Usaha Micro
UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau
sebanyak 56,54 juta unit. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah telah mampu membuktikan eksistensinya
dalam perekonomian di Indonesia. Ketika badai krisis moneter dan wabah covid-19 melanda Indonesia
di tahun 1998 dan 2020 usaha berskala kecil dan menengah yang relatif mampu bertahan
dibandingkan perusahaan besar.
UMKM menyumbang PDB sekitar 60%PDB tersebut merupakan akumulasi dari berbagai sektor
ekonomi UMKM, diantaranya:
Indonesia menjadi negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Jumlah penduduk di tanah air
pun terus mengalami peningkatan sepanjang lebih dari satu dekade terakhir. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan sebanyak 275,77 juta jiwa pada 2022.
Jumlah tersebut naik 1,13% dibandingkan pada tahun lalu yang sebanyak 272,68 juta jiwa. Menurut
usianya, 69,25% penduduk Indonesia berada di jenjang usia 15-64 tahun. Sebanyak 24% penduduk
berusia 0-14 tahun. Kemudian, 6,74% penduduk berusia 65 tahun ke atas. Menurut hasil survei Badan
Pusat Statistik (BPS), pada 2021 mayoritas atau 93,98% pelaku usaha e-commerce lokal melakukan
penjualan produk lewat aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Line, dan Telegram. Kemudian ada
48,65% yang berjualan lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Sementara itu
hanya 20,64% pelaku usaha e-commerce yang berjualan di marketplace atau platform digital sejenis.
Proporsi pelaku usaha e-commerce yang berjualan produk lewat e-mail dan website lebih sedikit lagi,
yakni hanya 4,92% dan 2,05%.
UMKM adalah usaha yang dijalankan oleh individu, rumah tangga, kelompok maupun badan usaha
dengan kekayaan dan omzet yang tidak lebih dari Rp 500 juta per tahunnya. Dengan kata lain,
pendapatan yang dihasilkan oleh setiap pelaku usaha yang menjalankannya juga masih tergolong
kecil. Tidak heran juga banyak pelaku UMKM yang menjalankan bisnisnya dari dalam rumah sendiri.
Usaha yang tergolong UMKM seperti bisnis kuliner gerobakan, warung kelontong, hingga mereka yang
menjual jasa. Kadang, sejumlah industri kecil dan minimarket pun masih bisa dikategorikan sebagai
bisnis kecil dan menengah.
Secara umum, UMKM terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah. Simak
perbedaan dan contoh bisnisnya di bawah ini:
Usaha mikro, kategori yang paling kecil dari UMKM adalah usaha mikro. Usaha mikro hanya memiliki
omzet paling banyak Rp300 juta per tahunnya. Aset bisnisnya pun tidak lebih dari Rp50 juta dan tidak
termasuk aset tanah serta bangunan. Pelaku usahanya pun belum melakukan sistem administrasi
keuangan yang rumit. Contoh usaha mikro yang bisa kamu temukan adalah warung kelontong, usaha
pangkas rambut, serta pedagang kuliner. Pelaku usaha mikro biasanya menjalankan usahanya sendiri
atau dibantu oleh orang terdekatnya. Jika memang menggunakan jasa karyawan, pasti jumlahnya pun
tidak lebih dari lima orang.
Naik ke usaha yang lebih besar dari mikro, yaitu usaha kecil. Jenis UMKM yang satu ini memiliki omzet
di antara Rp300-Rp500 juta. Total transaksi yang mereka lakukan pun seharusnya bisa mencapai Rp2
miliar per tahunnya. Bisnis yang tergolong usaha kecil antara lain bengkel motor, usaha fotokopi,
minimarket, dan bisnis katering. Bisa jadi, bisnis ini dilakukan oleh perorangan yang memang memiliki
modal cukup besar. Namun, ada juga usaha kecil yang dioperasikan oleh badan usaha yang berisi
sejumlah orang.
Usaha menengah merupakan jenis usaha terbesar dalam UMKM. Bisnis yang termasuk ke dalam usaha
menengah pastinya sudah memiliki omzet yang sangat tinggi, tapi belum bisa dikatakan perusahaan
besar. Mereka mampu mendapatkan omzet tahunan sekitar Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar.
4. Karakteristik UMKM
Karakteristik UMKM merupakan sifat atau kondisi faktual yang melekat pada aktifitas usaha maupun
perilaku pengusaha yang bersangkutan dalam menjalankan bisnisnya. Karakteristik ini yang menjadi
ciri pembeda antar pelaku usaha sesuai dengan skala usahanya. UMKM dapat dikelompokkan dalam
tiga jenis, yaitu:
UMKM Mikro adalah para UMKM dengan kemampuan sifat pengrajin namun kurang memiliki jiwa
kewirausahaan untuk mengembangkan usahanya.
