Anda di halaman 1dari 33

MENGENAL

PANGAN FUNGSIONAL

Budi Setiawan, Ph.D


bsetiawan.ipb@gmail.com
bsetiawan@ipb.ac.id
08128095084
Pokok Bahasan

▪ Q&A tentang pangan fungsional


▪ Teori pangan fungsional
▪ Regulasi pangan fungsional
▪ Manfaat & bukti ilmiah pangan fungsional
▪ Menyikapi kebutuhan pangan fungsional
▪ Pesan kunci
What are
functional foods ?
What are functional foods
▪ Functional foods are foods that have a potentially
positive effect on health beyond basic nutrition.
▪ They promote optimal health and help reduce the risk
of disease.
▪ Functional foods are foods that provide health benefits
beyond basic nutrition due to certain physiologically
active components, which may or may not have been
manipulated or modified to enhance their bioactivity.
▪ These foods may help prevent disease, reduce the risk
of developing disease, or enhance health.
Definisi Pangan Fungsional ?
▪ Dalam perkembangannya, hingga saat ini tidak ada definisi yang
baku atau diharmonisasi secara internasional.
▪ Pada umumnya pengertian pangan fungsional didefinisikan oleh
organisasi-organisasi di bidang pangan dan gizi.
▪ Berdasarkan perkembangan penelitian dan bukti ilmiah di bidang
pangan fungsional, para pakar pangan dan gizi serta pemangku
kepentingan terkait sepakat bahwa sifat fungsional dari pangan
fungsional harus ada dalam pangan.
▪ Namun yang dipertimbangkan bukan hanya pada pentingnya
komponen fungsional secara individual, tetapi yang sesuai dengan
diet normal seseorang.
Japan
(Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan)

▪ Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteran


Pemerintah Jepang mengatur ketentuan pangan fungsional
sebagai Food for Specified Health Uses (FOSHU).
▪ FOSHU didefinisikan sebagai pangan yang mengandung bahan
atau ingredien yang memiliki fungsi atau efek terhadap
kesehatan tubuh secara fisiologis yang diakui secara resmi
oleh kementerian tersebut.
▪ Konsumsi FOSHU ditujukan untuk pemeliharaan atau
peningkatan kesehatan tubuh termasuk mengatur tekanan
darah atau tingkat kolesterol darah.
FAO
(The Food Quality and Standards Services)
▪ Pangan fungsional adalah pangan yang ditujukan untuk
dikonsumsi sebagai bagian dari diet normal dan
mengandung komponen aktif yang berpotensi
meningkatkan kesehatan atau mengurangi risiko
terhadap penyakit
▪ Terjemahan dari “generally considered as those foods
which are intended to be consumed as part of the
normal diet and that contain biologically active
components which offer the potential of enhanced
health or reduced risk of disease”.
IOM
(The National Academy of Sciences Food and Nutrition Board)

▪ Pangan fungsional adalah pangan yang


dimodifikasi atau komponen pangan yang
memberikan manfaat kesehatan selain
kandungan gizi dasar/tradisional yang
terkandung di dalamnya.
▪ Terjemahan dari “any modified food or food
ingredient that may provide a health benefit
beyond that conferred by the traditional nutrients
the food contains”.
ILSI
(The International Life Sciences Institute)
▪ Suatu pangan disebut sebagai fungsional jika pangan tersebut
memiliki manfaat menguntungkan terhadap satu atau lebih
fungsi dalam organisme, selain manfaat gizi normal, yang
memperbaiki kondisi kesehatan atau mengurangi risiko
penyakit
▪ Specific components of the diet can bring benefits beyond
those of basic nutrition.
▪ However, these beneficial effects need to be supported by
scientific evidence before they can be communicated to
consumers and others via health or nutrition claims and other
relevant channels.
The Institute of Food Technologists, IFT (2017)

▪ Pangan fungsional memberikan gizi esensial di luar


jumlah yang dibutuhkan untuk pemeliharaan normal,
tumbuh kembang, dan/atau komponen bioaktif yang
memberikan manfaat kesehatan atau efek fisiologis
yang diinginkan.
▪ Functional foods provide essential nutrients often
beyond quantities necessary for normal maintenance,
growth, and development, and/or other biologically
active components that impart health benefits or
desirable physiological effects.
The Academy of Nutrition and Dietetics

