MODUL PRAKTIKUM
Mata Kuliah Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
Disusun oleh:
TIM DOSEN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
hal. 2 dari 37
(Tim
Dosen)
BAHAN BACAAN
1. Gram, L. and Dalgaard, P. 2002. Fish spoilage bacteria – problems and solutions . Current Opinion in Biotechnology, 13:262–266.
2. Howgate, P. 2009. Traditional methods. In: Fishery products quality, safety, and authenticity. Edited by: Harmut Rehbein and Jörg
Oehlenschläger. Wiley-Blackwell. A John Wiley & Sons, Ltd, Publication, Chichester, UK. 19 – 41.
3. Huss, H.H. 1988. Fresh fish quality and quality changes.Food Agricultural Organization of The United Nation Danish International Development
Agency Rome. Pp. 134.
hal. 3 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
4. Huss, H.H. and Larsen. 1977. The post mortem changes in oxidation and reduction potentialof fish muscle and internal organs. In:
sebolenska_ceronik et al., (eds), ProceedingX Internatioanl Symposium IAMS. Polandia. Pp. 265 – 279.
5. Wijayanti, I., Swastawati, F. and Agustini, T. W., 2006 K-value dan Eh changes pattern in Katsuwonus pelamis on chilled storage. Jurnal Pasir
Laut, 2, (3): 1-12. (In Indonesia)
6. Agustini, T.W. Fronthea S., YS. Darmanto, and Eko Nurcahya Dewi. 2004. Uji mutu terpadu ikan dan produk perikanan di Indonesia. Research
Institute of Diponegoro University. (Research report). Unpublished.
hal. 4 dari 37
(Tim
Dosen)
Ikan merupakan bahan pangan sebagai substrat yang cocok bagi pertumbuhan
mikroorganisme. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme pada ikan adalah
pH, Aw, kadar garam dan bahan pengawet, serta oksidasi reduksi potensial (Huss and
Larsen, 1977).
Potensial redoks didefinisikan sebagai hubungan O2 dengan mikroba yang hidup dan
mungkin digunakan khusus pada lingkungan mikroorganisme untuk menghasilkan energi.
Oksidasi adalah proses pelepasan elektron dari suatu bahan dan reduksi adaah penambahan
elektron dari suatu bahan (Brown and Finskiger, 1980). Dengan demikian, ORP didefinisikan
sebagai perbandinagn kuantitatif dari sejumlah oksidan yang bertindak sebagai penerima
elektron dan sejumlah reduktan yang bertindak sebagai pendonor elektron dalam suatu
sistem oksidasi reduksi. Potensial redoks akan semakin positif pada saat rasio antara oksidan
dan reduktan meningkat (Fruton and Smond, 1958). Potensial redoks ini banyak kaitanyya
dengan kemampuan medium untuk dapat menangkap dan melepas elektron (Winarno, 1995).
Tujuan
Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu melakukan dengan benar
pengujian pH pada ikan dan produk perikanan.
Kompetensi
Prosedur Kerja
a. Bahan
Ikan kembung segar dan mundur mutu (@1 ekor per 20 praktikan)
Ikan lele segar dan mundur mutu (@1 ekor per 20 praktikan)
Ikan nila merah segar dan mundur mutu (@1 ekor per 20 praktikan)
Ikan bandeng segar dan mundur mutu (@1 ekor 20 praktikan)
Udang segar dan mundur mutu (@1 ekor per 20 praktikan)
Aquadest (50 mL per 5 praktikan)
hal 7 dari 41
hal. 5 dari 37
b. Alat
pH meter (1 buah per 20 praktikan)
Beaker glass 20 mL (1 buah per 5 praktikan)
Mortar (1 buah per 5 praktikan)
Timbangan elektrik (1 buah per 20 praktikan)
Piring sampel (1 buah per 5 praktikan)
Kertas label (1 lembar per 5 praktikan)
c. Metoda
c.1. Preparasi sampel
Fillet daging ikan kemudian haluskan semua daging ikan (hasil fillet) dalam mortar
sampai halus.
hal. 6 dari 37
Lembar Hasil
pengamatan
Ulangan
No Deskripsi sampel pH
I II III
Pembahasan:
hal. 7 dari 37
(Tim
Dosen)
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
hal. 8 dari 37
(Tim
Dosen)
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
IV
hal. 9 dari 37
(Tim
Dosen)
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Pertanyaan:
1. Jelaskan proses perubahan pH pada ikan dan produk perikanan dari keadaan segar hingga
mundur mutu?
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
2. Sebutkan zat-zat yang dihasilkan sebagai akibat dari perubahan pH pada ikan dan produk
perikanan?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan pH pada ikan dan produk
perikanan? Jelaskan?
hal. 10 dari 37
(Tim
Dosen)
4. Kaitkan perubahan pH dengan proses berkembangnya bakteri pembusuk pada ikan dan
produk perikanan? Sebutkan beberapa jenis bakteri pembusuk yang berperan beserta
produk yang dihasilkan?
5. Mengapa perubahan pH pada ikan dan produk perikanan selalu dikaikan dengan mutu suatu
produk?
6. Bagaimana cara yang dilakukan untuk menghambat perubahan nilai pH pada ikan dan produk
perikanan?
7. Apakah terdapat perbedaan perubahan pH antara ikan yang berdaging putih dan berdaging
merah? Jelaskan? Cantumkan pustaka yang anda pakai?
8. Apakah terdapat perbedaan perubahan pH dengan perbedaan metode
pemotongan/penyembelihan ikan? Jelaskan? Cantumkan pustaka yang anda pakai?
9. Apakah ada kaitan antara pH ikan dengan tekstur pada daging ikan? Jelaskan? Cantumkan
pustaka yang anda pakai?
10. Jelaskan kaitan nilai pH, nilai organoleptik, dan nilai tvbn ikan segar dan mundur mutu!
Cantumkan pustaka yang Anda pakai?
Jawaban:
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
hal. 11 dari 37
(Tim
Dosen)
hal. 12 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
IV
(Tim
Dosen)
hal. 13 dari 37
(Tim
Dosen)
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
Nilai :……………………………………………….
Draft :……………………………………………….
Nama dan paraf asisten:……………………..
…………………………………………………………
…………………………………………………………
hal. 14 dari 37
(Tim
Dosen)
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
Sifat tekstur telah didefinisikan sebagai "bahwa kelompok karakteristik fisik yang timbul
dari unsur-unsur struktural makanan, yang dirasakan terutama oleh rasa sentuhan, terkait
dengan disintegrasi, deformasi, dan flow pangan dan diukur secara objektif dengan fungsi
massa, waktu dan jarak (Bourne 2002). Tekstur juga didefinisikan sebagai 'manifestasi sensori
dan fungsional dari struktur dan mekanikal makanan yang dapat dideteksi melalui indera
penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan kaum kinestesis (Szczesniak 1963, 2002).
Kualitas sensoris ikan tergantung pada karakteristik tekstur, yang akhirnya akan
berhubungan dengan struktural ikan (Howgate 1977). Perubahan mutu ikan juga akan
mempengaruhi tekstur ikan.
Tujuan
Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu melakukan dengan benar
pengujian tekstur pada ikan dan produk perikanan.
Kompetensi
Prosedur Kerja
a. Bahan
Ikan salmon (1 ekor per 20 praktikan)
Ikan tuna (1 ekor per 20 praktikan)
Ikan asap (3 buah per 20 praktikan)
Terasi (3 buah per 20 praktikan)
hal. 15 dari 37
(Tim
Dosen)
b. Alat
Texture Analizer TA-TX (1 buah per 20 praktikan)
Talenan (1 buah per 5 praktikan)
Tisu (1 buah per 5 praktikan)
Wadah (1 buah per 5 praktikan)
Pisau (1 buah per 5 praktikan)
Penggaris (1 buah per 5 praktikan)
Timbangan (1 buah per 5 praktikan)
c. Metoda
hal. 16 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
hal. 17 dari 37
(Tim
c.7. Cara mematikan alat Dosen)
hal. 18 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
Keterangan :
No Sampel
hal. 19 dari 37
(Tim
Dosen)
Gambar grafik texture analyzer
hal. 20 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
Keterangan :
Pembahasan:
(Tim
Dosen)
hal. 21 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
IV
(Tim
Dosen)
hal. 22 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
(Tim
Dosen)
Kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
Nilai :……………………………………………….
Draft :……………………………………………….
Nama dan paraf asisten:……………………..
…………………………………………………………
…………………………………………………
Ikan merupakan bahan pangan sebagai substrat yang cocok bagi pertumbuhan
mikroorganisme. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme pada ikan adalah
pH, Aw, kadar garam dan bahan pengawet, serta oksidasi reduksi potensial (Huss and
Larsen, 1977).
Potensial redoks didefinisikan sebagai hubungan O2 dengan mikroba yang hidup dan
mungkin digunakan khusus pada lingkungan mikroorganisme untuk menghasilkan energi.
Oksidasi adalah proses pelepasan elektron dari suatu bahan dan reduksi adaah penambahan
elektron dari suatu bahan (Brown and Finskiger, 1980). Dengan demikian, ORP didefinisikan
sebagai perbandinagn kuantitatif dari sejumlah oksidan yang bertindak sebagai penerima
elektron dan sejumlah reduktan yang bertindak sebagai pendonor elektron dalam suatu
sistem oksidasi reduksi. Potensial redoks akan semakin positif pada saat rasio antara oksidan
dan reduktan meningkat (Fruton and Smond, 1958). Potensial redoks ini banyak kaitanyya
dengan kemampuan medium untuk dapat menangkap dan melepas elektron (Winarno, 1995).
Tujuan
Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu melakukan dengan benar
pengujian ORP (Eh) pada ikan dan produk perikanan.
Kompetensi
Setelah
menyelesaikan praktikum topik ini mahasiswa mampu:
1.melakukan preparasi pengujian ORP (Eh) pada ikan dan produk perikanan.
