di Wilayah Mediterania
Oleh :
Muwafikul Ikhsan
(1722201063)
Pendahuluan
Wilayah Mediterania memiliki persediaan sumber daya air
sekitar 1.500 km3, yang didistribusikan secara tidak merata
antara Utara (74%), Timur (21%), dan Selatan (5%)
Menganalisa masalah air minum di wilayah Mediterania,
memperhatikan masalah utama dan teknologi tepat guna yang
berlaku di berbagai negara.
Memperhatikan polutan utama yang mempengaruhi sumber
air dan teknologi terkait yang sesuai untuk pembuangannya.
Pengaplikasia teknologi kecil, lokal dan berbasis desa bisa
dilakukan untuk mendukung desa-desa agar menjadi mandiri
dalam pengolahan air di wilayah sekitar.
Sumber air yang dapat diminum di muka bumi ini memiliki
permasalahan yang berbeda beda seperti :
Air payau dan air laut memiliki salinitas tinggi dan
kontaminasi oleh produk sampingan desinfeksi, selain itu
kontaminasi mikrobiologis dan kimia karena aktivitas manusia
juga mempengaruhi sumber air permukaan lainnya.
Air tanah juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia tercemar
oleh nitrat, logam berat, arsenik dan mangan serta tidak
dibebaskan dari salinitas karena penyelaan air.
Waduk air sering terkontaminasi oleh ganggang musiman.
Pembahasan
Kelangkaan air yang menjadi ciri khas daerah mengharuskan
di banyak wilayah pesisir untuk memasok dari sumber air
payau dan laut yang masalah utamanya tentu adalah salinitas
tinggi yang dapat bervariasi antara 500 dan 30.000 ppm
dalam air payau dan antara 30.000 hingga 50.000 ppm dalam
air laut.
Sungai atau danau mengandung jenis kontaminasi tambahan
karena pelepasan antropogenik dan industri seperti nitrogen,
fosfor, logam berat dan padatan tersuspensi.
sumber air tanah meskipun tidak terkontaminasi langsung
dari aktivitas manusia tetapi tercemar oleh nitrat, logam
berat, arsenik dan mangan serta sumber air bawah tanah tidak
dibebaskan dari masalah salinitas karena mereka mengalami
intrusi air garam.
Faktor yang mempengaruhi
pengolahan air minum di wilayah
mediterania
Heterogenitas tinggi
Kondisi iklim yang berbeda
Sumber daya alam
Ekonomi di wilayah mediterania
Air yang tersedia pada wilayah mediterania
Polutan air Teknologi perawatan
Filtrasi membran (nano filtrasi, reverse osmosis, elektrodialisis)
Pertukaran ion
Salinitas
Proses pemanasan
Pengenceran dengan air hujan
Filter layar
Pemadatan terkendali Sedimetasi
Filtrasi pasir
Koloid Koagulasi dan flokulasi
Bakteri tinja Desinfeksi
Oksidasi kimia
Besi dan mangan
filter biologis
Oksidasi kimia
Senyawa organik
Adsorpsi karbon aktif
Pengupasan (hanya untuk amoniak)
Filter biologis
Senyawa nitrogen (amoniak, nitrat, nitrit)
Filtrasi membran (nano filtrasi, reverse osmosis, elektrodialisis)
Pertukaran ion
Presipitasi kimia
Adsorpsi karbon aktif
Arsenik
Filtrasi membran (nano filtrasi, reverse osmosis, elektrodialisis)
Pertukaran ion
Filter layar mikro
Oksidasi kimia
Cyanobacteria ( Alga)
Koagulasi dan flokulasi
Filtrasi pasir
Sianida Adsorpsi karbon aktif
Logam berat Presipitasi kimia
Teknologi pengolahan air minum
1. Reverse osmosis
Ini adalah proses di mana garam (dan secara umum semua
padatan anorganik terlarut) dihilangkan dengan mendorong air
di bawah tekanan (lebih tinggi dari 30 * 105 Pa) melalui
membran semi-permeabel.
Membran hanya memungkinkan air untuk melewatinya, dan
bukan garam atau kotoran lain (dengan ukuran lebih besar dari
0,001 µm).
Keuntungan Reverse Osmosis
Keuntungan utama dari teknologi ini adalah penghilangan garam
yang efektif (95-99%), proses disinfeksi bersama (RO mampu
menghilangkan hampir semua virus, bakteri dan protozoa) dan
secara bersama-sama menghilangkan beberapa ion dan logam.