Proposal Penelitian
Oleh :
DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................vi
BAB I...............................................................................................................................................1
BAB 2..............................................................................................................................................3
2.1 Umum.....................................................................................................................................3
2.4.3.Klasifikasi Site..............................................................................................................10
BAB 3............................................................................................................................................17
3.4 Pembebanan.........................................................................................................................19
ii
3.6. Analisis Struktur.................................................................................................................20
3.8.4. FaktorResponGempa....................................................................................................22
3.10 . Kesimpulan......................................................................................................................28
3.11. Saran..................................................................................................................................28
BAB IV..........................................................................................................................................30
iii
4.1. Rencana Jadwal Penelitian..................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................33
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.6 Kategori Desain Gempa Berdasarkan Parameter Percepatan Respon Period Pendek...12
Tabel 2.7 Kategori Desain Gempa Berdasarkan Parameter Percepatan Respon Period 1 detik. . .12
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini merupakan sebagai perbandingan tata cara perencanaan bangunan
tahan gempa berdasarkan SNI 03 – 1726 – 2002 dengan ACSE 7-05 untuk membuat
bangunan tahan gempa di indonesia yang awalnya hanya asal – asalan dalam perencanaan
bangunan yan dibuat tersebut.
Dalam penelitian ini menunjukkan perbedaan hasil perhitungan yang didapat dari SNI
dengan ACSE, menunjukkan perbedaan penulangan bangunan dalam plat datar.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini akan ada perencanaan penulangan dengan memakai SNI 03 – 1726 -
2002 dan selanjutnya akan dihitung gaya gempa denganACSE 7 -05 dan juga SNI 03 – 1726
– 2002 yang menggunakan struktur pelat datar. Lalu gaya gempa yang di ambil yaitu wilayah
gempa 4 yang memiliki struktur tanah keras dan akan di bangun sebuah perkantoran.
Tetapi disini tidak akan meninjau penggunakan struktur pondasi dan aspek ekonominya,
melainkan perhitungan analisis strukturnya menggunakan program ETABS 9.70 .
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Pada penelitian ini akan melakukan sebuah analsis terhadap suatau struktur bangunan yang
berada pada wilayah dengan gempa sedang atau wilayah gempa menengah,yang
menggunakan tipe struktur pelat datar dengan pendetailannya menggunakan SNI 03 – 1726 –
2002 dan dan pembebanan gempa berdasarkan SNI 03 – 1726 – 2002 dan ACSE 7-05 pada
pasal 23.10.
Pelat datar (plat plate) adalah pelat beton pejal yang tebalnya merata dapatmentrasfer
langsung ke kolom penampang tanpa bantuan balok atau drop panel, yang pembuatannya
sangat cepat dikarenakan dalam melakukan bekisting dan susunan tulangan yang sederhana.
Dalam plat ini membutuhkan tinggi lantai terkecil dalam persyaratan tinggi ruang dan dalam
susunan kolom dan partisi dapat memberikan fleksibilitas yangb tinggi, resiko plat datar
terhadap gempa relativ kecil karena sumbangan pada beban lateral cukup kecil, untuk
bangunan tinggi tidak memadai dikarenakan kemampuan struktur beban lebih dominan
kepada beban vertikal dibanding beban lateral, menjadikan sebuah plat datar membutuhkan
3
struktur penahan sendiri dengan menggunakan portal atau shearwall. Plat ini memiliki coro
khas dalam strukturnya dimana tidak adanya balok – balok sepanjang kolom dibolehkannya
ada balok pada tepi luar lantai plat, dan plat ini lebih ekonomis dikarenakan hanya
membutuhkan bentangan 4,5 – 6m.
