Anda di halaman 1dari 5

Nama : BAYU RAMADHAN

Npm : 201910115046

Kelas :5C1

1. Apa yang dimaksud unifikasi hukum dan jelaskan


a. Unifikasi Hukum, menurut Umar Said dalam bukunya Pengantar Hukum
Indonesia Sejarah dan Dasar-Dasar Tata Hukum Serta Politik Hukum
Indonesia yang dikutip oleh Anak Agung Putu Wiwik Sugiantari, Dosen Fakultas
Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar, dalam Jurnal Advokasi Vol. 5
Perkembangan Hukum Indonesia dalam Menciptakan Unifikasi dan Kodifikasi
Hukum (hal. 118), menyebutkan bahwa unifikasi adalah penyatuan hukum yang
berlaku secara nasional atau penyatuan pemberlakuan hukum secara nasional.
b. Penyatuan hukum secara nasional untuk hukum yang bersifat sensitif yaitu hukum-
hukum yang mengarah kepada pelaksanaan hukum kebiasaan sangat sulit untuk
diunifikasi karena masing-masing daerah memiliki adat istiadat yang berbeda.
c. contohnya Undang-Undang tentang Pornografi yang banyak mendapat penolakan
dari masyarakat di daerah yang menganggap jika dilaksanakan akan mempengaruhi
esensi pelaksanaan kegiatan adat di daerah mereka.

2. Apa yang dimaksud dengan subjek hukum dan objek hukum, jelaskan
a. SUBJEK HUKUM: Subjek hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum
mempunyai hak dan kewajiban sehingga memiliki kewenangan untuk bertindak.
Subjek hukum terdiri atas manusia dan badan hukum. Berlakunya manusia sebagai
pembawa hak (subjek hukum) mulai dari saat ia dilahirkan dan berakhir pada saat
ia meninggal dunia.
b. OBJEK HUKUM: Pengertian objek hukum adalah segala sesuatu yang memiliki
manfaat untuk Subjek Hukum dan dapat menjadi objek dalam suatu hubungan
hukum. Objek hukum ini bisa berupa hak yang dapat dimiliki dan bernilai ekonomis
maupun benda ato barang.
3. Apa hubungan antara hukum, negara dan warga negara, sebutkan dan jelaskan !
a. Hubungan antara negara dan hukum saling terkait, jika suatu negara tidak ada
hukum, maka masyarakat sebagai warga negara yang merupakan bagian dari negara
tersebut tidak akan tertata, sebaliknya, hukum tidak akan di terapkan jika tidak ada
negara atau wilayah yang memiliki sebuah pemerintah. Jika hukum tidak ada di
sebuah negara, masyarakat tidak akan hidup nyaman dan aman, karena tidak ada
hukum yang menberikan sanksi terhadap seseorang yang melanggar pelanggaran,
jadi, sebuah negara tidak akan berdiri jika tidak ada hukum di sebuah negara dan
hukum tidak akan diterapkan jika tidak ada negara.

4. Apa pengaruh unifikasi hukum dengan format legal opinion, jelaskan !


a. Pengaruh Unifikasi Hukum terhadap Format Legal Opinion, sangat menentukan
sebuah format tulisan legal opinion, karena begitu besar pengaruhnya maka perlu
ketelitian yang ekstra hati-hati hal mana agar tidak terjebak di dalamnya, yang dapat
mengurangi penyingkapan masalah substansi hukum regional, karena biasanya
hukum nasional tunduk pada asas nasional aktif dan nasional pasif berdasarkan
adagium states territorial dalam negara berdaulat.
b. Tambahan pula bahwa perbuatan yang dilakukan dalam suatu wilayah negara yang
bukan merupakan wilayah negara dari warga negara tersebut. Maka, yang berlaku
adalah asas nasional aktif. Dilihat dari konteksnya, adakah perjanjian bilateral
antarnegara yang bersangkutan ataukah tidak? Contoh: Perjanjian Indonesia dengan
Thailand, Singapura, Malaysia, dan Australia, (tentang Ekstradisi para Napi
Penyelundupan Psikotropika dan Narkotika), yang mengacu pada asas-asas hukum
dimaksud, maka seorang ahli hukum secara sigap dapat memilih perumusan
masalah dalam tulisan legal opinion secara absah dan konkret.
c. Permasalahan di atas sejalan dengan penelitian rumpun hukum antarnegara
(interstates regulation of the rules entities), dengan tujuan agar tidak kontradiksi
dengan haluan politik hukum dari negara masing-masing, yang bisa menimbulkan
blokade politis (embargo) seperti yang terjadi akhir-akhir ini di hampir seantero
dunia. Oleh akibat paradoks hukum antarnegara yang mutatismutandis (over
lapping) dapat menimbulkan konflik antarnegara di semua bidang sosial, politik,
hukum, dan budaya, eksesnya berimbas pada haluan politik pemerintah maupun
masyarakat dalam sebuah negara berdaulat.
5. Apa yang dimaskud legal opinion sebagai sumber kepercayaan masyarakat,
jelaskan !