Usaha Kecil Dinamis adalah kelompok UMKM yang mampu berwirausaha dengan menjalin kerjasama
(menerima pekerjaan sub kontrak) dan ekspor.
Fast Moving Enterprise adalah UMKM yang mempunyai kewirausahaan yang cakap dan telah siap
bertransformasi menjadi usaha besar.
5. Pengelolaan UMKM
Manajemen usaha adalah salah satu kegiatan untuk mengatur segala hal dalam
menjalankan usaha sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Hal ini biasanya
mencakup :
1. Strategi pemasaran. Perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Produksi. Menghasilkan produk yang bagus, yang lebih mudah dan murah.
3. Sumber Daya Manusia. Setiap orang yang terkait (internal maupun eksternal) dapat
memberikan manfaat kepada organisasi.
4. Pengelolaan Keuangan. Perusahaan mengetahui keuntungannya atau kerugiannya, dan
kekayaannya.
5. Kreativitas. Berfikir sesuatu yang baru (thinking new things).
6. Inovasi. Dengan melakukan sesuatu yang baru (doing new things).
7. Memobilisasi sumber-sumber daya dan mendinamisasi proses, sehingga menjadi lebih efisien,
lebih efektif, lebih produktif dan lebih menguntungkan, serta lebih memberikan keberhasilan
usaha.
Melalui digitalisasi usaha, adalah satu peluang di mana UMKM dapat memanfaatkan berbagai digital
platforms untuk mengembang kinerja usahanya. Hal ini dapat tercipta dengan dukungan teknologi.
Sebagai pelaku usaha, UMKM harus bisa beradaptasi dengan ikut melakukan perubahan.
Meningkatkan “daya saing” UMKM di era Revolusi Industri 4.0 sangat penting sebab kompetisi di
dunia bisnis merupakan sesuatu yang pasti.
Pengembangan kreativitas dan inovasi harus mampu memproduksi “nilai tambah” sehingga
menjadikan produk lokal sebagai komoditas unggul ditingkat domestik maupun international.
Melalui digital, tembok pembatas tidak ada lagi. Produk UMKM dapat diakses oleh masyarakat dan ini
menjadi nilai yang kuat bagi produk tersebut.
Mengetahui apa keinginan, kebutuhan, dan preferensi yang Customer cari ketika menemui usahamu.
Mengasah kemampuan digital dengan mempelajari dan mendalami search engine optimization, iklan
internet mulai dari google ad, instagram ads, dan lain sebagainya. Selain itu, sebaiknya kamu
mempelajari sistem pembayaran online.
BAB 2
Layanan Teknologi Digital
1. Pengertian Digitalisasi
Digitisasi (bahasa Inggris: digitizing) merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan proses alih
media dari bentuk tercetak, audio, maupun video menjadi bentuk digital. Digitisasi dilakukan untuk
membuat arsip dokumen bentuk digital, untuk fungsi fotokopi, dan untuk membuat koleksi
perpustakaan digital.
Digitalisasi sebagai penggunaan teknologi digital untuk mengubah sebuah model bisnis dan
menyediakan pendapatan baru dan peluang-peluang nilai yang menghasilkan.
Digital untuk membantu berbagai kegiatan sehari hari seperti, e-commerce ( perdagangan elektronik
), e-banking ( perbankan elektronik ), e-learning ( pembelajaran elektronik ), e-money ( uang elektronik
), e-toll ( tol elektronik ). Serta berbagai peralatan praktis hasil rekayasa perangkat lunak yang
digunakan untuk kegiatan seperti aplikasi perkantoran, aplikasi bisnis, aplikasi entertainment, aplikasi
untuk kesehatan dan lain sebagainya. Hal ini dapat dikembangkan untuk meningkatkan daya saing
UMKM.
3. Implementasi Digitalisasi
a. Fungsi Keuangan
b. Fungsi Pemasaran
c. Fungsi SDM
Komputer adalah peralatan elektronik yang terdiri dari perangkat keras (hardware ) dan perangkat
lunak (software ) yang memiliki kemampuan atau digunakan untuk membantu tugas manusia.
Perangkat Keras ( Hardware )
Perangkat Masukan
Perangkat Pemroses
Perangkat Keluaran
Perangkat Lunak
A. Perangkat Keras
Perangkat Masukan
Perangkat masukan digunakan untuk memasukkan data yang akan diproses. Beberapa perangkat
masukan yang umum digunakan pada suatu komputer adalah keyboard, mouse, joystick, touch-
screen, voice recognition, dan lain-lain.
Perangkat Pemroses
Perangkat ini juga digunakan untuk menerima masukan serta meneruskan hasil pemrosesan data
tersebut ke perangkat keluaran, CPU, Laptop, tablet, handphone.