4
1 0,03 0,04 0,05 0,08
Pada setiap wilayah gempa telah ditetapkan respon spektrum gempanya tersendiri
seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2 berikut ini :
5
Gambar 2.2. respon spektrum gempa rencana wilayah 4
Diketahui bahwa T adalah waktu getar yang dialami struktur gedung dengan satuan
waktu detik ,dan C adalah faktor respon gempa dinyatakan dengan satuan percepatan
gravitasi. Untuk nilai T = 0 maka nilai Ctersebut sama dengan nilai A 0, yang mana nilai
dari A0 adalah sama dengan percepatan puncak muka tanah.
2.3.4. Kategori Gedung
Ada beberapa kategori struktur berdasarkan tingkat kepentingan gedung pasca gempa,
misalnya gedung umum seperti hunian, niaga, dan kantor, lalu bangunan monumental,
gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit, instalasi air bersih, pembangkit
tenaga listrik, dsb. Selanjutnya ada gedung penyimbanan bahan bakar berbahaya
seperti gas, minyak bumi, bahan beracun, atau cerobong dan tangki diatas menara. Di
bawah ini akan menunjukkan nilai faktor keutamaan I = 1,0.
Tabel 2.2 Faktor Keutamaan
6
bahan bakar berbahaya
7
Berdasarkan SNI 03 – 1726 – 2002 pada pasal 6.1, dari struktur gedung beraturan
didapatkan dari beban gempa nominal akibat rencana gempa dari arah masing –
masing sumbu utama denah struktur berupa nominal statik ekivalen. Apabila kategori
gedung memiliki faktor keutamaan I menurut klasifikasi site dan strukturnya untuk
suatu arah sumbu utama denah struktur dan sekaligus arah pembebanan gempa
rencana memiliki faktor reduksi gempa (R) dan waktu alami fundamental (Ft), maka
beban geser dasar nominal statik ekivalen (V) terjadi di tingkat dasar dapat
diperhiungkan dengan persamaan :
V= (C1 x I/ R)xWt
Dimana : C1 = nilai faktor respon gempa yang dari spektrum gempa
Tt = waktu geser alami fundamental
Wt = berat total gedung
Bebangeser nominal tersebut diatas harus dapat dibagikan sepanjang tinggi struktur
gedung menjadi beban gempa nominal statik ekuivalen Fi yang menangkap pada pusat
massa lantai ke-i dengan persamaan :
Dimana : Fi dan Wi = sama seperti yang disebut dalam SNI 03-1726-2002, Pasal
6.1.3,
8
di = simpangan horisontal lantai tingkat ke-I (mm’g’)
9
Berdasarkan propertis tanah di site, site harus diklasifikasikan sebagai Klasifikasi
Tanah A, B, C, D, E, atau F sesuai dengan ASCE 7-05, Pasal 20. Dimana properties
tanah tidak diketahui dengan cukup detil untuk menentukan Klasifikasi Tanah, harus
digunakan Klasifikasi Tanah D kecuali jika diperoleh data geoteknik untuk
menentukan klasifikasi tanah E atau F.
Dalam penelitian ini klasifikasi tanah yang akan digunakan adalah klasifikasi site B
dimana tannah yang berada pada klasifikasi site B ini adalah tanah keras dan sesuai
dengan peta indonesia.