a. Legal Opinion sebagai Sumber Kepercayaan Masyarakat


Legal Opinion merupakan jawaban mengenai pertanyaan seorang klien atau
masyarakat yang sedang menghadapi persoalan hukum. Apabila pendapat hukum
seorang sarjana hukum ini dijadikan oleh hakim sebagai tempat menemukan hukum
maka pendapat hukum tersebut sudah bisa dikatakan sebagai doktrin. Proses
pembuatan hukum salah satunya yaitu sosio-politis yang artinya gagasan
masyarakat yang menginginkan suatu masalah bisa diatur oleh hukum, gagasan
tersebut diolah oleh masyarakat sendiri, dikritik, dibicarakan, dipertahankan
melalui pertukaran pendapat antar berbagai golongan atau kekuatan dalam
masyarakat. Artinya pendapat hukum merupakan hal terpenting dalam pembuatan
hukum, tanpa adanya pendapat hukum maka suatu masalah yang ingin diselesaikan
dalam masyarakat tidak akan diketahui cara penyelesaiannya. Artinya Legal
Opinion hendaknya dapat menjadi Sumber Kepercayaan Masyarakat, sebagai
bahan pertimbangan hukum.

6. Apa yang dimaksud dengan independensi organisasi profesi, jelaskan !


a. Independensi organisasi profesi adalah bahwa Organisasi profesi yang organisasi
adalah anggotanya yang merupakan para praktisi yang menetapkan diri mereka
sebagai profesi hendaknya bersifat independen yakni bersifat dalam keadaan
bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada
orang lain.Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri Teori Inkrementalis

b. Ciri ciri teori inkremental ini yaitu

1. Dalam hal pembuat keputusan, hanya mempertimbangkan beberapa


altematif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah.
2. Bagi tiap altematif hanya sejumlah kecil akibat-akibat yang mendasar saja
yang akan dievaluasi.
3. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan akan didedifinisikan secara
teratur.
4. Bahwa tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi tiap
masalah
5. Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan-
perbaikan kecil dan hal ini lebih diarahkan untuk memperbaiki
ketidaksempunaan dari upaya-upaya konkrit dalam mengatasi
masalahsosial yang ada sekarang daripada sebagai upaya untuk
menyodorkan tujuan-tujuan sosial yang sama sekali baru di masa yang akan
datang.

7. Jelaskan legal opinion :


a. Legal opinion merupakan pendapat hukum atau opini yang berhak disampaikan
oleh penasehat hukum/konsultan. Penasehat hukum mengeluarkan legal
opinion usai melakukan due diligence atau uji tuntas terhadap
entitas/institusi/perusahaan yang bersangkutan
b. Menurut aliran Positivisme, ajaran positivisme adalah suatu aliran dalam filsafat
(teori) hukum, yang beranggapan, bahwa teori hukum itu hanya bersangkutpaut
dengan hukum positif saja. Ilmu hukum tidak membahas apakah hukum positif itu
baik atau buruk, dan tidak pula membahas soal efektivitasnya hukum dalam
masyarakat.
i. Selanjutnya, bagaimana pengaruh aliran positivisme terhadap pemikiran
hukum ( Legal Opinion) serta terhadap perkembangan maupun
penegakan hukum. Hal tersebut erat kaitannya dengan aliran positivisme
yang dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku penegak/perilaku
hukum. Menurut Erlyn Indarti, ide bahwa hukum beserta segenap
prosesnya adalah rasional, adil, dan lugas merupakan bagian integral
dari pemikiran hukum yang jamak dipahami orang. Dalam kaitan ini
para pelaku hukum tidak diharapkan untuk menyentuh atau melibatkan
keyakinan pribadi mereka berkenaan dengan salah atau benarnya suatu
perkara dan keputusan selalu dikembalikan kepada “fakta” yang
disodorkan kepada mereka. Mereka tidak pula diharapkan untuk bekerja
berdasarkan seperangkat nilai-nilai sosial budaya tertentu. Sebaliknya,
mereka diharuskan memperlakukan semua yang datang ke hadapan
mereka secara tanpa bias, tidak berpihak, dan dingin. Mereka yang
berwenang untuk menerjemahkan dan menerapkan hukum, yakni para
pelaku hukium, diyakini melakukannya dengan “mengambil jarak”
yang memadai dan tepat terhadap para pihak kepada siapa keadilan akan
disampaikan.
c. Menurut ajaran realisme, yang dimaksud dengan aliran realisme hukum adalah
aliran Legal realism yaitu suatu pandangan yang berdasarkan
realitas. Hukum menurut para realis adalah terbentuk dari realitas dan menolak
memberhalakan perundang undangan dan bertumpu pada fakta fakta, tindakan atau
perilaku sosial. Kaitannya dengan Legal Opinion berdasarkan ajaran Realisme
antara lain adalah bagi para pembuat legal opinion agar menerapkan ajaran realisme
hukum dalam menuangkan pendapat nya berdasarkan fakta fakta yang ada.

Anda mungkin juga menyukai