PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia
obesitas sudah merupakan suatu masalah kesehatan yang harus segera ditangani
lemak yang berlebih dibandingkan yang diperlukan untuk fungsi tubuh (Kapita
Selekta Kedokteran, 2000). Obesitas juga dapat didefinisikan sebagai berat badan
Center for Health Statistics (NCHS) atau kelebihan berat badan di atas 120%
median untuk berat badan menurut umur, tinggi badan, dan jenis kelamin anak
Serikat dalam tiga dekade terakhir naik dari 7,6 – 10,8 persen menjadi 13 – 14
1
2
menunjukkan bahwa dari 486 anak yang berusia antara 6 – 12 tahun yang terdiri
dari 232 perempuan dan 254 laki-laki, ditemukan sebanyak 106 anak (21%)
mengalami obesitas (Hady, dkk, 2004). Sedangkan penelitian yang dilakukan Anis
(Kristanti, 2007).
Obesitas pada anak selalu dikaitkan dengan kondisi kesehatan kronik yang
Obesitas pada anak-anak secara khusus akan menjadi masalah karena berat
ekstra yang dimiliki anak pada akhirnya akan mengantarkannya pada masalah
kesehatan seperti yang dialami orang dewasa, misalnya diabetes melitus, penyakit
Hipertensi ialah suatu keadaan tekanan darah sistolik dan atau diastolik ≥ 95
3
persentil untuk umur dan jenis kelamin pada pengukuran tiga kali berturut-turut
Sedangkan tekanan darah normal didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik dan
diastolik < 90 persentil menurut umur dan jenis kelamin. (American Academy of
Pediatrics, 2004).
sejumlah anak-anak menderita tekanan darah tinggi. Dalam studi itu, peneliti
sehat, kemudian diukur tekanan darah, tinggi badan dan berat badannya.
Hasilnya, 507 orang atau 3,6 persen menderita hipertensi (Arsyadi, 2006).
11.169 penderita anak dengan jumlah pasien hipertensi sebanyak 146 anak
dengan sampel sejumlah 1320 anak yang diukur tekanan darahnya, ditemukan
pengukuran tekanan darah sistolik dan 151 (11,44%) anak menurut pengukuran
penyakit jantung koroner (PJK) pada orang dewasa, dan kehadiran hipertensi pada
anak dapat memberikan kontribusi pada perkembangan awal PJK. Deteksi dan
4
Daerah perkotaan lebih rentan terhadap risiko obesitas yang merupakan faktor
risiko penyakit degeneratif. Hal ini dikarenakan menjamurnya makanan siap saji
dan padat kalori yang disukai oleh anak-anak dan juga fasilitas yang lengkap
antara obesitas dengan tekanan darah pada siswa di Sekolah Dasar Negeri
B. Perumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara obesitas dengan tekanan darah pada siswa di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Semarang
02 Semarang.
D. Manfaat Penellitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TELAAH PUSTAKA
dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Pada masa ini terjadi
sudah mulai tampak. Ada sebagian anak yang terlihat relatif lebih pendek
tahun dapat dilihat bahwa anak laki-laki agak lebih besar sedikit daripada
7
anak wanita, sesudah itu maka wanita lebih unggul dalam panjang badan,
Sejak lama kriteria bagi anak untuk dapat diterima di sekolah dasar
penting. Anak baru bisa diterima bila ia sudah mencapai umur 7 tahun.
Menurut Monks, dkk (2002) kriteria lain yang juga berhubungan dengan
kemasakan, yaitu:
lain, yaitu anak tidak boleh masih tergantung pada ibunya, melainkan
kirinya dengan tangan kanan melalui atas kepala, atau kalau anak
kidal maka tangan kiri harus dapat mencapai telinga kanan melalui
kepala.
2. Hipertensi
persentil menurut umur dan jenis kelamin. Rata-rata tekanan darah sistolik
Untuk saat ini, sama dengan dewasa, anak-anak dan remaja dengan
dan atau diastolik ≥ 95 persentil untuk umur dan jenis kelamin pada
2004).
B. Klasifikasi Hipertensi
tekanan darah pada anak, hal ini sangat penting untuk memasukkan
normal. Tabel tekanan darah anak yang sudah direvisi meliputi persentil
9
50, 90, 95 dan 99 menurut jenis kelamin, umur dan tinggi badan
– 2000. Tekanan darah harus diukur selama tiga kali atau lebih dalam
C. Etiologi Hipertensi
gejala. Gejala hipertensi baru muncul bila hipertensi menjadi berat atau
E. Patofisiologi Hipertensi
peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
2. Pemeriksaan fisik
pengukuran.
Tekanan darah diukur pada ke dua lengan atas dan paha, untuk
cara palpasi pada fossa kubiti. Bel stetoskop kemudian ditaruh di atas
Bunyi suara lembut yang terdengar ini disebut fase 1 dari Korotkoff
suara bising (murmur), lalu disusul dengan fase 3 (K3) berupa suara
yang keras, setelah itu suara mulai menjadi lemah (fase 4 atau K4) dan
akhimya menghilang (fase 5 atau K5). Pada anak jika fase 5 sulit
(Bahrun, 1993).
G. Penatalaksanaan Hipertensi
14
1993).
1. Non medikamentosa
diet rendah lemak dan rendah garam, tidak merokok, dan tidak
Roseann, 2006).
2. Medikamentosa
Usia 6 –
Irbesartan 12 tahun: Sama
(Avapro) 75 -150 dengan dosis
mg/ hari awal
Usia 13
tahun: 150 Sama
- 300 mg/ dengan dosis
hari awal
Beta blocker
Losartan 0.7 mg/kg/
Calcium channel (Cozaar) hari - 50 1.4 mg/ kg/
blocker mg/ hari hari - 100
mg/ hari
Diuretic
17
Propranolol 1- 2 mg/
(Inderal) kg/hari 4 mg/kg/hari
Usia 6 – - 640
Amlodipine 17 tahun: mg/hari
(Norvasc) 2.5 - 5.0 10 mg/hari
mg/ hari
Hydrochlorothia 1 mg/ kg /
zide hari - 50 3 mg/kg/hari
(Hydrodiuril) mg /hari - 50 mg/hari
Dikutip dari Gregory dan Roseann, 2006.
3. Obesitas
A. Definisi Obesitas
Center for Health Statistics (NCHS) atau kelebihan berat badan di atas
120% median untuk berat badan menurut umur, tinggi badan, dan jenis
B. Etiologi Obesitas
makanan dan aktivitas fisik juga merupakan faktor utama pada status
Peningkatan ambilan
makanan
Peningkatan termogenesis
postprandial
Peningkatan penimbunan energi
Sedikit peningkatan
Peningkatan massa lemak
massa bebas lemak
Peningkatan
pengeluaran energi
19
2004 ).
1. Faktor Genetik .
besar. Bila kedua orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi obesitas;
bila salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan
bila kedua orang tua tidak obesitas, prevalensi menjadi 14% (Hidayati,
dkk, 2004 ).
2. Faktor lingkungan.
a. Aktifitas fisik.
20
b. Faktor Gizi
dan harga dari junk food yang mudah terjangkau akan berisiko
C. Patofisiologi Obesitas
2004).
sedap.
2008).
E. Klasifikasi Obesitas
F. Komplikasi Obesitas
akan tetap berlanjut pada masa dewasa dan risiko tersebut meningkat jika
2003).
peningkatan berat badan selama masa anak-anak dan remaja akan menjadi
pada anak obesitas sebesar 1,7 - 2,6. IMT mempunyai hubungan yang kuat
dengan kadar insulin. Anak dengan IMT > persentil ke 99, 40%
Prevalensi penurunan glukosa toleran test pada anak obesitas adalah 25%
sedang diabetes mellitus tipe-2 hanya 4%. Hampir semua anak obesitas
99 (Subardja, 2004).
tidur. Hal ini sering dijumpai pada anak obesitas dengan kejadian 1/100
(Subardja, 2004).
Pada saat tidur terjadi penurunan tonus otot dinding dada yang
4. Gangguan ortopedik
epifisis kaput femoris yang menimbulkan gejala nyeri panggul atau lutut
5. Pseudotumor serebri
G. Penentuan Obesitas
2004):
Dikatakan obesitas bila BB/TB > persentile ke 95 atau > 120% atau Z-
score = + 2 SD.
sulit dan tidak praktis. DXA adalah metode yang paling akurat, tetapi
obesitas.
4. Genetik
tua dengan hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk
5. Faktor Stress
Stress dalam kehidupan seseorang merupakan hal yang baik, namun akan
6. Asupan Natrium
pulsa (denyut) nadi dan tekanan darah, juga pengeluaran natrium di dalam
(Winarno, 1995) .
makanannya ( 7,6 -8,2 gram per hari). Sumber utama natrium adalah garam
7. Umur
bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,
(Muhaimin, 2008).
8. Jenis Kelamin
2008).
9. Penyakit Ginjal
koloid, atau transfusi darah yang berlebihan pada anak dengan laju
30
(Bahrun, 1993).
(Bahrun, 1993).
dan pada anak yang obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi dalam
pengaturan pada susunan saraf pusat, selain itu leptin juga berperan pada
darah dalam kadar yang rendah, akan tetapi pada obesitas umumnya
leptin pada orang gemuk adalah lebih tinggi dibandingkan orang dengan
menambah retensi natrium dan air. Pada obesitas cenderung terjadi hal
B. KERANGKA TEORI
Genetik
Asupan Tekanan
Obesitas:
Makana Darah
- IMT
n
- TLBK
Aktivitas (trisep dan
Fisik bisep)
- BB/ TB
Faktor Stress Penyakit
Ginjal
Asupan
Natrium
Umur
Jenis Kelamin
33
C. KERANGKA KONSEP
D. HIPOTESIS
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Bidang Penelitian
2. Tempat Penelitian
Semarang.
3. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
a. Besar Sampel
Kriteria sampel:
2
(1,96 ) x0,256(1-0,256 )x205
¿
(0,1) x (205−1 )+(1,96 )2 x0,256 (1−0,256 )
2
35
= 54 orang
Keterangan:
P : prevalensi (25,6%)
karena sampel yang akan diambil terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas
berikut:
IVA = 48 x 59 = 14 anak
205
IVB = 48 x 59 = 14 anak
36
205
VA = 48 x 59 = 15 anak
205
VB = 48 x 59 = 16 anak
205 +
Jumlah = 59 anak
D. Instrumen Penelitian
1. Jenis Data
a.Primer
meliputi data nama sampel, umur, jenis kelamin, BB, TB, Tekanan
b. Sekunder
sekolah.
2. Cara Pengumpulan
1. Data Primer
penuh.
0.1 cm.
38
perawat.
2. Data Sekunder
c. Fasilitas Sekolah
F. Pengolahan Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
pertanyaan.
b. Koding
a. Kurus, kode 1
b. Normal, kode 2
c. Overweight, kode 3
d. Obesitas, kode 4
berat badan, IMT, status obesitas, tekanan darah sistolik, diastolik, dan
G. Analisa Data
1. Univariat
(BB), Tinggi Badan (TB) dan indeks massa tubuh (IMT) sedangkan untuk
2. Bivariat
a. Rank Spearman
2000).
H. Definisi Operasional
BAB IV
A. Gambaran Umum
1. Lokasi Penelitian
Semarang berdiri pada tahun 1930 dengan luas tanah 3085 m 2 dan luas
bangunan 1047 m2. Saat ini mempunyai 657 siswa dari 6 kelas yang masing-
42
masing kelas terdiri dari kelas A dan kelas B. Distribusi siswa untuk masing-
No Kelas L P Jumlah
1 I 45 35 80
2 II 64 58 122
3 III 66 77 143
4 IV 52 46 98
5 V 62 48 110
6 VI 53 51 104
Jumlah 342 315 657
antara lain 12 ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang Usaha
orang satpam.
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara tatap muka di kelas dengan
alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam satu pelajaran dan kegiatan
02 Semarang antara lain seni musik ( band, vocal, ansamble music), seni
tari, sempoa, komputer, pramuka, renang, dokter kecil, seni lukis, dan
taekwondo.
2. Karakteristik Sampel
a. Jenis Kelamin
anak (46,3%).
b. Umur
44
pubertas. Masa pubertas adalah masa transisi antara masa anak dan
badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Deskripsi Hasil Pengukuran dapat
anak laki-laki adalah 44,7 kg lebih besar daripada anak perempuan yang
hanya 39,5 kg. Pada anak laki-laki berat badan minimal sebesar 22,0 kg
dan maksimal 78,0 kg, sedangkan anak perempuan berat badan minimal
20,0 kg dan maksimalnya 58,0 kg. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh
Anak laki-laki umur 10 – 17 tahun mempunyai massa otot dua kali lipat
tinggi dibandingkan anak perempuan yaitu 140,4 cm. Hal ini berbeda
menyatakan pada usia kronologis yang sama, ketika berada di kelas V dan
bahwa pada umur 12 tahun anak perempuan mempunyai berat dan tinggi
badan yang lebih besar daripada anak laki-laki. Perbedaan tersebut dapat
semua sekolah yang ada di Bali, sedangkan penelitian ini hanya dilakukan
B. Analisis Data
1. Analisis Univariat
a. Obesitas
lebih tinggi yaitu 21,3 kg/ m2 dibandingkan anak perempuan yang hanya
maksimal pada anak laki-laki sebesar 33,3 kg/m2 dan pada anak
perempuan 27,9 kg/m2. Hasil tersebut terlihat pada tabel 9. IMT anak
tersebut melebihi persentil ke-95 menurut umur dan jenis kelamin yang
Perempuan Laki-Laki
IMT
n Persen n Persen
Kurus 3 12,0 1 3,4
Normal 11 44,0 13 44,8
Overweight 4 16,0 5 17,2
Obesitas 7 28,0 10 34,5
Total 25 100,0 29 100,0
(31,5%) yang terdiri dari 7 anak perempuan (28,0%) dan 10 anak laki-
Mihardja, dkk yang hanya terdapat 22,4% sampel yang memiliki berat
b. Tekanan Darah
antara lain umur, jenis kelamin, tinggi badan dan berat badan. Dengan
bertambahnya umur, berat badan dan tinggi badan ikut pula bertambah
perempuan yang hanya 105,9 mmHg. Nilai minimal tekanan darah anak
mempunyai nilai yang hampir sama, yaitu 73,0 mmHg dan 72,9 mmHg.
mmHg.
risiko untuk terjadinya hipertensi pada masa dewasa. Hal ini karena
2004).
2. Analisis Bivariat
dan pada anak yang obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi dalam
2002).
semakin tinggi IMT, maka tekanan darah sistolik juga akan meningkat.
0 .0
1 5 .0
1 I n
dek
0 s
2 .0 M a
s s
a T
2 u
b
.0 u
5 0 h 3 0
. 0 5 .0
3
6 0
. 0
6 5
.0 0 RS
q L
i n
e a
r= 0 .5
4
7 0
. 0
7 5
.0 0
8 0
. 0
8 5
.0 0
9 0
. 0
lebih berat dan atau lebih tinggi mempunyai nilai tekanan darah yang
plasma dan curah jantung yang juga akan meningkatkan tekanan darah
Adolescents, 2004).
dengan peningkatan IMT dan hipertensi dideteksi pada 30% anak yang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Obesitas pada anak sebesar 31,5%, pada anak perempuan sebesar 28,0%
2. Rerata, nilai minimal dan nilai maksimal tekanan darah sistolik pada anak
3. Rerata, nilai minimal dan nilai maksimal tekanan darah diastolik pada
anak laki-laki adalah 73,0±7,0 mmHg, 60,0 mmHg dan 90,0 mmHg.
Sedangkan anak perempuan adalah 72,9±7,6 mmHg, 60,0 mmHg dan 90,0
mmHg.
4. Ada hubungan antara obesitas dengan tekanan darah sistolik (p=0,000) dan
juga tekanan darah diastolik (p=0,000). Obesitas dan tekanan darah sistolik
serta diastolik memiliki hubungan yang cukup tinggi (r =0,664 dan r =0,739 ).
B. Saran
aktivitas fisik, riwayat keluarga dan asupan makanan dengan sampel yang