Adapun tabel pengklasifikasian tanah adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 klasifikasi site
N or
Klasifikasi Site Vs Su
Nch
A. Hard rock >5,000 ft/s NA NA
2,500to
B. Rock NA NA
5,000 ft/s
C. Very dense soil and 1,200to
>50 >2,000 psf
soil rock 2500 ft/s
600to 15to 1,000to
D. Stiff soil
1,200 ft/s 50 2,000 psf
E. Soft clay soil <600 ft/s <15 <1,000 psf
F. Soils requiring ste Lihat Pasal
response analysis 20.3.1
10
Gambar 2.4. peta wilayah spektrum 1 detik
2.4.5. Parameter Percepatan Respon Spektral
Percepatan Respon Spectral MCE untuk periode singkat (S MS) dan pada periode 1
detik (SM1) yang diatur untuk efek klasifikasi tanah dihitung berdasarkan persamaan
berikut :
SMS = Fa SS
SM1 = Fν S1
Dimana : SMS = percepatan respon spectral MCE pada peta pada period pedek
SM1 = percepatan respon spectral MCE pada peta pada period 1detik
Tabel 2.4 koefisien tanah, Fa
11
A 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
B 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
C 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3
D 2,4 2,0 1,8 1,6 1,5
E 3,5 3,2 2,8 2,4 2,4
F Lihat Pasal 11.4.7
Catatan: Gunakan interpolasi garis lurus untuk Nilai nilai tengah dari S
Parameter Percepatan Respon Spektral gempa rencana pada period pendek, S DS, dan
pada period 1 detik, SD1, harus ditentukan dari persamaan berikut :
SDS = 2/3 SMS
SD1 = 2/3 SM1
2.4.6 Kategori Desain Gempa
Perhitungan perancangan besarnya gaya gempa rencana untuk desain dan analisis
perhitungan dinyatakan oleh besarnya gaya geser dasar, ketentuan mengenai syarat
kekuatan dan pendetailan tulangan serta fleksibilitas ketidak teraturan bentuk
bangunan dan limitasi tinggi bangunan tidak lagi ditentukan oleh peta zoning gempa
sebagaimana halnya yang telah ditetapkan dalam SNI 1726-02. Pada ASCE 7-05,
ketentuan mengenai hal tersebut di atas telah di gantikan oleh kriteria perancangan
baru yang di sebut Kategori Desain Gempa (Seismic Design Category-SDC) dan
dikaitkan dengan Kategori Hunian atau Occupancy Category.
Tabel 2.6 Kategori Desain Gempa Berdasarkan Parameter Percepatan Respon Period Pendek
Kategori Hunian
Nilai SDS
I atau II III IV
SDS < 0,167 A A A
0,50 ≤ SDS D D D
Tabel 2.7 Kategori Desain Gempa Berdasarkan Parameter Percepatan Respon Period 1 detik
Kategori Hunian
Nilai SD1
I atau II III IV
SD1 < 0,067 A A A
0,20 ≤ SD1 D D D
Tipe Struktur Ct x
Sistem rangka penahan momen dimana
rangka menahan 100% gaya gempa
yang disyaratkan dan tidak dilingkupi
atau dihubungkan dengan komponen
yang lebih kaku dan akan mencegah
rangka dari defleksi bilamana dikenai
gaya gempa:
Rangka penahan momen baja 0,028 0,8
a
(0,0724)
Rangka penahan momen beton 0,016 0,9
a
(0,0466)
Rangka baja dibres secara eksentris 0,03 0,75
(0,0731)a
Semua sistem struktur lainnya 0,02 0,75
(0,0488)a
Dalam nilai dasar T tidak diperboleh kan melebihi nilai yang telah ditentukan T ≤ CuTa
dengan Cu sebagai batasan makan ASCE 7-05 pers 12.18-1 telah menentukan nilai
yang digunakan dalam menghitungnya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.9 batasan nilai koefisien yang dihitung
14
0,1 1,7
2.4.11 Distribusi gaya Vertikal dan gaya Horizontal
Gaya gempa lateral (Fx) yang timbul disemua tingkat harus ditentukan dengan ASCE
7-05 pasal 12.8-3 :
Vs =
Dimana : Fi = porsi geser dasar gempa yang timbul
Geser tingkat desain gempa didistribusikan diberbagai elemen vertikal sistem penahan
gaya gempa berdasarkan kekakuan lateral relatif elemen penahan vertikal dan
diafragma.
15
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam metodologi disini akan dijelaskan susunan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan
analisis yang diinginkan dengan langkah pada bagan alir kegiatan sebagai berikut :
16
b. Badan Standarisasi Nasional, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung (SNI 03-2847-2002).
c. Badan Standarisasi Nasional, Tata Cara Perhitungan Pembebanan untuk Bangunan Rumah
dan Gedung (SNI 03-1727-1989).
d. Ketentuan Beban Disain Minimum untuk Gedung dan Struktur Lain (ASCE 7-05).
e. Jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian.