▪ The position of the Academy of Nutrition and Dietetics to


recognize that although all foods provide some level of
physiological function, the term functional foods is defined as
whole foods along with fortified, enriched, or enhanced
foods that have a potentially beneficial effect on health
when consumed as part of a varied diet on a regular basis at
effective levels based on significant standards of evidence.
▪ All food is essentially functional at some level as it provides
energy and nutrients needed to sustain life. However, there is
growing evidence that some food components, not
considered nutrients in the traditional sense, may provide
positive health benefits.
ADA
(The American Dietetic Association)
▪ Pangan fungsional adalah pangan utuh, difortifikasi,
diperkaya atau diperkuat yang memiliki potensi
manfaat bagi Kesehatan, apabila dikonsumsi sebagai
bagian dari variasi diet, secara teratur dan dalam
jumlah yang efektif.
▪ Functional foods that include whole foods and
fortified, enriched, or enhanced foods have a
potentially beneficial effect on health when
consumed as part of a varied diet on a regular basis,
at effective levels.
Europe
(Commission Concerted Action on Functional Food Science)

▪ Produk pangan hanya dapat dipertimbangkan sebagai


fungsional apabila bersama-sama dengan dampak gizi dasar,
memiliki efek menguntungkan terhadap satu atau lebih
fungsi dalam tubuh manusia sehingga memperbaiki kondisi
umum dan fisiologi atau/dan mengurangi risiko evolusi
penyakit.
▪ “Food products can only be considered functional if together
with the basic nutritional impact it has beneficial effects on
one or more functions of the human organism thus either
improving the general and physical conditions or/and
decreasing the risk of the evolution of diseases”.
▪ Eropa tidak memiliki definisi resmi pangan fungsional.
United States
▪ The U.S. Food and Drug Administration (FDA) recognizes
dietary supplements and medical foods.
▪ The United States Department of Agriculture (USDA) does not
have a formal definition for "functional food“.
▪ In spite of this, the FDA recently released guidelines for
assessing health claims, entitled the “evidence-based review
system for the scientific evaluation of health claims”
▪ The U.S. would like to systematically review health claims so
that the meanings of health claims are clearer.
▪ Under the evidence-based review system, food manufacturers
may issue “nutrient content” claims, “health” claims, or
“structure/function” claims.
Indonesia
▪ Peraturan BPOM No.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011:
– Pangan fungsional adalah pangan olahan yang mengandung
satu atau lebih komponen fungsional yang berdasarkan
kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis tertentu, terbukti
tidak membahayakan dan bermanfaat bagi kesehatan.
▪ Peraturan tersebut diganti dengan No 13 tahun 2016:
– Tidak ada istilah dan definisi mengenai pangan fungsional
– Pada PerKa BPOM tersebut digunakan dan didefinisikan
Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses
dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan
tambahan.
Perka BPOM tentang pangan olahan
dengan klaim
▪ Berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor 13 Tahun
2016, pangan olahan diperbolehkan mencantumkan klaim
setelah memenuhi persyaratan.
▪ Klaim yang dicantumkan adalah segala bentuk uraian yang
menyatakan, menyarankan atau secara tidak langsung
menyatakan perihal karakteristik tertentu suatu pangan
yang berkenaan dengan asal usul, kandungan gizi, sifat,
produksi, pengolahan, komposisi atau faktor mutu lainnya.
▪ Klaim terdiri dari klaim gizi, klaim kesehatan dan klaim
lainnya.
Perka BPOM tentang pangan olahan
dengan klaim ...
▪ Klaim fungsi zat gizi : Protein, Vitamin A, Vitamin D,
Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B3, Asam folat,
Vitamin B6,Vitamin B12,Vitamin C, Kalsium, Zat
Besi, Iodium,Magnesium
▪ Klaim fungsi lain: Serat pangan larut (psilium, beta
glucan dari oat dan barley, inulin dari chicory dan
pectin dari buah-buahan)
▪ Klaim penurunan risiko penyakit dapat diajukan
kepada BPOM untuk dilakukan pengkajian
Setiap pengajuan klaim baru harus:
▪ Mendukung kebijakan gizi dan/atau kesehatan
nasional;
▪ Tidak dihubungkan dengan pengobatan penyakit;
▪ Tidak mendorong pola konsumsi yang salah;
▪ Berdasarkan diet total, khusus untuk klaim
kesehatan (klaim penurunan risiko penyakit);
▪ Benar dan tidak menyesatkan.
WNPG
(Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi)
▪ Definisi pangan fungsional yang diusulkan

Pangan alami maupun olahan yang mengandung satu


atau lebih komponen fungsional yang bermanfaat
untuk meningkatkan fungsi fisiologis tertentu,
dan/atau mengurangi risiko sakit yang dibuktikan
berdasarkan kajian ilmiah, harus menunjukkan
manfaatnya dengan jumlah yang biasa dikonsumsi
sebagai bagian dari pola makan sehari-hari, yang
harus tetap dalam bentuk pangan dan bukan
berbentuk pil atau kapsul

➢ Food supplement dan obat tradisional (herbal medicine) merupakan hal


yang terpisah dari pangan fungsional, karena bentuknya bukan pangan.
Syarat bukti ilmiah
▪ Harus dengan desain RCT dan metodologi penelitian yang
benar
▪ Harus sudah dipublikasi di peer reviewed journal
▪ Harus dengan biomarker yang valid yang dapat digunakan
untuk mendukung uraian manfaatnya
▪ Bila mencantumkan penelitian yg ada harus jelas kondisi
subyeknya, dan juga jelas bahwa pangan fungsional ini
dimakan sebagai bagian dari makanan gizi seimbang dan
dalam pola hidup sehat
▪ Perlu dilakukan pengujian terkait dengan dosis dan lama
pemakaian.
Klasifikasi bukti ilmiah pangan fungsional
KLASIFIKASI DEFINISI

Kuat Telah dilaksanakan penelitian metaanalisis dan memiliki


(Strong) hasil yang konsisten dengan dosis yang sama, pada kasus
tertentu hanya satu uji multicenter dengan kualitas tinggi.

Sedang Telah banyak penelitian RCT yang dilakukan dan hasilnya


(Medium) konsisten (substansial scientific agreement relationship of
a diet-disease relationship), penelitian lebih lanjut
kemungkinan memiliki pengaruh terhadap kepercayaan
terhadap estimasi
Lemah Beberapa bukti ilmiah menyarankan adanya hubungan
(Weak/low) namun terbatas atau belum dapat disimpulkan

Pendahuluan sudah ada 1-2 penelitian RCT, belum jelas arahnya


(Preliminary)
Menyikapi
kebutuhan pangan
fungsional
24
25
Tren Penggunaan Pangan Fungsional
Kosumen tertarik kepada pangan fungsional seiring dengan
meningkatkan kesadaran tentang mendapatkan dan memelihara
kesehatan optimal
1) Makanan yang mengendalikan berat badan
2) Makanan yang menjaga kesehatan otak dan mental
3) Makanan ringan yang sehat
4) Buah-buahan sebagai pangan fungsional
5) Makanan untuk kesehatan pencernaan
6) Makanan untuk gizi balita
7) Meniru cara Jepang dalam penggunaan pangan fungsional.
8) Tampil cantik dan menarik dari dalam tubuh
9) Makanan sehat yang alami
10)Makanan fungsional yang menguntungkan secara ekonomi.
Pangan fungsional di Indonesia

▪ Di Indonesia belum ada data tentang besarnya


produksi dan perdagangan makanan fungsional.
▪ Tetapi, di pasar banyak produk pangan fungsional
ditawarkan.
▪ Produk-produk tersebut diharapkan memberi
efek fisiologis pada tubuh.
▪ Namun umumnya tidak mencantumkan klaim
berdasarkan kajian ilmiah.
Kebutuhan Pangan Fungsional
▪ Pengembangan diet pangan fungsional merupakan aspek penting dan pada saat yang sama
merupakan tantangan ilmiah yang harus berkembang berdasarkan bukti ilmiah yang dapat
diandalkan yang mempelajari manfaat komponen makanan terhadap fungsi fisiologis.
▪ Makanan fungsional tidak universal; perlu untuk mempertimbangkan aspek lokal ketika
mengembangkan tentang konsumsi makanan.

▪ Pungsional harus diintegrasikan ke dalam pola diet budaya dan kebiasaan.

▪ Namun demikian, kita harus berhati-hati, karena asupan makanan fungsional yang berlebihan
dapat menyebabkan ketidakseimbangan gizi baru.

▪ Komponen fungsional pada pangan fungsional adalah sebagai manfaat kesehatan tambahan.

▪ Perlu diperhatikam interaksi dinamis antara diet total dengan pangan fungsional.

▪ Untuk mengetahui efek yang sebenarnya, untuk memeriksa ketersediaan komponen fungsional
dalam pangan fungsional dan mengidentifikasi penanda biologis, aspek genetik dan faktor
lingkungan.
▪ Serta menentukan siapa yang dapat memperoleh manfaat dari konsumsi pangan fungsional.
Pesan Kunci
▪ Jika anda ingin mencoba pangan fungsional, pilihlah dengan
bijak.
▪ Perlu diingat bahwa fungsional dapat membantu
meningkatkan kesehatan, tetapi tidak dapat menggantikan
kebiasaan makan yang buruk.
▪ Pangan fungsional perlu untuk mendapat perhatian agar
penggunaannya mempunyai dasar bukti ilmiah yang benar,
klaim tidak menyesatkan dan tidak mendorong pola konsumsi
yang salah.
▪ Konsumsi pangan fungsional dalam diet sehari-hari tidak
diperlukan jika anda telah menerapkan pola konsumsi gizi
seimbang.
Sekian
Terima Kasih

Budi Setiawan, Ph.D


bsetiawan.ipb@gmail.com
bsetiawan@ipb.ac.id
08128095084

Anda mungkin juga menyukai