Anda di halaman 1dari 4

Sumber : (DR. H. Deddy Ismatullah & Asep A.

Sahid Gatara FH,


2007)

Tujuan Negara dapat diartikan sebagai visi Negara. Secara umum, tujuan terakhir
setiap Negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya (bonum publicum,
common good, common wealth). Tujuan kebahagiaan tersebut pada garis besarnya
disederhanakan dalam dua pokok, yaitu (1) keamanan dan keselamatan (security
and safety); dan (2) kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity).

1. Teori kekuasaan Negara (Lord Shang)

Shang Yang merupakan tuan tanah didaerah Shang yang hidup pada abad
ke-5 atau abad ke-4 sebelum masehi (523-428 S.M.).Ia dikenal dengan
sebutan Lord Shang. Lord Shang mengemukakan bahwa di dalam setiap
Negara terdapat subyek yang selalu berhadapan dan bertentangan, yaitu
pemerintah dan rakyat. Apabila salah satunya kuat, maka yang lainnya
lemah. Menurut Lord Shang, pemerintah harus lebih kuat dari rakyat agar
tidak terjadi kekacauan dan anarkis. Dalam hal ini Lord Shang berkata : a
weak people means a strong state and a strong state means a weak people.
Therefore a country, which has a right way, is concerned with weaking
people (rakyat lemah berarti Negara kuat dan Negara kuat berarti rakyat
kemah. Dengan demikian, Negara memiliki tujuan betul, hendaklah
bertindak melemahkan rakyat). Dalam hal ini, Lord Shang menganjurkan
agar kekuasaan sebesar-besarnya bagi pihak Negara, dan menjadi salah
satu tujuan bagi Negara. Menurut Lord Shang, kebudayaan adalah
merugikan bagi negara. Jika dalam suatu negara terdapat hal-hal yang
berikut: 1. rites (adat); 2. music (musik); 3. odes (nyanyian); 4. history
(riwayat); 5. virtue (kebaikan); 6. moral culture (kesusilaan); 7. filial picty
(hormat pada orang tua); 8. brotherly duty (kewajiban persaudaraan); 9.
integrity (integritas);10. sophistry (kejujuran). Artinya, apabila dam suatu
Negara tidak terdapat sepuluh macam kemerosotan (ten evils), raja akan
dapat mngendalikan rakyatnya, sehingga Negara akan menjadi kuat.

2. Teori Pemeliharaan Agama dan Kesejahteraan Rakyat (Juris Sunni)

Teori pemeliharaan agama dan kesejahteraan rakyat ini dianut dan dijalankan oleh
para Juris Sunni dalam doktrin islam. Instrument utama dalam melihat dan
menerangkan tujuan Negara adalah pemerintah yang mengelola Negara. Salah
satu tokoh yang mengembangkan teori ini adalah Al-Mawardi. Ia menyatakan
bahwa negara melalui lembaga imamah-nya mempunyai tujuan umum: pertama,
mempertahankan dan memelihara agama menurut prinsip-prinsipnya yang
ditetapkan dan apa yang menjadi ijma oleh kaum salaf (generasi pertama umat
manusia); kedua, memelihara hak-hak rakyat dan hukum-hukum Tuhan; ketiga,
melaksanakan kepastian hukum diantara para pihak yang bersengketa atau
berperkara dan berlakunya keadilan yang universal antara penganiaya dan yang
dianiaya; keempat, melindungi wilayah Islam dan memelihara kehormatan rakyat
agar mereka bebas dan aman, baik jiwa maupun harta; kelima, jihad terhadap
orang-orang yang menentang Islam setelah adanya dakwah agar mereka mengakui
eksistensi Islam; keenam, membentuk kekuatan untuk memghadapi musuh;
ketujuh, memungut pajak dan sedekah menurut ketentuan syara, nash dan ijtihad;
kedelapan, mengatur penggunaan harta baitul maal secara efektif; kesembilan,
meminta nasihat dan pandangan dari orang-orang terpercaya; kesepuluh, dalam
memelihara agama dan rakyat, pemerintah dan kepala negara harus langsung
menanganinya dan meneliti keadaan yang sebenarnya.

Al-Ghazali (1058-1111) berpendapat bahwa tujuan suatu Negara yang didalamnya


terdapat lembaga pemerintahan adalah melaksanakan syariat agama,
mewujudkan kemaslahatan rakyat, menjamin ketertiban urusan dunia dan urusan
agama.