3.2 Studi Kasus
Dalam penelitian ini akan digunakan struktur bangunan yang permodelannya menggunakan
plat yang dikombinasi dengan dinding geser sebagai pengikat atau pemikul beban lateral.
Berikut adalah permodelan yang akan dibuat :
Y A B C D E F G H I
500 500 500 500 500 500 500 500
6
X
600
600
600
600
600
F’c =
F’c = Φ Fc’
Dimana : Nuk = beban aksial kolom
17
F’c = kuat tekan beton karakteristik
A = luas penampang kolom
Φ = faktor reduksi untuk komponen struktur dengan tulangan spiral
Φ = 0,3 – 0,35
3.3.3. Perencanaan Ketebalan Plat
Tebal minimum pelat tanpa balok yang menghubungkan tumpuan-tumpuannya dan
mempunyai rasio bentang panjang terhadap bentang pendek yang tidak lebih dari dua
harus memenuhi ketentuan SNI pasal 11.5.3.2
2.10 tabel ketentuan minimum teal plat
Tanpa penebalan
Panel luar
Tanpa Dengan
Tegangan
balok balok
leleh, fy Panel dalam
pinggir pinggir
300
33 36 36
400
30 33 33
500
28 31 31
3.4 Pembebanan
Dalam pembebanan gaya dibagi menjadi dua gaya yaitu horizpntal dan vertikal, untuk beban
vertikal terdiri dari : beban mati dan beban hidup.
Sedangkan dari gaya horizontal terdapat beban statik dan beban angin
3.5 Kombinasi Pembebanan
Kombinasi Pembebanan yang akan digunakan sesuai dengan ketentuan SNI 03- 1726-2002,
Pasal 11.2.
a. 1,4 D
b. 1,2 D + 1,6 L
c. 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E
d. 0,9 D ± 1,0 E
3.6. Analisis Struktur
18
Penghitungan gaya-gaya dalam pada rangka utama diperoleh dengan bantuan program
ETABS v9.07.
3.7. Penulangan Struktur
3.7.1. Penulangan Balok Tepi
Tulangan direncanakan setelah memperhitungkan beban yang diterima. Dalam
perhitungan tulangan digunakan rasio tulangan ρmin < ρperlu < ρmax.
3.7.2. Penulangan Geser Balok
Penulangan ini sesuai dengan ketentuan SNI 03-2847-2002, Pasal 13 dan Pasal
23.10.4.2.
3.7.3. Penulangan Kolom
Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan hasil output program ETABS
v9.07 yang kemudian menjadi input untuk program PCACOL. Perangkat lunak
PCACOL dapat membantu kita dalam merencanakan tulangan kolom.
3.7.4. Perencanaan Pelat
Perancangan pelat dilakukan dengan output gaya dalam dari progam ETABS v9.07
yang kemudian dianalisa dengan menggunakan metoda portal ekivalen.