Perangkat Keluaran
Perangkat keluaran ( output devices ) digunakan untuk menampilkan hasil pemrosesan yang
dikerjakan oleh procesor. Hasil tersebut bisa ditampilkan dalam bentuk tercetak ( hardcopy ), Printer,
Scanner, Proyektor, monitor
Perangkat Komunikasi
Perangkat yang dapat digunakan untuk komunikasi dua arah dengan memanfaatkan sistem digital,
contohnya modem, Mifi, router, Perangkat WIFI
Perangkat lunak ( software ) merupakan sejum-lah program komputer yang berguna untuk
menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. Program ditulis dengan bahasa khusus
yang dimengerti oleh komputer.
Ada dua jenis perangkat lunak, yaitu perangkat lunak sistem ( system software ) dan perangkat lunak
aplikasi ( application software ).
Perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer
dinyalakan booting. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan,
dan sistem operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Sistem operasi
mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan
data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya. Contoh sistem operasi modern adalah Linux,
Android, iOS, Mac OS X, dan Microsoft Windows.
6. Software Aplikasi
Software aplikasi adalah program yang dirancang untuk membuat pengguna lebih produktif. Software
aplikasi meliputi berbagai jenis program yang dapat dipisahkan ke dalam kategori umum dan khusus.
Contoh application software: Microsoft Office Word, Microsoft Office Excel, MYOB, OpenOffice.org.
Software Kasir Dikenal juga dengan istilah Software POS ( Point Of Sale ), biasanya dihargai beberapa
juta rupiah. Software POS sangat penting jika kita menjual barang dengan volume besar namun
berharga murah.
Beberapa contoh software grafis adalah: CorelDraw, Auto CAD, Microsoft Visio, dan lain sebagainya.
Sedangkan contoh software multimedia misalnya Windows Media Player, Winamp, DivX, dan lain
sebagainya.
- Communication
Contohnya adalah: E-Mail, Chat Room, Web Browser, Video Conference, FTP, dan sebagainya.
Sedangkan program utilitas yang populer seperti: Antivirus, CD/DVD burning, Internet Filters, Files
Compression, File Conversion, dan sebagainya
Beberapa contoh software grafis adalah: CorelDraw, Auto CAD, Microsoft Visio, dan lain sebagainya.
Sedangkan contoh software multimedia misalnya Windows Media Player, Winamp, DivX, dan lain
sebagainya.
- Communication
Contohnya adalah: E-Mail, Chat Room, Web Browser, Video Conference, FTP, dan sebagainya.
Internet adalah kumpulan atau jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Dalam hal ini komputer
yang sebelumnya stand-alone kini dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputer
lainnya.
Aplikasi Internet
Dewasa ini, WWW atau yang sering disebut “web” saja merupakan aplikasi internet yang paling
popular. Demikian popularnya hingga banyak orang yang mengidentikkan web dengan internet.
Secara teknis, web adalah sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain-
lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipresentasikan dalam bentuk hypertext.
Informasi di web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML ( Hypertext Markup
Language ). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPEG, PNG), suara
dalam (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime
Movie, 3D world ).
Email atau kalau dalam istilah Indonesia, surat elektronik, adalah aplikasi yang memungkinkan para
pengguna internet untuk saling berkirim pesan melalui alamat elektronik di internet. Para pengguna
email memiliki sebuah kotak surat (mailbox ) elektronik yang tersimpan dalam suatu mailserver.
E-Business
E-business adalah salah satu jenis kegiatan usaha yang dilakukan dengan menggunakan sistem
informasi yang terkomputerisasi. e-business adalah pelaksanaan dan pengelolaan bisnis mulai dari
pemasokan bahan baku, perancangan produk, penjualan, pemenuhan pesanan, manufaktur, serta
juga penyediaan service lainnya, menggunakan teknologi komunikasi serta sistem yang sudah
terkomputerisasi.
E-Commerce
E-Commerce ialah proses pembelian, penjualan, ataupun pengantian produk, pelayanan serta
informasi dengan menggunakan jaringan internet.
E-commerce berarti ialah transaksi bisnis melalui internet dimana pihak- pihak yang terlibat akan
melakukan penjualan atau pembelian. Transaksi yang dilakukan didalam e-commerce pada dasarnya
ialah melibatkan pengalihan (transfer) maupun penyerahterimaan (handing over) kepemilikan serta
hak atas produk atau jasa..
7. Jenis-jenis E-Commerce:
Suatu situs web menawarkan informasi kepada para penggunanya atas jasa dan produk serta
menyediakan suatu kesempatan bagi penyedia untuk mengiklankannya.
Suatu situs web menawarkan isi dan ongkos jasa suatu langganan untuk mengakses situs tersebut.
Perusahaan harus menawarkan isi yang menjadi keunggulan yang tidak dengan mudah tersedia di
tempat lain pada internet yang gratis.
Konsumen dapat menjual satu sama lain dengan bantuan pembuat pasar on-line seperti situs lelang
www.ebay.com. Dengan sistem ini, konsumen menyiapkan produk untuk dijual, menempatkan
produk tersebut atau tersedia pada pelelangan, dan mempercayakan kepada pembuat pasar untuk
menyediakan kemampuan transaksi dan search engine sehingga produk mudah ditampilkan, ditemu-
kan dan dibayar. Pengelola situs menerima sedikit komisi atas masing-masing penjualan
Peer to peer menghubungkan ke pengguna, membiarkan mereka untuk berbagi file dan sumber daya
komputer tanpa server umum. Situs ini memfokuskan untuk membantu individu membuat informasi
yang tersedia untuk penggunaan seseorang dengan menghubungkan pada pemakai web.
e. M-Commerce
M-Commerce menyediakan akses ke seseorang, setiap waktu, kapan saja dan di mana-pun yang
menghubungkan alat tanpa kabel.
Jaringan tanpa kabel menghubungkan para pemakai mobile ke internet. Contohnya adalah
Amazon.com.
E-Business berbeda dengan E-Commerce. E-Business mengacu pada transaksi dan proses di dalam
suatu organisasi sedangkan E-Commerce berkaitan dengan penggunaan internet untuk transaksi
bisnis.
BAB 3
Warung Kreatif
Tempat usaha kedai/warung minimalis yang memiliki konsep unik dan nyaman yang dipadukan
dengan memanfaatkan layanan digital yang terhubung ke teknologi internet. Warung kreatif dapat
dimanfaatkan sebagai usaha berjualan mandiri dan dapat juga membantu masyarakat sekitarnya
dalam mempromosikan dan memasarkan produk yg dimilikinya.
Warung kreatif ini dapat juga pengembangan potensi desa, dan membantu USAHA MIKRO di tingkat
desa/kelurahan. Keunikan dari WARUNG KREATIF adalah dapat menjadi kreatif hub yang dapat
melakukan inovasi dengan memanfaatkan berbagai macam layanan digital dari mulai pelatihan online,
inventori, transaksi digital berbasis QRIS, pembayaran online, pemasaran online sampai pada
pengembangan potensi SDA melalui produk kreatif dan pengelolaan desa wisata yang dapat dilayani
melalui warung sederhana dan minimalis tetapi kaya akan layanan digital.
- Wirausaha
Pengalaman pengelolaan kewirausaha dari hulu sampai ke hilir dari bahan baku.
- Pendampingan
Memberikan pendampingan dalam membangun usaha secara mandiri.
- Pemasaran
Jaringan pemasaran global baik secara nasional maupun internasional.
- Pelatihan
Memiliki lembaga pelatihan khusus dalam bidang kopi, teknologi dan kewirausahaan.
- Teknologi
Pengalaman dalam menerapkan teknologi dalam mewujudkan WARUNG KREATIF sebagai
KREATIF HUB guna membantu Perekonomian desa.
- Pengembangan
Pengembangan usaha ke 8.490 kelurahan & 75.436 desa dengan memanfaatkan alumni
prakerja .
- Konsep kedai usaha minimalis yang menjual berbagai macam produk dan jasa sesuai dengan
kebutuhan masyarakat sekitar.
- Menyediakan berbagai macam layanan digital untuk kebutuhan usaha.
- Dapat menjadi etalasi produk dan jasa kreatif usaha mikro disekitarnya
- Mampu membantu usaha mikro di sekitar warung kreatif mulai dari pelatihan, produksi,
pengemasan, pemasaran dan pengelolaan keuangan.
- Dapat membangun kemitraan lokal dengan layanan digital yang dimiliki.
- Selain berjualan dapat dijadikan tempat diskusi, edukasi dan pengembangan usaha desa.
- Usaha Kuliner
Bisnis kuliner atau makanan adalah salah satu bisnis yang tidak pernah mati. Karena makanan
adalah hal paling dicari oleh semua orang. Meski bisnis ini tidak luput dari risiko dengan segala
pasang surut dan tantangannya, bisnis ini bisa akan tetap bisa bertahan.
Kemudahan bisnis kuliner menjadikan pengusaha yang akan membuat bisnis ini memiliki
inovasi atau kreativitas tersendiri. Sehingga produknya memiliki keunggulan dibandingkan
dengan bisnis kompetitor dan memiliki kesan dan keunikan tersendiri bagi pelanggan dan
membuat mereka kembali lagi untuk membeli.