MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Membaca dan Menulis Kritis
Disusun oleh :
Telkom University
2013
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Si Perenggut Nyawa: Minuman
Keras Oplosan”.
Dalam makalah ini kami akan membahas apa itu minuman keras oplosan, macam-macam
minuman keras oplosan, dampak yang terjadi akibat meminum minuman keras oplosan, dan
tindakan pemerintah dengan beredarnya minuman keras oplosan dalam masyarakat.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Gusti Lili S.P.S.I selaku dosen pembimbing mata kuliah Teknik Membaca dan
Menulis Kritis
2. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Miras adalah minuman keras yang memabukkan dan dapat membahayakan kaum remaja. Saat
ini tingkat penyalahgunaan minuman beralkohol dalam masyarakat dan lingkungan remaja sudah
sangat meresahkan. Akibat dari penyalahgunaan minuman beralkohol tersebut sangat
memprihatinkan dan membahayakan masa generasi muda.
Akhir-akhir ini marak terjadi penjualan minuman keras yang sasaran utamanya adalah semua
kalangan masyarakat yang belum mengetahui secara pasti apa dampak dari minuman keras
tersebut. Masyarakat tergoda untuk mencoba minuman keras karena rasa ingin tahu, biar kelihatan
keren, ajakan teman, pengaruh lingkungan dan ekonomi di sekitarnya.Yang menyebabkan
seseorang akan melakukan apapun untuk mendapatkan minuman keras tersebut, contohnya :
membunuh, mencuri, mengemis dan lain-lain.
Sebenarnya, hampir setiap orang dapat menjadi orang yang hidupnya bergantung (dependent)
kepada obat-obatan dan alkohol. Kecanduan biasanya terjadi jika orang yang bersangkutan terus-
menerus membiasakan minum minuman keras dalam takaran yang tinggi. Tetapi mengapa ada
jutaan umat manusia yang minum-minuman keras dalam acara-acara sosial tetapi tidak menjadi
kecanduan, sedangkan yang lain kira-kira 10% dari semua peminum terjebak menjadi pecandu?
Ratusan ahli telah mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Seorang peminum tidak mampu
mengendalikan keinginannya akan minuman keras, dan sebagai akibatnya ia mengkonsumsi
dengan berlebihan. Ini akan memperparah masalah-masalah seputar kehidupannya juga
kepribadiannya. Dalam usaha untuk menutupi kekurangannya, ia cenderung untuk bertindak over
akting. Dia membutuhkan minum untuk dapat mulai bekerja pada pagi hari, juga di tempat
kerjanya ia akan minum. Setiap saat ia akan terbelenggu oleh hasrat yang tak terkendali untuk
minum. Sekali seorang pemabuk telah berhenti minum minuman keras, ia selamanya tidak boleh
lagi mencicipinya walaupun sedikit. Bagi orang awam hal ini dianggap sebagai tindakan yang
ekstrim. Tapi dalam banyak kasus telah terbukti bahwa seorang pemabuk tidak dapat minum
minuman keras lagi tanpa jatuh lagi menjadi pemabuk. Oleh karena itu konselor harus mempunyai
tujuan akhir untuk menolong pemabuk itu agar memiliki tekad kuat untuk menolak minum
minuman keras sama sekali dan menjadikannya sebagai gaya hidup. Pada umumnya seorang
pemabuk merasa bersalah karena itu janganlah menuduh atau memalukannya. Dia sadar sadar
mengapa harus berhenti minum, namun dia tidak tahu bagaimana caranya. Jangan menuduhnya,
tapi doronglah agar dia mau menerima pemulihan dalam dirinya.
b. Rumusan
1. Apa saja bahan dan kandungan dalam minuman keras oplosan?
2. Macam-macam minuman keras oplosan.
3. Apa dampak minuman keras oplosan bagi kesehatan dan lingkungan?
4. Bagaimana tindakan pemerintah dengan adanya minuman keras oplosan?
c. Tujuan
1. Memenuhi tugas Teknik Membaca dan Menulis Kritis.
2. Berbagi informasi dan pengetahuan mengenai minuman keras oplosan.
3. Mengingatkan masyarakat akan dampak buruk minuman keras oplosan.
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Landasan Teori
Miras adalah minuman keras yang memabukkan dan dapat membahayakan masyarakat.Pada
awalnya, minuman keras atau minuman beralkohol digunakan orang untuk menghangatkan tubuh.
Namun, lama kelamaan berubah fungsi membuat orang menjadi tidak sadar dan disalahgunakan
untuk mengalihkan pikiran dari permasalahan yang dihadapi. Sehingga membuat orang berpikir
daripada pusing dan perasaan tidak enak, lebih baik menghilangkannya dengan minum minuman
keras.
Dalam pasal 204 ayat 2 KUHP disebutkan seseorang yang menjual sesuatu yang sifatnya
berbahaya dan menyebabkan kematian akan dihukum penjara hingga 20 tahun. Polisi juga akan
menambah jeratan pasal yaitu, Undang-Undang Pangan Nomor 18 tahun 2012 dengan sanksi
maksimal 15 tahun penjara.
Pasal 35 Perda No 17 tahun 2003 tentang pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol
dengan ancaman pidananya 6 bulan dan denda Rp 5 juta.
b. Pembahasan
Miras oplosan sangat mudah dibuat sesuai keinginan sendiri.Kandungan dari miras oplosan
terdiri dari Alkohol 75%-90%, air , dan suplemen tambahan( autan, minuman berenergi, minuman
bersoda, obat-obatan). Selain itu, ada juga yang mencampur alkohol dengan bensin, tinner,
spiritusdan zat kimia lainnya yang berbahaya untuk dikonsumsi.
Miras yang sering digunakan biasanya vodka, anggur merah beralkohol, anggur putih
beralkohol dan bir. Namun, sekarang orang-orang lebih suka miras yang dicampur bahan lain alias
miras oplosan. Mereka beranggapan bahwa miras oplosan itu menambah sensasi rasa dan
menambah kuat. Padahal anggapan tersebut salah besar. Berikut beberapa jenis miras oplosan
yang sering digunakan masyarakat :
1. Kerusakan saraf.
2. Gangguan jantung.
3. Gangguan metabolisme tubuh.
4. Gangguan pada ibu hamil.
5. Gangguan fungsi reproduksi.
6. Gangguan jiwa.
7. Kemiskinan.
8. Merusak keimanan seseorang.
9. Merusak masa depan.
10. Dapat memicu tindakan yang tidak bermoral, seperti kekerasan, dan kejahatan.
1. Menyediakan lokasi untuk mabuk dengan menjauhkan lokasi dari pemukiman. (sumber:
Sindonews.com, 11/01/2013)
2. Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang sementara tentang Remaja dibawah 21
Tahun dilarang beli miras.
3. Pasal 204 ayat 2 KUHP untuk menindak penjual minuman keras dengan ancaman
pidana maksimal 20 tahun penjara.
BAB 3
a. Simpulan
Miras (minuman keras) adalah minuman yang mengandung alkohol, dapat menimbulkan
ketagihan, mempengaruhi pikiran, suasana hati dan perilaku, serta menyebabkan kerusakan fungsi
organ-organ tubuh.Minuman tersebut menimbulkan rasa ketagihan dan rasa ingin terus, ini sangat
berbahaya untuk generasi muda penerus bangsa Indonesia ini.Pada awalnya, minuman keras atau
minuman beralkohol digunakan orang untuk menghangatkan tubuh. Namun, lama kelamaan
berubah fungsi membuat orang menjadi tidak sadar dan disalahgunakan untuk mengalihkan pikiran
dari permasalahan yang dihadapi. Sehingga membuat orang berpikir daripada pusing dan perasaan
tidak enak, lebih baik menghilangkannya dengan minum minuman keras.Kandugan miras oplosan
itu sendiri yaitu alkohol 75%-90%, air dan berbagai campuran yang aneh-aneh.Miras yang sering
digunakan biasanya vodka, anggur merah beralkohol, anggur putih beralkohol dan bir. Namun,
sekarang orang-orang lebih suka miras yang dicampur bahan lain alias miras oplosan.Adapun
berbagai jenis miras oplosan yaitu miras dengan campuran minuman berenergi, susu, minuman
bersoda, obat-obatan, dan dengan spiritus ataupun tinner.Dampak dari minuman miras itu sendiri
yaitu kerusakan syaraf, gangguan jantung, gangguan metabolisme tubuh, gangguan pada
kandungan ibu hamil, gangguan fungsi produksi, gangguan jiwa, kriminalitas, dan
kemiskinan.Dalam keadaan ini pemerintah memberikan beberapa kebijakan, diantaranya
menyediakan tempat khusus untuk para peminum miras dengan syarat tepat tersebut harus jauh
dari pemukiman warga, pemerintah mengeluarkan Undang-undang sementara yang dimana isi
Undang-undang sementara tersebut yaitu dibawah umur 21 tahun tidak diperbolehkan untuk
membeli miras dan menindak lanjuti para penjual miras tersebut dengan ancaman pidana
maksimal 20 tahun penjara .
b. Saran
Jauhilah minuman keras oplosan karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Beberapa kiat untuk menjauhi akibat yang terjadi dari minuman keras, yaitu :
1. Dekatkan diri kita pada Tuhan. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, kita akan lebih
menghargai diri kita dan menjaga kekudusan diri agar ketika kita menghadap Tuhan
untuk berdoa, kita layak di pemandangan mata-Nya
2. Tanamkan dalam diri kita bahwa minuman keras itu tidak baik untuk kesehatan. Ada
banyak macam minuman lain yang lebih enak dan tentunya lebih sehat.
3. Memilih lingkungan pergaulan rasanya juga perlu kita lakukan, supaya tidak mudah
terpengaruh oleh mereka yang kecanduan minuman keras. Ada semboyan yang
mengatakan “Pergaulan yang buruk, merusakkan kebiasaan yang baik”.
4. Jangan pernah untuk mencobanya meskipun hanya beberapa tetes saja.
5. Perlunya pemahaman dari generasi muda akan efek negatif dari minuman keras.
6. Perlunya ketegasan pemerintah dan penguasaan dalam membatasi atau bahkan
menghapuskan minuman keras dari lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Arief Rizqi. “Penjual Miras Akan Dijerat Pasal 204 KUHP”
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/24/058516032/Penjual-Miras-Akan-Dijerat-Pasal-204-
KUHP (di akses 18 November 2013)
http://www.solopos.com/2013/11/16/miras-oplosan-solo-ini-5-jenis-miras-oplosan-bahayanya-