 ada sekitar tiga puluh lebih norma disitu, kemudian dikelompokkan ada
tujuh jenis atau tujuh macam jenis korupsi, yaitu ; (1) merugikan keuangan negara, (2)
suap, (3) gratifikasi, (4) penggelapan dalam jabatan, (5) pemerasan, (6) perbuatan
curang, dan (7) konflik kepentingan.
4) Area Potensi Korupsi
Tindak pidana korupsi bisa terjadi dimana-mana, karena ketika kita
mempergunakan keuangan negara pasti modus dan motifnya ada dimana hal itu
terjadi. Pertama dalam pengelolaan anggaran (konspirasi dengan pihak tertentu untuk
mengalokasikan anggaran untuk kegiatan fiktif, markup satuan biaya kegiatan,
markdown pendapatan daerah. Kedua, pengadaan barang dan jasa (menekan panitia
agar memenangkan pesanan tertentu, volume barang/jasa tidak seduai dengan
SPKontrak, spesifikasi barang/jasa tidak sesuai dengan SPK/KAK). Ketiga,
pengelolaan barang daerah (pemeliharaan atas barang fiktif, penyerobotan/pengakuan
pengelolaan aset oleh oknum pejabat yang secara sengaja, menggunakan aset untuk
kepentingan pribadi. Keempat, pelayanan publik (masih ada praktik pungli, masih ada
gratifikasi, Pelayanan tidak prima, perizinan yang tidak transparan).
5) Penyebab Korupsi
Teori penyebab korupsi, menurut Robert Klitgaard teori korupsi dirumuskan sebagai :
C=M+D-A
C: Corruption,
M: Monopoly of Power
D: Discretion of Official
A: Accountability.
Diseluruh Indonesia ada ribuan bahkan di daerah provinsi saat ini ada
beberapa yang tersangka adalah masih status mahasiswa dengan membawa sabu ada
juga yang membawa jenis ganja. Yang paling sering digunakan mahasiswa adalah
jenis ganja. Sebagai contoh seorang mahasiswa, bahwasanya dia merasa bahwa
menjual atau menggunakan ganja tersebut tidak dilarang, tidak peduli dengan aturan
menurut kepercayaan dia tidak apa-apa menggunakan jenis narkoba tersebut. Dan
sampai saat ini jenis ganja itu termasuk dalam golongan Narkotika, dan dalam bentuk
penggunaan apapun itu masih dianggap illegal di negara kita.
Sudah ada 18 regulasi sejak tahun 2014 sampai sekarang dan akan terus diupdate
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbicara tentang korupsi, pasti modus, motif, dan jenis dari korupsi itu pasti
macam-macam. Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait
dengan tindak pidana korupsi . Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001,
terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi, Kalau kita buka Undang-undang no 20
tahun 2001 ada sekitar tiga puluh lebih norma disitu, kemudian dikelompokkan ada
tujuh jenis atau tujuh macam jenis korupsi, yaitu ; (1) merugikan keuangan negara, (2)
suap, (3) gratifikasi, (4) penggelapan dalam jabatan, (5) pemerasan, (6) perbuatan
curang, dan (7) konflik kepentingan.
B. Saran
Korupsi dan narkoba sama-sama berbahaya baik pada diri sendiri dan negara.
Kita sebagai masyarakat umum dan terutama dikalangan mahasiswa harus menyadari
akan bahaya melakukan korupsi dan memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh
karena itu, kita sebagai generasi muda seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih
teman bergaul serta untuk terhindar untuk melakukan yang namanya korupsi. karena
Korupsi merupakan salah satu isu yang paling rumit dalam sejarah kehidupan
manusia. Ia memberikan implikasi negatif dan buruk terhadap kehidupan manusia
secara khusus dan terhadah keberlangsungan suatu wilayah. Ia juga dikategorikan
sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, sebab mempengaruhi aspek kehidupan
ekonomi, politik, ketahanan, sosial-budaya, dan agama. Dan Narkoba juga sangat
berbahaya karena dapat memperhambat kerja otak, aktifitas menurun, halusinasi dan
gerakan badan tak terkendali. Maka dari itu sosialisasi tentang anti korupsi dan
narkoba harus sering diadakan apaalgi dikalangan remaja atau mahasiswa, agar anak
muda sebagai penerus bangsa menjadi generasi tangguh tanpa Narkoba dan anti
korupsi, dan untuk memberikan pemahaman kepada anak muda sebagai penerus
bangsa mengenai Narkoba dan anti korupsi, mengurangi jumlah anak-anak muda yang
terkontaminasi dengan narkoba. Dan menjadi pemuda harapan bangsa sesuai dengan
Semangat Kebangkitan Nasional.
LAMPIRAN
1 2
3 4
DAFTAR PUSTAKA