Data- data perancangan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
Tipe bangunan : Perkantoran
Jumlah Tingkat : 10 Tingkat
Wilayah Gempa : Menengah
Lebar Bangunan : 30 m
Panjang Bangunan : 40 m
Tinggi Bangunan : 35,5 m
Mutu beton (fc’) : 35 MPa
Mutu Baja (fy) : 400 Mpa
a) Dimensi kolom flat plate
Dalam menentukan dimensi kolom pada tahap preliminary design ini menggunakan
cara tributary area. digunakan kolom dengan dimensi 60/60 cm
b) Dimensi pelat flat plate Tebal pelat lantai = 20 cm Tebal pelat atap = 20 cm
c)Dimensi Balok Tepi Balok tepi lantai
Direncanakan balok tepi arah X 40/60 cm Direncanakan balok tepi arah Y 40/60 cm
19
d) Dimensi Dinding Geser Direncanakan:
Tebal Dinding Geser = 40 cm
3.8 Pembebanan Gempa menurut SNI 03-1726-2002
3.8.1 Perhitungan berat total gedung (Wt)
Berat
Tinggi Wi.hi
Tingkat Tingkat
hi (m) Wi (kg) kg-m
10 35,5 1047120 37172760
9 32 1411200 45158400
8 28,5 1411200 40219200
7 25 1411200 35280000
6 21,5 1411200 30340800
5 18 1411200 25401600
4 14,5 1411200 20462400
3 11 1411200 15523200
2 7,5 1411200 10584000
1 4 1629360 6517440
Σ 13966080 266659800
20
Faktor Respon Gempa (C) dinyatakan dalam percepatan gravitasi yang Nilai Faktor
Respon Gempa (C1) bergantung pada waktu getar alami struktur gedung dan kurvanya
ditampilkan dalam spektrum respon gempa rencana. Respon Spektrum Gempa rencana
untuk masing masing wilayah gempa ditetapkan sesuai grafik nilai C-T dalam SNI 03-
1726-2002. Yang mana pada penelitian ini mengambil wilayah atau zona 4 yang
bernilai dengan 0,30/T dimana T tersebut adalah waktu.
3.8.5. Hasil Perhitungan Tulangan
a. Balok Tepi
- Balok tepi Memanjang
Daerah tumpuan atas didapat 8D-19 (As = 2267,04 mm2) dan daerah
tumpuan bawah didapat 6D-19 (As = 1700,28 mm2)
Daerah lapangan atas didapat 5D-19 (As = 1416,9 mm2) dan daerah
lapanganbawah didapat 5D-19 (As = 1416,9 mm2)
- Balok tepi Melintang
Daerah tumpuan atas didapat 8D-19 (As = 2267,04 mm2) dan daerah
tumpuan bawah didapat 6D-19 (As = 1700,28 mm2)
Daerah lapangan atas didapat 5D-19 (As = 1416,9 mm2) dan daerah
lapanganbawah didapat 5D-19 (As = 1416,9 mm2)
b. Pelat
- Pelat Eksterior
Arah X
Tulangan tumpuan luar lajur kolom Tulangan atas : D 16-320
Tulangan bawah : D 16-160
Tulangan tumpuan dalam lajur kolom Tulangan atas : D 16-
100 Tulangan bawah : D 16-60
Tulangan lapangan lajur kolom Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan tumpuan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan lapangan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
21
Arah Y
Tulangan tumpuan luar lajur kolom Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan tumpuan dalam lajur kolom Tulangan atas : D 16-
100 Tulangan bawah : D 16-50
Tulangan lapangan lajur kolom Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan tumpuan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan lapangan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
- Pelat Interior
Arah X
Tulangan tumpuan dalam lajur kolom Tulangan atas : D 16-
100 Tulangan bawah : D 16-50
Tulangan lapangan lajur kolom Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan tumpuan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan lapangan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Arah Y
Tulangan tumpuan dalam lajur kolom Tulangan atas : D 16-
100 Tulangan bawah : D 16-50
Tulangan lapangan lajur kolom Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan tumpuan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan lapangan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
22
c. Kolom
- Kolom Ekterior didapatkan tulangan 20D16 direncanakan tipikal untuk
semua lantai
- Kolom Interior didapatkan tulangan 20D16 direncanakan tipikal untuk
semua lantai
d. Shearwall
- Untuk penulangan pada badan dinding geser didapatkan:
Tulangan Vertikal : 2D12-300 mm
Tulangan Horizontal : 2D12-150 mm
- Untuk Komponen batas pada dinding geser didapatkan tulangan 24D19
3.9. Pembebanan Gempa menurut ASCE 7-05
3.9.1 Penghitungan Berat Total Gedung (Wt)
25
Tulangan tumpuan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
Tulangan lapangan lajur tengah Tulangan atas : D 16-250
Tulangan bawah : D 16-250
c. Kolom
- Kolom Ekterior didapatkan tulangan 20D16 direncanakan tipikal untuk
semua lantai
- Kolom Interior didapatkan tulangan 20D16 direncanakan tipikal untuk
semua lantai
d. Shearwall
- Untuk penulangan pada badan dinding geser didapatkan:
Tulangan Vertikal : 2D12-300 mm
Tulangan Horizontal : 2D12-100 mm
- Untuk Komponen batas pada dinding geser didapatkan tulangan 24D19
3.10 . Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis gaya gempa mendapatkan :
a. Perhitungan gempa dengan menghasilkan gaya geser dasar (base shear):
- Gaya geser dasar total akibat gempa:
26
Vx = 1396608 kg = 1396,61ton
Pada arah Y
Vy = 1396608 kg = 1396,61ton
Sehingga dapat dilihat bahwa base share dari SNI lebih besar dari base share
ASCEnya.