Ibnu Taimyah (1262-1328) menyatakan bahwa tujuan Negara adalah 1)


melaksanakan syariat Islam; 2) mewujudkan kesejahteraan rakyat, lahir, dan
batin; dan 3) menegakkan keadilan dan amanah dalam pergaulan masyarakat. Ia
mengatakan bahwa tanpa kekuasaan Negara yang bersifat memaksa, agama
berada dalam bahaya

3. Teori Kebesaran dan Kehormatan Negara (Niccolo Machiavelli)

Pada tahun 1513, Machiavelli menyusun sebuah buku yang berjudul II Principle
atau Sang Pangeran. Buku ini sebagai tuntutan untuk menyarankan agar raja
menghiraukan kesusilaan maupun agama. Mayoritas pendapat ahli sejarah
mengatakan bahwa buku tersebut telah menjadi sumber ilham bagi para dictator,
seperti Frederik Yang Agung dan Adolf Hitler di Jerman.

Kekuasaan Negara bagi Marchiavelli merupakan tujuan Negara yang tidak


sebenarnya (oneigenlijke staatsdoel) atau bersifat sekunder, sementara tujuan
yang sebenarnya (eigenlijke staatsdoel) adalah terciptanya kebesaran dan
kehormatan yang bersifat primer.
4. Teori Perdamaian Dunia (Teori Dante Alleghiere)

Teori perdamaian dunia menyatakan bahwa tujuan Negara adalah untuk


mewujudkan perdamaian dunia. Teori ini dianut dan dikembangkan oleh Dante
Alleghiere (1265-1321). Pada tahun 1313, Dante menyusun sebuah buku yang
berjudul Die Monarchia. Dalam bukunya itu, Dante menyarankan bagaimana
seharusnya pemerintah diorganisasikan, dan siapa yang sepantasnya memerintah.
Dante menegaskan bahwa tujuan Negara sesungguhnya adalah menciptakan
perdamaian dunia, dengan jalan menciptakan undang-undang yang seragam bagi
seluruh umat manusia. Kekuasaan sebaiknya terpusat di tangan seorang
Monarch, agar perdamaian dan keamanan dapat terjamin. Perebutan pengaruh
dan kekuasaan harus disapu bersih. Negara harus bersifat progresif mengejar
kemajuan bagi rakyat, bukan untuk kepentingan perseorangan. Berdasarkan
anggapan tersebut, ia menyampaikan bahwa yang selayaknya menjadi raja adalah
Kaisar Jerman yang telah menggantikan Imperium Romanum.

5. Teori Penjaminan Hak dan Kebebasan (Immanuel Kant)

Teori ini dikembangkan oleh Immanuel Kant (1724-1804). Ia adalah seorang


berkebangsaan Jerman dan penganut teori perjanjian masyarakat dan kedaulatan
rakyat. Teori Kant tentang tujuan Negara didasarkan pada asumsinya bahwa
semua orang adalah merdeka dan sederajat sejak lahir. Kant mengajarkan bahwa
tujuan Negara adlah menegakkan hak-hak dan kebebasan-kebebasan warganya.
Teori Negara hukum yang disampaikan Kany sebagai teori hukum murni atau
Negara hukum dalam arti sempit karena Negara diposisikan pasif dan peran
Negara hanya sebagai penjaga ketertiban hukum dan pelindungan hak serta
kebebasan warga Negara artau sebagai penjaga malam.
Ini kayanya yang dari buku gustaf

6. Tujuan Negara menurut kaum sosialis


Kaum sosialis menyatakan bahwa semua manusia dilahirkan dengan hak-
hak yang sama dan erhak atas perlakuan yang sama. Tujuan bernegara
bagi kaum sosialis adalah memberikan kebahagaiaan yang sebesar-
besarnya dan merata bagi setiap manusia. Kebahagiaan akan terwujud jika
setiap manusia memiliki mata pencaharian yang memberi penghasilan
yang layak, dan adanya jaminan-jaminan bahwa hak-hak asasi dan
kebebasan manusia tidak dilanggar.
Keadilan social hanya dapat dicapai dengan mengubah cara perekonomian
liberal dengan perekonomian kekeluargaan di bawah pimpinan Negara.
Untuk melaksanakan itu, alat-alat produksi dan distribusi untuk orang
banyak harus dimiliki oleh Negara. Perlu diperhatikan bahwa pengertian
dimiliki negara adalah berbeda dengan pengertian dikuasi oleh
negara.

7. Tujuan Negara menurut Kaum Kapitalis


Kaum kapitalis menyatakan bahwa tiap-tiap orang lebih berbakti kepada
masyarakat, jika masing-masing mencoba mencapai tujuannya sendiri-
sendiri. Kebahagiaan akan tercapai jika setiap orang mencoba mencapai
kebahagiannya sendiri-sendiri. Kaum kapitalis memperjuangkan gerak
hidup yang bebas (liberal) dengan persaingan yang bebas dan sesuatumya
dalam rangka tata susila yang beradab dan undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai