Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PERENCANAAN USAHA (2)

Diajukan untuk memenuhi

Tugas Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Disusun oleh : XII IPS 3

HETI SITI SALBIYAH (1819100267)

SMA NEGERI 2 KUNINGAN


TAHUN AJARAN 2020/2021

Jl.Arujikartawinata No.16 Telp : 0232 871063. Kuningan, Kode Pos 45511


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Negara Indonesia memiliki wilayah yang cukup luas. Dengan seperti itu, tentu
Indonesia menjadi salah satu negara yang memilki Sumber Daya Alam yang melimpah di
berbagai pulau-pulau Indonesia. Keanekaragaman hayati dan non-hayati ini bisa
dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat jika dilakukan dengan baik dan benar.
Seperti potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Kuningan di berbagai sektor, yaitu sektor
pariwisata, sektor pertanian, bahkan sektor usaha.
Salah satu potensi untuk sektor usaha adalah dari Sumber Daya Alam hayati,
yaitu susu sapi murni di wilayah Desa Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.
Susu sapi murni ini sangat sehat dan menyegarkan, memiliki kandungan nutrisi yang baik
bila dikonsumsi secukupnya. Tetapi, untuk melakukan suatu usaha bukan hanya dari
bahannya saja yang sehat, bahan tersebut harus diolah menjadi suatu produk yang dapat
diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, saat ini sumber bahan susu sapi murni bisa
dimodifikasikan menjadi beberapa makanan yang menarik. Salah satunya adalah Milk
Cake Lumer. Milk Cake Lumer merupakan suatu makanan yang berbahan dasar susu
yang diolah menjadi sebuah produk. Dalam pengolahan biasanya ditambah beberapa
bahan lainnya untuk memperkaya rasa dan memperindah tampilannya. Dengan suatu
produk yang memiliki rasa enak dan tampilan yang menarik, tentu bisa dijadikan sebagai
pilihan dalam memulai usaha.
BAB II

BUSINESS PLAN

2.1 PEMILIHAN JENIS USAHA


Jenis Usaha yang dipilih adalah usaha makanan. Hal ini dikarenakan, usaha makanan
sangat mudah untuk dibuat dan didirikan. Dengan melihat potensi di daerah ini, yaitu
sumber daya alam yang beraneka ragam, bahan baku yang mudah didapat, banyak
penduduknya, dapat menjadi faktor pendorong berdirinya usaha makanan dan
memproduksi makanan yang menarik..
2.2 NAMA PERUSAHAAN
Perusahaan Perseorangan.
Perusahaan Perseorangan merupakan suatu perusahaan atau bisnis yang dimilki oleh
pemilik tunggal. Alasan memilih perusahaan ini, yaitu untuk melatih diri agar bisa
bekerja keras tanpa bergantung kepada orang lain, selain itu perusahaan ini juga memiliki
kelebihan, seperti laba yang dihasilkan bisa menjadi hak pemilik seluruhnya, dan bebas
untuk membuat keputusan pribadi.
2.3 LOKASI PERUSAHAAN
Tidak jauh dari lokasi pasar. Lokasi perusahaan yang tidak jauh dari lokasi pasar sangat
memudahkan untuk kemajuan perusahaan. Hal ini dikarenakan, lokasi tersebut banyak
dikunjungi masyarakat, terutama konsumen. Banyak dikitnya konsumen sangat
berpengaruh terhadap usaha makanan.
2.4 PERIZINAN USAHA
Menggunakan Surat Izin Perdagangan Usaha (SIUP). Surat Izin Perdagangan Usaha
(SIUP) adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan yang
berfungsi sebagai tanda bukti pengesahan dari usaha yang dilakukan. Surat ini
dikeluarkan pemerintah daerah untuk kebutuhan pengusaha perseorangan ataupun yang
berbadan hukum. Surat Izin Perdagangan Usaha (SIUP) tidak hanya dibutuhkan oleh
usaha berskala besar, tetapi juga usaha kecil dan menengah agar usaha yang dilakukan
mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari pihak pemerintah.
2.5 SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia ( Pendiri ). Pendiri disini, sebagai bagian produksi, pemasaran dan
administrasi keuangan. Bagian produksi, membuat produk yang sudah direncanakan.
Bagian pemasaran, mempromosikan produk dengan media promosi yang ada, dilakukan
dengan menarik agar banyak peminatnya. Bagian administrasi keuangan, mengatur,
menyususun, dan menghitung anggaran keuangan, baik uang yang masuk maupun keluar.
2.6 ASPEK PRODUKSI
Mengolah suatu produk pasti memiliki resep tersendiri, karena itu Milk Cake Lumer pun
diolah berdasarkan sebuah resep, adapun resepnya sebagai berikut :
Alat yang diperlukan:
 Mangkuk.
 Sendok.
 Panci.
 Kompor.
 Parutan Keju.

