Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini penting dilakukan sejak dini sebab
proses pendidikan sejatinya bukan hanya untuk mencetak manusia yang cerdas secara intelektual, ta
pi juga cerdas emosional dan spiritual. harus diakui, salah satu kekeliruan besar dalam sistem pendid
ikan kita adalah sangat mengedepankan kecerdasan intelektual, namun mengenyampingkan
pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral. Tak heran jika saat ini banyak orang pintar,
berpendidikan tinggi, tapi tak tahu sopan santun, tak punya sikap tenggang
rasa,tak punya empati, dan semacamnya. padahal dari bukubuku cerita rakyat misalnya, banyak
digambarkan ucap dan laku nenek moyang kita yang begitu luhur.
Mengembangkan budaya literasi di kalangan peserta didik merupakan
kemampuan yang saat ini sangat dituntut dari seorang guru. Literasi sangat
dibutuhkan oleh siswa karena keterampilan dalam literasi akan berpengaruh
besar terhadap keberhasilan belajar mereka berikutnya.Penguasaan enam
literasi dasar yang disepakati oleh Word Economic Forum pada tahun 2015
( baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, budaya dan kewargaan ), menjadi
sangat penting untuk mencapai kecakapan abad 21. Untuk itu, keampuan literasi
harus dikembangkan sejak kelas awal.Apabila kemampuan literasi di kelas awal
tidak kuat, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menguasai kemampuan
literasi tingkat lanjut. Dengan kemampuan literasi yang baik akan menunjang
keberhasilan peserta didik dalam mempelajari semua mata pelajaran di sekolah.
Selain itu, kemampuan literasi yang baik juga memiliki peran sentral dalam
perkembangan spiritual, sosial,intelektual, emosional dan keterampilan siswa.
Lingkungan kelas literat adalah lingkungan yang kaya akan media kebahasaan
yang mendukung peningkatan kemampuan siswa dalam membaca, menulis dan
berkreasi. Adapun hal- hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kelas
yang literat antara lain: (1). Tempat duduk siswa dibentuk menyerupai huruf U
sebagai pusat pembelajaran.Bentuk tempat duduk semacam ini efektif untuk
pengawasan secara menyeluruh. (2).Menyediakan sudut baca.Buku-buku yang
disediakan di sudut baca hendaknya yang sesuai dengan karakter siswa kelas I
Sekolah Dasar. (3).Menyediakan Sudut Pajangan Karya Siswa. Hasil karya yang
dipajangkan merupakan bentuk penghargaan yang sangat berarti dan dapat
menumbuhkan kompetisi yang sehat antar siswa maupun antar kelompok di
suatu kelas, untuk lebih giat berusaha menghasilkan karya yang lebih baik.
(4).Menciptakan banyak tulisan di kelas.Tulisan-tulisan di dalam kelas baik yang
berupa cetakan maupun hasil tulisan guru atau bahkan tulisan siswa akan
menjadi sumber belajar yang efektif bagi siswa.Tulisan-tulisan tersebut dapat
berupa: nama- nama siswa, nama- nama hari, nama- nama bulan, nama- nama
anggota tubuh, jenis- jenis permainan, silsilah keluarga, jadwal pelajaran dan
sebagainya.Semakin banyak tulisan yang dipajang di kelas, semakin banyak hal
yang dipelajari siswa tanpa harus menghafalnya, karena setiap hari dilihat dan
dibacanya. (5). Membuat Peta Konsep. Dengan peta konsep siswa lebih mudah
mengingat konsep yang disampaikan.(6).Menyediakan sudut menulis.Selain
sudut baca, seyogyanya di dalam kelas juga disediakan sudut menulis, dengan
disediakan alat- alat tulis, pensil warna, agar siswa dapat menuangkan ide
kreatifnya melalui tulisan atau gambarnya. (7). Membiasakan kegiatan
membaca15 menit sebelum pembelajaran dimulai.