2.melakukan pengujian ORP (Eh) pada ikan dan roduk perikanan.
3.mengetahui reaksi dan perubahan ORP (Eh) yang terjadi pada ikan dan produk
perikanan.
4. mengetahui hubungan antara pH dan ORP
Prosedur Kerja
c. Bahan
Ikan nila merah (1 ekor per 20 praktikan)
Kerang (25 g per 20 praktikan)
Cumi (1 ekor per 20 praktikan)
Udang (5 ekor per 20 praktikan)
hal. 24 dari 37
d. Alat
Eh meter (1 buah per 20 praktikan)
Beaker glass 20 mL (3 buah per 5 praktikan)
Mortar (1 buah per 5 praktikan)
Timbangan elektrik (1 buah per 20 praktikan)
Piring sampel (1 buah per 5 praktikan)
Lemari pendingin (1 buah per 20 praktikan)
Kertas label (1 lembar per 5 praktikan)
c. Metoda
Fillet daging ikan kemudian haluskan semua daging ikan (hasil fillet) dalam mortar sampai
halus. Setelah halus, letakkan semua sampel pada tempat yang telah disediakan baik
pada suhu ruangan maupun suhu dingin.
1. Elektroda platinum dicek terlebih dahulu dengan larutan standar quinhidron, yang
memiliki ORP: 0,26 Volt.
2. Timbang sebanyak 2 gram sampel kemudian larutan ke dalam 8 ml air. Tempelkan
langsung elektroda platinum pada permukaan bahan uji yang akan diukur sampai
menembus kedalam kurang lebih setengah dari ketebalan cairan (gambar 1).
3. Selama proses pengukuran, letakkan beaker glass diatas ...... dan masukkan magnetic
stirer sehingga kondisi larutan menjadi homogen.
4. Catat nilai ORP sampel yang tertera pada electrometer. Perhitungan ORP dinyatakan
sebagai berikut:
Dimana ORPo adalah potensial redoks pada pH 7, R adalah konstan gas (8,314
J/K.mol), T adalah temperature absolute (K), F adalah bilangan farady (96,496 J/volt),
n adalah jumlah electron yang dipindahkan di dalam proses, oksidant adalah bahan
hal. 25 dari 37
yang bertindak sebagai penerima electron, reduktan adalah bahan yang bertindak
sebagai pelepas electron.
5. Kemudian cari nilai ORP dengan perhitungan sebagai berikut: (219,36 – 0,74 x suhu
terukur) + ORP terukur
6. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali pada tiap sampel.
7. Setelah pengukuran sebaiknya elektroda dicuci dan direndam dalam aquades selama
beberapa menit sebelum dilakukan pengukuran berikutnya.
8. Ukur nilai ORP tiap 2 jam sekali.
9. Buatlah grafik perubahan nilai ORP pada ikan dan produk perikanan.
hal. 26 dari 37
Lembar Hasil pengamatan
hal. 28 dari 37
Grafik perubahan Eh pada ikan dan produk perikanan dengan penyimpanan yang
berbeda
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.....................................................................................................................
No Jam Ulangan Eh pH
ke- Suhu ruangan Suhu dingin Suhu ruangan Suhu dingin
hal. 29 dari 37
(Tim
Dosen)
Tabel ....... ……………………………………………………………
No Jam Ulangan Eh pH
ke- Suhu ruangan Suhu dingin Suhu ruangan Suhu dingin
Grafik perubahan Eh pada ikan dan produk perikanan dengan penyimpanan yang
berbeda
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
.....................................................................................................................
hal. 30 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
.....................................................................................................................
Pembahasan:
(Tim
Dosen)
hal. 31 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
(Tim
Dosen)
hal. 32 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
hal. 33 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
Daftar Pustaka
Pertanyaan:
1. Jelaskan proses perubahan Eh pada ikan dan produk perikanan dari keadaan segar hingga
mundur mutu?
2. Senyawa apa yang berperan dalam perubahan Eh baik pada saat ikan masih segar dan
keadaan mundur mutu?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan Eh pada ikan dan produk
perikanan? Jelaskan?
4. Kaitkan perubahan Eh dengan proses berkembangnya bakteri pembusuk pada ikan dan
produk perikanan?
5. Apa kaitan antara perubahan Eh dan pH pada ikan dan produk perikanan? Jelaskan!
6. Apakah terdapat perbedaan perubahan Eh antara ikan yang berdaging putih dan berdaging
merah? Jelaskan? Cantumkan pustaka yang anda pakai?
7. Apakah ada hubungan antara Eh dan Aw? Jelaskan?
Jawaban:
(Tim
Dosen)
hal. 34 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
(Tim
Dosen)
hal. 35 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
IV
(Tim
Dosen)
hal. 36 dari 37
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan V
Modul Praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
IV
Nilai :……………………………………………….
Draft :……………………………………………….
Nama dan paraf asisten:……………………..
…………………………………………………………
…………………………………………………………
hal. 37 dari 37