Bahan-bahan:

 Susu Murni.
 Oreo/ biskuit lainnya/ agar - agar
 Air putih
 Tepung Maizena
 Keju
 Susu kental manis
Langkah-langkah:
 Siapkan bahan – bahan yang dibutuhkan
 Pisahkan oreo bagian putih dan hitamnya
 Hancurkan bagian hitam oreo hingga menjadi bubuk
 Siapkan kompor dan panici
 Kemudian, masukan susu murni ke dalam panci dan panaskan
 Saat dipanaskan, tambahkan tepung maizena yang telah dicairkan dengan air,
tambahkan keju yang telah diparut, dan susu kental manis.
 Tunggu hingga adonan tersebut menjadi kental.
 Setelah mengental, dinginkan terlebih dahulu.
 Jika sudah dingin, masukkan susu ke dalam wadah. Serta tambahkan bubuk oreo yang
telah dibuat tadi.
 Atur susu dan bubuk oreo secara bergantian.
 Tambahkan topping yang diinginkan.
 Simpan beberapa jam di dalam pendingin suhu.
 Milk Cake Lumer siap dikonsumsi.
2.7 ASPEK KEUANGAN
 Investasi alat :

1. Persediaan bahan baku mentah Rp. 3.000.000,00


2. Persediaan bahan setengah jadi Rp. 6.000.000,00
3. Persediaan siap jual Rp. 9.000.000,00 +
Total : Rp. 18.000.000,00

 Biaya tidak tetap

1. Persediaan bahan baku Rp. 15.000.000,00


2. Sisa persediaan bahan baku Rp. 2.000.000,00
3. Sisa bahan baku mentah Rp. 5.000.000,00
4. Sisa persediaan bahan setengah jadi Rp. 500.000,00
5. Sisa persediaan siap jual Rp. 1.000.000,00 +
Total : Rp. 23.500.000,00
 Biaya tetap
1. Biaya Pengiriman Rp. 1.000.000,00
2. Biaya pemeliharaan mesin Rp. 500.000,00 +
Total : Rp. 1.500.000,00
 Total biaya
Rp. 38.000.000,00
 Harga pokok produksi
 Bahan Baku yang Digunakan = Persediaan bahan baku mentah + ( Persediaan
bahan baku + Biaya Pengiriman ) - Sisa bahan baku mentah.
Jadi : Rp. 3.000.000,00 + ( 15.000.000 + 1.000.000) – 5.000.000 = Rp.
13.500.000,00
 Biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + sisa persediaan bahan setengah
jadi.
Jadi : Rp. 13.500.000 + 500.000 = Rp. 14.000.000,00
 Harga pokok produksi = Biaya produksi + persediaan bahan setengah jadi – sisa
persediaan siap jual.
Jadi : Rp. 14.000.000 + 6.000.000 - 500.000 = Rp. 19.500.000,00
 Harga pokok penjualan = Harga pokok produksi + persediaan siap jual – sisa
persediaan siap jual.
Jadi : Rp. 19.500.000 + 9.000.000 – 1.000.000 = Rp. 27.000.000,00
 Harga jual
Harga jual = biaya total + margin
Jadi : Rp. 38.000.000 + 11.000.000 = Rp. 49.000.000,00
 Penerimaan kotor
Penerimaan kotor = pendapatan – harga pokok penjualan
Jadi : Rp. 49.000.000 – 27.000.000 = Rp. 22.000.000,00
 Penerimaan bersih
Penerimaan bersih = Pendapatan – semua biaya pengeluaran
Jadi : Rp. 49.000.000 – 38.000.000 = Rp. 11.000.000,00

2.8 PROMOSI
Untuk media promosi, disini saya menggunakan media sosial. Media sosial merupakan
bagian dari internet yang memiliki fungsi, salah satunya sebagai media yang digunakan
untuk mempromosikan produk olahan makanan yang digunakan oleh pelaku usaha.
Media sosial digunakan sebagai alat promosi karena memiliki respon secara langsung
dengan penggunanya.
2.9 PENJUALAN
Selain menggunakan sistem promosi, penjualan produk bisa dilakukan dengan sistem
Konsinyasi. Sistem Konsinyasi adalah suatu bentuk kerjasama penjualan antara pemilik
barang (konsinyor) dengan penyalur atau pemilik toko (konsinyi) dalam menjual produk
konsinyor. Dalam sistem ini, kedua belah pihak memiliki keuntungan masing-masing.
Sebagai konsinyor memilik keuntungan antara lain: hemat dalam biaya pemasaran, hemat
biaya pelayanan, dan bisa lebih fokus meningkatkan kualitas produk. Sedangkan,
keuntungan sebagai konsinyi antara lain: mendapatkan profit (untung) tanpa
mengeluarkan modal, resiko kerugian sangat kecil, dan bisa memajangkan beragam
produk tanpa modal yang besar.
BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN

Dalam usaha ini menyajikan omset yang cukup besar. Maka dari itu hasil produksinya
pun harus berkualiats agar tidak mengecewakan para konsumen. Jika produk nya sudah
berkualitas maka, sistem promosinya pun harus ditingkatkan, agar produk ini dapat dinikmati
oleh kalangan masyarakat. Bentuk dari produk juga sangat mendukung untuk menarik perhatian
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai