DISUSUN OLEH:
Jl. Ir. H. Juanda No.20, Air Hitam, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur 75243
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya, tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Pengolahan Makanan
Tradisional Klepon”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca dan Ibu Budiani Wdiastuti untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu
Budiani Widiastuti selaku guru Prakarya dan Kewirausahaan yang telah
membimbing saya dalam menulis makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
a. Latar Belakang 1
b. Ruang Lingkup 1
c. Tujuan Pembuatan Makalah 2
BAB 2 PEMBAHASAN 3
a. Inti Materi 3
b. Resep 3
c. Cara Membuat 3
d. Menentukan Harga Produksi 4
e. Harga Jual 4
f. Persen Promosi 5
g. Keuntungan dan Pengemasan 5
BAB 3 PENUTUP 7
a. Kesimpulan dan Saran 7
b. Daftar Pustaka 7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Jajanan tradisional merupakan salah satu bagian dari budaya
Nusantara yang wajib bagi kita yang lahir dan hidup di tanah
Indonesia untuk terus. Dari KBBI, jajanan diartikan sebagai
penganan yang dijajakan atau berarti kudapan. Seperti yang kita
tahu, Indonesia sangat kaya akan ragam kulinernya. Di tengah
munculnya berbagai makanan dengan inovasi baru, jajanan
tradisional tetap berjaya dan selalu jadi pilihan.
b. Ruang Lingkup
Sebagaimana sebuah simbol atas suatu identitas tersebut, bentuk dan
cita rasa klepon memiliki makna tersendiri. Nimpuno dalam
bukunya berjudul Nostalgia Kue Tenong (2016) menulis, tekstur
klepon yang kenyal dengan isi gula mempunyai makna bahwa
terkadang sesuatu yang alot akan terasa manis di kemudian hari
sesuai dengan usaha yang dilakukan.
Kue ini juga disebut klepon oleh orang-orang Belanda. Sejak 1950-
an, klepon telah diperkenalkan oleh imigran Indonesia ke Belanda
dan tersedia di berbagai restoran Belanda, Cina, dan Indonesia
sebagaimana disebutkan dalam buku Indisch leven in
Nederland (2006) milik J. M. Meulenhoff. Bahkan, klepon dijual di
toko-toko dan supermarket di seluruh negeri.
BAB 2
ISI
a. Inti Materi
Klepon merupakan kue beras tradisional yang memiliki tekstur yang
kenyal, padat, manis, dan tidak memiliki daya simpan yang lama.
Makanan tersebut terbuat dari campuran tepung beras, tepung ketan,
dengan pewarna hijau dari daun suji atau pandan yang juga membuat
baunya harum. Kemudian, ia dibentuk bulat-bulat dan isian gula
merah lalu direbus di dalam air mendidih.
b. Resep
Berikut merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan:
- 15 lembar daun suji
- 10 lembar daun pandan
- ½ sendok garam
- gula merah (bisa dipotong kecil atau sisir halus)
- 500 gram tepung ketan
- 1 butik kelapa parut
- air kapur sirih (secukupnya)
- 400 ml air hangat
c. Cara Membuat
1. Buat air daun suji dengan memblender 15 lembar daun suji dan
10 lembar daun pandan. Tambahkan air secukupnya. Setelah
itu, saring air daun suji yang telah diblender.
2. Tambahkan garam, air kapur sirih, air daun suji, ke dalam
wadah berisi tepung ketan serta air hangat sambil diaduk
hingga adonan dapat dibentuk
3. Jika adonan sudah dapat dibentuk, bentuk adonan menjadi
bulat, pipihkan, lalu isi dengan gula merah di tengah bulatan.
Sambil membentuk adonan, didihkan air secukupnya di panci
dengan api sedang.
4. Setelah air mendidih, masukkan bulatan-bulatan adonan,
biarkan hingga mengapung. Apabila sudah mengapung,
tandanya sudah matang.
5. Angkat adonan kemudian tiriskan. Setelah itu, gulungkan
adonan pada kelapa parut matang.
e. Harga Jual
Modal keseluruhan:
No Keterangan Banyak Harga Jumlah
1. Daun suji 15 lembar Rp4.500 Rp4.500
2. Daun pandan 10 lembar Rp15.000 Rp15.000
3. Garam 1 bungkus Rp5.000 Rp5.000
4. Gula merah 1 kg Rp25.000 Rp25.000
5. Tepung ketan 500 gram Rp10.000 Rp10.000
6. Kelapa parut 1 butik Rp10.000 Rp10.000
7. Air kapur sirih - - -
8. Air - - -
Jumlah:
Rp69.500
Yang digunakan:
No Keterangan Banyak Harga Jumlah
.
1. Daun suji 15 lembar Rp4.500 Rp4.500
2. Daun pandan 10 lembar Rp15.000 Rp15.000
3. Garam - - -
4. Gula merah ± 250 gram Rp6.250 Rp6.250
5. Tepung ketan 500 gram Rp10.000 Rp10.000
6. Kelapa parut 1 butik Rp10.000 Rp10.000
7. Air kapur sirih - - -
8. Air - - -
Jumlah:
Rp45.750
Harga jual = bahan baku modal + (bahan baku modal x persen tujuan)
= Rp45.750 + (Rp45.750 x 10%)
= Rp45.750 + Rp4.575
= Rp50.325 : 36 (perkiraan 1 resep menghasilkan 36 buah
klepon)
= Rp1.397/buah
f. Persen Promosi
Saya tidak akan menggunakan persen promosi, dikarenakan menurut
saya, dengan harga Rp2.000/buah ini sudah cukup untuk harga pasar
klepon.
Pengemasan:
Saya akan mengemas klepon menggunakan mika plastik ukuran 5A,
yang dimana harganya sekitar Rp10.000 per 100 pcs. Dalam satu
kotak pengemasan dapat memuat 5 buah klepon, yang akan saya jual
dengan harga Rp10.000/kotak (5 buah).
BAB 3
PENUTUP
b. Daftar Pustaka
Bessire. 1998. Local Development Heritage: Traditional Food and
Cuisine as Tourist Attractions in Rural Areas.
Nimpuno. 2016. Nostalgia Kue Tenong.
Taste Atlas, https://www.tasteatlas.com/klepon.
J. M. Meulenhoff. 2006. Indisch leven in Nederland.
Dinda Silviana Dewi. 2020. Sejarah Klepon Makna dan Cara
Membuatnya. https://tirto.id/sejarah-klepon-makna-dan-cara-
membuatnya-fSxQ.