c. Drif yang Terjadi
Dari drif yang terjadi didapat ASCE lah yang lebih besar dari pada SNI
Pada penulangan balok dan kolom menghasilkan SNI dan ASCE yang tidak jauh
berbeda diantaranya karena gaya lateralnya tidak besar.
3.11. Saran
Untuk bangunan indonesia saya sarankan menggunakan tata cara yang terbaru yaitu
ASCE 7-05 karena ASCE lebih akurat dibandingkan dengan SNI dengan adanya
persyaratan untuk perencanaan pembangunan yang lebih spesifik dan mendetail. Dan
dengan adanya wilayah yang abru ini sudah seharusnya SNI 03-1726-2002 segera
diupdate lagi, agar para perencana dapat mendapatkan sebuah bangunan yang
memiliki kualitas tahan gempa yang bagus lagi.
27
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
Jenis Minggu Ke -
No
Pelaksanaan 1 2 3 4 5 6
1. Studi Literasi
Perencanaan
2.
desain
Analisis
pembebanan
menurut SNI
03-1726-
2002
Analisis
pembebanan
menurut
ASCE 7-05
Permodelan
3.
dan Running
Analisis
4.
struktur
Hasil
5.
Perbandingan
Penyususnan
6.
Laporan
28
4.2. Pelaksanaan penelitian
Nama : Umi Nikmatu Diana
Nim : 1722201024
Program Studi : Teknik Sipil
Alamat : Desa Kedungwungu Dusun Kedungglagah Binangun Blitar
Telepon / Hp : 085604864516
Pekerjaan : Mahasiswa
Instansi : Universitas Nahdlatul Ulama
Alamat Instansi : Jl. Masjid No 20 Kepanjen kidol Kota Blitar
Email : uminikmatuudiana621@gmail.com
4.3. Tempat Penelitian
Penelitian yang saya laksanakan berada di daerah perumahan kahuripan nirwana blok
D sidoarjo, surabaya, jawa timur,
4.4. Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya yang akan diajukan dalam melaksan penelitian :
Pelaksanaan Penelitian -
3. Transportasi Rp.500.000
Laporan
7. penggandaan Rp.80.000
Total Rp.3.100.000
29
DAFTAR PUSTAKA
asce. (2019). academia. Retrieved juni 23, 2020, from asce 7-05:
https://www.academia.edu/38268054/Asce_7-
05_minimum_design_loads_for_buildings_and_other_structures
Haris, F. (2010). slide player. Retrieved 2020, from plate flat: https://slideplayer.info/slide/2011868/
MAUPA, R. (2010, JANUARY 1). PAPER. Retrieved JUNI 20, 2020, from PDF:
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12563-Paper.pdf
WILAYAH, D. P. (2002, april). pdf. Retrieved juni 23, 2020, from sipil: http://sipil.upi.edu/wp-
content/uploads/2016/11/SNI-03-1726-2002-STD-PERC-KETAHANAN-GEMPA-STR-BANG-
GEDUNG.pdf
30